Rabu, 16 November 2011

Cerpen Romantis : Surat Untuk Bapak

SURAT UNTUK BAPAK
Cerpen NN

Angin berhembus pelan. kabut pagi masih juga menyelimuti jalan. dan satu demi satu air jatuh dari langit. perlahan gerimis mulai membasahi daun dan ranting-ranting pohon. sebagian menembus tanah. tak ada satupun kicauan burung dan kokok ayam jantan yang biasanya mengalun nyaring. pagi ini memang terasa beda, tak seperti biasanya.
wahyu kamu dimana nak.. ibu mu sangat menghawatirkanmu !! dalam hati pak azam.
"pak.. bagaimana hasil pencarian bapak selama ini?? apa bapak menemukan petunjuk???" suara bu Azam terdengar pelan. "pak.. kenapa bapak diam saja, jawab pak.. apakah bapak mendapat petunjuk??""maafin bapak bu'... bapak masih belum dapat informasi mengenai anak kita, tapi bapak akan berusaha, ibu yang sabar.." pak Azam mencoba menenangkan istrinya yang saat ini sedang sakit karena memikirkan wahyu."pak rasanya aku pengen mati saja, aku tidak kuat pak hidup tanpa anak kita."" husstttt... ibu tidak boleh ngomong begitu, pasti bu.. pasti Allah akan memberikan jawaban atas doa kita dan Allah akan membantu kita menemukan wahyu...""tapi kapan pak???... ibu sudah tidak kuat.." potong ibu Azam dengan air mata yang sedari kemaren membasahi wajahnya. "ibu kangen sama wahyu pak, dia anak yang baik, walaupun sering membandel sama ibu. walaupun dulu sering bolos sekolah. dan gara-gara perilakunya ibu juga sering datang ke sekolah, tapi dalam hati ibu, ibu yakin dia anak baik. ibu tahu dia luar dalam. ibu yang mengandungnya dan ibu juga yang membesarkannya sampai sekarang. pak tolong bapak cari anak kita.."" iya bu, bapak janji akan mencarinya"tak lama kemudian suara sepeda motor berhenti di depan rumah."mungkin bunyi motor pak RT, siapa tahu dia mendapat kabar tentang wahyu bu..."Pak Azam segera keluar, tak lama kemudia bu azam menyusul dibelakangnya, walaupun dengan badan sedikit seleotan karena sakit."pak ada surat untuk bapak, tolong tanda tangan disini ya pak.." suara pak Pos sambil menyodorkan surat."iya pak..." jawab pak Azam sambil menandatanganinya."terima kasih'"sama-sama pak...""dari siapa pak..." tanya bu Azam"gak tau bu'...  ayo kita masuk saja bu', diluar dingin... kita baca di dalam"perlahan pak Azam mulai membuka surat berwarna coklat dengan perlahan. di ambil sepucuk kertas di dalamnya dan mulai membuka satu demi satu lipatan kertas itu. betapa kagetnya beliau ketika mengetahui surat itu datang dari wahyu.putranya yang sebulan ini menghilang.ini isi suratnya..............untuk ibu dan bapakBu bagaimana kabar ibu??bapak juga bagaimana ???mungkin kerika bapak membaca surat ini aku sudah tidak bersma kalian lagi...Pak maafin aku. aku tidak bermaksud membuat kalian cemas dan sedih seperti ini. aku benar-benar sudah menjadi anak durhaka.Pak, Bu, mungkin bapak dan ibu bertanya-tanya kenapa aku melakukan semua ini. ibu jangan khawatir wahyu akan menceritakan semua mengapa wahyu melakukan ini.

Baca Juga Cerpen Romantis yang lainnya dan saya Ucapkn Banyak Terimakasih   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar