FIGHT FOR LIFE TO MY SISTER
Karya Resti Noviani
Hari ini suasana di rumah cukup menegangkan karena adik ku nina meronta-ronta kesakitan di sebabkan penyakit yang ada dalam tubuhnya benar-benar menyiksanya
“kak lia sakittt…”sambil menjerit-jerit
Aku tak bisa berkata apa-apa aku langsung membawanya ke puskesmas
“dokter tolong adik saya”
“iya tolong bawa masuk”
Aku langsung membawa adiku ke dalam ruangan
“tolong keluar sebentar”sambil menatapku
Aku langsung beranjak keluar dari ruanggan dan memikirkan apa yang sedang terjadi pada adikku,kenapa tiba-tiba dia meronta-ronta kesakitan tiba-tiba ayahku datang dengan tergesa-gesa
“ada apa dengan adikmu”
“entahlah tiba-tiba dia meronta-ronta kesakitan”
Tiba-tiba dokter datang
“kalian berdua keluarganya?”
“iya,kami keluarganya”serentak kami berdua
“adik kalian terkena penyakit kanker stadium 4”
“apa dok stadium4”kata-kata ku syok
“secepatnya dia harus di bawa ke rumah sakit”
“apa tidak bisa di rawat di sini saja dok?”
“perlengkapan di puskesmas ini sangat terbatas”
Aku langsung menatap ayahku yang penuh dengan kegalauan karena memikirkan biaya rumah sakit
“ayo kita jenguk adikmu”dengan tersenyum sepertinya ayah tidak ingin memperlihatkan kesedihanya padaku
“ayah”sambil menepuk pundaknya
“apapun yang terjadi adikmu harus sembuh”
Kata-kata itu membuatku bungkam seribu bahasa
“tapi yah”
“sudahlah uang tak akan berharga di bandingkan penderitaan adikmu”sambil terus berjalan menemui adikku
“ayah”suara adikku yang masih lemah dan lemas
“iya nina”sambil memegang tanggan adikku
“kak lia mana?”
“dia ada di luar”
“ayah tidak apa-apa?”sambil menatap senyum palsu ayah
“aku mendengar semua yang di katakan dokter pada ayah dan kak lia”
“masalah itu janggan kamu fikirkan”sambil mengelus rambut nina”
“aku akan berusaha untuk sembuh yah”
“itu usaha yang bagus”sambil tersenyum
“nanti jika aku sudah berada di rumah sakit aku inggin ayah selalu menemaniku”
Ayah hanya tersenyum dan mengelus rambut nina kembali
“ayah tidak kembali bekerja hari ini?”
“iya ayah kembali bekerja nanti”
Setelah beberapa lama ayah dan nina mengobrol tiba saatnya bagi yah untuk bekerja kembali sebagai tukang sampah di perumahan elit
“ayah bekerja dulu ya nin”
“iya yah hati-hati”
“nanti biar kak lia yang menjagamu”sambil pergi meningalkan nina
“lia jaga adikmu”
“iya yah hati-hati”
Sambil pergi meninggalkanku ,aku masuk ke dalam ruangan dan menemui nina
“kak lia”
“iya nina”sambil duduk di sebelahnya
“kak maaf ya tadi sudah merepotkan”
“iya tidak apa-apa”
“kakak aku lelah,aku mau tidur dulu”
“iya kamu tidur dulu saja besok kakak ada rencana cari kerja untuk bantu biaya rumah sakit kamu”
Nina pun megerti pada akhirnya dia terlelap tidur
Esok paginya aku terbangun lebih awal dari nina tiba-tiba aku melihat sosok orang berbaju polisi datang menghampiriku
“permisi denggan keluarga p.sarman”
“iya,bapak ini siapa?”
“kami dari kepolisian “sambil menunjukkan identitasnya
“iya ada apa ya pak?”
“kami ada berita duka buat kalian “
“apa pak”aku was-was mendengar pernyataan pak polisi
“ayah kalian meninggal dunia di hajar massa karena ketahuan mencuri uang sebesar 5juta di salah satu perumahan elit tempat dia bekerja sebagai pemulung sampah”
Aku hanya diam sambil menahan linanggan air mataku yang terus tumpah karena sudah tak terbendung lagi
“apa ayah meninggal”nina mengejutkanku dari pintu belakang
“nina sabar nina”
Nina langsung pingsan mendenggar itu puskesmas pun tak bisa menangani masalah ini jadi nina langsung di bawa ke rumah sakit sementara aku masih menggurus pemakaman ayah di tpu
Setelah pemakaman aku menghitung uang yang ku terima dari beberapa saudara dan tetangga yang menyumbangkan uangya
“560 ribu totalnya”sambil memegang uang setelah mengurus pemakaman aku beranjak ke rumah sakit menemui adikku
“kak lia “denggan wajah lusuh dan menyedihkan
“iya nina,ini kakak bawa uang buat bayar rumah sakit mu dan untuk biaya opersi nanti kakak akan bekera”sambil memperlihatkan uangnya
“ayah mana kak?”denggan ratapan tajam seolah dia tidak memikirkan sakitnya
“ayah sedang bekerja”jawabku menguatkan hatinya
“kata pak polisi ayah meninngal”
“ayah tidak meninggal polissi tadi Cuma bercanda ,ini uangkan dari ayah”
“benar ini dari ayah”tanyanya polos
“iya benar asalkan kamu mau sembuh ayah pasti pulang”denggan senyum bahagia
“iya aku pasti berusaha kak”dengan senyum yang lama tak ku lihat semenjak dia menyidap penyakit
“ya sudah kakak pergi dulu,cari kerja”sambil mengelus rambutnya
“hati-hati ya kak,salam buat ayah”
Aku tak menghiraukan apa yang ia sampaikan padaku karena ku tidak tau harus berkata apa padanya,aku terus berjalan menuju tempat admin
“permisi suster”
“iya ada apa?”
“mau bayar biaya perawatan rumah sakit juga mau Tanya biaya operasi untuk pasien yang memiliki penyakit kanker stadium 4”
“untuk perawatan rumah sakit biaya ya 300rbu/hari dan untuk biaya operasi sebesar 100juta”
“apa suster semahal itu”
“iya”
“apa tidak bisa kurang”
“itu sudah paling murah”
“kalau begitu saya bayar biaya perawatan rumah sakit dulu ya sus kalau biaya operasi apa bisa di cicil”
“bisa asal janggan sampai 1minggu karena pasien harus segera di operasi “
“begitu ya sus,ini saya bayar uang perawatanya saja dulu”
“iya 300ribu”
“ini uangnya” sambil menjulurkan uangnya
“ini kuitansinya”
“iya terima kasih”
Aku langsung mencari pekerjaaan namun mencari pekerjaan tidak semudah yang aku bayangkan berulang kali aku di tolak dari berbagai tempatyang telah ku datang I,hingga aku merasa lelah karena sampai sekarang aku belum juga dapat pekerjaaan apalagi biaya perawatan inap rumah sakit untuk hari besok belum ku bayar apalagi untuk biaya operasi hingga tiba-tiba aku melihat sebuah brosur donor darah untuk golonggan darah o tanpa piker panjang aku mendatang i alamat yang ada dalam brosur
“permisi apa benar ini alamat yang ada di dalam brosur ini?”
“iya benar”
“saya inggin mendonorkan darah saya kebetulan darah saya adalah o”
“iya baiklah kalau begitu mari ikut saya”
Tak bebarapa lama proses pengambilan darah telah selesai di lakukan
“ini uang yang saya janjikan di dalam brosur”
“iya terima kasih”sambil menerima uang 150ribu,setidaknya itu cukup untuk makan hari ini
Setelah mendonorkan darah aku jadi berfikir untuk nekat mengamen,menjual barang-barang bekas,bahkan aku juga bekerja sebagai tukang sampah seperti ayahku meski aku tau menjadi tukang sampah hanya di beri upah 25000/hari tapi aku berusaha mencari tambahan uang untuk hidup adikku yaitu denggan menjadi pengamen,tukang cuci mobil,dan penjual barang-barang asonggan.
Pukul 24.00 aku kembali ke rumah sakit dan emnemui adikku yang rella tidak tidur demi menungguku
“kak lia,sudah pulang”dengan senyum
“sudah nina,kamu tidak tidur”
“aku menunggu kakak aku tau kakak pasti capek,ini aku sudah meyisakan makanan untuk kakak”
“kakak sudah makan tadi”sambil mengelus rambut nina
“aku tau kak,kalau kak lia belum mkan “sambil menyuapi aku makan
“memang kamu sudah makan”
“sudah kak tadi dapat dari rumah sakit tapi aku Cuma makan separuh yang separuhnya buat kakak”
“kamu memang adik yang baik”sambil mengunyah makanan
Esok paginya aku kembali ke tempat admin untuk membayar perawatan rumah sakit untuk hari ini
“suster saya mau bayar uang perawatan untuk hari ini”sambil memberikan uang recehan berjumlah 300ribu
“iya,untuk uang operasinya bagaimana?”
“saya bayar 150 dulu sus”
“kalau tiap hari di cicil kayak gini kapan adik anda di operasi?”bentak suster
“saya usahakan 6 hari lagi susu.saya mohon”
“itu urusan anda”
“iya saya janji sus sebebtar lagi saya akan bayar operasinya”
“iya baiklah kalau begitu karena kalau tidak segera di operasi penyakitnya akan menjalar di seluruh tubuh apalagi penyakit adik anda sudah semakin parah”
“iya saya tau sus” sambil menanggis
“ini kuitansinya”
“iya teerimakasih”
Setelah keluar dari rumah sakit aku langsung memungut sampah di perumahan yang hanya berupah 25000 setelah itu aku mencoba mengamen di berbagai terminal.akku juga mencuci piring di rumah makan yang hanya di beri upah 50.000/hari akuk terus berjuang tiada henti ada kala aku mencuci mobil dan motor di jalan namun upah yang ku dapat hanya cukup untuk membayar biaya perawatan rumah sakit hingga terpaksa aku menjadi seorang pelacur ketika itu meski berat bagi ku namun aku terpaksa dan ini lah pilihanku tapi tuhan menlongku denggan cara lelaki yang akan meniduriku ini tiba-tiba berubah fikiran setelah ia mendengar ceritaku akhrnya dia membantuku dan tidak jadi menideuriku dengan syarat aku mau bekerja untuknya menjadi pembntu rumah tangga dan aku harus menjaga rahasia ini dari istrinya ku turut I saja mau nya.
“ayo kita jenguk adikmu”dengan tersenyum sepertinya ayah tidak ingin memperlihatkan kesedihanya padaku
“ayah”sambil menepuk pundaknya
“apapun yang terjadi adikmu harus sembuh”
Kata-kata itu membuatku bungkam seribu bahasa
“tapi yah”
“sudahlah uang tak akan berharga di bandingkan penderitaan adikmu”sambil terus berjalan menemui adikku
“ayah”suara adikku yang masih lemah dan lemas
“iya nina”sambil memegang tanggan adikku
“kak lia mana?”
“dia ada di luar”
“ayah tidak apa-apa?”sambil menatap senyum palsu ayah
“aku mendengar semua yang di katakan dokter pada ayah dan kak lia”
“masalah itu janggan kamu fikirkan”sambil mengelus rambut nina”
“aku akan berusaha untuk sembuh yah”
“itu usaha yang bagus”sambil tersenyum
“nanti jika aku sudah berada di rumah sakit aku inggin ayah selalu menemaniku”
Ayah hanya tersenyum dan mengelus rambut nina kembali
“ayah tidak kembali bekerja hari ini?”
“iya ayah kembali bekerja nanti”
Setelah beberapa lama ayah dan nina mengobrol tiba saatnya bagi yah untuk bekerja kembali sebagai tukang sampah di perumahan elit
“ayah bekerja dulu ya nin”
“iya yah hati-hati”
“nanti biar kak lia yang menjagamu”sambil pergi meningalkan nina
“lia jaga adikmu”
“iya yah hati-hati”
Sambil pergi meninggalkanku ,aku masuk ke dalam ruangan dan menemui nina
“kak lia”
“iya nina”sambil duduk di sebelahnya
“kak maaf ya tadi sudah merepotkan”
“iya tidak apa-apa”
“kakak aku lelah,aku mau tidur dulu”
“iya kamu tidur dulu saja besok kakak ada rencana cari kerja untuk bantu biaya rumah sakit kamu”
Nina pun megerti pada akhirnya dia terlelap tidur
Esok paginya aku terbangun lebih awal dari nina tiba-tiba aku melihat sosok orang berbaju polisi datang menghampiriku
“permisi denggan keluarga p.sarman”
“iya,bapak ini siapa?”
“kami dari kepolisian “sambil menunjukkan identitasnya
“iya ada apa ya pak?”
“kami ada berita duka buat kalian “
“apa pak”aku was-was mendengar pernyataan pak polisi
“ayah kalian meninggal dunia di hajar massa karena ketahuan mencuri uang sebesar 5juta di salah satu perumahan elit tempat dia bekerja sebagai pemulung sampah”
Aku hanya diam sambil menahan linanggan air mataku yang terus tumpah karena sudah tak terbendung lagi
“apa ayah meninggal”nina mengejutkanku dari pintu belakang
“nina sabar nina”
Nina langsung pingsan mendenggar itu puskesmas pun tak bisa menangani masalah ini jadi nina langsung di bawa ke rumah sakit sementara aku masih menggurus pemakaman ayah di tpu
Setelah pemakaman aku menghitung uang yang ku terima dari beberapa saudara dan tetangga yang menyumbangkan uangya
“560 ribu totalnya”sambil memegang uang setelah mengurus pemakaman aku beranjak ke rumah sakit menemui adikku
“kak lia “denggan wajah lusuh dan menyedihkan
“iya nina,ini kakak bawa uang buat bayar rumah sakit mu dan untuk biaya opersi nanti kakak akan bekera”sambil memperlihatkan uangnya
“ayah mana kak?”denggan ratapan tajam seolah dia tidak memikirkan sakitnya
“ayah sedang bekerja”jawabku menguatkan hatinya
“kata pak polisi ayah meninngal”
“ayah tidak meninggal polissi tadi Cuma bercanda ,ini uangkan dari ayah”
“benar ini dari ayah”tanyanya polos
“iya benar asalkan kamu mau sembuh ayah pasti pulang”denggan senyum bahagia
“iya aku pasti berusaha kak”dengan senyum yang lama tak ku lihat semenjak dia menyidap penyakit
“ya sudah kakak pergi dulu,cari kerja”sambil mengelus rambutnya
“hati-hati ya kak,salam buat ayah”
Aku tak menghiraukan apa yang ia sampaikan padaku karena ku tidak tau harus berkata apa padanya,aku terus berjalan menuju tempat admin
“permisi suster”
“iya ada apa?”
“mau bayar biaya perawatan rumah sakit juga mau Tanya biaya operasi untuk pasien yang memiliki penyakit kanker stadium 4”
“untuk perawatan rumah sakit biaya ya 300rbu/hari dan untuk biaya operasi sebesar 100juta”
“apa suster semahal itu”
“iya”
“apa tidak bisa kurang”
“itu sudah paling murah”
“kalau begitu saya bayar biaya perawatan rumah sakit dulu ya sus kalau biaya operasi apa bisa di cicil”
“bisa asal janggan sampai 1minggu karena pasien harus segera di operasi “
“begitu ya sus,ini saya bayar uang perawatanya saja dulu”
“iya 300ribu”
“ini uangnya” sambil menjulurkan uangnya
“ini kuitansinya”
“iya terima kasih”
Aku langsung mencari pekerjaaan namun mencari pekerjaan tidak semudah yang aku bayangkan berulang kali aku di tolak dari berbagai tempatyang telah ku datang I,hingga aku merasa lelah karena sampai sekarang aku belum juga dapat pekerjaaan apalagi biaya perawatan inap rumah sakit untuk hari besok belum ku bayar apalagi untuk biaya operasi hingga tiba-tiba aku melihat sebuah brosur donor darah untuk golonggan darah o tanpa piker panjang aku mendatang i alamat yang ada dalam brosur
“permisi apa benar ini alamat yang ada di dalam brosur ini?”
“iya benar”
“saya inggin mendonorkan darah saya kebetulan darah saya adalah o”
“iya baiklah kalau begitu mari ikut saya”
Tak bebarapa lama proses pengambilan darah telah selesai di lakukan
“ini uang yang saya janjikan di dalam brosur”
“iya terima kasih”sambil menerima uang 150ribu,setidaknya itu cukup untuk makan hari ini
Setelah mendonorkan darah aku jadi berfikir untuk nekat mengamen,menjual barang-barang bekas,bahkan aku juga bekerja sebagai tukang sampah seperti ayahku meski aku tau menjadi tukang sampah hanya di beri upah 25000/hari tapi aku berusaha mencari tambahan uang untuk hidup adikku yaitu denggan menjadi pengamen,tukang cuci mobil,dan penjual barang-barang asonggan.
Pukul 24.00 aku kembali ke rumah sakit dan emnemui adikku yang rella tidak tidur demi menungguku
“kak lia,sudah pulang”dengan senyum
“sudah nina,kamu tidak tidur”
“aku menunggu kakak aku tau kakak pasti capek,ini aku sudah meyisakan makanan untuk kakak”
“kakak sudah makan tadi”sambil mengelus rambut nina
“aku tau kak,kalau kak lia belum mkan “sambil menyuapi aku makan
“memang kamu sudah makan”
“sudah kak tadi dapat dari rumah sakit tapi aku Cuma makan separuh yang separuhnya buat kakak”
“kamu memang adik yang baik”sambil mengunyah makanan
Esok paginya aku kembali ke tempat admin untuk membayar perawatan rumah sakit untuk hari ini
“suster saya mau bayar uang perawatan untuk hari ini”sambil memberikan uang recehan berjumlah 300ribu
“iya,untuk uang operasinya bagaimana?”
“saya bayar 150 dulu sus”
“kalau tiap hari di cicil kayak gini kapan adik anda di operasi?”bentak suster
“saya usahakan 6 hari lagi susu.saya mohon”
“itu urusan anda”
“iya saya janji sus sebebtar lagi saya akan bayar operasinya”
“iya baiklah kalau begitu karena kalau tidak segera di operasi penyakitnya akan menjalar di seluruh tubuh apalagi penyakit adik anda sudah semakin parah”
“iya saya tau sus” sambil menanggis
“ini kuitansinya”
“iya teerimakasih”
Setelah keluar dari rumah sakit aku langsung memungut sampah di perumahan yang hanya berupah 25000 setelah itu aku mencoba mengamen di berbagai terminal.akku juga mencuci piring di rumah makan yang hanya di beri upah 50.000/hari akuk terus berjuang tiada henti ada kala aku mencuci mobil dan motor di jalan namun upah yang ku dapat hanya cukup untuk membayar biaya perawatan rumah sakit hingga terpaksa aku menjadi seorang pelacur ketika itu meski berat bagi ku namun aku terpaksa dan ini lah pilihanku tapi tuhan menlongku denggan cara lelaki yang akan meniduriku ini tiba-tiba berubah fikiran setelah ia mendengar ceritaku akhrnya dia membantuku dan tidak jadi menideuriku dengan syarat aku mau bekerja untuknya menjadi pembntu rumah tangga dan aku harus menjaga rahasia ini dari istrinya ku turut I saja mau nya.
Kini adikku telah sembuh dan harga diriku juga tetap terjaga seiring berjalanya waktu adikku kini bisa mengikhlaskan kepergian ayah kami kini aku dan adikku hidup bahagia meski hidup kami pas-pasan dan sebagai anak yatim piatu.terima kasih allah aku tau engkaulah yanmg membukakan pintu hati lelaki yang berhidung belang ini menjadi malaikat ku kini aku bekerja padanya untuk membalas budinya walau alu tau aku salah kepada istrinya karena aku menyembunyikn rahasia besar suaminya tapi aku yakin engkau maha tahu dan semua ini demi hidup adiku.
PROFIL PENULIS
Nama : Resti Noviani
Alamat : Gang mojo 3 baru no 17
Pekerjaan : TU SD muhammadiyah 10 sby
Facebook : novianiresti@yahoo.com (resti alfresta kimberly)
Nama : Resti Noviani
Alamat : Gang mojo 3 baru no 17
Pekerjaan : TU SD muhammadiyah 10 sby
Facebook : novianiresti@yahoo.com (resti alfresta kimberly)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar