Dibawah ini adalah Naskah Monolog
Judul : BORKarya : Putu WijayaSebelum pertunjukan dimulai, nyamuk pers sudah berkeliaran di mana mana. Bagai pasukan komando yang tangguh, bandel akan tetapi supel dan kalau perlu bisa kasar, mereka menyusup di mana mana. Tak ada tempat yang tak tertembus. Tak ada orang yang cukup kebal bisa menghindari mereka.Para pemain membalut tubuhnya dengan bekas bekas spanduk di depan para penonton. Mereka merusak proporsi tubuhnya dengan memasukkan bantal karet busa dan sebagainya ke bagian bagian tubuh yang mereka pilih, lalu membuntalnya dengan rapih, seperti hendak mengirim tubuhnya itu ke tempat yang jauh. Mereka juga menggambari mukanya dengan cat warna warni. Beberapa orang melakukan itu sambil bercakap cakap dengan temannya atau Para penonton. Ada juga yang meminta penonton membantunya mengikat kaki atau tangannya.Seperangkat gamelan ditabuh dan sejenis tembang dibawakan mengikuti kesibukan itu. Penjual kacang dan minuman mondar mandir di antara penonton membawakan jualannya.Terdengar suara ketukan dalang memulai pertunjukan. Para pemain menyingkirkan alat alat, barang, kopor dan sebagainya ke tengah, me numpuknya di situ. Kemudian mereka sendiri duduk mengelilingi barang barang itu dan mulai menyuarakan aaaaaaaaaaaaaaa sambung menyamung dengan lembut. Lampu perlahan lahan padam. Dalam kegelapan suara aaaaaaaa berlangsung beberapa lama, sampai dalang memberi isyarat berhenti. Sunyi beberapa lama. Lalu ada suara gemerincing lembut genta-genta kecil. Terlihat nyala hiu bergetar getar. Satu, dua kemudian banyak, menari dalam kegelapan. Berkumpul dan berserak, naik turun mengisi ruang yang gelap itu seperti kunang-kunang.Kemudian terdengar suara gamelan. Hiu satu per satu lenyap. Para penari memakai pakaian putih putih muncul dari kiri dan kanan ke arah orang orang itu. Para penabuh mengikutinya dengan suara gamelan dan tembang. Lampu hidup perlahan lahan. Orang orang yang berkumpul itu mengembangkan kain putih dan kemudian berdiri. Para penari semakin dekat. Mereka menari mengelilingi sambil menebarkan bunga. Ki dalang mengetukkan palunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar