Cuplikan Dialog Naskah Drama Pus Pus Karya Ustadji Pantja Wibiarsa
KUCING BETINA
Kyaine Macan
KUCING JANTAN
Kenapa dia mesti menguntit aku?
KUCING BETINA
Sst! Jangan keras-keras. Kemarin Kyaine mengancam aku. Kalau dia memergoki kita sedang pacaran, dia ngancam mau nimbrung. Masak kita mau pacaran bertiga.
KUCING JANTAN
Hah! Apa dia belum kapok? Dulu dia memang berkuasa. Dulu dia raja hutan. Sekarang tidak. Dia itu sudah tidak punya gigi lagi di bumi ini.
KUCING BETINA
Kamu keliru. Dia masih punya gigi. Kemarin malam aku digigitnya.
KUCING JANTAN
Kurang ajar! Bagian mana yang digigit?
KUCING BETINA
Ini… Lalu…
KUCING JANTAN
Bagian mana lagi?
KUCING BETINA
Ih, malu, ah…
D A L A N G
We, lha dhalah, bojleng-bojleng! Hei, Kucing Betina. Kalau begitu kamu sudah selingkuh. Buktinya baru saja kamu malu-malu kucing! Wah, kamu benar-benar sudah ikut-ikutan miring. Ayo, ngaku. Kamu sudah selingkuh, ya?
KUCING BETINA
Tidak. Siapa yang selingkuh?
D A L A N G
Jangan mungkir. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, kamu berhahahihi dengan Kyaine.
KUCING BETINA
Siapa yang berhahahihi?
D A L A N G
E, masih ngeyel. Kamu harus ngakoni bahwa kamu itu selingkuh. Lha wong dalam naskahnya ini kamu itu ngakoni, kok masih ngeyel. Hayo, ngaku! Kamu selingkuh, ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar