KUBUTUH KESETIAAN
Karya Mira Afianti
“iya sayang, aku ngerti ...!” ucapku
“terima kasih atas pengertianmu sayang.” Jawab Haykal
Akhirnya aku menutup telponku. Aku memang sedikit kecewa, tapi aku harus menerima ini. Aku harus ngertiin pacar aku sendiri.
Sekarang aku segera besiap-siap untuk persiapan besok. Karna besok akan ada sanlat(pesantren kilat) di sekolah. Setelah aku selesai bersiap-siap, aku pun bergegas tidur, karna hari mulai malam.
“terima kasih atas pengertianmu sayang.” Jawab Haykal
Akhirnya aku menutup telponku. Aku memang sedikit kecewa, tapi aku harus menerima ini. Aku harus ngertiin pacar aku sendiri.
Sekarang aku segera besiap-siap untuk persiapan besok. Karna besok akan ada sanlat(pesantren kilat) di sekolah. Setelah aku selesai bersiap-siap, aku pun bergegas tidur, karna hari mulai malam.
Esok pun tiba, aku bergegas berangkat, karna aku takut terlambat. Setelah aku sampai disana, acara pertama dimulai yaitu dengan shalat duha bersama. Semua murid pun berkumpul di lapangan dan bersiap-siap untuk shalat. Shalat duha pun telai usai, semua murid masuk ke kelas masing-masing.
“teeeettt.......teeeetttt.....”
Tak terasa, acara sanlat hari ini telah usai. Semua murid pun berhamburan pulang. Saat aku di gerbang sekolah bersama sahabat-sahabatku, aku bertemu Haykal. Dia menatapku dengan pandangan penuh kesedihan. Aku ga tau dia kenapa seperti ini, aku menghampirinya. Aku bertanya “kamu kenapa Kal. Seperti nya kamu sedang ada masalah. Kenapa kamu ga cerita sama aku? Mungkin, aku bisa membantu kalo kamu cerita masalah yang kamu hadapi???” jelasku
“aku tidak apa-apa kok Mutia(namaku). Ini buat kamu. Tapi aku mohon, kamu bacanya nanti. Aku pulang duluan ya, assalamualaikum.” Dengan raut wajah yang sedih
“walaikumsalam” jawabku pelan dan mungkin Haykal tak mendenganya
Aku menghampiri sahabat-sahabatku, dan ku ceritakan ini sama mereka. Mereka heran dengan sikap Haykal. Mereka bingung, sampai-sampai mereka beranggapan bahwa Haykal akan menyakiti hatiku. Disaat itu, hatiku bimbang. Pikiranku kacau, aku ga bisa mengendalikan diriku dengan baik. Dan aku baru sadar, Haykal memberiku sebuah kotak. Dan ku buka itu di depan sahabat-sahabatku. Dan di isi kotak itu ada sebuah kalung yang bernama “mutiara” dengan hiasan hati di setiap sisinya dan sepucuk surat. Ku buka surat itu, dan kubacakan isi surat itu. Dan ternyata ....
•••
Sanlat telah usai. Sekolah telah libur. Dan hari ini adalah hari idul fitri. Aku mencoba melupakan semua yang sedang terjadi. Aku mencoba untuk tersenyum. Karna ini adalah hari yang spesial. Jadi, aku tak ingin membuat hari ini menjadi hari yang sedih.
Satu minggu telah berlalu ....
Aku ga nyangka, Haykal sampai sekarang tak pernah menghubungiku. Apa Haykal benar-benar ingin pergi dan melupakanku begitu saja? Hancur rasanya, sekian lama aku jalani ini bersama Haykal. Baru kali ini Haykal seperti ini. Haykal telah berubah, Haykal sekarang berbeda dengan Haykal yang dahulu. Aku benci Haykal. Haykal tak setia padaku.
Sekarang aku butuh kesetiaan. Bukanlah ini yang aku mau ....
Selama ini, aku jalani hidupku sendiri. Tanpa ada yang menemani. Haykal telah pergi meninggalkanku. Kesetiaanya telah menjadi debu. Selalu ku rasakan, namun tak pernah nyata. Itu hanyalah angan-angan belaka. Impian yang tak mungkin kembali lagi.
•••
2 tahun berlalu ...
Aku telah lulus sma. Dan kini ku melanjutkan ke perguruan tinggi. Aku tak sedih lagi. Ku telah melupakan semua yang telah terjadi 2 tahun silam. Aku sekarang telah bahagia.
Kini, aku masih bersama dengan sahabat-sahabatku. Kami selama ini selalu bersama. Kita selalu melewati semua rintangan apapun bersama. Hingga kini kita telah kuliah. Tetapi kita masih selalu bersama. Karna kita telah memegang janji sejati, yaitu kita akan selalu bersama, kapanpun itu dan kita harus tetap menjaga kebersamaan dalam persahabatan ini. Hingga suatu hari kita sedang ke gramedia dekat kampus, disana aku melihat seseorang yang membuat aku teringan masa lalu ku. Ya,,,, aku melihat Haykal sedang jalan bersama seorang perempuan. Aku tau, aku tidak memiliki hak apapun atas Haykal lagi. Tapi, aku masih belum bisa melepas kepergian Haykal dari hidup ku dan dengang cara yang seperti ini. Sakit rasanya, sungguh sakit ...
Aku melamun kan apa yang sedang aku lihat saat itu, hingga aku tak menyadari dunia ini. Tiba–tiba brrrrukkk .....
Buku-buku ku pun jatuh berhamburan ,,,
Aku tabrakan dengan seorang lelaki. Lelaki itu langsung minta maaf kepadaku dan mengambilkan buku-buku ku yang jatuh.
“eh, sorry sorry. Gue ga sengaja. Nih buku loh ...” saut lelaki itu
“emm, ya gapapa kok. Ini salah aku juga, dari tadi aku ngelamun.” Jelasku
“hmm, ya ya ya. Makanya, jangan ngelamun dong. Eh kenalin, nama gue Gerald. Nama loh siapa?” tanya lelaki itu (Gerald)
“emm, ohh ya. Nama aku Mutiara. Panggil saja Mutia.” Jawabku dengan memberikan sedikit senyuman
“waw, nama loh cantik, secantik orangnya. Hehehe. Emm, salam kenal ya. Oh ya, kayanya loh bukan tipe cewe yang gaul gitu.” Jelas Gerald
“yee gombal, tapi makasih ya atas pujiannya. Tapi aku memang seperti ini. Memang apa yang kamu tangkap sehingga kamu berfikir aku orang nya tidak gaul.???” Tanyaku
“yah, dari bahasa loh itu. Loh ngomong aja pake kamu aku. Ga pake loh gue. Hmm, kalo gitu, gue ikutin bahasa loh mulai dari sekarang.” Saut Gerald
“hah, Cuma karna itu kamu bilang aku ga gaul. Yah itu kan tergantungan setiap orang. Kenapa kamu jadi mau ngikutin aku?” aku bertanya heran
“yah, karna gue ehh aku tertarik sama gaya kamu.” Jelas Gerald
“oh, oke. Terserah kamu aja deh. Aku ke sana dulu yah?” pintaku
“aku ikut dong???” tanya Gerald
“emm, ayo aja. Yuk ...” sebutku
Kami berdua pun pergi jalan-jalan keliling gramedia. Kita berbincang-bincang, yah seperti orang yang sudah kenal dekat sekali. Kami bergitu akrab, dan kami menikmati suasana ini. Sampai-sampai aku lupa sama sahabat-sahabatku. Aku langsung mengambil telpon genggamku dan menelpon Anggi salah satu sahabatku.
Tapi syukurlah, ternyata mereka tidak marah. Dan mereka memutuskan untuk pulang duluan. Aku meng-iya-kan. Karna, aku masih ingin keliling-keliling sama Gerald. Yah, namun tak terasa hari mulai larut malam. Aku pamitan kepada Gerald untuk pulang duluan. Namun Gerald malah ingin mengantar saya pulang. Saya tidak bisa menolak, dan akhirnya saya pulang di antar Gerald.
Tak terasa, 2 bulan sudah aku akrab denganya. Dan hingga akhirnya, aku dengan Gerald resmi menjadi sepasang kekasih. Aku senang menjalaninya, dia orangnya baik, romantis, dan aku tak pernah merasa sedih dan disakiti olehnya.
•••
Telah lama aku menjalin hubungan denganya, tak pernah ia membuat aku sedih. Namun kali ini, dia menghilang, entah kemana. Kenapa semua ini terulang kembali? Apa memang aku harus bernasib seperti ini terus? Ya Allah, aku mohon, jangan jauhkan Gerald dariku. Aku sungguh-sungguh mencintainya. Aku tak ingin kehilanganya. Aku hanya butuh kesetiaan, aku tak peduli mau lelaki itu sempurna atau tidak. Karna aku yakin, di dunia ini tak ada yang sempurna. Ku akan menerima apa adanya lelaki itu, yang aku butuhkan darinya hanyalah kesetiaanya, kasih sayangnya, bukanlah harta ataupun yang lainya.
Ya Allah, aku ingin Gerald kembali. Dan aku ingin dia selalu disisiku. Aku butuh kesetiaannya, bukanlah rasa sakit di hati ini ????
Aku tak ingin di sakiti terus menerus, tapi AKU BUTUH KESETIAAN ...
_the end_
“teeeettt.......teeeetttt.....”
Tak terasa, acara sanlat hari ini telah usai. Semua murid pun berhamburan pulang. Saat aku di gerbang sekolah bersama sahabat-sahabatku, aku bertemu Haykal. Dia menatapku dengan pandangan penuh kesedihan. Aku ga tau dia kenapa seperti ini, aku menghampirinya. Aku bertanya “kamu kenapa Kal. Seperti nya kamu sedang ada masalah. Kenapa kamu ga cerita sama aku? Mungkin, aku bisa membantu kalo kamu cerita masalah yang kamu hadapi???” jelasku
“aku tidak apa-apa kok Mutia(namaku). Ini buat kamu. Tapi aku mohon, kamu bacanya nanti. Aku pulang duluan ya, assalamualaikum.” Dengan raut wajah yang sedih
“walaikumsalam” jawabku pelan dan mungkin Haykal tak mendenganya
Aku menghampiri sahabat-sahabatku, dan ku ceritakan ini sama mereka. Mereka heran dengan sikap Haykal. Mereka bingung, sampai-sampai mereka beranggapan bahwa Haykal akan menyakiti hatiku. Disaat itu, hatiku bimbang. Pikiranku kacau, aku ga bisa mengendalikan diriku dengan baik. Dan aku baru sadar, Haykal memberiku sebuah kotak. Dan ku buka itu di depan sahabat-sahabatku. Dan di isi kotak itu ada sebuah kalung yang bernama “mutiara” dengan hiasan hati di setiap sisinya dan sepucuk surat. Ku buka surat itu, dan kubacakan isi surat itu. Dan ternyata ....
•••
Sanlat telah usai. Sekolah telah libur. Dan hari ini adalah hari idul fitri. Aku mencoba melupakan semua yang sedang terjadi. Aku mencoba untuk tersenyum. Karna ini adalah hari yang spesial. Jadi, aku tak ingin membuat hari ini menjadi hari yang sedih.
Satu minggu telah berlalu ....
Aku ga nyangka, Haykal sampai sekarang tak pernah menghubungiku. Apa Haykal benar-benar ingin pergi dan melupakanku begitu saja? Hancur rasanya, sekian lama aku jalani ini bersama Haykal. Baru kali ini Haykal seperti ini. Haykal telah berubah, Haykal sekarang berbeda dengan Haykal yang dahulu. Aku benci Haykal. Haykal tak setia padaku.
Sekarang aku butuh kesetiaan. Bukanlah ini yang aku mau ....
Selama ini, aku jalani hidupku sendiri. Tanpa ada yang menemani. Haykal telah pergi meninggalkanku. Kesetiaanya telah menjadi debu. Selalu ku rasakan, namun tak pernah nyata. Itu hanyalah angan-angan belaka. Impian yang tak mungkin kembali lagi.
•••
2 tahun berlalu ...
Aku telah lulus sma. Dan kini ku melanjutkan ke perguruan tinggi. Aku tak sedih lagi. Ku telah melupakan semua yang telah terjadi 2 tahun silam. Aku sekarang telah bahagia.
Kini, aku masih bersama dengan sahabat-sahabatku. Kami selama ini selalu bersama. Kita selalu melewati semua rintangan apapun bersama. Hingga kini kita telah kuliah. Tetapi kita masih selalu bersama. Karna kita telah memegang janji sejati, yaitu kita akan selalu bersama, kapanpun itu dan kita harus tetap menjaga kebersamaan dalam persahabatan ini. Hingga suatu hari kita sedang ke gramedia dekat kampus, disana aku melihat seseorang yang membuat aku teringan masa lalu ku. Ya,,,, aku melihat Haykal sedang jalan bersama seorang perempuan. Aku tau, aku tidak memiliki hak apapun atas Haykal lagi. Tapi, aku masih belum bisa melepas kepergian Haykal dari hidup ku dan dengang cara yang seperti ini. Sakit rasanya, sungguh sakit ...
Aku melamun kan apa yang sedang aku lihat saat itu, hingga aku tak menyadari dunia ini. Tiba–tiba brrrrukkk .....
Buku-buku ku pun jatuh berhamburan ,,,
Aku tabrakan dengan seorang lelaki. Lelaki itu langsung minta maaf kepadaku dan mengambilkan buku-buku ku yang jatuh.
“eh, sorry sorry. Gue ga sengaja. Nih buku loh ...” saut lelaki itu
“emm, ya gapapa kok. Ini salah aku juga, dari tadi aku ngelamun.” Jelasku
“hmm, ya ya ya. Makanya, jangan ngelamun dong. Eh kenalin, nama gue Gerald. Nama loh siapa?” tanya lelaki itu (Gerald)
“emm, ohh ya. Nama aku Mutiara. Panggil saja Mutia.” Jawabku dengan memberikan sedikit senyuman
“waw, nama loh cantik, secantik orangnya. Hehehe. Emm, salam kenal ya. Oh ya, kayanya loh bukan tipe cewe yang gaul gitu.” Jelas Gerald
“yee gombal, tapi makasih ya atas pujiannya. Tapi aku memang seperti ini. Memang apa yang kamu tangkap sehingga kamu berfikir aku orang nya tidak gaul.???” Tanyaku
“yah, dari bahasa loh itu. Loh ngomong aja pake kamu aku. Ga pake loh gue. Hmm, kalo gitu, gue ikutin bahasa loh mulai dari sekarang.” Saut Gerald
“hah, Cuma karna itu kamu bilang aku ga gaul. Yah itu kan tergantungan setiap orang. Kenapa kamu jadi mau ngikutin aku?” aku bertanya heran
“yah, karna gue ehh aku tertarik sama gaya kamu.” Jelas Gerald
“oh, oke. Terserah kamu aja deh. Aku ke sana dulu yah?” pintaku
“aku ikut dong???” tanya Gerald
“emm, ayo aja. Yuk ...” sebutku
Kami berdua pun pergi jalan-jalan keliling gramedia. Kita berbincang-bincang, yah seperti orang yang sudah kenal dekat sekali. Kami bergitu akrab, dan kami menikmati suasana ini. Sampai-sampai aku lupa sama sahabat-sahabatku. Aku langsung mengambil telpon genggamku dan menelpon Anggi salah satu sahabatku.
Tapi syukurlah, ternyata mereka tidak marah. Dan mereka memutuskan untuk pulang duluan. Aku meng-iya-kan. Karna, aku masih ingin keliling-keliling sama Gerald. Yah, namun tak terasa hari mulai larut malam. Aku pamitan kepada Gerald untuk pulang duluan. Namun Gerald malah ingin mengantar saya pulang. Saya tidak bisa menolak, dan akhirnya saya pulang di antar Gerald.
Tak terasa, 2 bulan sudah aku akrab denganya. Dan hingga akhirnya, aku dengan Gerald resmi menjadi sepasang kekasih. Aku senang menjalaninya, dia orangnya baik, romantis, dan aku tak pernah merasa sedih dan disakiti olehnya.
•••
Telah lama aku menjalin hubungan denganya, tak pernah ia membuat aku sedih. Namun kali ini, dia menghilang, entah kemana. Kenapa semua ini terulang kembali? Apa memang aku harus bernasib seperti ini terus? Ya Allah, aku mohon, jangan jauhkan Gerald dariku. Aku sungguh-sungguh mencintainya. Aku tak ingin kehilanganya. Aku hanya butuh kesetiaan, aku tak peduli mau lelaki itu sempurna atau tidak. Karna aku yakin, di dunia ini tak ada yang sempurna. Ku akan menerima apa adanya lelaki itu, yang aku butuhkan darinya hanyalah kesetiaanya, kasih sayangnya, bukanlah harta ataupun yang lainya.
Ya Allah, aku ingin Gerald kembali. Dan aku ingin dia selalu disisiku. Aku butuh kesetiaannya, bukanlah rasa sakit di hati ini ????
Aku tak ingin di sakiti terus menerus, tapi AKU BUTUH KESETIAAN ...
_the end_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar