Berikut ini adalah Naskah Drama Syekh Siti Jenar Karya. Saini KM.
Kata Pengantar Naskah Drama Syekh Siti Jenar
Sandiwara Syekh Siti jenar ini sengaja di beri anak judul Babad Geger Pengging. Alasannya ada dua, pertama karena sudah naskah lain yang berjudul Syekh Siti Jenar, kedua kata babad akan mengisyaratkan kepada pembaca atau penonton bahwa naskah ini bukan naskah sejarah, melainkan naskah sastra, lugasnya sastra-drama.
Kalau penulis berani menuliskan kata Babad, hal itu didukung pula oleh kenyataan bahwa di kalangan para sarjana sejarah sendiri masih ada keraguan, apakah kisah Syekh Siti Jenar itu memang pernah benar-benar terjadi atau hanya berupa cerita saja. Dengan demikian, penulis merasa lebih leluasa memergunakan cerita itu untuk tujuan-tujuannya yang bersifat sastrawi.
Memergunakan suatu cerita cesara sastrawi berarti mengolah cerita itu, memberinya tafsiran baru atau mengisinya dengan masalah-masalah lain, sesuai dengan maksud-maksud yang hendak dicapai sastrawan. Diantara maskdu-maksud itu ialah pengungkapan pengalaman sastrawan dengan pergulatannya dengan masalah-masalah yang dihadapinya masa kini dan di sini.
Dengan latar belakang seperti itu, sandiwara Syekh Siti Jenar ini pun akhirnya dapat dianggap tidak berhubungan dengan kisah tokoh yang banyak di kenal di masyarakat Jawa khususnya dan Indonesia umumnya.
Bandung, 1986
Kalau penulis berani menuliskan kata Babad, hal itu didukung pula oleh kenyataan bahwa di kalangan para sarjana sejarah sendiri masih ada keraguan, apakah kisah Syekh Siti Jenar itu memang pernah benar-benar terjadi atau hanya berupa cerita saja. Dengan demikian, penulis merasa lebih leluasa memergunakan cerita itu untuk tujuan-tujuannya yang bersifat sastrawi.
Syekh Siti Jenar |
Dengan latar belakang seperti itu, sandiwara Syekh Siti Jenar ini pun akhirnya dapat dianggap tidak berhubungan dengan kisah tokoh yang banyak di kenal di masyarakat Jawa khususnya dan Indonesia umumnya.
Bandung, 1986
Dramatic Personae Naskah Drama Syekh Siti Jenar.
- Syekh Siti Jenar
- Kebo Kenongo
- Pangeran Darmacaraka
- Sultan Demak
- Sunan Giri
- Sunan Kudus
- Sunan Muria
- Sunan Bonang
- Sunan Ampel
- Sunan Drajat
- Sunan Kalijaga
- Sunan Gunung Jati
- Malaikat jibril
- Iblis
- Patih
- Santri 1, 2, 3
- Kepala Kam pung
- Petugas-petugas
- Penjaga-penjaga
- Perwira
Cuplikan Dialog Naskah Drama Syekh Siti Jenar
Santri 1
Sunan, saya sama sekali tidak mengerti
S.S. Jenar
Apa yang tidak kau mengerti?
Santri 1
Mengapa Tuhan menimpakan derita seperti ini? Sunan melihat begitu banyak korban, yang mati yang cedera, orang tua, orang dewasa, bayi, tak pilih bulu.
S.S. Jenar
Berbahagialah yang mati, karena mereka kembali ke hadirat Tuhan, busa yang terombang-ambing di angin kembali pada samudera.
Santri 1
Kasihan mereka yang hidup Sunan.
S.S. Jenar
Tak ada derita bagi mereka yang tawakal
Santri 1
Sunan belum memahami maksud saya
S.S. Jenar
Maksudmu?
Santri 1
Mengapa Tuhan meremukan kaki gadis kecil itu? Sunan melihat bagaimana kaki gadis kecil yang baru berumur lima tahun itu remuk. Seandainya dia mati, keadaan akan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar