CINTAKU SAAT ITU (MASIH) SEUMUR JAGUNG
Cerpen Evita Mayangsari
Hari ini adalah hari terakhir Revita masuk sekolah. Setelah ini, Revita akan libur panjang. Tapi liburan kali ini Revita tidak bisa berlibur ke rumah nenek seperti liburan sekolah biasanya. Karena liburan ini Revita sangat sibuk untuk persiapan masuk ke SMP. Ia harus belajar giat bila ingin mendapatkan nilai yang bagus saat menghadapi TES masuk SMP. Hari-hari terakhir masuk sekolah Revita manfaatkan sebaik-baiknya sebelum berpisah dengan teman-teman SD nya. Ia puaskan bermain bersama teman-temannya. Karena hari terakhir sekolah, jadi tidak ada pelajaran. Revita dan kedua sahabatnya yang bernama Audrey dan Lenna berniat pergi membaca di perpustakaan. Saat tengah asyik membaca, tiba-tiba ada yang memanggil Revita dari luar. Ternyata Reyhan, teman sekelas Revita.
“Revita” panggil Reyhan dari kejauhan.
“Eh curut, ngapain panggil-panggil ?” Revita memanggil Reyhan dengan panggilan “curut” karena itu memang sudah sapaan akrab keduanya. Sedangkan Reyhan sendiri memanggil Revita dengan sapaan “hippo”.
“Nggak papa, tumben rajin ? biasanya kan kamu ke kantin dan ngehabisin semua makanan di kantin ?” ejek Reyhan.
“Eh, enak aja kamu ! jadi kamu manggil cuma buat ngejek aku ya ? hiiiihh !” omel Revita yang langsung mengejar Reyhan.
Revita dan Reyhan memang jarang sekali akur. Di kelas pun mereka sering sekali saling mengejek. Teman-teman mereka juga sudah sering mengingatkan Revita dan Reyhan supaya akur. Setelah kejar-kejaran dengan Reyhan, Revita merasa lelah. Cuaca siang ini juga sangat panas, sehingga membuat Revita haus. lalu ia bergegas pergi ke kantin untuk beli minum. Reyhan yang sangat usil sengaja mengikuti Revita dan langsung duduk di sebelah Revita.
“Eh Hippo ! kamu mau masuk SMP mana ?” tanya Reyhan pada Revita.
“Ehm, nggak tau ! kayaknya sih SMPN 3. Kalo kamu ?”
“Nggak tau, lihat DANEM dulu ! cukup ato enggak masuk SMP Negeri”
“Oh”
“Ehm Rev, mau tau nggak siapa cewek yang aku suka sekarang”
“Siapa emang ? pasti cewek yang kamu suka itu aneh, jelek, gila kaya kamu ?” ejek Revita sambil cekikikan.
“Iya, emang cewek yang aku suka aneh, jelek, dan gila”
“Hah ? dasar cowok aneh ! emangnya siapa sih cewek itu ?”
“Mau tau ?”
“Iya !”
“Oke, aku kasih tau !”
Reyhan langsung memutar botol yang dipegangnya. Ia taruh botol itu di meja dan langsung memutarnya. Secara sengaja, Reyhan memberhentikan botol itu ke hadapan Revita. Revita terkaget-kaget membelalak tidak percaya.
“Lho ? kok berhentinya menghadap ke aku ?”
“Eh, sory sory ! salah ! aku ulang aja deh kalo gitu”
“Revita” panggil Reyhan dari kejauhan.
“Eh curut, ngapain panggil-panggil ?” Revita memanggil Reyhan dengan panggilan “curut” karena itu memang sudah sapaan akrab keduanya. Sedangkan Reyhan sendiri memanggil Revita dengan sapaan “hippo”.
“Nggak papa, tumben rajin ? biasanya kan kamu ke kantin dan ngehabisin semua makanan di kantin ?” ejek Reyhan.
“Eh, enak aja kamu ! jadi kamu manggil cuma buat ngejek aku ya ? hiiiihh !” omel Revita yang langsung mengejar Reyhan.
Revita dan Reyhan memang jarang sekali akur. Di kelas pun mereka sering sekali saling mengejek. Teman-teman mereka juga sudah sering mengingatkan Revita dan Reyhan supaya akur. Setelah kejar-kejaran dengan Reyhan, Revita merasa lelah. Cuaca siang ini juga sangat panas, sehingga membuat Revita haus. lalu ia bergegas pergi ke kantin untuk beli minum. Reyhan yang sangat usil sengaja mengikuti Revita dan langsung duduk di sebelah Revita.
“Eh Hippo ! kamu mau masuk SMP mana ?” tanya Reyhan pada Revita.
“Ehm, nggak tau ! kayaknya sih SMPN 3. Kalo kamu ?”
“Nggak tau, lihat DANEM dulu ! cukup ato enggak masuk SMP Negeri”
“Oh”
“Ehm Rev, mau tau nggak siapa cewek yang aku suka sekarang”
“Siapa emang ? pasti cewek yang kamu suka itu aneh, jelek, gila kaya kamu ?” ejek Revita sambil cekikikan.
“Iya, emang cewek yang aku suka aneh, jelek, dan gila”
“Hah ? dasar cowok aneh ! emangnya siapa sih cewek itu ?”
“Mau tau ?”
“Iya !”
“Oke, aku kasih tau !”
Reyhan langsung memutar botol yang dipegangnya. Ia taruh botol itu di meja dan langsung memutarnya. Secara sengaja, Reyhan memberhentikan botol itu ke hadapan Revita. Revita terkaget-kaget membelalak tidak percaya.
“Lho ? kok berhentinya menghadap ke aku ?”
“Eh, sory sory ! salah ! aku ulang aja deh kalo gitu”
Diputarnya botol itu. Dan kedua kalinya botol itu ia berhentikan menghadap ke Revita. Sekali lagi Revita merasa kaget dengan sikap Reyhan.
“Lho curut ? kok ke aku lagi sih ? kamu ini aneh deh ?”
“Aku emang aneh, persis seperti orang yang aku suka ! dan sekarang orang aneh yang aku sukai itu ada di hadapanku” ucap Reyhan yang membuat Revita sangat terkejut.
“Jadi ?”
“Iya, cewek yang aku maksud itu kamu ! kamu cewek aneh bin gila yang udah berhasil bikin aku klepek-klepek” jawab Reyhan sambil tersenyum.
“Tapi, aku nggak mau ! aku belum mau pacaran Rey ! Kita harus belajar dengan giat buat persiapan masuk SMP kan ? maaf Rey”
Setelah mengucapkan kata-kata itu Revita langsung pergi meninggalkan Reyhan yang menganga mendengar perkataan Revita barusan. Revita meninggalkan Reyhan dengan perasaan serba salah, sebenarnya ia juga suka dengan Reyhan. Tapi Revita sangat tidak siap untuk mengalami masa-masa “pacaran”. Ia juga ingin serius untuk menghadapi TES masuk SMP. Di kelas, ia menceritakan kejadian tadi kepada kedua sahabatnya.
“Kamu darimana saja Rev ?” tanya Audrey.
“Dari kantin”
“Kok nggak ngajak kita ?” protes Lenna.
“Ehm, maaf ! tadi aku ditemani Reyhan”
“Ha? Reyhan ? tumben akur ? hayoo, ada apa kamu sama Reyhan ?”
“Tadi dia bilang ke aku kalo dia suka sama aku”
“Whaaaaat ?” jawab Audrey dan Lenna kaget hingga matanya membelalak.
“Kamu bercanda ya Rev?” tanya Lenna masih tidak percaya.
“Beneran kok !”
“Enggak, dia bohong !” tiba-tiba terdengar suara Reyhan yang datang.
“Dia bohong ! aku nggak pernah kok bilang suka sama dia !” bantah Reyhan.
“Kamu yang bohong !” bentak Revita.
“Reyhan ! jangan bentak-bentak gitu dong kalo sama cewek” sela Audrey membela sahabatnya itu.
“Habis, dia bohong !”
“Revita nggak mungkin bohong sama sahabatnya tau !” giliran Lenna yang memarahi Reyhan.
“Yasudah, terserah kalian !”
Mulai hari itu, Revita dan Reyhan bermusuhan. Hingga hari wisuda tiba pun mereka masih saling acuh tak acuh. Mereka tidak saling menyapa hingga acara selesai. Di rumah, Revita merasa sedih karena berpisah dengan teman dan sahabatnya di SD.
Tapi, ia merasa ada yang aneh. Revita merasa yang membuatnya sangat sedih bukanlah perpisahan dengan sahabat ataupun temannya ! justru yang membuatnya sedih adalah Reyhan. Revita berfikir, di SMP nanti pasti tidak akan ada Reyhan ke-2. Tidak ada Reyhan yang sering mengganggu dan mengejeknya lagi. Setelah lulus, ia lostcontact dengan Reyhan. Hari-hari berlalu, Revita sudah di terima di SMPN 3 yang sudah jadi SMP impiannya. Di sisa liburannya sebelum masuk SMP ia mempersiapkan segala keperluannya. Pagi ini, Revita berangkat ke mall dengan bundanya untuk membeli seragam, tas, dan sepatu baru. Saat tiba di bagian pembayaran, handphone Revita berbunyi. Ada telepon masuk yang nomornya tidak ia kenal. Dengan agak ragu, Revita mengangkat telepon itu. Terdengar suara lelaki yang sepertinya sudah ia kenal. Ternyata Reyhan ! Reyhan menelpon Revita dan mengajak Revita bertemu di taman dekat rumah Revita. Revita pun tidak menolak, karena ia juga berniat ingin minta maaf pada Reyhan.
“Eh curut, aku minta maaf soal yang waktu itu ya ? nggak usah di ambil hati”
“Minta maaf aja tetep manggil aku curut ! yaudahlah nggak papa. Aku juga mau minta maaf ke kamu. Waktu itu aku jengkel, makanya aku bantah omongan kamu. Trus, aku juga mau minta maaf sama kamu soalnya aku nggak bilang ke kamu kalo aku ganti nomer handphone. Aku ganti nomer biar kamu nggak sms aku lagi dan aku bisa ngelupain kamu” jelas Reyhan pada Revita
“Iya, nggak papa kok ! aku udah lupain masalah kita dulu. Kalo boleh jujur, sebenernya waktu itu aku juga suka sama kamu. Tapi, karena aku masih ragu yaa aku nggak terima kamu !”
“Oh, kalo gitu sekarang kamu mau terima aku ?” ucap Reyhan yang ternyata masih menyukai Revita.
“Nah loh ? masi mau kamu sama cewek aneh kaya aku ?”
“Gimana lagi, aku masih berharap banyak sama kamu”
“Ehm, gimana yaaa ? emang temen SMP kamu nggak ada yang lebih bagus daripada aku ya ?”
“Nggak ada”
“Yauda deh”
“Beneran ?”
“Iya, iyaa”
“Hahay, yaudah aku pulang dulu ya ?”
“Iya”
Setelah berhasil mendapatkan cinta Revita, Reyhan bergegas pulang dengan pipi yang memerah. Revita merasa senang, karena ini pertama kalinya ia merasakan cinta. Hubungan mereka sangat langgeng, jarang ada pertengkaran walaupun kadang Revita agak egois pada Reyhan. Selama hubungan berjalan, tidak pernah ada masalah yang menghadang. Sampai suatu saat, ada salah satu teman SD Revita dulu yang ternya suka pada Reyhan. Karena merasa orang yang di sayang di rebut oleh orang lain, Tiara (nama teman SD Revita) berusaha mengusik hubungan Revita dan Reyhan. Ia mengadu domba Revita dan Reyhan.
“Hay Revita” sapa Tiara sok akrab.
“Lho, Tiara ya ? tumben kamu main ke rumahku sore-sore begini?” jawab Revita.
“Iya, aku mau tanya nih Rev. Kamu sama Reyhan sudah jadian ya ?”
“Iya, kamu kok tau ?”
“Aku tau dari Audrey dan Lenna ! ehm, ngomong-ngomong uda jalan berapa lama ?”
“Alhamdulillah udah 2 minggu lebih 5 hari”
“Wah, cukup lama ya ? kamu nggak kepikiran kalo Reyhan selingkuh ? kalian kan beda sekolah ?”
“Ehm, aku nggak kepikiran sejauh itu”
“Padahal, aku kemarin liat Reyhan sama cewek lagi jalan di mall”
“Hah ? masa sih ? kamu tau darimana ?”
“Kemarin aku liat dengan mata kepalaku sendiri !”
“Aku nggak percaya !”
“Ih, dibilangin nggak percaya ! aku nggak mungkin bohong sama kamu”
“Beneran ?”
“Iyaaaa Revita !”
Mendengar cerita Tiara yang begitu meyakinkan, raut wajah Revita berubah menjadi lesu dan sedih. Tiara yang melihat wajah Revita begitu sedih sangat senang karena mengetahui akan ada yang mengalami putus cinta setelah ini. Saat itu juga, Revita marah-marah kepada Reyhan. Dan terjadilah pertengkaran hebat antara mereka. Revita benar-benar kecewa pada Reyhan. Tetapi, Reyhan terus berusaha menjelaskan semuanya pada Revita hingga Revita yakin semua cerita Tiara itu bohong. Karena Revita mulai mengerti, akhirnya mereka pun tidak jadi memutuskan hubungan sampai disini dan hubungan kembali lancar. Tau bahwa hubungan Reyhan dan Revita tidak jadi berakhir, Tiara merasa sebal. Ia mencoba mencari cara ke dua supaya hubungan Revita dan Reyhan hancur ! betapa jahatnya Tiara.
“Revita !” panggil Tiara yang saat itu melihat Revita sedang membeli bunga.
“Kenapa Ra ?”
“Ehm, maaf ya soal yang Reyhan selingkuh ? ternyata aku salah lihat”
“Iya nggak papa kok Ra” jawab Revita dengan senyum. Ia merasa semua bukan salah Tiara karena wajar-wajar saja ia salah lihat orang.
“Tapi kali ini ada berita lagi soal Reyhan ! dia nyatain cinta ke aku !”
“Hah ? kamu nggak bohong ?”
“Iya, nih aku tunjukin SMS nya” Tiara menunjukan SMS dari teman sekolahnya yang di kontak handphonenya sengaja diberi nama Reyhan supaya Revita yakin. Karena mengira SMS itu sudah pasti, Revita tidak berfikir untuk mengecek nomernya. Ia merasa sangat terpukul, dan bergegas ke rumah Reyhan. Di rumah Reyhan, tanpa basa-basi ia langsung mengatakan kata “PUTUS”. Meskipun Reyhan sudah menjelaskan berkali-kali tapi Revita tetap tidak percaya. Ia merasa, Reyhan sudah sering menyakitinya dan lebih baik mengakhiri hubungan ini. Reyhan pun melepas Revita, hubungan mereka berakhir setelah 3 minggu lebih 2 hari. Saat itu juga, Tiara mengutarakan perasaannya pada Reyhan dan yakin akan diterima.
“Reyhan, jangan sedih ya ? aku mau kok kalo jadi pengganti Revita di hati kamu ?” pinta Tiara.
“Maaf, Ra ! aku nggak punya rasa apa-apa sama kamu” ditinggalnya Tiara dengan wajah yang sebal.
Sejak kejadian itu, Reyhan merasa sangat bersalah. Dan akhirnya datang ke rumah Revita.
“Rev, aku minta maaf ya ?”
“Iya, aku tau kok ternyata itu emang akal busuk Tiara”
“Dia lebay banget ya ?”
“Mungkin keseringan nonton sinetron, sampe aktingnya nipu aku kelihatan banget. Haha”
“Iya mungkin ya. Ehm, kamu nggak berminat balikan sama aku ?”
“Aduuh, maaf Rey ! aku udah nggak ada rasa kamu. Maaf banget ya ?”
“Yah, yaudah deh” jawab Reyhan dengan raut sedih.
“Kita tetep temenan kan ?”
“Iya dong”
Akhirnya, mereka tetap berteman. Revita menganggap hubungannya dengan Reyhan itu masih “seumur jagung” karena mereka sendiri memang masih remaja yang perasaannya masih sering tidak stabil. Tapi, dibalik hubungannya ini Revita mendapat hikmah bahwa “masih kecil, nggak boleh pacaran. Hahaha ..”. Ia dan Tiara pun sudah baikan dan berteman kembali.
“Ini toh yang namanya “CINTA”. Ehm, cinta itu lucu ya, suka banget bikin hati para remaja jadi gonjang-ganjing.. hobi pula bikin hati orang yang ngerasain cinta itu jadi lebay. Sampe ada yang nangis-nangis karena cinta ! ada pula yang gila karena cinta.. CINTA ITU NGGAK BANGET.. wkwk” ucapnya sambil tertawa sendiri.
“Lho curut ? kok ke aku lagi sih ? kamu ini aneh deh ?”
“Aku emang aneh, persis seperti orang yang aku suka ! dan sekarang orang aneh yang aku sukai itu ada di hadapanku” ucap Reyhan yang membuat Revita sangat terkejut.
“Jadi ?”
“Iya, cewek yang aku maksud itu kamu ! kamu cewek aneh bin gila yang udah berhasil bikin aku klepek-klepek” jawab Reyhan sambil tersenyum.
“Tapi, aku nggak mau ! aku belum mau pacaran Rey ! Kita harus belajar dengan giat buat persiapan masuk SMP kan ? maaf Rey”
Setelah mengucapkan kata-kata itu Revita langsung pergi meninggalkan Reyhan yang menganga mendengar perkataan Revita barusan. Revita meninggalkan Reyhan dengan perasaan serba salah, sebenarnya ia juga suka dengan Reyhan. Tapi Revita sangat tidak siap untuk mengalami masa-masa “pacaran”. Ia juga ingin serius untuk menghadapi TES masuk SMP. Di kelas, ia menceritakan kejadian tadi kepada kedua sahabatnya.
“Kamu darimana saja Rev ?” tanya Audrey.
“Dari kantin”
“Kok nggak ngajak kita ?” protes Lenna.
“Ehm, maaf ! tadi aku ditemani Reyhan”
“Ha? Reyhan ? tumben akur ? hayoo, ada apa kamu sama Reyhan ?”
“Tadi dia bilang ke aku kalo dia suka sama aku”
“Whaaaaat ?” jawab Audrey dan Lenna kaget hingga matanya membelalak.
“Kamu bercanda ya Rev?” tanya Lenna masih tidak percaya.
“Beneran kok !”
“Enggak, dia bohong !” tiba-tiba terdengar suara Reyhan yang datang.
“Dia bohong ! aku nggak pernah kok bilang suka sama dia !” bantah Reyhan.
“Kamu yang bohong !” bentak Revita.
“Reyhan ! jangan bentak-bentak gitu dong kalo sama cewek” sela Audrey membela sahabatnya itu.
“Habis, dia bohong !”
“Revita nggak mungkin bohong sama sahabatnya tau !” giliran Lenna yang memarahi Reyhan.
“Yasudah, terserah kalian !”
Mulai hari itu, Revita dan Reyhan bermusuhan. Hingga hari wisuda tiba pun mereka masih saling acuh tak acuh. Mereka tidak saling menyapa hingga acara selesai. Di rumah, Revita merasa sedih karena berpisah dengan teman dan sahabatnya di SD.
Tapi, ia merasa ada yang aneh. Revita merasa yang membuatnya sangat sedih bukanlah perpisahan dengan sahabat ataupun temannya ! justru yang membuatnya sedih adalah Reyhan. Revita berfikir, di SMP nanti pasti tidak akan ada Reyhan ke-2. Tidak ada Reyhan yang sering mengganggu dan mengejeknya lagi. Setelah lulus, ia lostcontact dengan Reyhan. Hari-hari berlalu, Revita sudah di terima di SMPN 3 yang sudah jadi SMP impiannya. Di sisa liburannya sebelum masuk SMP ia mempersiapkan segala keperluannya. Pagi ini, Revita berangkat ke mall dengan bundanya untuk membeli seragam, tas, dan sepatu baru. Saat tiba di bagian pembayaran, handphone Revita berbunyi. Ada telepon masuk yang nomornya tidak ia kenal. Dengan agak ragu, Revita mengangkat telepon itu. Terdengar suara lelaki yang sepertinya sudah ia kenal. Ternyata Reyhan ! Reyhan menelpon Revita dan mengajak Revita bertemu di taman dekat rumah Revita. Revita pun tidak menolak, karena ia juga berniat ingin minta maaf pada Reyhan.
“Eh curut, aku minta maaf soal yang waktu itu ya ? nggak usah di ambil hati”
“Minta maaf aja tetep manggil aku curut ! yaudahlah nggak papa. Aku juga mau minta maaf ke kamu. Waktu itu aku jengkel, makanya aku bantah omongan kamu. Trus, aku juga mau minta maaf sama kamu soalnya aku nggak bilang ke kamu kalo aku ganti nomer handphone. Aku ganti nomer biar kamu nggak sms aku lagi dan aku bisa ngelupain kamu” jelas Reyhan pada Revita
“Iya, nggak papa kok ! aku udah lupain masalah kita dulu. Kalo boleh jujur, sebenernya waktu itu aku juga suka sama kamu. Tapi, karena aku masih ragu yaa aku nggak terima kamu !”
“Oh, kalo gitu sekarang kamu mau terima aku ?” ucap Reyhan yang ternyata masih menyukai Revita.
“Nah loh ? masi mau kamu sama cewek aneh kaya aku ?”
“Gimana lagi, aku masih berharap banyak sama kamu”
“Ehm, gimana yaaa ? emang temen SMP kamu nggak ada yang lebih bagus daripada aku ya ?”
“Nggak ada”
“Yauda deh”
“Beneran ?”
“Iya, iyaa”
“Hahay, yaudah aku pulang dulu ya ?”
“Iya”
Setelah berhasil mendapatkan cinta Revita, Reyhan bergegas pulang dengan pipi yang memerah. Revita merasa senang, karena ini pertama kalinya ia merasakan cinta. Hubungan mereka sangat langgeng, jarang ada pertengkaran walaupun kadang Revita agak egois pada Reyhan. Selama hubungan berjalan, tidak pernah ada masalah yang menghadang. Sampai suatu saat, ada salah satu teman SD Revita dulu yang ternya suka pada Reyhan. Karena merasa orang yang di sayang di rebut oleh orang lain, Tiara (nama teman SD Revita) berusaha mengusik hubungan Revita dan Reyhan. Ia mengadu domba Revita dan Reyhan.
“Hay Revita” sapa Tiara sok akrab.
“Lho, Tiara ya ? tumben kamu main ke rumahku sore-sore begini?” jawab Revita.
“Iya, aku mau tanya nih Rev. Kamu sama Reyhan sudah jadian ya ?”
“Iya, kamu kok tau ?”
“Aku tau dari Audrey dan Lenna ! ehm, ngomong-ngomong uda jalan berapa lama ?”
“Alhamdulillah udah 2 minggu lebih 5 hari”
“Wah, cukup lama ya ? kamu nggak kepikiran kalo Reyhan selingkuh ? kalian kan beda sekolah ?”
“Ehm, aku nggak kepikiran sejauh itu”
“Padahal, aku kemarin liat Reyhan sama cewek lagi jalan di mall”
“Hah ? masa sih ? kamu tau darimana ?”
“Kemarin aku liat dengan mata kepalaku sendiri !”
“Aku nggak percaya !”
“Ih, dibilangin nggak percaya ! aku nggak mungkin bohong sama kamu”
“Beneran ?”
“Iyaaaa Revita !”
Mendengar cerita Tiara yang begitu meyakinkan, raut wajah Revita berubah menjadi lesu dan sedih. Tiara yang melihat wajah Revita begitu sedih sangat senang karena mengetahui akan ada yang mengalami putus cinta setelah ini. Saat itu juga, Revita marah-marah kepada Reyhan. Dan terjadilah pertengkaran hebat antara mereka. Revita benar-benar kecewa pada Reyhan. Tetapi, Reyhan terus berusaha menjelaskan semuanya pada Revita hingga Revita yakin semua cerita Tiara itu bohong. Karena Revita mulai mengerti, akhirnya mereka pun tidak jadi memutuskan hubungan sampai disini dan hubungan kembali lancar. Tau bahwa hubungan Reyhan dan Revita tidak jadi berakhir, Tiara merasa sebal. Ia mencoba mencari cara ke dua supaya hubungan Revita dan Reyhan hancur ! betapa jahatnya Tiara.
“Revita !” panggil Tiara yang saat itu melihat Revita sedang membeli bunga.
“Kenapa Ra ?”
“Ehm, maaf ya soal yang Reyhan selingkuh ? ternyata aku salah lihat”
“Iya nggak papa kok Ra” jawab Revita dengan senyum. Ia merasa semua bukan salah Tiara karena wajar-wajar saja ia salah lihat orang.
“Tapi kali ini ada berita lagi soal Reyhan ! dia nyatain cinta ke aku !”
“Hah ? kamu nggak bohong ?”
“Iya, nih aku tunjukin SMS nya” Tiara menunjukan SMS dari teman sekolahnya yang di kontak handphonenya sengaja diberi nama Reyhan supaya Revita yakin. Karena mengira SMS itu sudah pasti, Revita tidak berfikir untuk mengecek nomernya. Ia merasa sangat terpukul, dan bergegas ke rumah Reyhan. Di rumah Reyhan, tanpa basa-basi ia langsung mengatakan kata “PUTUS”. Meskipun Reyhan sudah menjelaskan berkali-kali tapi Revita tetap tidak percaya. Ia merasa, Reyhan sudah sering menyakitinya dan lebih baik mengakhiri hubungan ini. Reyhan pun melepas Revita, hubungan mereka berakhir setelah 3 minggu lebih 2 hari. Saat itu juga, Tiara mengutarakan perasaannya pada Reyhan dan yakin akan diterima.
“Reyhan, jangan sedih ya ? aku mau kok kalo jadi pengganti Revita di hati kamu ?” pinta Tiara.
“Maaf, Ra ! aku nggak punya rasa apa-apa sama kamu” ditinggalnya Tiara dengan wajah yang sebal.
Sejak kejadian itu, Reyhan merasa sangat bersalah. Dan akhirnya datang ke rumah Revita.
“Rev, aku minta maaf ya ?”
“Iya, aku tau kok ternyata itu emang akal busuk Tiara”
“Dia lebay banget ya ?”
“Mungkin keseringan nonton sinetron, sampe aktingnya nipu aku kelihatan banget. Haha”
“Iya mungkin ya. Ehm, kamu nggak berminat balikan sama aku ?”
“Aduuh, maaf Rey ! aku udah nggak ada rasa kamu. Maaf banget ya ?”
“Yah, yaudah deh” jawab Reyhan dengan raut sedih.
“Kita tetep temenan kan ?”
“Iya dong”
Akhirnya, mereka tetap berteman. Revita menganggap hubungannya dengan Reyhan itu masih “seumur jagung” karena mereka sendiri memang masih remaja yang perasaannya masih sering tidak stabil. Tapi, dibalik hubungannya ini Revita mendapat hikmah bahwa “masih kecil, nggak boleh pacaran. Hahaha ..”. Ia dan Tiara pun sudah baikan dan berteman kembali.
“Ini toh yang namanya “CINTA”. Ehm, cinta itu lucu ya, suka banget bikin hati para remaja jadi gonjang-ganjing.. hobi pula bikin hati orang yang ngerasain cinta itu jadi lebay. Sampe ada yang nangis-nangis karena cinta ! ada pula yang gila karena cinta.. CINTA ITU NGGAK BANGET.. wkwk” ucapnya sambil tertawa sendiri.
Baca Juga Cerpen Remaja dan Cerpen Cinta yang Lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar