CINTA RASA PERMEN KARET
Karya Debby Hutami Budiyono
Hari pertama masuk MOS (Masa Orientasi Siswa), Karin menjadi siswi baru. Dia diantarkan hingga gerbang sekolah oleh orang tuanya.
"Semoga hari pertama dan hari hari berikutnya menjadi hari yg menyenangkan. Dan aku bisa melewatinya tanpa halangan amin," kata Karin dalam hati.
Saat MOS sedang berlangsung tiba tiba ada anggota OSIS yg memanggil Karin. Saat itu jg Karin ketakutan setengah mati, dia takut talah melakukan kesalahan dan dia akan dihukum.
"Kamu anak yg namanya Honozono Karin?" tanya salah satu kakak OSIS.
"I...iiyyaaa kak," jawab Karin dengan gemetaran dan bercucran keringat dingin.
"Aku Risky. Gak usah takut gitu sampek gemetaran sm keluar keringat dingin. Aku cuma pengin tau aja adiknya Kenny yg mana," jawab Risky tersenyum sambil menenangkan susasana.
"Loh kakak kenal kak Kenny?" tanya Karin yg sudah mulai tenang dan tak ketakutan lagi.
"Iya, aku temen main Kenny. Kebetulan kemarin Kenny cerita kalo adiknya masuk sekolah sini terus Kenny titip ke aku buat jagain adiknya yaitu kamu," jawab Risky.
"Aku kira td aku dipanggil gara gara ngelakuin kesalahan terus mau dihukum. Ehh ternyata enggak lega banget rasanya," kata Karin menghela napas panjang.
"Hehhe enggak kok dek. Oiya nanti lg ya dek dilanjutin aku tunggu dikantin waktu istirahat ya." kata Risky sambil berlalu pergi dan tersenyum manis.
***
Saat istirahat tiba hampir saja Karin lupa bahwa dia ada janji dengan Risky karna Karin sedang sibuk binggung mencari kakak kakak OSIS yg lagi ngumpet buat dimintain tanda tangannya. Karin segera berlari sekencang kencangnya bergegas pergi ke kantin.
Saat Karin sedang memandangi setiap sudut kantin, tiba tiba ada yg seseorang yg memanggilnya.
"Karin sebelah sini," panggil Risky dengan melambaikan tanganya. Langsung saja Karin menghamprir Risky dan duduk tepat didepan Risky.
"Maaf ya kak aku telat, abisnya aku binggung nyari kakak kakak OSIS yg lagi ngumpet buat dimintain tandan tangan," kata Karin sambil napasnya terengah engah.
"Iya gpp dek, tapi lucu deh kamu dek. Apa yg di depanmu sekarang bukan OSIS?" tanya Risky sambil memberikan minum pada Karin.
"Oiya lupa aku kak," jawab Karin tersipu malu dan wajahnya memrah.
"Sini aku liat daftar OSIS yg dimintain tanda tangan nanti sambil aku bantuin mintain tanda tangannya," kata Risky.
"Bener kakak mau bantuin aku mintain tanda tangan ke kakak kakak OSIS?" tanya Karin.
"Iya aku bantuin tanang aja dek," jawab Risky tersenyum.
"Makasih ya kak udah baik sm aku," kata Karin.
'' Iya sama sama dek. Udah ayo kita makan dulu aja, kamus pasti laper kan gara gara lari td" jawab Risky sambil memberikan semangkuk bakso pada Karin.
***
Benar saja dalam 30 menit terkumpul sudah semua tanda tangan kakak kakak OSIS. Dan tak terasa bel tanda pulang berbunyi.
Saat Karin sedang menunggu dijemput tiba tiba Risky menghampirinya.
"Nunggu dijemput ya Karin?" tanya Risky.
"Iya nih kak nunggu dijemput," jawab Karin.
"Emang mau dijemput sapa, dijemput cowoknya ya?" tanya Risky bercanda.
"Ahh enggak kok kak aku belum punya cowok. Aku itu dijemput kak Kenny tp agak telat soalnya kak Kenny masih ada kuliah lg bentar kak," jawab Karin.
"Aku anterin pulang aja mau gak?" tanya Risky.
"Enggak deh kak nanti kalo tau cewek kakak bisa bisa terjadi perang dunia kakak sm cewek kakak hehhe," jawab Karin sambil tertawa kecil.
"Bisa aja kamu ini. Aku belum punya cewek kok jd gak bakal ada pernag dunia kalo aku nganterin kamu pulang," kata Risky tersenyum manis.
"Gak deh kak makasih takut ngerepotin kakak. Tadi aja aku udah ngerepotin kakak masak sekarang aku mau ngerepotin kakak lagi," jawab Karin.
"Gak apa apa kok. Dari pada kamu nunggu Kenny kelaman?" tanya Risky.
"Gimana ya? Iya deh aku bareng kakak tapi aku bilang kak Kenny dulu ya kak biar nanti kak Kenny gak jemput aku," jawab Karin.
"Ok deh," kata Risky tersenyum.
***
Masa MOS telah berakhir kini Karin resmi menjadi siswi sekolah itu. Dan selama MOS Karin selalu bersama sama dengan RIsky. Bahkan mereka selalu pulang bersma, tersebar gossip jg bahwa mereka telah berpacaran tp mereka tak menanggapinya.
Saat Karin sedang santai menonton TV, kak Kenny menghampirinya dan bertanya padanya. "Dek km pacaran ta sm Risky?' tanya kak Kenny.
"Enggak kok kak aku gak pacaran sama kak Risky. Kakak ini aneh aneh aja kalo tanyak," jawab Karin seadanya.
Keesokan harinya dikelas Risky sedang di interograsi oleh teman temannya.
“Ris, kamu pacaran ta sama anak baru yg namanya Karin?” tanya teman teman Risky.
“Enggak kok aku gak pacaran sama Karin,” jawab Risky enteng.
“Masak? Tapi kok kamu deket banget ya sama Karin?” tanya salah satu teman Risky.
“Apa salahnya deket aja. Emang gak boleh ya deket.” Kata Risky.
“Ya gak apa apa sih. Tapi kedekatan kalian itu kayak orang pacaran?” tanya teman Risky lagi.
“Sebenernya aku suka sih sm Karin. Abis dia itu anaknya baik, polos, lugu lucu trus aku jg nyaman deket dia,” jawab Risky jujur.
“Pantesan kok kamu nyuekin cewek cewek yg selama ini ngejar ngejar kamu, ternyata kamu udah jatuh cinta sm Karin,” tanya teman Risky.
“Iya tapi aku binggung kira kira Karin suka jg nggak ya sm aku?” kata Risky.
“Lah menurut kamu gimana. Dia udah punya cowok belum?” tanya teman Risky lagi.
“Karin sih gak punya cowok,” jawab Risky.
“Ya udah kesempatan tuh buat kamu pendekatan sama Karin. Jangan pesimis dulu Ris,” kata teman Risky memberi semangat.
“Iya deh aku ikuti saranmu,” jawab Risky.
“terus kapan rencananya kamu nembak Karin?” tanya teman Risky.
“Secepatnya deh aku temabk Karin,” jawab Risky.
“Gitu dong jangan pesimis dulu,” kata temanRisky.
“Tapi gimana nembaknya?” tanya Risky pada temannya.
“Ya tembak aja pake bunga apa barang kesukaannya. Kamu tau gak apa barang kesukaannya Karin?” cetus teman Risky.
“Gak tau aku. Tapi kalo aku lagi sama Karin dia pasti makan permen karet trus bau parfumnya jg permen karet,” jawab Risky.
“Ya udah pake itu aja permen karet gak apa apa sapa tau Karin suka sama barang yg berbau permen karet. Tapi yg berkesan nembaknya walau cuma pake permen karet biar Karin terkesan gitu,” saran teman Risky.
“Ya deh. Aku coba tanyak Karin dulu aja apa bener dia suka sama barang yg berbau permen karet apa gak,” jawab Risky.
“Aku doa’in kamu diterima deh sama Karin dan waktu nembak dia lancer,” kata teman Risky.
Lalu Risky pergi ke kantin untuk bertemu Karin. Kebetulan Karin sedang sendirian, ini kesempatan Risky buat tanya.
“Sendiri aja nih, boleh gak aku duduk sini?” tanya Risky.
“Ehh kak Risky, iya gak apa apa kak,” jawab Karin sambil tersenyum.
“Karin aku boleh tanyak gak?” tanya Risky lagi.
“Boleh aja kak,” jawab Karin singkat.
“Kamu suka permen karet?” tanya Risky.
“Iya, emang kenapa kak,” jawab Karin
“Abis tiap aku lagi sama kamu pasti ada bau parfum permen karet trus kamu juga pasti makan permen karet,” kata Risky.
“Hehhe hidung kakak tajem banget ya,”jawab Karin tertawa kecil.
“Iyalah Risky gitu loh hehhe, tapi kenapa kamu suka permen karet?” tanya Risky lagi.
“Gak tau kak dari kecil udah suka aja. Rasanya kalo sehari aja aku gak makan permen karet kayak ada yg aneh gitu kak,” jawab Karin tersenyum manis.
***
Hari yg ditungu tunggu Risky dan membuat hatinya berdebar debar tiba juga. Risky sengaja memesan rangkaian bunga yg terbuat dari permen karet untuk menyatakan perasaannya pada Karin gadis yg telah membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Malam harinya Risky telah mempersiapkan tempat yg pas untuk menyatakan perasaannya dan setelah selesai semua persiapan Risky, dia segera menjemput Karin. Setelah dia menjemput Karin langsung saja Risky dan Karin bergegas pergi menuju tempat yg telah di siapkan oleh Risky. Tak beberapa lama kemudian Risky dan Karin tiba juga.
“Ngapain kita kesini kak?” tanya Karin kebinggungan.
“Udah deh, tungu bentar ya,” jawab Risky.
“Ehh tapi kakak mau kemana,” kata Karin.
“Ka…ka…Karin kamu mau gak jadi pacarku?” tanya Risky gugup sambil menyerahkan rangkaian bunga dari permen karet yg telah di persiapkan untuk menyatakan persaannya.
“Ehh ini rangkaian bunganya dari permen karet kak?” tanya Karin.
“Iyya, kenapa Karin kamu gak suka ya sama rangkaian bunganya dek,” jawab Risky spontan.
“Ehmm enggak kok kak. Malah aku suka banget sama abis unik dan baru kali ini aku di kasih rangkaian bunga dari permen karet kak,” kata Karin tersenyum manis.
“Jadi gimana kamu mau gak jadi pacarku?” tanya Dika lagi.
“Kita jalani aja apa adanya ya kak,” jawab Karin.
“Jadi kamu mau jadi pacarku?” tanya Risky memastikan.
“Iya aku mau jadi pacar kakak,” jawab Karin sambil memberikan senyum termanisnya.
TAMAT
Baca juga Cerpen Remaja dan Cerpen Cinta yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar