Kamis, 17 November 2011

Cerpen : Cinta yang Tak Kuketahui

CINTA YANG TAK KUKETAHUI
Cerpen NN

Pernahkah dipikaran kamu terbesit ada seorang gadis yang tidak kamu kenal tiba-tiba menginap dirumakmu. apa reaksi kamu? menerimanya atau tidak? namun itu semua tergantung pada pilihan kamu. tapi kalau aku jelas tidak menerimanya. kenapa? ya itu tadi aku tidak mengenalnya, namun itu semua telah berubah.....##"dian..!! ayo cepat buka pintunya..!!, teriak sang ibu. "gak mau!! lagian ngapain wanita itu menginap dirumah kita?! memang gak ada tempat lain apa?!", balas dian dengan nada kesal. "iya ibu tahu, makanya kamu buka dulu pintunya. ada sesuatu yag harus ibu bicarakan padamu tentang wanita itu...!", ucap sang ibu menjelaskan. "ck... yaya...!!!", seru dian kesal. sebenarnya ia malas sekali bertemu dengan wanita itu. tapi ia tidak punya pilihan lain. dengan langkah berat, dian berusaha berjalan menuju pintu dan membukanya.

"cepetan!!!", seru sang ibu sambil menarik tangan dian. lalu sang ibu membawanya keruang tamu diamana wanita itu berada. "maaf ya silvi, anak ini memang agak keras kepala.", kata sang ibu. "tidak apa-apa bu..", jawab silvi tenang. lalu wanita itu mengarahkan pendanganya kearah deni yang saat itu menatapa kearah selvi. lalu pandangan mereka bertemu. seketika deni yang merasa kesal dengan wanita itu segera memalingkan mukanya."kamu pasti dian ya? perkenalkan namaku selvi, selvi lidya", ucap silvi sambil mengulurkan tangannya. "dian, dian hermanto.", balas dian denmgan muka cemberut. "silvi ini adalah anak dari teman ayahmu, dia berasal dari jakarta. dia dipindahkan ke desa ini karena ayahnya ingin sekali mengenal tempat ayahnya dilahirkan.", jelas sang ibu. mendengar penjelasan dari ibunya, dian hanya menghembuskan nafasnya. oh ya ampun.... ini pasti menjadi hari yang melelahkan buatku. semoga saja wanita ini tidak merepotkan. lirihnya dalam hati."kalau begitu aku mau kekamar dulu.", ucap dian seraya berdiri. "tunggu dulu dian. karena kamu tidak ada waktu, bisa antar silvi kesekolah dan melihat-lihat.", ujar sang ibu. "kenapa harus aku...", ucap dian menolak. "bukannya lebih bagus , dari pada tidur-tiduran di kamar?". "kok bisa? hari ini saja aku baru bertemu dengan...", belum sempat dian menyelesaikan katanya, tiba-tiba silvi memotong pembicaraan. "hmm... aku gak masalah koq". "eh.....!!"##"ini kupinjami sepeda, tinggal lurus saja, nanti sampai disekolah.", ucap dian menjelaskan. "loh kamu tidak ikut..". "sepedanya cuman satu. kalo jalan kaki butuh waktu 1 jam.". "kalau begitu kamu bonceng aku saja, mau kan?", kata silvi memberi solusi. "hah!!! mana bisa!!!", jawab dian menolak. "eh kenapa?". "ya soalnya kita belum terlalu kenal.". "kalau begitu sambil jalan , sambil kenalan deh.", ucap silvi tersenyum. "mana bisa secepat itu!". "jangan dipikirkan. ayo...ayo...", ujar silvi memaksa. "sudah kubilang. kamu tinggal lurus saja dengan sepeda ini!!", seru dian dengan nada kesal. "mana mungkin aku pergi sendiri!", sengitnya. "kenapa? padahal tinggal lurus saja kan?". "aku  tidak bisa naik sepeda!!". "eh...!!!".##usai melihat-lihat sekolah, mereka langsung pulang. "hey aku boleh tanya sesuati gak?". "boleh?". "aku penasaran kenapa kau datang kedesai ini? karena aku tidak menemukan alasan mengapa kau kesini daripada di jakarta untuk sekolah?", tanya dian. "hmm... aku pernah datang kedesa ini sekali aku benar-benar menyukai desa ini saat itu. itulak aku datang kedesa ini dan tinggal dengan orang yang tidak aku kenal. munkin itu dia alasannya.", jelas silvi panjang lebar. "kamu tidak merasa aneh? kamu hidup 15 tahun pasti memiliki banyak teman, sekarang kamu meninggalkan mereka untuk datang kekota ini..". "bukankah itu menarik... biarkan saja seperti itu...", ucapnya tersenyum. aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan. pikirnya. "terserahlah!", ucapnya sambil tersenyum. "ah ... kau baru saja tersenyum padaku! entah mengapa itu membuatku senang!!". "eh!! itu tadi hanya.... ah... lupakan saja. silvi cepat duduk, kita akan pulang.". "ah... akhirnya kamu memanggil namaku juga.", ucapnya tersenyum. "kita harus memanggil orang dengan namanya bukan?".

 Baca Juga Cerpen Cinta yang lainnya dan saya Ucapkn Banyak Terimakasih   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar