Sungguh semuanya bahu-membahu menyambut pementasan kami. Sungguh kami tak merasa kering dengan kesenian. Kadang kami bergantian dengan kampung-kampung lain untuk saling bertandang adakan pementasan di musim panen.
Temanku si Lasmi. Ia seringkali menjadi duta untuk memerkan tradisis kebudayaan kami di daerah tetangga. Tapi kini sudah lama kami tidak bertemu sejak peristiwa itu, ya sejak peristiwa itu…
(terlihat sedih. tertawa lalu menangis)
ya, si Lasmi, gadis termuda dan berbakat di paguyuban kami yang harus kami selamatkan. Tuhan sungguh sayang pada dia, seperti dalam firmannya
Sejak peristiwa naas itu ia pergi merantau menjadi TKW. Kami tidak pernah bertemu memang, namun ia sering berkirim kabar padaku. Ia menjadi pengajar tari dan menikah dengan seorang pemuda yang baik asal negeri tersebut. Kabar terakhir yang dikirimkan padaku menceritakan tentang anak-anaknya yang juga suka menari tari-tarian Jawa.
Nasib Lasmi yang paling baik diantara nasib-nasib kami. Lasmi adalah gadis termuda di antara kami. Dia adalah satu-satunya gadis yang mujur diantara kami. Dia memang harus diselamatkan… kita yakin, ia yang akan mewarisi tradisi menari.
Selasa, 19 Juli 2011
Naskah Monolog Mimpi Buruk Penari Karya Rodli TL
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar