Cuplikan Naskah Monolog Trik Karya Putu Wijaya Sebagai Berikut :
Maaf. Bukan aku yang ketawa, tapi wartawan itu. Dia memotretku lalu memberikan aku kartu nama sambil minta alamatku. Terpaksa aku menjelaskan di mana aku tinggal. Kalau ditulis alamatku panjang sekali, lebih merupakan petunjuk belok kanan dan belok kiri di gang-gang yang berbelit seperti cacing.Itulah yang kemudian jadi perkara besar. Pak RT dan Pak RW datang ke rumahku. Semula kukira kedatangan mereka untuk mengusut perkara gossip yang sudah santer tersebar, bahwa aku pernah mengintip anak Pak RW mandi.Aku sudah siap dengan penjelasan bahwa itu bukan kesengajaan tapi kecelakaan. Maksudku aku tidak sengaja membuka jendela ketika diundang ke rumah seorang teman yang rumahnya berlantai tiga di samping kediaman Pak RW. Karena AC di kamar freonnya habis, aku kegerahan dan membuka jendela. Tidak tahu anak Pak RW sedang mandi di kamar mandinya yang terbuka karena atapnya sedang direhab.
Terus-terang aku sempat tertegun sampai 10 menit. Tapi apa salahnya? Bukan hanya laki-laki suka mengintip, perempuan juga. Aku hanya mau blak-blakan saja. Ada orang tertegun sampai satu jam. Dalam keadaan terkejut, ketika kita tertegun, waktu berjalan relatif tidak menghitung, bahkan waktu bisa tidak bergerak. Tapi baiklah, kalau itu memang dianggap sebagai kesalahan, aku bersedia minta ampun. Atau apa pun. Tapi yang jelas, tidak mungkin untuk membatalkan apa yang sudah kulihat. Manusia bukan komputer yang ingatannya bisa dihapus.
Download : Naskah Monolog Trik Putu Wijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar