TADABUR CINTA
Cerpen Ahmad
Ya Allah, jika aku jatuh hati
Ijinkanlah aku menyentuh hati seeorang yang hatinya terpaut padamu
Agar aku tidak terjatuh akan kedalam jurang cinta semu,,,
Ya Allah, jika aku rindu
Jagalah rinduku padanya agar aku tidak lalai merindukan surga-Mu
Ya Allah , jika kau halalkan aku merindukan kekasihmu
Jangan kau biarkan aku melampaui batas sehingga lupa cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-mu
Ya Allah,,,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
Telah terhimpun dalam cinta padamu
Telah berjumpa pada taat kepada-Mu
Telah bersatu dalam dakwah kepada-Mu
Telah berpadu dalam membela syariat-Mu
Kokohkanlah ya Allah ikatannya
Kekalkanlah cintanya
Tunjukilah jalan-jalannya
Penuhilah hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar
Lapangkanlah dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu
Dan keindahan bertawakal dijalan-mu
Sudah beberapa kali deringan handphone berteriak sambil memutar tubuhnya dikedua tanganku masih melekat sebuah buku isinya harus kukuasai untuk penampilan makalah besok pagi. Pembahsannya cukup rumit jika persiapannya tidak matang bisa-bisa presentasinya tidak maksimal. Lagi-lagi handphone yang hampir tua itu kembali berdering “Assalamualikum, selamat malam maaf ini dengan siapa ya..?” waalaikumussalam, maaf menganggu. udah nggak inget lagi zzam ini tasya kita satu fakultas kok. Kucoba menginggat-ingat nama tasya yang ada difakultas komunikasi dimana tempat aku bertarung bersama teman-teman didalam meraih masa depan. Kembali kugaruk-garuk kepala seperti ada seekor kutu yang sedang asyik melahap makananya. “Sekali lagi aku mohon maaf ya,,, aku benar-benar nggak ingat.” ya azzam segitunya, itu lho yang kemaren jumpa diperpus kampus kita.” O iya… baru aku ingat maaf ya habisnya nomor tasya tidak tersave dihandphoneku. “Iya…iyalah manakan mau azzam mensave nomer handphoneku orang yang nggak begitu penting sulit juga ya berteman sama orang super sibuk. “Nggak juga sya biasa saja kok, ada apa nih nelpon malam-malam gini ada yang bisa aku bantu”? iya nich tolong bantuin aku untuk menghabiskan gratis nelpon dari pada mubazir , hahhahhahaaa kamipun tertawa terbahak-bahak setelah hampir sejaman kamipun mengakhiri percakapan.
“Selamat ya zzam atas presentase makalah pada hari ini… semua teman-teman menggagumi memang apa sih rahasianya kasih tau dong?”
“Alhamdulillah ini semua berkat usaha dan kerja keras dan yang paling terpenting berserah dirilah atas segala sesuatu hanya kepada allah niscaya Allah akan membuka jalan disaat dihinggapi kebuntuan, melapangkan disaat kesempitan dan memberi cahaya disaat kegelapan menjelma.
“wah-wah… terasa adem rasanya hati ini mendengar ungkapan-ungkapan tersebut jadi tambah kagum aku dibuatnya.”
Ahh.. kamu nih bisa aja jangan terlalu berlebihan memujinya entar aku bisa lupa daratan.
“Emangnya bisa ya zzam kalau kita memuji seseorang lalu orang tersebut lupa diri? Allah menjadikan manusia dalam bentuk yang paling sempurna apabila dibandingkan dengan makhluk lain kesempurnaan manusia akan bermakna seandainya manusia mampu menggunakan akal pikiran secara manusiawi. Akan tetapi seandainya manusia tidak mampu menggunakan akal pikiran tersebut dengan baik maka Allah dengan kekuasaannya akan mencampakkan ketempat sehina-hinanya yakni Neraka jahanam. O iya… ngomong melulu dari tadi by the way kekantin yuk udah laper banget nih,
sebenarnya udah dari tadi aku mau kekantin tapi aku terhipnotis oleh mutiara-mutiara mulutmu zzam laparku jadi hilang tetapi sekarang nggak lagi kalau begitu ayolah kita berangkat keburu masuk waktu shalat Dzuhur.
***
Hari ini sangat melelahkan mengapa tidak mulai berangkat dari pukul setengah delapan pulangnya setengah enam. Bukan masalah kampus saja yang aku geluti sampai-sampai waktu untuk istirahat sangat sedikit.,
“zzam, ibu sebagai penganti orang tua kamu disini Cuma bisa menasehati jangan terlalu memaksakan keadaan jaga kesehatan ibu nggak mau kamu sampe kenapa-napa ” aku Cuma mengangguk dengan nasehat beliau. Bagiku beliau adalah orang tua kedua yang sangat baik sejak aku bergelut dibangku kuliah sampai sekarang beliau tetap menganggap aku sebagai bagian dari keluarga beliau, aku sangat bersyukur karena Allah menganugrahkan ini semua meskipun aku tahu betapa perihnya perjalanan yang aku lalui untuk bisa kuliah dibumi bertuah ini. Kekhawatiran beliau sangat beralasan sekali, aku pernah mengalami penyakit tipus lantaran terlalu sibuk.
Sayup-sayup terdengar azan magrib mengema diufuk timur panggilan cinta memanggil bagi para-para pencinta segera menghadap yang maha cinta. Alangkah indahnya melihat sekeluarga pergi kemasjid seorang bapak dengan gagah mengenakan baju koko didampingi istri yang solehah disisi kanan-kiri tersenyum wajah-wajah munggil buah hati mereka betapa bahagia rumah tangga mereka.”yaAllah kapan aku bisa seperti mereka? jika engkau mempercayai hambamu ini menjadi pemimpin keluarga maka anugrahkanlah kepadaku sebuah keluarga sakinah, mawadah warahma dalam dekapan cintamu YaAllah”.
” nak azzam tidak baik berjalan sambil melamun nanti kesambet lho.
“Iy,, iya bu imah, beliau adalah salah seorang jama’ah mushala dikenal ramah, jadi nggak heran beliau dikenali banyak orang ”
Seperti biasanya setelah selesai salat isya aku langsung mengulang kembali pelajaran tadi siang, kutulis kembali kalimat-kalimat penting dalam buku khusus supaya enak dibaca. Belum hampir sepuluh menit tiba-tiba Handphone berdering dari orang yang sama pada malam sebelumnya. “Diangkat atau nggak ya jangan-jangan dia malah Cuma mau menghabiskan gratisan daripada mubazir tetapi aku berusaha positive thinking mungkin ada hal penting yang ingin disampaikan. Disaat aku mengucapkan salam tiba-tiba panggilan terputus. Kembali deringan handphone berbunyi kejadiannya tetap sama lagi-lagi panggilan terputus. Ada apakah gerangan apakah Tasya hanya mempermainkan saja atau mungkin jaringan benar-benar lagi bermasalah lagi-lagi aku tetap positive thinking. Ini merupakan deringan Handphone untuk ketiga kalinya juga dari orang yang sama tasya.
“Assalamualaikum,, maaf mas azzam pasti tadi marah ya? “
waalaikumussalaam, tidak ada sebab kenapa aku harus marah,” baik banget sih mas azzam pasti beruntung orang yang menjadi kekasih mas azzam.
Kamu bisa aja sya mana ada orang mau seperti aku kantong tipis, nggak pake Yamaha facenya standar lagi. Harus aku akui itulah keadaanku sebenarnya.
“Hmmm,,,, merendah diri ceritanya nich,,,?? Jangan terlalu rendah mas nanti terinjak lho,,,” tapi, menurut aku ni ya mas tu orangnya baik, mudah tersenyum dan yang kagumnya lagi mas tu orangnya beda deh dengan laki-laki yang pernah aku kenal.”
“Kamu nih sya jangan berlebihan, memangnya kamu udah melakukan penelitian ya?
“Mas boleh nggak aku ngomong sesuatu, aku serius nih? Sempatku berpikir kenapa anak ini tiba-tiba ngomong kayak gitu.
“Boleh, selagi belum ditentukan harganya,, hehheheeh.”
Mas nih ada-ada saja. Gini lho mas salah ngak jika kita mencintai seseorang”?
“Waduh, pertanyaan yang rumit nih, ooo,,, jadi lagi kasmaran ceritanya nich?
”emangnya rumit ya mas..? “gimana ya untuk menjelaskannya, menurut yang aku ketahui manusia diciptakan oleh Allah dalam kesempurnaan yang dianugrahkan hati dan perasaan, perasaan suka, cinta, benci adalah lumrah. Tetapi yang harus diingat dimana tempat cinta yang harus diprioritaskan, tentunya hanya diperuntukkan hanya kepada Sang maha pencinta. Terkadang cinta manusia bisa sirna, cinta akan harta benda membuat kita terlena tetapi cinta juga membawa kita menuju kesurga itulah dinamakan surga cinta. Terkadang Allah sembunyikan matahari dia datangkan petir dan kilat seringkali kita bertanya-tanya kemana hilangnya matahari rupa-rupanya Allah berikan kita pelangi.
“Jadi, apa yang harus ku lakukan sekarang mas? haruskah aku pendam perasaan ini untuk selama-selamanya, rasanya batin ini tidak sanggup lagi menanggung penderitaan ini.
“jadi tambah ribet urusannya kalau kayak gini”. Sebelumnya aku mohon maaf mas kalau kehadiranku menganggu mas.
“ooo… nggak apa-apa kok setidaknya kita saling belajar, kalau aku boleh tahu laki-laki yang tasya impikan tersebut mengetahui ngak atas apa yang tasya rasakan?
”itu dia masalahnya mas sampai detik ini tasya nggak berani mengatakan hal ini, harus tasya sadari mungkin terasa aneh kedengarannya jika ada perempuan mengunggkapkan perasaannya kepada laki-laki. Menurut apa yang tasya ketahui ketika siti Khadijah menjadi istri rasullah ketika itu khadijah yang mengutarakan perasaannya melalui pesuruhnya lagian pula apalagi sekarang ini jaman emansipasi rasa Tasya wajar-wajar saja kalau seandainya jika ada perempuan mengunggkapkan perasaannya kepada laki-laki. Aku hampir terhunyah mendengar pernyataan Tasya, tidakku sangka sebelumnya mengganggap dirinya pendiam orangnya komunikatif juga.
“Hmm,,, kutarik nafas panjang-panjang mencoba ide-ide baru yang barangkali dia bisa terima ” tasya, sekarang gini sajalah, menurut hemat aku alangkah lebih baik tasya bertanya dulu dengan laki-laki tersebut besok-besok jika ada waktu hubungi aku kembali.
”Nggak perlu besok mas,tasya pengennya malam ini juga udah ada jawabannya. “ooo,,, jadi pengennya sekarang,, ya udah hubungi aja laki-laki tersebut.”
Mas yang tasya hormati, udah dari tadi tasya hubungi laki-laki tersebut hingga sekarang panggilannya belum terputus lagi. Aku benar-benar bertambah binggung apa sih yang dimaksud oleh tasya.
”tasya,, aku benar-benar binggung dan belum memahami apa yang tasya utarakan barusan” suasana hening sejenak dan aku masih menunggu jawaban tasya apa yang dipikirannya sekarang.
Terdengar suara tasya berdehem memecah kebisuan pembicaraan “mas,,, jika seandainya ada seseorang wanita datang kepada mas dengan tujuan menjadi pacar mas sekaligus wanita tersebut ingin mas bisa menjadi imam rumah tangganya kelak apakah mas mau menerima tawaran tersebut? Jujur mas semenjak kita pertama kali ketemu dikampus didalam hatiku telah tumbuh benih-benih cinta dari hari kehari kini tumbuh membesar aku tidak sanggup lagi menahan ini semua, rasanya semakin aku pendam semakin kuat gelora asmara yang menerpa, maafin aku mas telah berani untuk menggunggkap ini semua, sesungguhya aku sangat menyadari aku tidak pantas menurut mas aku bukanlah sosok yang mas harapkan dari seorang muslimah yang banyak mengetahui tentang agama, mengenakan jilbab panjang semampai, hafal alquran dimana-mana senatiasa membawa alquran dan haram menyentuh laki-laki yang bukan muhrimnya, salahkah jika aku ingin berubah menjadi manusia yang baik sebagaiman yang sering mas ajarkan, tasya harap mas bisa membimbing tasya disaat tasya salah melangkah, menginggatkat disaat tasya khilaf. Tasya mohon mas terimalah tasya untuk menjadi kekasih mas. ” terdengar isak tangis tasya.
aku benar-benar terkejut setengah mati sumpah, baru kali ini ada yang perempuan yang berani mengungkapkan perasaannya. apa yang mesti aku jawabkan, sesungguhnya goresan luka didalam hatiku belum sembuh terasa sakit sekali disaat cinta harus bertepuk sebelah tangan. Aku menganggap dia adalah seorang bidadari surgaku yang senantiasa hadir disaat kegundahan menyelimuti hari-hariku, dia teramat sempurna bagiku kesabaran dan ketegarannya seperti khadijah akhlaknya sebanding aisyah. Dialah selama ini mengajariku kehidupan sebenarnya tanpa dia mungkin aku tak akan pernah menjejak kedua belah kakiku dibumi bertuah ini menuntut ilmu merubah peradaban kepribadian di universitas islam negeri tempatku bertarung mengejar hari depan yang cerah.
Ya Rabb jika dia bukan untukku maka hilangkanlah segala kenangan-kenangan bersamanya, tapi, mengapa hingga sekarang raut wajahnya dan nyanyian-nyanyian cinta senantiasa hadir menghiasi hari-hariku sangat sulit untuk dilenyapkan semakin kucoba untuk melupakan semakin kuat bayangan-bayangan itu muncul.
Astaqfirullahalazim…
“kenapa mas,,, kok diam..
” lagi-lagi aku binggung apa yang mesti aku jawab. Ku mencari kalimat-kalimat yang tepat untuk tidak menyakitkan perasaannya ”hmmm,,,, tasya, sebelumnya aku berterima kasih karena tasya telah berusaha berlaku jujur sangat sulit sekali mencari kejujuran kejujuran dijaman sekarang ini seperti mencari mutiara ditempat yang gelap hanya orang-orang tertentu bisa mendapatkannya. Jujur sya,, aku bukanlah orang yang baik-baik didalam diri ini masih terdapat noda-noda dosa aku belum bisa membahagiakan diriku sendiri apa lagi untuk membahagiakan orang lain . Bagiku perempuan yang memakai jilbab panjang semampai, hafal Alquran yang dibilang tasya itu hanyalah benda-benda yang melekat dari Zahirnya tetapi yang aku inginkan bagimana ia bisa menempatkan kodratnnya sebagai muslimah. Tasya,,, bukannya aku menolak tawaranmu tetapi alangkah lebih baik kita berteman saja dulu, saling mengenal satu sama lain, saling mempelajari karakter antara aku dan kamu.” isak tangis tasya sudah mulai reda “
“ kalau begitu yang mas inginkan aku setuju dan aku sangat berterima kasih sekali karena Allah telah mempertemukan kepada orang yang aku impikan selama ini. ” tanpa terasa haripun sudah larut malam kamipun mengakhiri percakapan.
***
Kujalani hari-hari seperti biasa mengikuti pelajaran dari dosen dan menghadiri pertemuan-pertemuan organisasi internal dan eksternal kampus. Yang beda sekarang Cuma tasya sering memberi perhatian kepadaku. Tak satu orangpun mengetahui apa yang sedang terjadi antara aku dan tasya, aku tidak dapat bayangkan kalau seandainya ada yang mengetahui hubungan kami mungkin bisa geger kampus dibuatnya. Pernah juga teman-teman curiga tetapi cepat-cepat aku mengklarifikasi dengan alasan kami Cuma teman kalaupun kami kelihatan dekat itu lantaran ada tugas kampus yang harus kami selesaikan Alhamdulillah dengan berdalih seperti itu teman-teman mulai percaya. Memang tanpak jelas sekali perbedaan kami hal ini terlihat ketika tasya mengajakku untuk makan disebuah rumah makan yang begitu mewah tentu saja harganya juga mahal seumur hidup aku belum pernah makan semahal ini, biasanya juga Cuma makan di Ampera Rp. 5000, rasanya makin tersiksa saja makan disini.
“kenapa mas,,, kok diam..
” lagi-lagi aku binggung apa yang mesti aku jawab. Ku mencari kalimat-kalimat yang tepat untuk tidak menyakitkan perasaannya ”hmmm,,,, tasya, sebelumnya aku berterima kasih karena tasya telah berusaha berlaku jujur sangat sulit sekali mencari kejujuran kejujuran dijaman sekarang ini seperti mencari mutiara ditempat yang gelap hanya orang-orang tertentu bisa mendapatkannya. Jujur sya,, aku bukanlah orang yang baik-baik didalam diri ini masih terdapat noda-noda dosa aku belum bisa membahagiakan diriku sendiri apa lagi untuk membahagiakan orang lain . Bagiku perempuan yang memakai jilbab panjang semampai, hafal Alquran yang dibilang tasya itu hanyalah benda-benda yang melekat dari Zahirnya tetapi yang aku inginkan bagimana ia bisa menempatkan kodratnnya sebagai muslimah. Tasya,,, bukannya aku menolak tawaranmu tetapi alangkah lebih baik kita berteman saja dulu, saling mengenal satu sama lain, saling mempelajari karakter antara aku dan kamu.” isak tangis tasya sudah mulai reda “
“ kalau begitu yang mas inginkan aku setuju dan aku sangat berterima kasih sekali karena Allah telah mempertemukan kepada orang yang aku impikan selama ini. ” tanpa terasa haripun sudah larut malam kamipun mengakhiri percakapan.
***
Kujalani hari-hari seperti biasa mengikuti pelajaran dari dosen dan menghadiri pertemuan-pertemuan organisasi internal dan eksternal kampus. Yang beda sekarang Cuma tasya sering memberi perhatian kepadaku. Tak satu orangpun mengetahui apa yang sedang terjadi antara aku dan tasya, aku tidak dapat bayangkan kalau seandainya ada yang mengetahui hubungan kami mungkin bisa geger kampus dibuatnya. Pernah juga teman-teman curiga tetapi cepat-cepat aku mengklarifikasi dengan alasan kami Cuma teman kalaupun kami kelihatan dekat itu lantaran ada tugas kampus yang harus kami selesaikan Alhamdulillah dengan berdalih seperti itu teman-teman mulai percaya. Memang tanpak jelas sekali perbedaan kami hal ini terlihat ketika tasya mengajakku untuk makan disebuah rumah makan yang begitu mewah tentu saja harganya juga mahal seumur hidup aku belum pernah makan semahal ini, biasanya juga Cuma makan di Ampera Rp. 5000, rasanya makin tersiksa saja makan disini.
Apakah yang dimaksudkan dengan cinta? belum begitu lama perjalanan kisah cintaku tiba-tiba aku merasa asing entah mengapa dalam benak aku ingin mengakhiri semua. Hal ini jelas terlihat dari sikapku akhir-akhir ini dingin kepada tasya tidak seperti dahulu ya rabb lakukan yang terbaik dalam hidupku. Aku mengutuk keadaan dan mengutuk diriku sendiri dalam diri:
Dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangigau
Resahku resahkau resah risau resahbalau resah kalian
Raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian
Mauku maukau mau tahu mausampai mau kalian mau kenal maugapai
“assalamualaikum,mas lagi ngapain, udah makan? O,, iya minggu siang mas sibuk nggak? ”
waalaikumussalam, Alhamdulillah setelah selesai shalat isya mas langsung makan, minggu siang emangnya kenapa?
Begini, mas bisa nggak batuin aku benerin jendela, tadi malam ada maling yang mencoba masuk kekamar.
“astaqfirullah, insyaallah mas bisa.” Meskipun aku tau hari minggu ada agenda pertemuan kepengurusan organisasi kabupaten. Itulah jika kita sudah terlena dengan buaian cinta, apakah cinta kejam. “maksih ya mas, assalamualaikum ”
Setelah shalat subuh dan sempat membaca beberapa ayat alquran tiba-tiba aku terkesima potongan ayat surah Ar-rahman yang artinya” Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya” subhanallah… betapa besar karunia yang telah Allah anugrahkan kepada hambanya. Untuk memenuhi kebutuhan jasmani seperti biasa aku melakukan lari pagi Lumayan untuk mencari keringat. Setelah sarapan dengan sepiring nasi goreng masakan sendiri dan secangkir teh panas aku langsung bergerak menuju kerumah tasya.
“astaqfirullah…. Sya kenapa nggak pake jilbab?
Alah mas nih… kan nggak ada siapa-siapa kok disini.
Kuurung niatku untuk masuk setelah beberapa kali aku mendesak tasya untuk mengenakan jilbab. Akhirnya, dengan wajah agak kesal dia mau juga mengenakan jilbab. Memang benar apa yang diungkap oleh tasya setelah aku perhatikan dijendela kamarnya ada goresan-goresan ada orang yang ingin membobol jendela tersebut, tapi Alhamdulillah usaha tersebut sia-sia. Disaat aku lagi asyik memperbaiki jendela tiba-tiba sebuah ciuman mendarat dipipiku. Saat itu aku tidak berdaya sama sekali iblis laknat telah berhasil mengusaiku, aku hilang kendali benar-benar biadap iblis terkutuklah engkau iblis. Aku baru sadar dari perangkap iblis durjana ketika kami ingin melakukan maksiat.
“astaqfirullah, apa yang telah aku lakukan, yaAllah dimana shalat, puasa, tahajudku selama ini… kenapa aku tidak mampu melawan godaan iblis yang terkutuk. Aku menaggis menyesali perbuatan ini tak sanggup aku memandang wajahku sendiri. .
“udahlah… mas jangan nanggis terus tasya tau ini salah tasya, tasya minta maaf.” Aku coba mengumpul semua tenaga yang aku miliki kuraih motor butut lalu aku pergi. Diperjalanan aku masih teringat kejadian yang barusan terjadi apakah semua ini hanyalah mimpi?.. Tidak zzam… tidak… ini benar-benar nyata terjadi, ngeri baru ini aku alami.
Tubuhku terasa lemas kedua kaki ini seakan-akan tidak sanggup untuk melangkah. Kutatap wajah yang hina dina dihadapan cermin didalam kamar mandi “ inikah wajah yang selama ini aku basuh dengan air kesucian mengapa mudah kali dikotori. Aku malu dengan diriku sendiri atau lebih baik aku mati. Astaqfirullahalazim… Astaqfirullahalazim… Astaqfirullahalazim” mungkin alangkah baiknya aku shalat taubat memohon keampunan atas segala khilaf dosa-dosaku. Tanpa terasa mutiara-mutiara cinta membasahi diatas sajadah. “ya Rabb… aku sangat menyesal, bukalah pintu taubatmu, aku baru menyadari bahwa cinta yang aku semaikan selama ini bukanlah atas dasar cintamu melainkan cinta hawa nafsu. ” sejak saat itu aku tidak lagi berhubungan dengan tasya.
Ahmad Khairul Azzam
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUSKA RIAU
Cerpen ini aku persembahkan :
kepada orang-orang yang telah berkorban demi cita-citaku
Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar