Berikut ini adalah Naskah Drama Cipoa Karya Putu Wijaya.
LAYAR BESAR SEPERTI BUKIT BATU. NAMPAK DALAM SILHUET BANYAK ORANG BEKERJA MENGGALI DALAM BERBAGAI UKURAN. DI DEPAN NAMPAK TIVRI SANG PENJAGA TAMBANG MASIH TIDUR. KABUT MULAI TURUN TANDA MALAM AKAN TIBA. JURAGAN MUNCUL DAN MEMPERHATIKAN,
JURAGAN
Ya Tuhan, mereka sudah hampir menemukannya.
JURAGAN MENGAMBIL LEMPENGAN BESI DAN PEMUKULNYA TANG ADA DI DEKAT TIVRI TIDUR LALU MEMUKULNYA LIMA KALI. TIVRI TERSENTAK BANGUN. LALU CEPAT-CEPAT MENGANCINGKAN BAJU DAN CELANANYA LALU OTOMATIS MENIUP SEMPRITAN SEPERTI MESIN.
TIVRI (Setelah Meniup Sempritan Lalu Bicara Dengan Corong) Lho apa sudah pukuTepat pukul lima!
JURAGAN
Kabut sudah turun. Malam akan tiba. Semua harus berhenti kerja!
TIVRI
Tapi harta karun belum ketemu Juragan!
JURAGAN
Tidak apa, berhenti dulu. Kalau terlambat keluar mereka bisa disekap dalam tambang. Nanti dikawin sama setan. Mau nggak punya keturunan kepalanya monyet?
TIVRI
Nggak!
(Ketawa Lalu Meniup Sempritan)
Oiiii sudah pukul lima, kabut sudah turun. Walaupun harta karun belum ketemu, berhenti semua. Kalau terlambat keluar bisa dikawin sama setan. Mau punya keturunan kepalanya monyet?
SEMUA BERHENTI BEKERJA DAN MEMBAWA PERALATANNYA KELUAR SAMBIL MENYANYI. DENGAN GEMBIRA DAN BERSEMANGAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar