CINTAKU TERPISAHKAN OLEH LEUKIMIA
Cerpen Rizky Nika Irawan
“apa kamu serius ky mau pindah ke kalimantan? Kamu tega tah ninggalin aku disini”
“maafin aku mel, tapi aku benar-benar harus pergi”
Kesedihan terpancar di raut muka ku ketika aku melihat rafky pergi meninggalkan ku menggunakan sebuah mobil tua berwarna merah, tak ku sangka orang yang selama ini ada disaat aku butuhkan akan pergi meninggalkan ku,
Selama satu tahun setelah kepergian rafky aku menjadi pendiam, dan setiap malam aku hanya melamun dan memandang ke luar jendela kamarku, aku mengingat ketika dulu aku selalu bersama dengan rafky
saat itu usia ku masih 15 tahun dan aku masih duduk di kelas 1 sma, hari itu gak akan pernah aku lupakan.. dimana aku jadian dengan rafky..
FLASH BACK
Aku dan rafky adalah sahabat dari kecil, sejak bayi kami sudah tinggal bersebelahan rumah, kemana-kemana kami selalu pergi bersama, hingga teman-teman di sekolah kami memanggil kami sahabat kembar, aku tidak tau dari kapan teman-teman kami memberi jilukan itu kepada kami, tapi yg jelas julukan itu sudah ada dari sejak kami kelas 2 sd hingga sekarang, dan kami menyukai julukan itu..
Pagi itu cuaca mendung
“mel, melan!” teriak rafky di depan rumahku
“kenapa?” jawabku dari jendela kamarku
“cepet keluar, aku mau ngajakin kamu ke rumah ardi”
“mau ngapain kesana?”
“udah ikut aja bawel”
aku keluar rumah dan menghampiri rafky yg tengah menunggu ku di depan rumah menggunakan motor matic berwarna biru miliknya... selama dijalan rafky terlihat berbeda dengan hari-hari biasanya, dia adalah orang yang crewet, namun saat itu dia terlihat begitu berbeda, mukanya terlihat pucat dan gugup..
“kamu knp ky?” kataku pada rafky
Rafky tidak menjawab pertanyaan ku dan hanya menggelengkan kepala. Apa yang sebenarnya terjadi pada rafky? Aku sangat bingung ketika itu, tidak lama kemudian dia berhenti di sebuah taman dan menyuruhku untuk turun.
“kenapa berhenti disini ky? Tingkahmu itu bikin aku bingung” tanya ku kesal kepada rafky
“lihat kebelakang mel” jawab rafky santai
Aku terkejut ketika aku memalingkan badan ku ke arah belakang, dan disana aku melihat taman indah dengan rangkaian bunga mawar yg dirangkai sedemikian rupa hingga tertulis I LOVE U di tengah taman itu,
“hah? Apa ini ky?”
“ih dodol, masak enggak ngerti si sama maksud aku? Jawab rafky sambil mencubit kedua pipiku
“seriusan aku gak ngerti ky”
“oke-oke, aku jawab pertanyaan kamu.. mel, ak itu sayang sama kamu”
“so?”
“dasar bawel,kamu mau gak jadi pacar aku?” tanya rafky serius
“mau gak ya? Hmm... ak mau ky” jawabku dengan pasti
“serius mel?”
“mmm... he’em..”
Ketika kami akan meninggalkan taman, tiba-tiba hujan turun dengan deras nya seakan tidak menginginkan kami meninggalkan taman itu.. kami meneduh di bawah salah satu gazebo yang ada di taman itu.. hujan tidak kunjung reda, sehingga kami pun lama di taman itu.. rafky menyanyikan sebuah lagu untukku, lagu yang menggambarkan perasaannya pada ku pada saat itu..
“maafin aku mel, tapi aku benar-benar harus pergi”
Kesedihan terpancar di raut muka ku ketika aku melihat rafky pergi meninggalkan ku menggunakan sebuah mobil tua berwarna merah, tak ku sangka orang yang selama ini ada disaat aku butuhkan akan pergi meninggalkan ku,
Selama satu tahun setelah kepergian rafky aku menjadi pendiam, dan setiap malam aku hanya melamun dan memandang ke luar jendela kamarku, aku mengingat ketika dulu aku selalu bersama dengan rafky
saat itu usia ku masih 15 tahun dan aku masih duduk di kelas 1 sma, hari itu gak akan pernah aku lupakan.. dimana aku jadian dengan rafky..
FLASH BACK
Aku dan rafky adalah sahabat dari kecil, sejak bayi kami sudah tinggal bersebelahan rumah, kemana-kemana kami selalu pergi bersama, hingga teman-teman di sekolah kami memanggil kami sahabat kembar, aku tidak tau dari kapan teman-teman kami memberi jilukan itu kepada kami, tapi yg jelas julukan itu sudah ada dari sejak kami kelas 2 sd hingga sekarang, dan kami menyukai julukan itu..
Pagi itu cuaca mendung
“mel, melan!” teriak rafky di depan rumahku
“kenapa?” jawabku dari jendela kamarku
“cepet keluar, aku mau ngajakin kamu ke rumah ardi”
“mau ngapain kesana?”
“udah ikut aja bawel”
aku keluar rumah dan menghampiri rafky yg tengah menunggu ku di depan rumah menggunakan motor matic berwarna biru miliknya... selama dijalan rafky terlihat berbeda dengan hari-hari biasanya, dia adalah orang yang crewet, namun saat itu dia terlihat begitu berbeda, mukanya terlihat pucat dan gugup..
“kamu knp ky?” kataku pada rafky
Rafky tidak menjawab pertanyaan ku dan hanya menggelengkan kepala. Apa yang sebenarnya terjadi pada rafky? Aku sangat bingung ketika itu, tidak lama kemudian dia berhenti di sebuah taman dan menyuruhku untuk turun.
“kenapa berhenti disini ky? Tingkahmu itu bikin aku bingung” tanya ku kesal kepada rafky
“lihat kebelakang mel” jawab rafky santai
Aku terkejut ketika aku memalingkan badan ku ke arah belakang, dan disana aku melihat taman indah dengan rangkaian bunga mawar yg dirangkai sedemikian rupa hingga tertulis I LOVE U di tengah taman itu,
“hah? Apa ini ky?”
“ih dodol, masak enggak ngerti si sama maksud aku? Jawab rafky sambil mencubit kedua pipiku
“seriusan aku gak ngerti ky”
“oke-oke, aku jawab pertanyaan kamu.. mel, ak itu sayang sama kamu”
“so?”
“dasar bawel,kamu mau gak jadi pacar aku?” tanya rafky serius
“mau gak ya? Hmm... ak mau ky” jawabku dengan pasti
“serius mel?”
“mmm... he’em..”
Ketika kami akan meninggalkan taman, tiba-tiba hujan turun dengan deras nya seakan tidak menginginkan kami meninggalkan taman itu.. kami meneduh di bawah salah satu gazebo yang ada di taman itu.. hujan tidak kunjung reda, sehingga kami pun lama di taman itu.. rafky menyanyikan sebuah lagu untukku, lagu yang menggambarkan perasaannya pada ku pada saat itu..
Tanggal 13 Oktober 2009 tepat ketika aku berulang tahun yang ke 15 itulah dia menembakku, aku tidak akan pernah melupakan satu detik pun kenangan itu.. Semenjak hari itu hidup aku terasa berbeda dan menjadi lebih indah, refky selalu membuat aku tersenyum ketika bersamanya, setiap pagi dia selalu menaruh setangkai bunga mawar merah di depan pintu rumahku, di sekolah pun dia juga selalu memberi kejutan yang berbeda-beda setiap harinya.
Satu tahun setelah kami berpacaran aku terkejut ketika rafky berkata padaku bahwa dia akan pindah ke kalimantan untuk melanjutkan sekolah disana, saat itu kami sedang makan di kantin sekolah, dia menatapku seakan tidak ingin memalingkan pandangan nya dari wajahku
“mel,.” panggil rafky
“kenapa ky?” jawabku sambil tersenyum
“gimana kalok misalkan aku pergi jauh ninggalin kamu, apa kamu bakalan kangen sama aku? Ucap rafky serius
“maksud kamu apa ky? Kamu mau ninggalin aku?”
“mel, besok ayahku akan di pindah tugasin ke kalimantan sama atasan nya”
“kamu serius ky? Gak usah bercanda geh ky, gak lucu ah”
“apa muka aku kelihatan lg bercanda mel?”
Pada saat itu aku tidak sanggup menjawab petanyaan dari rafky, aku berlari pergi meninggalkan meja dimana aku duduk dengan rafky... rafky memanggilku dan mengejarku namun aku tetap tidak mau berhenti. Aku masuk ke kelas dan disana aku menangis, kiki salah satu sahabatku melihatku menangis dan ia datang menghampiriku dan bertanya padaku,
“kamu kenapa mel?” tanya kiki
“gak papa ki”
“gak mungkin kamu nangis kalok gak ada sesuatu yang terjadi sama kamu”
Kiki bingung kenapa aku menangis, pada saat itu rafky datang dan menjelaskan semua pada kiki... rafky menyuruh kiki untuk meninggalkan kami berdua di kelas, rafky meminta maaf kepada ku tentang masalah di kantin tadi, aku yang sedang emosi dan masih belum bisa menerima kenyataan itu akhirnya menyuruh rafky meninggalkan ku di kelas...
Dan keesokan hari nya, rafky dan keluarganya benar-benar serius pindah ke kalimantan
Usia ku kini telah menginjak 17 tahun, sejak kepergian rafky dia tidak pernah mengirimi ku kabar sama sekali, apa mungkin rafky sudah melupakan ku? Aku tidak pernah tau sekarang dia tinggal dimana..
Disaat aku sedang asyik melamun dan melihat bintang-bintang di langit tiba-tiba seseorang mengaget kan ku dari belakang,
“hey !!” tegur shifa
“eh fa, kamu ngagetin aja, sama siapa kesini?” jawabku
“sama temen-tmen mel, mereka ada di ruang tamu, tadi ibu kamu nyuruh aku masuk ke kamar kamu buat manggil kamu”
“oh, suruh aja mereka masuk kesini, aku lg males ni mau keluar kamar”
“kamu itu kapan mel eggk males, selalu jawab kayak gitu, udahlah kamu itu jangan mikirin rafky terus, pikirin tu si dany, kurang apa si dia? Dia itu baik sama kamu, perhatian, tapi kenapa kamu gak pernah mau nanggepin dia?
“gak papa fa, aku belum bisa buka hati buat cowok laen,”
“kapan kamu bisa lupa sama rafky kalok kamu setiap hari Cuma ngurung diri di kamar dan enggak pernah mau bergaul di luar rumh” sahut kiki
“benr itu yang di bilang sma kiki mel,” timpal anis
“kalian ini, bisa aja kalok ngomong.. belum saat nya buka hati buat cowok laen”
“mel, kapan kamu itu bisa buka hati buat cowok laen? Sedangkan setiap ada cowok yang suka sama kamu dan mau deketin kamu, kamu selalu bilang sama mereka kalok kamu belum bisa buka hati buat mereka” bentak shifa
“kamu bener fa, aku bodoh.. rafky gak pernah minta aku nungguin dia sampek dia kembali kesini lagi” ucap ku sambil meneteskan air mata
“mel, apa mungkin rafky itu kembali kesini lagi? Itu gak mungkin, kalok dia emang bakal kembali ke sini lagi dia pasti bakalan bilang sama kamu sebelum dia pergi?” kata shifa menasehatiku
Malam ini teman-teman ku akan menginap dirumahku, ketika kami sedang asyik mengobrol hp ku tiba-tiba berbunyi, aku tidak tau siapa yg menelpon dan aku langsung mengangkatnya
“halo, dengan siapa ya, ?”tanya ku pada org tersebut
Setelah lama aku menunggu dan orang tersebut tidak menjawab sapaan ku aku mengulangi nya lagi
“siapa ini?”
Karna lama tidak menjawab akhirnya aku matikan telpon nya,
“siapa mel yg menelpon?” tanya kiki
“gak tau ki, sama dia enggak di jawab, mungkin SB” jawab ku meledek
“apa itu SB mel?”
“salah sambung,” jawabku tersenyum,
Tidak lama kemudian nomer yg tadi menelpon lagi, kali ini aku berikan hp nya kepada kiki, aku menyuruh kiki untuk mengangkat nya.. namun kiki tidak mau, akhirnya shifa menawarkan diri untuk mengangkatnya
“halo, ini siapa ya?” tanya shifa dengan lembut
“bisakah aku bicara dengan melan?” jawab penelpon itu
“bisa, emang ini siapa?” tanya shifa kembali..
“ini teman nya,” kembali penelpon itu menjawab
Kemudian shifa memberikan hp itu kepadaku, namun disaat aku bertanya kepada penelpon itu dia hanya diam saja dan tidak mau menjawab pertanyaanku sama sekali, aku sangat marah dengan orang itu dan aku mematikan telpon nya,.. aku non-aktifkan hp ku dan menaruhnya di atas meja
“kenapa mel? Tanya anis
“gila emang dia itu, dari tadi aku ngomong enggak di jawab sama sekali, emang tadi itu siapa si fa?” tanya ku pada shifa.
“aku gak tau mel, dia Cuma bilang kalok dia itu temen kamu,” jawab shifa bingung
“cewek apa cowok?”
“cowok mel,”
“udahlah lupain aja, aku ngantuk mau tidur.. kalian udah ngantuk belum? Udah jam 11 tu”
“kalian tdur duluan aja kalok udah ngantuk, aku mau chatting-an dulu sama pacar aku, boleh aku pinjem hp kamu mel?” kata shifa
“boleh, ambil aja tu di atas meja”
Mentari pagi mulai menampakkan diri dan menggantikan bulan menghiasi langit.. terdengar dari luar kamar ku suara ibu membangunkan ku dan sahabat-sahabat ku, tak lama kemudian aku terbangun dan membuka pintu menghampiri ibu ku yang sedang berdiri di depan pintu kamar..
“hari ini kamu libur sekolah kan, kamu jaga rumah ibu dan ayah mau pergi menjenguk paman mu di rumah sakit, tadi malam paman masuk rumah sakit” kata ibu...
“iya bu, hati-hati ya.. ini kan masih pagi kenapa ibu buru-buru pergi? Jawabku kepada ibu
“tidak apa-apa mel, kasihan bude sendirian nemenin paman di rumah sakit, ibu sudah siapkan sarapan untuk kalian di meja makan,”
“iya bu,”
“tante pergi dulu ya, tante titip melan..” kata ibu kepada teman-temanku
“iya tante,” jawab anis
Aku berjalan di belakang ibu mengantarkan nya sampai di depan pintu rumah, pada saat aku berdiri di depan rumah aku tiba-tiba ingat dengan rafky, aku rindu dengan dia, aku berharap pagi ini akan ada setangkai bunga mawar tergeletak di depan pintu rumah ku, namun itu hanya angan-angan yang tidak mungkin akan terwujud... aku menutup pintu rumah lalu masuk ke dalam kamar dan menemui sahabat-sahabatku yang sedang berbaring di atas tempat tidurku, aku melihat keluar jendela, aku ingat masa-masa dulu ketika rafky masih disini bersamaku... cuaca hari ini benar-benar persis ketika aku jadian dengan rafky dulu, mendung dan tenang, aku melihat keluar jendela dan melihat langit, aku harap hari ini akan turun hujan... besok adalah 2 tahun aku jadian sama rafky, apa dia masih ingat tanggal itu? Tanyaku dlm hati dan tanpa aku sadar aku telah meneteskan air mata..
“mel, kamu kenapa?” tanya sahabat-sahabatku,
“aku ingat sama rafky, hari ini mirip banget sama hari dimana aku jadian sama dia” jawabku sambil menangis
“mel, aku yakin rafky disana juga masih ingat kalok besok adalah 2tahun kalian jadian” ucap shifa sambil mengelus punggungku
“kamu tau dari mana kalok dia inget tentang besok” tanya ku penasaran
“firasat aku bilang kayak gitu mel, oh iya, tadi malam dany sms aku, dia bilang hari ini mau ngajakin kamu maen, kamu mau gak mel?”
“udah mau aja lo mel, buat menghibur diri kamu yang lg sedih” sahut anis
“bilang aja sama dany nanti jam 11 suruh jemput” jawabku
“kamu serius mau mel?”
“iya fa, aku mau... tapi kalian jagain rumahku ya, jangan pergi kemana-kemana”
“oke’’ bisa di atur say”
Mungkin memang benar kata sahabat-sahabat ku kalok aku itu butuh refreshing agar bisa menenangkan pikiran dan melupakan semua masalah yang ada dalam hidupku, aku harus bisa membuka diri untuk laki-laki lain.. jam menunjukkan pukul 6.30 tepat, aku dan sahabat-sahabatku pergi ke dapur untuk sarapan pagi, ibu memasak semur jamur kesukaan ku dan rafky semasa kami masih duduk di bangku smp dulu, aku hanya tersenyum melihat masakan itu.. setelah selesai sarapan kami langsung membereskan rumah dan setelah itu kami menonton tv di ruang keluarga, ketika kami sedang asyik menonton tv, hp shifa berbunyi dan ia pergi menjauh dari kami untuk mengangkat telpon seakan tidak mau kami tau siapa yang menelpon nya.. shifa membuka pintu depan rumah dan keluar, tidak lama kemudian shifa masuk kembali kedalam rumah, dan kembali menonton tv bersama kami lagi...
Tidak terasa jam kini telah menunjukkan pukul 10.15, kemudian aku bersiap-siap untuk pergi jalan-jalan bersama dany...
“good luck ya friend,” kata shifa dengan tersenyum ke arahku
“oke fa,” jawabku
Shifa tersenyum melihat kearahku, aku tidak ingin membuat sahabat-sahabatku selalu sedih jika mereka melihat keadaanku yang seperti ini terus, aku ingin membuat mereka semua bahagia, setelah aku selesai menyiapkan semuanya, aku berdiri di depan kaca dan berkata
“aku harus bisa membahagiakan semua orang yang sayang sama aku”
Kemudian aku berjalan menuju ruang keluarga dimana sahabat-sahabatku sedang menonton tv, aku menghampiri mereka dan tersenyum lalu berkata
“doa’in hari ini aku sukses ya,”
“kamu pasti bisa kalok kamu mau berusaha mel,” kata shifa
“iya, pasti aku bisa teman-teman”
“aku nungguin dika diluar aja ya fa,”
“iya mel...”
“bye-bye friend”
“bye”
Saat aku membuka pintu, begitu terkejut nya aku ketika melihat setangkai bunga mawar merah tergletak di depan pintu rumah ku... aku menangis dan mengambil bunga itu, aku kembali lagi masuk ke dalam ruang keluarga, di depan shifa, kiki, dan anis aku menunjukkan bunga mawar itu ke arah mereka dan menangis sekuat yang aku bisa, rasa rindu ku yang selama ini aku pendam di dalam hati benar-benar tidak bisa aku simpan lagi, disana mereka langsung memelukku dan ikut menangis seakan mereka merasakan perasaan yang sedang aku rasakan saat ini...
“siapa orang yang menaruh mawar ini di depan pintu?” tanya ku sambil menangis,
Tak ada satupun yang menjawab pertanyaanku tersebut, aku mencoba menahan air mata ku yang terus mengalir di pipiku,
Tin....tin...tin...
Terdengar suara klakson motor dari luar rumah
“itu mungkin dany mel, kamu samperin aja dia” kata anis memberi tahu
Aku langsung lari keluar menghampiri dany dan menanyakan mengenai bunga mawar yang tergeletak di depan pintu rumah ku itu...
“dan, apa kamu tadi yang narok bunga mawar di depan rumah aku?” tanyaku dengan penuh tanda tanya di dalam hati
“bukan mel, emang kenapa?” balik dany mengajukan pertanyaan kepadaku..
“gak papa dan, ya udahlah lupain aja, kamu mau ngajak aku kemana?”
“oh... udah kamu ikut aja, nanti kamu bakal tau sendiri”
Aku hanya tersenyum dan memandangi wajah dany,
“udah to mel, ikut aja, aku tau saat ini kamu belum bisa buka hati buat aku, aku gak akan paksain kamu kok mel” kata dany padaku
“maaf dan, bukan gitu maksud aku,”
“iya mel, gak papa, ya udah ayok naik”
Begitu lama kami menelusuri jalan yang entah kemana dani akan membawaku pergi, 2 jam perjalan akhirnya dani memberhentikan motornya dan memarkirkan nya di sebuah rumah sakit swasta yang bisa di bilang rumah sakit exclusive, aku tidak mengerti kenapa dany mengajakku kesini... dany mengajakku memasuki rumah sakit dan melangkah melalui koridor-koridor rumah sakit tersebut, aku membaca di atas dinding tertulis ruang penyakit kanker dan kami berhenti di salah satu ruang bernama ruang mawar nomer 13, aku semakin bingung dengan dani, apa yang sebenarnya akan dany tunjukkan kepada ku, aku menarik tangan dany ketika ia hendak membuka pintu ruang kamar tersebut, dany menoleh dan tersenyum ke arahku... ketika dany membuka pintu ruang kamar tersebut dia menyuruhku untuk masuk duluan ke dalam, aku hanya menurut dengan perintah dany, aku kaget ketika melihat kedua orang tua ku ada di dalamnya, dan disitu juga aku melihat orang tua rafky, aku semakin bingung dengan keadaan ini.. ketika aku melihat ke sudut kamar yang lebar itu aku melihat seorang pria terbaring tak berdaya di atas tempat tidur, aku seperti tidak asing dengan pria itu tapi siapa aku belum tau pasti, aku mencoba mendekatinya dan betapa terkejutnya aku ketika melihat dan mengetahui siapa pria yang ada di atas tempat tidur itu, ternyata pria itu adalah rafky orang yang selama ini aku tunggu-tunggu kedatangan nya... tanpa basa basi aku langsung memeluk tubuh nya dengan erat, aku menangis dan masih belum mengerti dengan semua ini, namun rafky hanya tersenyum melihatku
“ky, aku kangen banget sama kamu, kenapa kamu gak pernah kasih aku kabar? Apa kamu udah lupa sama aku? ” tanya ku dengan rasa rindu yang sudah memuncak
“aku juga kangen sama kamu bawel, kamu apa kabar? Tambah cantik aja sekarang, aku gak mungkin mel lupa sama kamu” jawab rafky
“terus kenapa kamu gak kasih aku kabar? Kamu bilang kamu ke kalimantan, tapi kok masih disini?”
Semua orang diruangan itu keluar meninggalkan aku dan rafky berdua disini, rafky pun mulai menjelaskan semua yang terjadi kepada ku dan betapa terkejut nya aku ketika ia bilang bahwa ia menderita penyakit leukimia stadium akhir, aku menangis di depan rafky dan dia menyuruhku agar tidak menangis karna itu hanya akan membuatnya bersedih,
“kamu bo’ong kan ky? Kamu enggak serius kan?” tanya ku memastikan semua perkataan nya
“enggak mel, aku serius, kamu dari dulu enggak pernah berubah ya, selalu aja enggak pernah mau percaya sama aku”
“gimana aku bisa percaya jika semua ini terjadi sama kamu ky,”
“selama 1 tahun ini aku selalu memperhatikan perkembanganmu, aku sedih ketika mendengar dari ayah sama ibu kamu kalok kamu sekarang menjadi wanita yang pendiam mel, dulu waktu aku pertama kali mendengar kalok aku menderita penyakit leukimia aku sama kayak kamu mel, aku syok banget, makannya aku memutuskan untuk pergi meninggalkan kamu agar kamu tidak terlalu menderita dengan penyakit aku ini. cukup aku aja yang menderita mel, dokter bilang umur aku sudah tidak lama lagi mel..”
aku mengerti dengan sifat rafky dan semua yang dia pikirkan, aku tidak ingin membuatnya semakin sedih karna melihatku menangis, aku ingin membuat hari-hari terakhir rafky menjadi lebih indah...
shifa, kiki, dan anis masuk ke dalam ruang dimana aku dan rafky berada di dalamnya, mereka mengejutkanku, shifa menjelaskan semuanya kepada ku bahwa orang yang menelpon ku tadi malam itu adalah rafky, bunga mawar itu juga dari rafky, dari tadi malam ternyata rafky, shifa, dan dany sudah menyiapkan semua ini untuk ku...
anis, kiki dan aku terkejut mendengar semua ini...
“mel, aku pengen pergi ke taman dimana kita dulu jadian,” pinta rafky
“iya ky, aku akan bawa kamu kesana” jawabku
Ayah rafky dan ayahku memapah rafky masuk ke dalam mobil sedangkan aku membawa kan kursi roda untuk rafky, badan rafky terlihat begitu kurus dan lemah, aku sangat sedih melihat penderitaan yang di hadapi oleh rafky, namun aku hanya dapat tersenyum untuk menghiburnya.. tak lama kemudian kami sampai di taman, aku mendorong rafky menggunakan kursi roda, ketika aku akan mendorong kursi roda, rafky memegang tanganku dan menyuruh dany yang mendorong kursi rodanya, seluruh keluarga ku dan keluarga rafky serta sahabat-sahabatku melihat kami bertiga dengan tersenyum.. rafky meminta dany membawanya ke gazebo yang dulu aku gunakan untuk berteduh dari hujan dengan rafky... disana dany meninggalkan kami berdua, rafky menyanyikan lagu yang dulu ia pernah nyanyikan untuk ku, aku hanya bisa menangis, kemudian rafky menghapus air mata yang mengalir dipipiku dengan kedua tangan nya...
“aku tidak mau melihat air matamu mel” kata rafky
Setelah lama kami mengobrol disana rafky menyuruhku untuk memanggil dany,, aku pergi meninggalkan rafky untuk mencari dany, saat aku sudah bertemu dengan dany, aku memeluknya lalu menangis di dalam dekapan dany ..
“aku gak kuat ngadepin semua ini dan, aku udah lama nungguin rafky kembali sama aku, tapi kenapa disaat rafky kembali semuanya menjadi seperti ini dan?” ucapku sambil menangis di dalam pelukan dany
“udah mel, kamu yang sabar aja ya, semua ini sudah ada yang mengaturnya” jawab dany
Dany melepaskan ku dari pelukannya dan mengajakku untuk menemui rafky, dari kejauhan aku melihat rafky meneteskan air mata, namun rafky langsung megusap air matanya seakan ia tidak ingin aku dan dany melihat kesedihan yang terpancar di raut mukanya...
“dan, apa kamu mau menjaga melan setelah aku pergi nanti?” pinta rafky kepada dany
“kamu itu ngomong apa ky, aku yakin kamu akan sembuh” jawab dany
“enggak dan, aku gak akan sembuh”
“kamu adalah satu-satu nya orang yang berhak dan pantas menjaga melan ky,”
“bukan aku, tapi kamu dan, aku serahin semua sama kamu, aku yakin kamu bisa gantiin aku menjaga melan” jawab rafky pada dany
“mel, aku sayang sama kamu, aku harap kamu bisa hidup bahagia dengan dany tanpa aku disisi kamu lagi..” kata rafky padaku
Aku hanya bisa menangis mendengar semua itu, rafky menarik tangan dany dan menaruhnya di atas tangan ku seakan ia ingin agar aku bersama dengan dany, pada saat itu tangan rafky yang sedang menggenggam tanganku dan dany tiba-tiba terjatuh diatas pangkuan nya dan matanya tertutup untuk selamanya... aku menangis dan kemudian memeluk tubuh rafky yang sudah terbujur kaku di atas kursi roda itu... aku tidak menyangka bahwa rafky akan meninggalkan ku untuk yang kedua kali nya dan kali ini ia tidak akan pernah kembali kepada ku lagi untuk selama-lamanya.,,
TAMAT
Baca juga Cerpen Cinta atau Cerpen Tentang Cinta yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar