KENANG-KENANGAN DIKALA HUJAN
Cerpen NN
Dalam keheningan malam,aku terdiam membisu,teringat aku akan kenangan dua tahun lalu, saat kita masih bersama terbius dalam lakon kisah klasik masa remaja yang indah.
Entahlah apa yang terjadi, tiap kali aku melihat bintang, aku seperti melihat pancaran sinar matamu yang berhasil menggodaku terjebak dalam kesalahan termanis. Yah! Mencintaimu adalah kesalahan bagiku, namun mencintaimu adalah dosa terindah yang pernah kuperbuat.
Entah apa yang ada dalam pikiranku, tiap kali kumelihat sinar matamu, maka tiap kali juga aku melihat fatamorgana surga yang sebenarnya adalah neraka.
“Tidak ini tidak boleh terjadi”,bisik malaikat dalam hati yang mencoba menyadarkanku Aku sendiri yang telah membuat keadaan seperti ini. Aku sendiri yang telah menjodohkanmu dengan sahabatku. Hingga akhirnya misi ini berhasil, tiba-tiba kau datang padaku dengan mengucap kata cinta yang berhasil membuatku melayang tinggi. Higga akhirnya aku sadar dan terjatuh kembali.
Seharusnya kata cinta itu bukan buatku, seharusnya kau ucap itu untuk sahabatku. Yah, untuk sahabatku, Maya. Dia lebih berhak, Pengorbanannya untukmu lebih besar, bahkan mungkin dialah yang lebih bisa membuat harimu lebih berwarna dengan kehangatan dan kelembutan yang dia miliki. Kenapa kau ucapkan kata itu untukku? Tak sepantasnya aku mendengar kata cinta itu darimu.“Nur,kenapa kau diam?Kau tak suka denganku. Aku tahu kau selalu berusaha mendekatkanku dengan sahabatmu itu, tapi Nur, bukan dia yang aku mau”,tuturnya penuh dengan kelembutan.
“Kenapa,?”tanyaku mencoba mencari tahu alasannya.
“Kenapa kau bilang? Bukannya dari dulu kita sudah saling mengenal. Aku lebih mengenalmu daripada Maya dan aku lebih suka kepribadianmu daripada Maya. Sebelum kau mempertemukanku dengan Maya, aku sudah jatuh hati padamu Nur,hingga akhirnya kau mencoba untuk mendekatkanku dengan Maya. Aku pikir jika aku dekat dengan Maya, aku akan memiliki banyak kesempatan untuk melihat senyummu bahkan membuatmu jatuh hati.
Tapi sayang sekali, dugaanku ternyata salah, tak sedikitpun kau menoleh padaku. Bahkan kau selalu berusaha membuat waktu agar aku dan Maya bisa jalan berdua..” Mendengar kata-kata emosional dari Ardian, lelaki yang berusaha aku jodohkan dengan sahabatku Maya membuatku terdiam seribu bahasa. Tak sepatah katapun bisa aku lontarkan untuk membalas pernyataan yang berhasil membuatku kalah telak. “Kenapa kau lagi-lagi diam Nur, ayo jawab pertanyaanku Nur. Kenapa kau hanya diam Nur? Padahal kau tak pernah kalah dalam adu argumen, kau paling jago Nur kalau adu argumen. Tapi kenapa kali ini kau hanya diam? Ah! Mungkin kau benar-benar tak pernah menganggapku, ya sudahlah kalau begitu.” Ardian berlalu pergi sambil meninggalkan penyesalan dalam hati.
Andai saja kau tahu perasaanku yang sebenarnya. Andai saja kau ucapkan kata cinta itu dari dulu, sebelum Maya memintaku untuk menjadi perantara agar bisa dekat denganmu. Aku tak mungkin katakan yang sebenarnya . Pengorbanan Maya untukmu lebih besar daripada aku. Bahkan cinta Maya untukmu juga lebih besar. Sementara aku, aku tak pernah berbuat sedikitpun untuk menunjukan rasa sayang padamu. Lagipula, aku tak mungkin menghancurkan perasaan sahabatku sendiri. Aku yang telah membuat kalian lebih dekat. Hingga sahabatku Maya jatuh amat dalam pada perasaan cinta dan sayang untukmu Ardian. Seandainya aku bisa katakan semua ini dihadapanmu. Seandainya kau bisa mendengar langsung kenyataan ini. Kali ini, aku hanya bisa mengatakan kenyataan ini di bawah derasnya hujan agar kau tak bisa mendengarnya. Biarlah gemuruh petir dan derasnya hujan yang mendengarnya karena aku tak ingin melukai kalian. Aku tahu kau pasti bahagia dengannya. Aku yakin Maya pasti bisa memberikan kebahagiaan dan warna yang cerah dalam harimu. Aku yakin itu.
Baca Juga Cerpen Romantis yang lainnya dan saya Ucapkn Banyak Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar