Para Pelaku Naskah Drama Gempa
Letnan
Wanita usia 27 tahun, Komandan Kompi “BANTENG”
Mayor
Pria usia 35 tahun, Komandan Batalyon 013 “LASKAR GABUNGAN”
Kapten
Pria usia 30 tahun, Komandan Kompi “GARUDA HITAM”
Kopral
Pria usia 29 tahun, Ajudan Komandan Kompi “BANTENG”
Cuplikan Dialog Naskah Drama Gempa
MAYOR
Ya, ya, nyatanya bung tidak tembak aku. Dan itu mendorong sikapku untuk tidak terlalu mempercayai segala cerita buruk tentang diri bung.
KAPTEN
Saya jadi tambah kagum akan kebijaksanaan bapak. Dan untuk tidak mengurangi kebijaksanaan bapak yang kini cenderung mempercayai saya, maka saya akan mengimbangi dengan memberikan satu bukti lagi. yakni sikap kesatuanku untuk dengan segala kemampuan yang ada, memberikan bantuan sebesar-besarnya kepada bapak. Kami yakin bahwa kehadiran batalyon bapak akan lebih memantapkan posisi kami dalam menghadapi tentara musuh.
MAYOR
Bagus! Bantuan bung pasti sangat kuhargai. Bung harus tahu, tujuan utama gerakan batalyonku ke sektor sini adalah menjadikan wilayah ini sebagai pusat pertahanan kami, untuk kemudian melancarkan serangan umum terhadap musuh yang masih bercokol di perbatasan sana.
KAPTEN
Kami pasti akan merasa bangga untuk bernaung di bawah panji-panji batalyon pimpinan bapak. Selain itu pak, rasanya kita akan dapat lebih mengakrabkan kerjasama kita, dalam menghadapi perintah-perintah Markas Besar Tentara, yang kulihat masih teremas dalam genggaman bapak itu.
MAYOR SESAAT MEMPERHATIKAN REMASAN KERTAS YANG MASIH BELUM TERLEPAS DARI GENGGAMANNYA.
KAPTEN
Khusus untuk menghadapi perintah-perintah yang tertulis pada kertas itulah, saya kemari.
MAYOR
Maksud bung menolaknya?
KAPTEN
Setepat dugaan bapak. Dan saya kemari ini adalah untuk secara resmi, tegas-tegas menolaknya. Menolak untuk menggabungkan diri pada tentara nasional. Konsekuensinya, menolak kedudukan selaku komandan sektor atas wilayah ini yang oleh Markas Besar Tentara sudah dipercayakan kepada letnan wanita itu, dengan segala wewenangnya.
MAYOR
Kalau begitu kita sejalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar