Sinopsis : Tentang seorang mahasiswi cantik bernama Josephira yang mencari seorang lelaki tulus dengan cara yang tidak biasa dan aneh.Sahabatnya yang bernama Berna sudah berulang kali mengingatkan dan melupakan misinya yang tidak masuk akal.Namun Josephira tetap teguh dengan pendiriannya.Iapun dapat membuktikan pada Berna bahwa Ia dapat mendapatkan apa yang di cari dengan caranya sendiri..
MATRE VERSI JOSEPHIRA
Karya Dania Indarastuti
Isi Cerpen :
“Matre Versi Joshepira”
Pagi yang cerah menyambut Joshepira,mahasisiwi Universitas Indonesia fakultas hukum.
Tinggi tubuhnya 170 cm,badannya langsing,kulitnya putih,rambutnya hitam ikal panjang,matanya bulat,bulu matanya lentik,hidungnya mancung,dan bibirnya tipis berwarna pink.Kata orang "no body is perfect,"tapi Joshepira terlihat perfect dengan apa yang dimilikinya.
Joshepira orang yang ambisius.Dia ramah,periang,dan easy going,tetapi manja.
Joshepira disukai banyak orang terutama cowok-cowok tajir dikampusnya.Penampilan joshepira dikampus sangat modis,dia tidak pernah lupa untuk selalu memakai accesories yang match dengan bajunya tak lupa juga dia selalu memakai higheels untuk menyempurnakan penampilannya.
Pagi ini selesai bermake-up Joshepira siap berangkat kekampus sebelum berangkat dia bercermin di depan kaca.
"Hai gue Joshepira cewek paling matre dan terkenal dikampus hahahahahahahah,......hahahaha muach.........." Joshepira tersenyum centil didepan kaca.
MATRE.
Kata ini identik dengan cewek, kata cewek metropolitan cewek gak matre rugi.
hohoho...
Banyak cewek yang memanfaatkan kecantikan mereka hanya untuk morotin cowok bahkan juga om-om
ck..ck..ck..
Hanya dengan menemani om-om makan mereka dapat uang.
hm tapi gak termasuk gue ya.Gue paling benci dengan cewek munafik yang ngaku gak matrealistis tapi diem-diem morotin juga.
siapa tuh??hmm...gak tau deah,yang ngrasa aja.
Kalau mereka suka morotin para cowok tajir dan om-om beruang untuk kebutuhan kesenengan mereka, gue enggak!!!
Matre versi gue,untuk menguji seberapa royal pasangan gue. Gue PASTI morotin mereka tapi gue gak akan memakai uang itu satu rupiah pun. buat cowok yang lagi atau akan deket sama gue, dont worry, tenang aja secara materi kalian gak akan merasa dirugikan kok.
Let’s go to campus....
Joshepira berjalan menuju ke ruang makan melewati tangga.
"Bik Srity........" teriak Joshepira
Srity adalah pembantu Joshepira. gayanya centil setiap hari selalu make-up, memakai lipstik berwarna terang dan blush on berwarna pink rambutnya selalu diikat miring keatas.
"Iya nooon" jawab bik Srity dari dapur.
Joshepira duduk diruang tamu.
"Ayem kaming non....." bik Srity datang membawa satu gelas susu putih dengan gaya yang centil.
"Silakan non Josh......."Srity meletakkan susu itu diatas meja.
Joshepira langsung mengambil kemudian meminumnya.
"Huuup.....gleeekk,aahh....."
Joshepira menghabiskan susu itu.
"makasih ya bik...."
Joshepira berdiri siap berangkat kekampus.
"Non Josh....itu ada bekas susunya,hehe...."Bi Srity ketawa melihat bibir Joshepira yang belepotan susu.
Joshepira mengambil cermin kecil dari dalam tas nya,kemudinan memandang dirinya di dalam cermin.
"Oh My God.....Bi tolong ambilin tisu lipstik aku ilang"suruh Josphira.
"Siap non,"Sriti segera mengambilkan tisu di meja kecil dekat kursi tamu.
"Ini Non..."
Joshepira mengelap bekas susu itu,kemudian mengambil lipbalm dari dalam tas nya.
Tin......tin...tin
Terdengar suara klakson mobil dari luar rumah Joshepira.
"Josh. . . ." teriak suara cewek dari depan.
"Aduh Berna kebiasaan teriak-teriak kaya di hutan."
Joshepira memasukkan lipbalm nya kedalam tas.
"Bi,aku berangkat dulu ya,daa.."
"Oke Non hati-hati."
Joshepira berjalan keluar rumahnya.
"Pagi Josh......."sapa Berna.
Jeglek!!
Joshepira membanting pintu mobil dari dalam.
"Lo kebiasaan banget sih,teriak-teriak kayak di hutan....."
"hehehe,gak apa-apa Josh anggap aja di hutan"
Brmm...
Mobil Berna melaju pelan keluar dari pintu gerbang.
Berna adalah teman dekat Joshepira.Berna juga cantik gak beda jauh dibanding Josphira,hanya saja Berna orang nya cuek dan simple,tapi agak sedikit bawel.
Joshepira menyandarkan kepalanya ke belakang di jok mobil.
"Kenapa lo Josh?"tanya Berna sambil menyetir mobil.
"It's all fine Berna sayang,lo fokus nyetir aja,gue ngantuk .hehe."
Joshepira memejamkan matanya.
"huh..dasar"
Berna kembali fokus menyetir.
Setelah beberapa menit,sampailah mereka di kampus UI.
Berna mematikan mesin mobilnya.
"Josh,bangun udah sampai."
Joshepira membuka matanya dengan perlahan.
"udah sampai ya?"
"Udah ayo cepetan turun,"ajak Berna.
Mereka keluar dari mobil,kemudian membanting pintu mobil dari luar.
Jeglek !! jeglek!!
Joshepira dan Berna berjalan menuju kelas,setelah sampai mereka duduk di bangku lalu meletakkan tasnya di atas meja.
"Gimana kabar lo sama Robby?"tanya Joshepira. Robby adalah kekasih Berna yang sedang kuliah di Australi.
"Baek-baek aja,lo gmn sm si Jimmy?"tanya Berna balik.
"Ya gitu dehh..masih asik-asik aja,”jawab Joshepira.
"Mudah-mudahan 9 adalah angka terakhir lo ya dalam misi pencarian cowo tulus lo yang gak jelas itu,"
"Gak jelas gimana Ber,misi gue kan jelas,gue hanya ingin mencari cowok yang tulus sama gue,"
"Tapi ketulusan itu gak bisa diukur sama materi Josh.."
"Buat gue bisa kok,yaa...setidaknya gue kan jadi tau gimana cowok yang lagi deket sama gue,dan juga yaa...hitung-hitung dia nabung kan sama gue.."
Joshepira menaik-naikkan alisnya.
"hiih apaan sih lo,,gak jelas banget !iya deeh..terserah lo,"
Tring…tring…
BB Joshepira berbunyi.Dia segera mengambilnya dari dalam tas.
“hallo…sayang,” terdengar suara Jimmy di dalam telfon.
“Kamu dimana?”lanjutnya.
“Nih aku di kelas sama Berna,”
“Yaudah aku kesitu ya”
“Iya,”
Tut
Sambungan terputus.
Tak lama kemudian Jimmy datang menghampiri Joshepira dan Berna.
“hai sayang,hai Ber..” sapa Jimmy.
Joshepira dan Berna tersenyum.
“Josh..ntar sore kita jalan yu,aku pengen nonton..”
“Em…ayuk…” Joshepira tersenyum dengan manis.
“Yess…”kata Jimmy senang.
“Tapi..sama Berna yah..”
Muka Jimmy berubah menjadi BT.
Joshepira merayu Jimmy dengan manja.Ia merangkulkan tangannya pada lengan Jimmy.
Jimmy tak kuasa menahan rayuan Joshepira yang begitu menggoda.
“Jimmy…Berna ikut yah…ya Jimm..plisss…”Ulang Josephira.
“Ya..ya..yaudah nanti sore jam tiga kita nonton bertiga.”
Joshepira tersenyum dengan manis.
“Makasih ya sayang..”
Jimmy melihat jam hitam di tangan kanannya.
“Yaudah aku mau balik kelas dulu,”
Joshepira mengangguk.
“hati-hati yah sayang..sampai nanti…” kata Joshepira.
Jimmy tersenyum kemudian dia berlalu meninggalkan Joshepira dan Berna.
"Josh,lo gak kasian apa sama Jimmy?"Tanya Berna .
"Emang kenapa sih Berna sayang,biarin aja,gue takut jalan berdua sama Jimmy entar kalau gue diapa-apain dia gimana.."
Berna menghela nafas.
"Josh..sebenernya lo tu punya rasa sayang gak sih sm Jimmy?"
"Emm..punya sih sedikit,,kalau dia lulus dari ujian gue,gue pasti bisa sayang sama dia dengan sendirinya kok.."
"Hh...lo tu emang aneh tau gak..”
Berna terlihat kesal,Joshepira tetap stay cool.
***
Di kampus lain,seorang cewek cantik bernama Fresha sedang menelfon pacarnya,Jimmy.Yang tidak lain juga pacarnya Joshepira.
"Hallo beby..."
"Ya,kenapa beb..”Jawab jimmy.
"Entar sore anterin aku belanja yuk beb..ada yang mau aku beli.."
"E..tar sore gak bisa beb,aku mau anter..nyokap ke.."
Muka Fresha menjadi cemberut.
"Kemana??!'
"Ke tempat nenek.."
"Rumahnya dimana?"
"Jauh disana beb.."
"Disana mana?"
"Jauh.."
"Iya jauh dimana......??" Fresha mulai kesal,Jimmy semakin bingung.
"Ya disanaa..."
"Kamu bohong ya sama aku..?"
"Enggak kok beb,enggak...e..yaudah ya nanti aku telfon lagi"
tut
Sambungan terputus.
"Hallooo...beb...bebyyyy.........."
Fresha melihat layar hpnya.
"Ihhh kok di matiin sih ,ada yang aneh ni sm bebi ku,kayaknya ada yang gak beres..”
muah
Seorang cowok datang mencium pipi kanan Fresha dengan lembut.
"Hah" Fresha kaget,dia langsung memasukkan BB nya ke dalam tas.
"Habis angkat telf dari siapa sayang?"tanya Satya,pacar Berna.Satya satu kampus dengan Berna.
Satya adalah pacar Fresha.Satya ganteng,putih,tinngi.Orangnya cool,sabar,dan penuh kasih sayang.
"Dariii mama beb,"
Satya menurunkan alisnya.
"apa?beb?kamu kok tumben panggil aku beb?"tanya Satya heran.
"E.."
Satya mengelus rambut Fresha dengan lembut.
"Yaudah gak apa-apa..terserah kamu mau manggil aku apa..
emm kamu udah makan?"
"Udah sayang.."
"Tar sore jalan yuk,?"
Fresha tersenyum,kemudian mengangguk.
***
di Mall
Fresha,Berna,dan Jimmy sedang berada di tengah lift yang berjalan menuju pintu bioskop.
Fresha keliatan sangat senang,Berna merasa canggung,dan Jimmy merasa sangat bete.
"Ber,loe mau nonton film apa?"Tanya Joshepira kepada Berna.
"Action aja sayang" sahut Jimmy.
"Aku kan tanya Berna.Bukan kamu..”
“Sayang aku kan kesini mau liat film action...."
"Tapi aku mau liat film drama yang itu......"
Josephira menunjuk salah satu judul film drama.
"Ya...ya...ya udah" Jimmy mengalah.
Josephira tersenyum lalu mengggandeng tangan Jimmy dengan manja.
"Berapa Mbak?" tanya Jimmy kepada penjaga loket sembari mengeluarkan dompet dari sakunya.
"150.000......" jawab seorang penjaga loket.
Jimmy memberikan 3 lembar uang 50 ribuan.
"Terima kasih....." petugas itu memberikan 3 lembar tiket.
Jimmy mau memasukkannya kedalam saku.
"E...sayang sini tiketnya biar aku aja yang bawa"
"Ya...ya udah"
"Ehm...nontonnya kan masih entar jam 6 mending kita jalan-jalan dulu yuk sayang."ajak Joshepira.
"Mau jalan-jalan kemana?"tanya Jimmy.
"Tadi aku liat ada baju bagus yank dibawah....."
Berna menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ayuuuuuuk saayang,,,"
Joshepira menarik tangan Jimmy,Jimmy mengikutinya dengan malas-malasan.
***
Sementara itu...
Fresha dan Satya sedang makan di sebuah Foodcourt.
BB Fresha berbunyi,
Dengan perlahan Fresha melihat layar BBnya.
Tertera tulisan
Memanggil…
Om Rio
Tuut
Fresha mematikan panggilan itu.
"Siapa yank kok dimatiin?"
"E.....Orang iseng yank gak tau nih dari kemarin hubungin aku terus...."
"Coba sini biar aku telpon"
Fresha gugup "Ng....gak usah sayang,udah biarin aja yang penting kan aku gak nanggepin."
Satya mengangguk-ngangguk.
"Ya udah"
Kling -klong
Terdengar suara BB berbunyi.
Fresha membuka BBMnya
Terdapat message
"Uangnya udah Om transfer 2 juta,angkat telpon Om sekarang,Om pengen dengar suara manjamu,nanti Om kirim uang lagi"
Fresha tersenyum.
"Siapa yank?"tanya Satya.
"Em temen yank..aduh sayang aku kebelet pipis..Aku ke toilet sebentar yah"
"Ya udah hati-hati"
Fresha masuk ke toilet lalu menelpon Om Rio.
"Halo Om"
"Ya cantik" terdengar suara om-om ganjen dari seberang.
"Makasih ya om transferannya"
"Ya,kapan mau ketemu lagi?"
"Nanti kalo Fresha gak sibuk,Fresha hubungin om deh tapi......"
"Tapi apa?"
"Om jangan macem-macem ya"
"Ya Fresha,kamu temenin om aja di apartemen,om gak akan macem-macemin kamu kok"
Fresha tersenyum
"Ya udah om,Fresha lagi sama temen-temen nih,udah dulu ya om."
"Ya mana ciumnya"
"Muuah"
"Mmmmmuah"
"Om jangan lupa transfer pulsa ya"
"Iya"
"Ya udah dadah om"
"Iya,dagh cantik"
Setelah selesai menelpon Fresha segera menemui Satya di foodcourt.
"Udah yank pipisnya?"
Fresha tersenyum
"Udah Yank"
"Ya udah,lanjutin makannya"
***
Joshepira sedang asyik memilih baju.
Jimmy menunggu dengan muka bete.
"Ber,ini bagus gak?"tanya Josephira
Berna mengangguk-angguk.
"Loe mau yang mana?" Joshepira menujukkan 2 mini Dress berwarna hitam dan coklat.
"Gak ah Josh"jawab Berna.
"Ya udah ini aja ya,sayang aku mau ini sama ini,yang ini buat aku..yang ini buat Berna"
Jimmy menghela nafas.
Berna juga menghela nafas.
"Jimmy...Jimmy..andai aja lo tau Josh cuma ngetest lo,pasti muka lo gak Bt kaya gitu..'
kata Berna dalam hati.
"Yaudah,apa sih yank yang gak buat kamu ?berapa semuanya?"
tanya Jimmy.
"mbak,ini berapa...?"tanya Joshepira kepada kasir.
"semuanya jadi 550.000 ribu mbak.."jawab kasir.
"Yank..550.000 ribu."kata Joshepira kepada Jimmy.
Jimmy mengeluarkan uang dari dompetnya.
"Ni yank,"
Joshepira tersenyum senang.
"Mbak,ini uangnya..'
Kasir memasukkan baju drees pilihan Joshepira ke dalam tas lalu memberikan kepada Joshepira.
"Silahkan,terima kasih kak,nota dan garansinya ada di dalam ya.."
kata Kasir itu dengan ramah.
"Makasih ya mbak,"
Joshepira mengambil nota dalam kantong lalu memasukkan ke dalam anak tasnya.
"Yuk yank," Joshepira menggandeng tangan Jimmy.
Berna mengikuti di sampingnya.
Mereka berjalan melewati Toko Mas.
Joshepira berhenti melihat kalung yang di pajang di patung.
"Waaaa...baguus banget..”
Jimmy melihat Joshepira dengan kesal.
"Sialan,ternyata bener kata anak-anak Josh bener-bener matre gila.Gak apa-apa Josh,lo manfaatin gue,gue juga akan manfaatin lo"kata jimmy dalam hati.
Joshepira melihat jimmy.
"Kayaknya Jimmy udah mulai gak sanggup ngebayarin gue,Jimmy Jimmy secara gak sadar lo tu udah nabung ke gue..kenapa muka lo BT gitu..besok juga pasti gue ganti kok uang lo.."kata Joshepira dalam hati.
"Woy kok pada diem sih...?"Berna mengagetkan Joshepira dan Jimmy.
"Yank,aku mau ini..."Joshepira menunjuk kalung perak cantik yang dipajang di patung.
"Lo kan udah punya kalung Josh..buat apa lo beli lagi...?”kata Berna.
"Gue pengen ganti,kayaknya ini lebih cantik kok..gak papa kan sayang aku beli ini..”
Jimmy mengangguk."Udah Ber,gak papa,berapa mbak kalung yang itu?"
"1.250.000.."
Mendengar harga itu Jimmy jadi susah menelan lidahnya.
"Sayang,,kamu gak papa?"Joshepira mengelus pundak Jimmy.
"Nggak,gak papa...,em mbak pakai kartu kredit bisa ?"tanya Jimmy kepada penjaga Toko mas.
"Bisa pak,"jawab penjaga toko mas dengan ramah.
Jimmy mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya.
"Nih mbak.."
"Terimakasih.."Penjaga toko memberikan kalung itu kepada Jimmy.
Joshepira sangat senang melihatnya.
"Nih kalungnya,mau dipakain gak ?"tanya Jimmy dengan nada agak kesal.
"Tar aja deh yank,’
Joshepira melihat jam di tangan kanannya.
"udah jam 6 nih yank,film nya udah mulai,kita ke atas yuk,yuk Ber ."
Berna dan Jimmy berjaln mengikuti Joshepira dari belakang.
***
di Dalam bioskop
Joshepira melihat film dengan serius,begitu juga dengan Berna.Jimmy BT kemudian dia tidur.
setelah Dua jam film selesai,lampu bioskop menyala.
Joshepira melihat Jimmy yang sedang tidur.
"Kasihan juga Jimmy..”kata Joshepira dalam hati.
Berna melihat Jimmy dengan kasihan.
"Aduuh Josh kasian anak orang lo kerjain kaya gitu.."
Joshepira memandang jimmy.
“Jimm..aku.."Joshepira terus memandangi wajah Jimmy yang sedang tertidur pulas.
"Woy Josh..malah ngelamun,buruan bangunin"
Lamunan Joshepira buyar.
"Ih Ber,lo ngagetin gue aja"
"Yaudah cepet bangunin"
“Yank..bangun.."
Joshepira membelai pipi Jimmy dengan sangat lembut.
Jimmy membuka matanya.
Dia melihat tangan Joshepira dipipinya.
Joshepira tersenyum manis.
"Pulang yuk,"ajak Josh dengan manis.
Jimmy beranjak bangun.
"Maaf ya yank,aku ketiduran.."kata Jimmy.
"Iya sayang,yaudah yuk kita pulang..'
Jimmy tersenyum.
***
Fresha dan Satya sedang berada di dalam mobil menuju pulang.
Fresha melamun.
"Sayang,kamu kenapa.?kok diem aja.." Tangan kiri Satya nengenggam tangan kanan Fresha.
"E..gak papa sayang,aku cuma sedikit capek.."
jawab Fresha dengan tersenyum.
"Yaudah nanti sampai rumah kamu langsung istirahat ya..”
Tangan Satya membelai rambut Frtesha dengan lembut.
"iiih..Satya so sweet banget sih..kenapa gue jadi merinding gini ya?Gue juga jadi merasa bersalah banget sudah khianatin dia..Maafkan aku sayang,meski aku begitu cintaku hanya untukmu."kata Fresha dalam hati.
Mobil berhenti di depan kost an Fresha.
"Sayank,kamu antar aku sampai sini aja ya,gak enak udah malem,"
Satya mengangguk.
"Yaudah kamu hati-hati ya,jaga diri selalu.."
"Muah"Fresha mencium pipi kiri Satya.
Satya tersenyum.
"love u sayank.."
"love u too..aku masuk dulu ya..sampai besok.."
jeglekk!
Fresha menutup pintu mobil dari luar.
Jendela mobil Satya terbuka dengan otomatis.
Satya melambaikan tangannya,Fresha membalas lambaian tanganya disertai dengan senyuman.
Mobil Satya perlahan meninggalkan Fresha.
Fresha langsung mengambil BB nya dari dalam tas.
Sambil berjalan menuju kamarnya,Fresha menelfon Jimmy.
tut...
tak ada jawaban dari Jimmy.
tut..
"ihh beby kemana sih.."
Fresha memasuki kost nya yang mewah,lalu dia duduk di bed.
Fresha menelfon Jimmy lagi.
tut..
***
Saat itu Jimmy sedang berada di dalam mobil bersama Joshepira dan Berna.
Berna tertidur pulas di jok mobil belakang."Yank..kok telfonnya gak diangkat?dari sapa?"tanya Joshepira yang sedari tadi melihat HP Jimmy terus berdering.
"Gak ada nomernya..paling orang iseng,dah biarin aja.."kata Jimy sambil menyetir mobilnya.
"Sini biar aku aja yang angkat"
Joshepira merebut BB dari tangan Jimmy.
"Jaj jangan!!"
Jimmy kembali merebut BBnya dengan kasar.
Joshepira langsung cemberut.
jimmy merasa bersalah.
"Em maa ..maaf "
Joshepira masih cemberut.Dia tidak suka diperlakukan kasar.
Jimmy mau membelai rambut Joshepira,Joshepira menepisnya.
"Udah donk sayang..jangan ngambek gitu ah.."
"Kamu pasti ada yang di sembunyiin dari aku ya khan ?!?"
"Enggak sayang...aku"
"Buktinya tadi kamu langsung merebut BB kamu,"Joshepira memotong penjelasan Jimmy.
"Iya aku yang salah,aku minta maaf ya..”
"Yaudah,aku mau langsung masuk,aku capek..."
Joshepira membuka pintu mobil.
Jimmy menarik tangan Joshepira.
Joshepira melihat tangannya,lalu menatap Jimmy.
"Lepassin!"
Joshepira keluar dari mobil,lalu mebuka pintu mobil belakang untuk membangunkan Berna.
"Berna bangun..udah sampai.."
Berna membuka matanya.
"Yuk"Joshepira menarik tangan Berna.
Berna masih mengantuk,
Berna berjalan dengan mata setengah merem.
Jimmy keluar dari mobil setengah berlari mengejar Joshepira dan Berna.
"Yank,"
Joshepira gak mempedulikan Jimmy.
"Josh..” Jimmy terus mengikuti Joshepira.
Jeglekk!!
Joshepira membanting pintu rumahnya dengan kasar.
Langkah Jimmy terhenti.
Dia kembali masuk ke dalam mobilnya dengan kecewa.
***
Fresha kembali menelfon Jimmy.
Jimmy melihat handphonenya dengan kesal.
“Hhh…susah juga punya dua cewek,gue harus angkat biar dia gak nelfon-nelfon terus…hallo beb…”
“Beby ku sayang kamu kemana aja sih..kok baru bisa di hubungi….??”
“Maaf beb,tadi aku lupa bawa hp,hp aku ketinggalan di rumah,aku baru pulang dari rumah Paman..”
“Hah??Paman??tadi bukannya kamu bilang mau ketempat nenek..???”
“Mampus gue..” kata Jimmy dlam hati.
“Beby…haloouuu any body there…??”
“Am maksud aku,tadi habis dari tempat nenek langsung kerumah Paman beb…”
“Kamu kapan ke kosan aku…?”
“Beby,aku capek,ngantuk..aku mau istirahat dulu..”
Tut
Jimmy memutus sambungan telfonnya.
“Beb…halooo beby……..”
Fresha membanting handphonenya di kasur.
“Beby….uuuhhhh kamu kok jadi aneh….BT BT BT”
***
Di kamar Joshepira.
Joshepira merebahkan tubuhnya di bed,sedang Berna sudah terlelap tidur.
Joshepira sedang memikirkan Jimmy.
“Ya Tuhan…apa dia cowok yang Engkau kirimkan untukku…??kenapa aku jadi kepikiran sama dia…kenapa aku jadi takut kalau dia mengkhianatiku…??”
Joshepira melihat barang-barang belanjaannya.
“Hm…kasian juga Jimmy,semoga kamu tulus kasih semua ini buat aku Jim..”
***
Pagi-pagi seperti biasa Joshepira dan Berna berangkat ke kampus.
Teman-teman kelas mereka satu per satu mulai memasuki kelas,tidak lama kemudian Dosen mereka memasuki kelas.
“Selamat pagi semua….”sapa Dosen itu.
“Pagii Pak…”jawab seisi ruangan kelas.
“Ehm ehm,kita mulai pelajaran hari ini.Materi kita sudah sampai pada hukum perdata.
Hukum Perdata adalah hukum atau aturan yang mengatur antara manusia dengan barang bergerak dan tidak bergerak termasuk sengketa dari obyek hukum tersebut,”
45 menit berlalu.
Joshepira dan Berna berjalan menuju kantin.
Terlihat para mahasiswa sedang di kantin dengan berbagai macam aktifitas.
“Ber,mau minum apa?” Tanya Joshepira begitu duduk di bangku kantin.
“Gue jus aja,”jawab Berna yabg sedang asyik dengan Bbnya.
“Gak makan?”
“Entar aja Josh,”
“Key,”
Pelayan kantin datang membereskan meja yang tak jauh dari Joshepira.
“Mbak,aku pesen Strawberry juice dua ya,”
“Baik kak,”jawab pelayan itu kemudian pergi.
Tak lama kemudian pelayan itu kembali membawakan dua Juice Strawberry pesanan Joshepira.
“Silahkan kak,Jus Strawberrynya..”
“Makasih ya,”
Joshepira langsung meminum Jus itu.
“Huuuup….ahhhhh hmmmm seger banget Jus nya,”
Joshepira melihat Berna yang masih asyik dengan Bbnya.
“lo lagi ngapain sih Ber,daritadi sibuk banget…”tanya Joshepira.
“Bentar ya Josh…tanggung ni gue lagi BBMan sama cowo gue,jauh di mata dekat di hape..hehe..”
Joshepira menahan tawa mendengar kalimat sahabatnya itu.
“mmmpft..ahaha…bisa aja lo,”
Joshepira melihat sekeliling kantin,dia melihat Jimmy sedang berjalan menghampirinya.
“Jimmy..ternyata kalau dilihat-lihat kamu ganteng juga yah,”
Joshepira menjadi senyum-senyum sediri melihat Jimmy.
Jimmy duduk di bangku depan Joshepira.
“Josh,aku minta maaf ya atas kejadian semalem..”
Joshepira tersenyum dengan manis.
“iya gak apa-apa Jimm,maaf ya kalau semalem aku udah berani merebut BB mu,itu kan privacy kamu..”
“iya sayang,”
***
Di Kampus Fresha.
Fresha dan Satya sedang membaca buku di perpustakaan.
“Satya,aku jenuh..”kata Fresha.
Satya sedang serius membaca buku yang ada di tangannya.
“Sayang,,” Fresha menyenggol lengan Fresha.
“He? Ada apa?”tanya Satya tanpa melihat Berna,dia masih serius membaca bukunya.
“Aku jenuh disini,aku mau ke kantin..”
“Yaudah aku selesain bacanya sebentar ya,terus entar aku anterin kamu,”
Kling klong
BB Fresha berbunyi.
Fresha membuka BBnya.
“Wahh dari om Rio..” kata Fresha dalam hati.
“cantik,nanti siang om jemput kamu ke kampus,temeni om makan siang ya,”
Fresha girang membaca message dari om Rio.
“Asiiik gue akan porotin om Rio…gue akan minta apa aja yang gue suka,biar gue gak mati gaya dan tetep eksis di kampus…hihihi ..” kata Fresha dalam hati.
“Aku bales ah..”
“om gak usah jemput ya,kita ketemu di Chitos ya om,OK”
Message terkirim
Kling klong
Pesan dari om Rio masuk.
“Ok,om tunggu ya…sekarang sedang menuju kesana..”
Fresha memasukkan BBnya ke dalam tas.
“Satya,aku mau pulang sekarang soalnya sodara aku ada yang dateng dari luar negeri,jadi aku harus pulang sekarang,”
“Emang hari ini kamu udah gak ada kelas?”tanya Satya.
“Udah kelar kok,”
“Yaudah kamu hati-hati ya,”
“dagh sayang,”Fresha mencium pipi Satya.
Satya tersenyum dan melambaikan tangannya.
***
Di Kampus Joshepira.
Sepulang dari kuliah Joshepira dan Berna berjalan menuju parkiran mobil.
“Ber,mau makan siang dimana nih kita…”
“Emm…kita ke Chitos aja yuk,di food court biasa..”
“Hmmm good idea..yaudah yuk,”
Joshepira dan Berna masuk ke dalam mobil,tak lama kemudian Joshepira dan Berna sampai di Chitos,mereka berjalan menuju food court langganannya.
Setelah sampai mereka di sambut dengan ramah oleh pelayan-pelayan food court.
“Selamat siang selamat datang di Delicious Resto …” sapa pelayan-pelayan itu.
Joshepira dan Berna membalas sapaan mereka dengan tersenyum.
“Trimakasih..”
Joshepira dan Berna duduk di bangku,lalu seorang pelayan cewek menghampiri mereka.
“Silahkan…ini menunya..” pelayan itu memberikan menu makanan.
Joshepira dan Berna memilih makanan.
“Em…makan apa ya…em yang ini aja deh mbak,” Joshepira menunjuk paket makanan yang sudah komplit dengan minuman.
Pelayan melihatnya kemudian mencatat orderannya.
“Aku yang ini ya mbak,” Berna menunjuk ayam bakar.
Pelayan mencatatnya.
“Minumnya apa mbak?”
“Oh iya belom ya,minumnya Strawberry Jus ya..”
Pelayan mengangguk.
“Aku juga mau deh mbak Strawberry Jusnya tambah satu ya..”
Pelayan mengangguk,kemudian mengecek orderan mereka.
“Paket 1 nya 1…ayam bakar 1…sama Jus Strawberry nya dua,ada lagi kak yang mau di pesan?”
“Emm udah itu aja mbak,”jawab Joshepira.
“Yasudah tunggu sebentar ya kak..”
Pelayan berlalu meninggalkan Joshepira dan Berna.
Sambil menunggu pesanan Joshepira melihat sekeliling Resto.
Dia melihat Fresha dan om Rio sedang makan sambil bercanda-tawa.
“Ber Ber,liat deh..” Suruh Josephira.
“Apa sih Josh..”
“Liat belakang lo,,”
Berna menoleh ke belakang.Ia melihat seorang gadis cantik sedang bercanda tawa dengan laki-laki yang mungkin seumuran dengan Ayahnya.Dia adalah Fresha dan Om Rio.
“Emang kenapa?”tanya Berna saat kembali pada posisi semula.
“Tu cewek begok banget ya Ber mau jalan sama om-om gitu,gue yakin cewek itu adalah Misstres..”
“Stress?tau darimana lo??ngaco lo ah…”
“Hiiih bukan stres Berna sayang…” Joshepira gemas.
“Trus apa donk..?”
“Maksud gue bukan Stres…tapi Misstres…,Misstres itu artinya simpanan..wanita simpanan maksud gue..”
Berna mengernyitkan alisnya.
“Masa sih Josh?”Berna penasaran,tapi dia segera mengalihkan pemikirannya.
“Lo ngapain sih ngurusin urusan orang,bisa aja kan dia emang beneran om nya…adik Ibunya mungkin,”
“Ya nggak mungkinlah Berna..liat donk mereka itu mesra..”
Pelayan datang membawakan pesanan Joshepira dan Berna.
“Silahkan kak..”
“Makasih ya,,”jawab Berna.
“Udah deh sekarang mendingan makan,gue udah laper banget..”
Berna mulai memainkan sendok dan garpunya.
Joshepira masih melihat Fresha dan om Rio.
“Josh..cepet makan..sibuk banget sih lo ngurusin urusan orang,kaya lo gak matre aja,nyam” Berna menyantap ayam bakarnya.
“Yee..matre versi Joshepira beda lah Ber,gue cuma pengen tau seberapa royal cowo gue sama gue,dan lo tau kan uangnya akan balik kalau mereka udah ngecewain gue,kalau cewek itu pasti di apa-apain sama om-om itu..ihhhh bodoh banget tu orang,secara gak mungkin kan Ber hari gini ada orang kasih uang secara cuma-cuma,impossible honey..”
Berna menutup telinga dengan kedua tangannya.
“Aduuh Josh…udah deh,mending sekarang lo makan,gue pusing denger lo ngoceh daritadi..”
“amm” Joshepira menyantap makanannya.
“Habisnya gue kesel Ber,harusnya mereka itu sadar kalau mereka cuma di manfaatin...” lanjut Joshepira.
“Joshepira…itu urusan mereka.Kalau ada apa-apa sama mereka,mereka juga yang akan ngrasain..”
“Yaiyalaaah! Masa gue..” kata Joshepira setengah sewot.
“Nah itu lo tau,so don’t be noisy ..oke ,sekarang kita makan,”
Joshepira dan Berna makan.
Fresha dan om Rio sudah selesai makan,om Rio memberi empat lembar uang seratus ribuan kepada Fresha.
Joshepira menjadi tersedak melihat transaksi itu.
“Huk uhuk uhuk!!”
“Josh,lo kenapa..??” Berna langsung memberi minuman kepada Joshepira.
“Ni ni nih minum..” kata Berna.
Joshepira segera meminumnya.
Glek glek glek glek
“Lo kenapa sih Josh…..?????”
“Bener kan Ber kata gue,tuh liat cuma nemeni om-om makan doank gitu aja dapat duitt...aduuuh kasian Ber tuh cewek,dia gak sadar kalau udah masuk perangkap om-om,cepat atau lambat dia akan nyesel sendiri…”
Berna menengok Fresha dan om Rio ke belakang.
“Josh…STOP! Gue gak mau ya lo ngomongin orang kaya gitu lagi,enggak penting sama sekali Josh…dan bukan urusan kita..,ngerti!?”
Fresha dan om Rio berjalan bergandengan tangan dengan mesra melewati meja Joshepira dan Berna.
Fresha melirik Joshepira sesaat kemudian berlalu.
“ih ngapain tu cewek nglirik-nglirik gue,”
Berna tidak merespon ocehan Joshepira.
Dia terus melahap makanan yang ada di depannya.
Setelah selesai makan,mereka berjalan di sepanjang outlet-outlet baju.
Joshepira memasuki sebuah outlet,dia sedang memilih baju tanpa sengaja Fresha juga memilih-milih baju di outlet yang sama.
“Om…Fresha mau baju yang ini donk,” Fresha menggandeng lengan om Rio dengan manja.
Joshepira seperti mau muntah mendengarnya.
“Ya ..ya silahkan kamu ambil mana saja yang kamu suka,”
Kata om Rio penuh dengan rasa percaya diri.
Dengan cepat Fresha mengambil lima dress cantik kemudian langsung memberikannya ke kasir.
Diam-diam Joshepira mengamati Fresha.
Tiba-tiba seorang cewek datang memasuki outlet dengan menggandeng om-om.
Cewek itu memilih-milih baju.
Joshepira mengamati cewek itu juga.
“Om…aku mau yang ini yah,”
Suara cewek itu tak kalah manja dengan Fresha.
Om-om itu tersenyum.
“Iya ambil saja..”
Joshepira menjadi jijik menyaksikan kejadian itu.
Dia meluaskan pandangannya keluar outlet dan sekitar outlet terdapat banyak pasangan cewek cantik dan om-om yang sedang asyik berbelanja dengan bermesra-mesraan.
“Ya Tuhan..banyak sekali disini pasangan cewek muda dan om-om..semoga mereka bisa cepat sadar ya Tuhan..tunjukkanlah kebesaranMU,amin”
Berna memanggil Joshepira.
“Josh…sini deh gue nemuin baju cantik banget…”
Tanpa dialog Joshepira langsung menarik tangan Berna.
“Aduuh duh duh…Josh lo ngapain sih pake acara narik tangan gue kaya gini...”
“Kita pulang aja deh”
Joshepira masih menarik tangan Berna dengan kuat.
“ Josh…gue mau beli baju yang tadi itu Josh..tar keburu di beli orang..”
“Udah gak usah,gue udah eneg disini..”
Joshepira dan Berna masuk ke dalam mobil.
Joshepira langsung memainkan setirnya.
Berna menyandarkan kepalanya ke belakang.
“hh…gue hari ini BT banget sama lo,”
“Sorry Berna sayang,besok gue janji anter lo balik ke outlet itu…tar gue yang bayarin deh buat lo,”
“Gak usah,gue udah terlanjur gak mood…gue capek..”
Perlahan mata Berna menutup.Dia tertidur dengan pulas.
Tring…tring..
BB Joshepira berbunyi,dia segera mengambilnya dari dalam tas.
“Ya hallo Jimm…”
“Sayang,kamu dimana?”suara Jimmy terdengar di dalam handphone.
“Di mobil nih mau pulang…”
“Entar malem aku jemput ya tapi plis kali ini aku ingin berdua aja sama kamu..”
“Emang mau kemana sih Jimm?”
“Aku pengen dinner berdua sama kamu,kamu mau kan sayang ?”
Joshepira tersenyum.
“Iya aku mau..”
***
Di Restoran.
Malam ini Joshepira lebih cantik dibanding biasanya.Dia memakai gaun casual berwarna hitam dengan make-up yang minimalis.Kulit putih Joshepira terlihat semakin putih.
Jimmy terus memandangi Joshepira.
“Joshepira…kamu begitu cantik,pantas banyak yang mau deketin kamu..walaupun kamu matre mereka tetep saja mengejar kamu…aku bangga Josh,akhirnya aku yang berhasil dapetin kamu..aku gak akan melepas kamu..aku sayang kamu Joshepira..”
“Jimm..kok gak makan ?”
Jimmy menjadi kaget dan gugup.
“E…”
‘Kamu kenapa..?”
“E..e..emggak..aku…aku cumaaa…mau bilang kamu cantik,”
Joshepira hanya menanggapi dengan tersenyum.
“Makasih ya Josh..malam ini kamu mau jalan berdua sama aku..”
Joshepira memandang Jimmy,Jimmy menjadi salah tingkah.
“Iya Jimm..aku seneng malam ini bisa berdua disini sama kamu..”
Jimmy menggengam tangan Joshepira.Joshepira hanya melihatnya dengan tersenyum,di dalam hatinya dia merasakan mulai jatuh hati kepada Jimmy.
“Josh..aku sayang kamu,kamu jangan pernah tinggalin aku ya Josh..”
Joshepira mengangguk dan tersenyum.
“Emm..Jimm udah malem,kita pulang sekarang yuk,”ajak Joshepira.
“Yaudah..”
Jimmy memanggil seorang waitress.
Waitress datang menghampiri Joshepira dan Jimmy.
“Berapa semuanya?”
Waitress memberikan bill kepada Jimmy.
Jimmy membaca total makanan yang di belinya.
Semuanya 250.900.
Jimmy mengambil uang,lalu memberikannya kepada waitress.
Waitress pergi untuk mengambilkan uang kembalian.Tak lama kemudian waitress datang memberikan bill dan uang kembaliannya di dalam nampan kecil.
Jimmy mengambil uang kembalian,Joshepira mengambil bill tersebut.
Jimmy mulai aneh dengan Joshepira.
“Josh,kayaknya kamu hobby banget ngumpulin bill,emang mau buat apa sih?”
“Em..gak apa-apa kok,cuma seneng aja Jimm..”
“Ada-ada aja sih kamu.yaudah yuk kita pulang,”ajak Jimmy.
Jimmy menggandeng tangan Joshepira,mereka berjalan menuju parkiran.
***
Di dalam perjalanan pulang Joshepira tertidur lelap di jok mobil.
Jimmy meliriknya.
“Ck..ck…Joshepira …saat tidur kamu terlihat tambah cantik..aku seperti gak percaya kalau kamu ini pacar aku…”
Plakk
Jimmy menampar pipinya sendiri.
“Jimm..lo gak mimpi..Joshepira yang cantik ini pacar lo,yang bakal jadi istri lo…”
Jimmy ngomong sendiri di dalam mobil.
“Ya,Joshepira harus jadi istri gue,”
Mobil Jimmy sampai di depan pintu gerbang Joshepira.
Jimmy mematikan mesin mobilnya.Dia terus memandangi Joshepira.Joshepira masih tertidur dengan sangat pulas.
Jimmy ingin mencium pipi kanan Joshepira sebagai tanda rasa sayangnya.
Jimmy memajukan kepalanya ke arah pipi Joshepira,tapi saat mencium kepala Jimmy tak sampai ke pipi Joshepira karena kepala Joshepira miring ke arah kiri.
Tiba-tiba..
Brugkh….
Kepala Jimmy terjatuh di paha putih Joshepira,Joshepira terbangun.
Jimmy langsung mencoba bangun dari paha Joshepira.Tapi Joshepira lebih dulu memukul Jimmy menggunakan tasnya.
“Uhhhh …….. Jimmy!! Brengsek kamu!!kamu mau apain aku…!! Uhhh…..”
Jimmy bangun.Joshepira mau membuka pintu mobil tapi tidak bisa karena pintu masih terkiunci.
Cekrek cekrek cekrekk
“Jimm!! Bukain gak !bukaaainn….eh kamu jangan macem-macem ya sama aku!”
Joshepira mengeluarkan pisau lipat dari dalam tasnya.Pisau itu selalu ada di dalam tasnya untuk menjaga dan melindungi dirinya.
Jimmy kaget melihat pisau kecil itu.
“Josh…apa-apan kamu ini??”
Joshepira terlihat sangat takut,dia berusaha melindungi dirinya sendiri dengan pisau lipat itu.
“Jimmy cepat bukain kuncinya! Awass ya kalau kamu berani macem-macem sama aku,aku gak segan-segan melukai kamu dengan pisau ini!!”
Joshepira mendekatkan pisau lipat itu ke wajah Jimmy,Jimmy menjadi ketakutan.
“Astaga Joshepira di balik sifat manjamu ternyata kamu setegas ini..”
“Cepet buka..!!”Joshepira mengeraskan suaranya.
Klik.
Jimmy memencet tombol pembuka kunci otomatis.
Joshepira segera membukanya kemudian keluar.
Jeglekkk
Joshepira membanting pintu mobil itu dengan dangat keras.
Jimmy cepat-cepat keluar dari mobil mengikuti Joshepira dengan setengah berlari.
“Josh…Josh tunggu Josh…”
Jimmy meraih tangan Joshepira.
Joshepira menepisnya,dia membalikkan badannya lalu meberikan tamparan ke pipi Jimmy.
PLASSSTTT !!!
Jimmy spontan memegangi pipinya,kemudian menatap Joshepira dengan pandangan yang dalam.
Joshepira membalas tatapan itu tak kalah tajam.
“Jimmy! Aku benar-benar kecewa sama kamu..!kita PUTUS!”
Joshepira pergi meniggalkan Jimmy.
“Apa? Putuss ?” Jimmy mengejar Joshepira.
“Josh…dengerin pejelasan aku Josh…aku sayang sama kamu Josh..jangan tinggalim aku,aku gak mau kehilangan kamu..”
Jeglekkkk!
Joshepira membanting pintu rumahnya dengan kasar.
Dia berlari melewati tangga menuju kamarnya,seytelah sampai di kamar Joshepira melempar tasnya kemudian membanting tubunhnya di bed nya,dia menangis.
“Heee….brengsekk!! Jimmy udah kurang ajar sama aku…apa yang udah dia lakuin sama aku…????!!!”
Joshepira terbayang kejadian yang baru saja dialaminya.
Kepala Jimmy tiba-tiba ada di pangkuannya.
“HHhhhhhhh…aku benci kamu Jimmy……….!!”
Joshepira bangun dari bednya,dia mulai mengamuk.Seisi meja riasnya dia sapu bersih dengan tangannya.
Prang prang prang…
Jimmy mendengar pecahan beling dari bawah.
Dia langsung berteriak ke arah jendela kamar Joshepira.
“Josh. . . ini gak seperti yang kamu fikirkan Josh. . .maafin aku Josh. . .”
Jimmy melihat Joshepira muncul dari jendela kamarnya.
“Josh . . .” Jimmy memanggil Joshepira dengan penuh harap.
“Hhh….aku benci kamu….!!”
Joshepira melempar vas bunga ke arah Jimmy.
Tarrrr
Vas bunga itu pecah di samping dekat kaki Jimmy.
“Josh . . . dengerin penjelasan aku…”
Joshepira kembali menutup tirai jendela kamarnya.
“Josh . .semua gak seperti yang kamu fikirkan Josh. . .aku gak macem-macemin kamu . .”
“Aku hanya ingin mencium pipi kamu aja…karena aku sayang sama kamu Josh.Masaka aku diputusin pacar aku hanya karena aku mau mencium pipinya.Aku gak akan lepasin kamu Josh !”
Jimmy mengutarakan isi hatinya dengan lirih.
***
Malam ini,Fresha sedang berada di apartemen on Rio.
Dia sedang duduk di pinngiran bed.Om Rio tidur di sampingnya.
Fresha terbayang Jimmy dan Satya,terbayang dengan semua yang telah dilakukannya.Terbayang bagaimana perasaan istri om Rio kalau tau suaminya kini sedang tidur di sampingnya…bagaimana kalau itu terjadi dengannya nanti…??
“Aku ingin kembali pada jalan yang benar..aku ingin tenang menjalani hidup ini..”kata Fresha dalam hati.
Terdapat penyesalan di raut wajah cantik Fresha.
Perlahan Fresha memandangi om Rio yang sedang tertidur pulas.
“Ya Tuhan…aku sudah berdosa,maafkan aku ya Tuhan..aku janji ini terakhir kali aku berhubungan dengan om Rio,aku lelah dengan semua ini.Aku harus menyelesaikan masalahku.Aku sangat merasa bersalah dan berdosa.Satya,Jimmy maafkan aku sayang..”
Hoahmmmm
Tiba-tiba Fresha menguap setelah meminum minuman yang dipesankan om Rio,kini dia mengantuk.Rupanya Om Rio memberikan obat tidur pada minuman Fresha.
Malam ini Fresha menggunakan baju sexy.Dia tertidur pulas.
Jam tiga pagi om Rio terbangun dari tidurnya.
Dia melihat tubuh Fresha yang sangat mulus dan sexy.Om Rio mulai membelai rambut Fresha dengan penuh nafsu.Fresha sudah tak sadarkan diri karena minuman yang diminumnya.
------
Tiba-tiba siang hari.
Fresha sangat histeris begitu melihat tubuhnya tanpa sehelai baju di dalam selimut.
“brengsekk !!”
Fresha segera mengenakan pakaiannya yang tercecer di lantai.
Dia mendengar gemericik air di dalam kamar mandi.Fresha mendatangi pintu kamar mandi kemudian menggedor-gedornya dengan keras.
Dok ! dok! dok !
“om Rio! Buka pintunya !”
Dok! dok! dok !
“om!!”
Dok ! dok !
“iya Fresha tunggu sebentar ya…kenapa kamu mau ikut ?”
Kata om Rio yang masih menikmati air di bawah shower.
Fresha semakin emosi.
“om !! buka…! “
Dok ! dok ! dok !
Fresha terus menggedor pintu kamar mandi dengan keras.
Akhirnya om Rio membuka pintu kamar mandi.
Cekreekk..
Om Rio keluar dengan keadaaan setengah telanjang.Dia hanya memakai handuk berwarna putih di badannya,
“Ada apa Fresha kamu itu kenapa kok mukanya kaya gitu ?” kata om Rio sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk .
Fresha menatap om Rio dengan tatapan yang sangat tajam.
Nafas Fresha terengah-engah menahan gejolak emosi di dalam dadanya.
“Hey,kamu kenapa?”om Rio membelai rambut Fresha.
Fresha tak kuasa menahan emosinya.Akhirnya Fresha manampar pipi om Rio dengan keras.
Plasssst!!!
Om Rio sangat marah.Senyuman genitnya berubah jadi amarah.
“Heh !!berani-beraninya kamu nampar aku ! mau cari mati kamu ha!!?”
Fresha kesakitan menahan jambakan rambut om Rio.
“Om jahat…bajingan ---(sensor)---,apa yang udah om lakukan sama om Fresha semalam!!?
Om Rio semakin mengencangkan jambakannya.
“Heh gadis murahan ! denger ya selama ini aku sudah menyenangkan kamu.aku gak mau hanya “give” sama kamu,kamu kira selama ini aku memberimu semuanya hanya dengan cuma-cuma?he !?”
Om Rio lebih mengencangkan jambakannya lagi.
Fresha kesakitan.
“Om bilang gak akan macem-macemin Fresha,om bohong! Om bajingan…brengseek…lepasin Fresha lepassss…!!”
Om Rio masih menjambak rambut Fresha.
“Fresha…Fresha…kamu itu terlalu polos…kamu pikir aku gak tau kamu hanya memanfaatkan aku ?”
Fresha berlinangan air mata.
“Aku juga bisa memanfaatkan kamu!”
Fresha terus menangis.
Om Rio melepaskan jambakannya.
“Sudahlah..jangan menangis..”
Om Rio mengambil amplop berwarna coklat berisi uang dari dalam tasnya
Dia memberikan amplop itu kepada Fresha.
“Ini,sepuluh juta buat kamu,”
Fresha menangis,dia menggeleng-gelengkan kepalanya,dia menyesal dengan semua yang sudah terjadi.
“Uang ini adalah uang terakhir buat kamu,semoga kamu puas karena aku sudah puas mendapatkan apa yang aku mau dari kamu,jadi sekarang kita sudah “take and give”,jangan pernah kamu menghubungi aku lagi,”
“Om jahaat!!”
“Ambilah uang ini..”
Fresha mengambil uang itu,lalu memasukkanya ke dalam tas.Dia keluar dari apartemen.
Om Rio tersenyum puas dan licik.
***
Perjalanan pulang,Fresha terus menagis di dalam mobil.
Dia tidak bisa terima dengan apa yang sudah di lakukan om Rio.Tapi Fresha tidak bisa berbuat apa-apa lagi,dia menyadari kesalahannya.
“Brengseeeeeeeeekkkkkkk . . .!!!!!”
Fresha beteriak sangat kencang di dalam mobil.
Sesampai di kostan.
Fresha duduk di bed merenungi kejadian-kejadian yang telah di alaminya.
Wajah dan rambutnya basah penuh dengan keringat.Fresha masih terus menangis.
Dia menaikkan kakinya ke atas,kemudian merangkul kaki dengan kedua tangannya.Kini dia tertunduk lemah.
“Satya ..Jimmy …aku butuh kamu…tapi aku gak mungkin cerita masalah ini sama kamu….”
Fresha beranjak dari tempat tidurnya.
Dia memandangi barang-barang yang ada di kostannya.Dia memandangi bed besar yang biasa buat tidur,kulkas,ac,laptop,tv home theater,lemari besar yang penuh dengan baju.
Fresha membuka lemari itu.
Dia menangis melihat baju-baju bagus yang tertata rapi di dalam lemarinya.
Seisi dalam ruangan kostnya adalah hasil dari morotin om Rio.Semua yang bikin ia senang dan bangga kini berubah menjadi penyesalan yang sangat mendalam.
Begitu juga dengan tas-tas dan sepatu yang terkumpul banyak di kamarnya.
Tangisnya semakin menjadi.
Fresha mengacak-acak barang-barang itu.
“Arkkkkkhggg . . . . . .!!!!!!”
Fresha terus mengacak-acak seisi ruangan kamarnya,dia membuka lemari pakaiannya kemudian mengeluarkannya dan membuan-buangnya di lantai.Semua barang berserakan di kamarnya.
“Gue gak butuh semua ini . . . . . gue gak butuh . . . ! arkh . .. .gue benci dengan semua ini. . .!!!”
Fresha merenungi semua yang sudah di alaminya.
“Tuhan…maafkan aku..maafkan atas segala ke khilafan ku selama ini..aku lelah dengan kebohongan ini…aku ingin hidup tenang..maafkan aku Tuhan…”
***
Siang hari di kamar Joshepira.
Joshepira sedang packing barang-barang pemberian dari Jimmy,tidak lupa dia mengkalkulasi nota-nota makan yang disimpannya.
Berna ikut membantu menghitung nota-nota yang sudah terkumpul cukup banyak.
“Josh…Josh…ngapain sih lo pakai acara balikin-balikin kaya gini segala…kasian Jimmy Josh..”
Joshepira sibuk dengan netbooknya.
“Biar dia tau,gue bukan cewek matre seperti yang dia pikir..gue yakin dia berani nglakuin itu ke gue karena dia merasa selama ini udah banyak berkorban buat gue..dia gak mau rugi karena udah ngeluarin duit banyak buat gue..udah deh hitung aja berapa total semuanya…okey “
Berna geleng-geleng kepala.
“Huuuft…banyak juga barang-barang dari Jimmy”
Joshepira menata rapi barang-barang pemberian dari Jimmy,ada boneka Teddy Bear ukuran sangat besar,bantal love besar berwarna pink,baju,sepatu.accesories,gaun pesta,higheels,dll…
“Ya ampuun Josh…lo yakin mau balikin ini semua ?”
“Iyalah Berna sayang…lo pikir gue gak bisa apa beli barang-barang kaya gini pake duit gue sendiri!lo tau kan…ini cuma tes..ini ujian buat cowo yang lagi deket sama gue..”
Berna menghela nafas dan menggeleng-gelengkan kepalanya lagi.
“Totalnya udah berapa?”
Berna mengkalkulasi nota-nota dari laptop yang ada di depannya.
“Bentar,sabar..sabar..belum selesai..em..tapi kayaknya sih ini paling banyak di banding sama ke 8 mantan lo yang kemaren-kemaren..”
Joshepira mendekati Berna dia melihat layar netbooknya.
“Totalnya 10.875.000…’
“Wow”
“Ck..ck …ck…Josh lo makan apa sih baru jalan 2 bulan tapi pengeluaran Jimmy udah segini banyaknya…”
“Udah Berna sayang,lo jangan bikin gue tambah ribet..”
“Oke..oke gue diem..”
***
Di Rumah Jimmy.
Jimmy terbaring lemah di atas tempat tidur.Mamanya duduk disampingnya bersama dengan seorang cowok asli Betawi benama Ipul.
Wajah Jimmy pucat.
“Mungkin Jimmy kecapekan tu tante..” kata Ipul.
“Kasian sekali anakku..” mama Jimmy membelai wajah Jimmy dengan lembut.
“Ipul,tolong jagain Jimmy dulu ya tante mau ambil makan dan minum sebentar ke bawah..”
Ipul tersenyum.”Baik tante..”
Mama Jimmy meninggalkan Jimmy dan Ipul.
Ipul membangunkan Jimmy.
“Man…bangunn..”
Ipul menepuk-nepuk pipi Jimmy.
Mata Jimmy masih terpejam.
“Jimm..bangun napa Jimm..”
Ipul menepuk pipi Jimmy.
Perlahan mata Jimmy membuka.
Ipul tersenyum melihat temannyasudah sadar.Mata Jimmy sedikit terpejam lagi.
“Joshepira…maafin aku…” Jimmy mengigau.
Ipul mengernitkan alisnya.
“Joshepira? Woy man…siapa Joshepira ?”
Jimmy membuka matanya,dia kaget melihat Ipul ada di depannya.
“kenape lu ?”
“Ipul ?lo kok ada disini..?”tanya Jimmy heran.
“Tadinya gue kesini mau pinjem duit same lu bro..”Jawab Ipul dengan logat betawinya.
“Sialan,lo nemui gue kalo lagi butuh doank..”
Jimmy mengangkat tubuhnya ke atas.
“Eh tapi kan berati kita ini ada chemistry,feeling gua pas kan disaat lu sakit gua dateng..pantesan bro dari kemaren perasaan gua kagak enak tiba-tiba kepikiran lu terus..”
“Iya karena lo gak punya duit,makanya lo jadi inget sama gue…hhh sekarang gue lagi bokek jatah gue bulan ini ludes..gue juga gak tau kenapa jadi gak kontrol kaya gini..”
“Emangnye duitnya lu kemanain?”
“Buat cewek gue lah..”
“Begok banget sih lu mau-maunya di manfaatin sama cewek..”
Jimmy memukul Ipul menggunakan bantal.
“Kalau mau suka ma cewe tu modal ..karna ini menyangkut harga diri man..emang lo! Modal dengkul doank…”
“Yah itu mah gak penting…bisa jadi gembel gua kalo kaya gitu..”
Jimmy diam sejenak pilkirannya kembali tertuju pada Joshepira.
“Heh nape lu bengong aja kaya sapi ompong..”
“gue kepikiran Joshepira ni Pul..”
“Siape tu Joshepira?”
“Cewek gue lah..’
“Buseet bini lo ganti lagi!Amira lu kemanain..?”
“Amira udah gue tinggalin..dia gak bisa jaga dirinya,”
Ipul mengernyitkan alisnya isyarat bahwa dia tak mengerti dengan maksud Jimmy.
“Maksud lu ape sih?gua kagak ngarti”
“Emang sih dulu gue cinta banget sama dia..dia itu matre abis..”
“He?terus?”
“Ya gue sih gak masalah dia matre..wajar aja menurut gue.Cuma cowok kere yang bilang cewek matre.Tapi gue bukan kaya gitu,lo tau donk siapa gue !Cewek matre gak masalah buat gue ,pokoknya apapun yang dia mau gue kasih..”
“Itu lu begok”
“Kampret lo!denger dulu donk gue mau cerita..”
“Ya dah terus gimane tu nasib si Amira..?”
“Amira tu gue apa-apain diem aja.Mungkin karena dia merasa gak enak kali ya sama gue.Atau mungkin dia merasa berhutang budi sama gue..”
“Wah lu enak donk..”
“Iya..awalnya !tapi lama-lama hambar..udah gak ada tantangannya bro..”
Ipul menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Lu jahat banget sih bro..”
“Gue emang play boy..tapi sebenernya itu adalah cara gue biar tau cewek gue gampangan apa gak..haha..”
“Gua gak tau apa yang ada di pikiran lo..tapi yang jelas ye bro..menurut gua itu namenye lu egois..”
“Ahh udah lah..dia yang mau kok…”
“Pacar gue sekarang Fresha sama Joshepira..”
“Buseet siapa lagi tu?cantik gak Fresha?”
“Ow..pasti..lo tau kan selera gue….mana ada pacar gue yang jelek..Fresha sama aja sama mantan-mantan gue..sama ama Amira,yang beda tu Joshepira..”
“Kenape emangnya?”
“Dia itu beda.Gue itu aneh dan kesel sama dia.Dia kalo lagi kecewa atau benci sama gue,dia selalu balikin barang-barang pemberian gue.Parahnya.. kemaren gue diputusin Cuma gara-gara waktu di dalam mobil..dia kan tidur..pas gue mau nyium pipi dia ,wajah gue jatuh di pahanya.”
Ipul tertawa terbahak-bahak.
“Gue dipukul pake tas ! Dan lo tau ?Setelah keluar gue di tampar ! Saat itu jug ague di PUTUSIN.. dan lebih parahnya ..dia nglempar gue pake vas bunga dari kamarnya..”
“Hahahahaha gila ya tu cewek !! Haduuh gua kagak habis piker lu bisa mengalami kejadian kaya gitu !Hahahaha..”
“Ketawa lagi gue tonjok lo ! Girang banget lo liat gue menderita !!”
“Piss bro habis cerita lo itu lucu banget ……”
***
Perjalanan Joshepira menuju ke rumah Jimmy.
Joshepira fokus menyetir mobilnya.
“Josh..sampai kapan lo kaya gini?emang gak ada cara lain yang lebih simple dan gak aneh ya Josh buat nyari cowok yang cocok sama hati lo..?”
“Berna,dari awal kan gue udah bilang ini adalah misi gue,misi untuk dapetin cowok yang sesuai dengan karakter yang gue cari..mengejar apa yang di inginkan itu gak gampang Ber,butuh pengorbanan,kesabaran,dan terus berusaha tanpa putus asa,gue yakin gue akan dapat cowok yang gue mau kok..”
Kata Joshepira penuh dengan keyakinan.
Berna menyandarkan kepalanya ke belakang.
“Tapi apa gak sebaiknya lo jalani semuanya secara alamiah..?menjalani waktu seperti air mengalir..jodoh itu di tangan Tuhan Josh…jalani aja apa yang ada,berdoa biar mendapat yang terbaik..”
“Ber,gue itu berusaha mendapatkan yang terbaik,dan setiap orang itu punya cara sendiri mewujudkan apa yang dia mau..yang penting gue udah usaha,selebihnya gue pasrahkan semuanya pada Tuhan..”
“Haah gue gak pernah ngerti jalan pikiran lo Josh..”
Joshepira terus fokus menyetir.
***
Di kamar Jimmy.
Jimmy terus bercerita kepada Ipul.Ipul mendengarkan engan muka serius.
“Gue sayang banget sama Joshepira..dia itu terkenal matre di kampus gue,tapi herannya cowok-cowok pada tergila-gila sama dia termasuk gue..”
Tululut..tululut…
Handphone Jimmy berbunyi.Jimmy melihat layar handphonenya.
Incoming call
…Fresha
Jimmy mengangkat dengan malas-malasan.
“Ya hallo Fresha..”
“Jimmy ..aku mau kerumah kamu..ada yang mau aku omongin,penting…”
Tut
Jimmy langsung mematikan sambungan telfonnya.
“Kok di matiin kenape bro?” tanya Ipul.
“Gue lagi males sama Fresha..”
“Wah parah lu bro..kasian banget tu cewek..gua jadi gak tega bro..”
Melihat muka Ipul Jimmy mendaratkan bantal pada mukanya.
Buuk
Jimmy memukul muka Ipul menggunakan bantal.
“Adaaw…sialan lu mukul-mukul gua..”Ipul mengembalikan bantal ke muka Jimmy.
“hahaha..” Jimmy tertawa.
***
Joshepira dan Berna sampai di di depan rumah Jimmy,Joshepira mematikan mesin mobilnya.
Ipul melihat Joshepira sedang mengambil bok besar berwarna coklat di bagasi mobil.Bok tersebut berisi barang-barang pemberian dari Jimmy.
“Ck..ck..ck bening banget tu cewek..”kata Ipul.
Jimmy tak menghiraukan Ipul.Dai mengira yang ada di bawaha dalah Fresha.Dia memeluk gulingnya dengan mata terpejam.
“Man cewek itu bawa bingkisan tuh buat lu..”
“Biarin..” kata Jimmy cuek.
“Ya ampun bro…cewek secantik itu lu cuexin bebek kaya gini..kasian bro..temuin dulu sono..”
Ting tung ting tung..
Joshepira memencet bel rumah.
“Tuuh dia udah pencet bel..sono turun temui dulu..”
“Lo aja gih yang nemuin…”kata Jimmy masih dengan mata terpejam.
“Hah??gua yang nemuin?oke dengan senang hati…lumayan gua bisa cuci mata liat dua cewek bening sekaligus…hmm ngliat doank gak papa dah daripada disini gua ngliat muke lu..”
Ipul merapikan rambutnya di depan cermin.
Mata Jimmy terbuka kemudian berkedip-kedip mengingat sesuatu.
“2 cewek?”
”Iye..udah lu tidur aje biar gua yang atur semuanya santai aja bro ma gua..”
Jimmy beranjak dari tempat tidur,dia lari ke arah jendela kamarnya.
“Ha??mobil Joshepira?jadi yang di bawah Joshepira?aduh Josh maafin gue ..”
Jimmy berlari menuruni tangga.
“Woooy wah curang lu Jim…aduh gagal dah gua ngobrol ma cewek-cewek bening..”
Ting tung…
Joshepira masih menuggu Jimmy di bawah.
Cekrekkkk…
“Josh,” Jimmy senang melihat kehadiran Joshepira
“Hai Jimm,”
Sapa Joshepira dengan tersenyum manis walau sebenernya di dada ada rasa kecewa dengan Jimmy.
“Masuk Josh,Ber,”
Jimmy mempersilahkan Joshepira dan Berna masuk ke dalam rumahnya.
Berna membawa kotak besar berwarna coklat yang isinya adalah barang-barang pemberian Jimmy.
Jimmy melihat kotak itu.
“Bawa apa sih mereka?” Jimmy bertanya dalam hati.
Joshepira dan Berna duduk bersebelahan Jimmy tersenyum melihat Joshepira.
“Jimm..to the point aja ya,aku kesini cuma mau balikin barang-barang pemberian dari kamu..”
Raut wajah Jimmy berubah menjadi kaget.
“Josh..maksud kamu apa sih?” tanya Jimmy heran.
“Kamu jangan pernah merasa dirugikan,jangan pernah kamu merasa kalau aku manfaatin kamu..aku datang kesini cuma ingin mengakhiri hubungan kita ini..aku udah gak bisa melanjutkan hubungan ini Jimm..”
“Josh…”
Joshepira mengeluarkan cek dari dompetnya.
“Dan ini Jimm uang yang udah kamu keluarin buat aku,aku kembalikan semuanya.Aku mengkalkulasi nota dan bill yang aku simpan selama ini..”
Jimmy melihat tulisan di dalam cek yang ada di atas meja.
10.875.00
“Hah???” Jimmy tak percaya Joshepira sampai segitunya mengkalkulasi pengeluarannya selama ini.
Jimmy teringat saat-saat belanja bersama Joshepira.Jimmy merasa bersalah sudah negativ thingking dengan Joshepira,ternyata Joshepira bukan cewek matre seperti yang dia kira selama ini.
Berna pamit keluar.
“Josh..gue ke mobil aja ya,”
Joshepira mengangguk.
Berna keluar berjalan menuju mobil,dia lupa tiak menutup pintu depan,dia langsung masuk ke dalam mobil.
“Jimm..aku sangat kecewa atas kejadian semalam..”kata Joshepira dengan expresi wajah yang sangat sedih.
“Aku gak nyangka kamu akan berbuat senekat itu sama aku..”
“Josh..semua gak seperti yang kamu pikirkan Josh..”
“Jim..”
Air mata Joshepira menetes.
Jimmy berpindah tempat duduk di samping Joshepira.
Jimmy menatap mata Joshepira dengan tatapan yang dalam.Joshepira tak kuasa menahan tatapan itu.
“Aku sayang sama kamu..aku gak mungkin berbuat macem-macem sama kamu..malem itu aku hanya ingin mencium pipi kamu..sebagai tanda aku sayang sama kamu..tapi leher aku gak sampai..karena pipi kamu miring ke arah kiri…” Jimmy bercerita dengan polosnya.
Joshepira mendengarkan cerita Jimmy dengan tertawa kecil.
Jimmy masih terus bercerita.
“Makanya muka aku jadi jatuh di paha kamu..aku gak ada niat macem-macem Josh sama kamu..percaya ya sama aku..”
Jimmy menggenggam tangan Joshepira.Joshepira tersenyum haru,air matanya mengalir di pipi.
Jimmy mengusap dengan tangannya.
Joshepira memeluk tubuh Jimmy dengan erat.
Joshepira merasa bersalah sudah negativ thinking dengan Jimmy.
Mata Jimmy terpejam merasakan ketenangan jiwa dan kedamaian hati dalam pelukan Joshepira.
***
Di luar rumah Jimmy.
Fresha memakirkan mobilnya pas di depan mobil Joshepira.
Berna melihat Fresha.
“Hah?tu kan cewek yang waktu itu jalan sama om-om..?ngapain dia kesini..?”
Ipul melihat Fresha dari jendela kamar Jimmy.
“Wah siape lagi ntu cewek..bisa perang dunia ketiga nih..tamatlah riwayatmu Jimm…wah gua gak boleh ketinggalan..gua harus liat situasi di bawah..”
Fresha berjalan menuju pintu rumah Jimmy.
Pintu rumah terbuka.
Fresha berhenti sebentar.
“Kok pintunya terbuka sih../”
Fresha langsung berjalan masuk menuju ruang tamu.
Fresha shock melihat Joshepira dan dan Jimmy sedang berpelukan .
“Jimmy..!!” Fresha menyebut nama Jimmy dengan cukup keras.
Mendengar suara itu,Joshepira melepas pelukan Jimmy.
Joshepira sangat kaget melihat kehadiran Fresha di rumah Jimmy.
Jimmy menengok kebelakang,dia melihat Fresha sedang berdiri dengan raut wajah kecewa dan setengah ingin menangis.
Joshepira dan Fresha ingat bahwa mereka pernah bertemu di suatu tempat.
“Jimm,ada hubungan apa kamu sama cewek itu..??” tanya Joshepira dengan kesal.
“Jimmy siapa cewek itu…????” tanya Fresha dengan expresi yang sama.
Jimmy diam,tak bisa menjawab.Dia bingung memilih antara Joshepira..?atau Fresha..??
Fresha mengurungkan niatnya untuk jujur tentang apa yang udah di lakukan Fresha di belakang Jimmy karena semua sudah jelas ternyata selama ini Jimmy sudah menbohongi Fresha dan Fresha pun juga begitu.Fresha lebih memilih mundur meninggalkan Jimmy.
“Ff…”
Joshepira menyambar tasnya,dia beranjak pergi meninggalkan Jimmy.
“Josh…”
Joshepira terus berjalan tanpa menghiraukan Jimmy.
Fresha memasuki mobilnya.Joshepira juga memasuki mobilnya.
Sampai di dalam mobil Joshepira merangkul Berna,Berna mengelus punggung Joshepira.
“Josh…ada apa..?cewek itu ada hubungan apa sama Jimmy?”
“gue gak tau…tapi yang jelas selama ini Jimmy udah bohong sama gue..gue gak nyangka Ber..”
“Itu cewek yang waktu itu di Mall sama om-om kan Josh..??”
Joshepira mengangguk.
“Sebenarnya gue udah mulai sayang sama Jimmy Ber…gue udah merasa dia adalah cowok yang selama ini gue cari…”
“Lo yakin..?”
Joshepira mengangguk dengan penuh keyakinan.
“Ya semoga masalah ini bisa terselesaikan dengan penyelesaian yang baik Josh..”
***
Fresha menangis di dalam mobil,dia sangat kecewa dengan Jimmy.
Tapi akhirnya dia sadar Jimmy bukan yang terbaik untuk Fresha dan Fresha pun juga sadar bahwa dirinya juga tak pantas untuk Jimmy.
Kini dia bertekad bulat untuk menjalani hidupnya yang baru dan dia telah memutuskan untuk hidup sendiri.Sekarang Fresha harus menyelesaikan masalahnya dengan Satya.
Mobil fresha melaju cepat menuju rumah Satya.
Setelah beberapa menit Fresha sampai di depan rumah Satya.
Fresha menyiapkan diri untuk siap kehilangan orang yang selama ini mencintai Fresha penuh dengan cinta,kesabaran dan kasih sayang.
Fresha turun dari mobilnya.
Satya sedang mencuci mobil di garasi rumahnya.
Fresha diam melihat Satya.
Satya berhenti mencuci saat melihat Fresha sedang berdiri di depan mobilnya.
Satya mematikan kran dan mencuci tangannya,kemudian segera menghampiri Fresha.
“Sayang,kamu kenapa..lagi ada masalah ?”tanya Satya dengan lembut.
Fresha memandang Satya seperti ingin menangis.
“Yaudah ayuk masuk dulu..”
Satya menuntun Fresha masuk ke dalam ruang tamu.
Setelah duduk,Fresha segera memulai pembicaraanya.
“Sat…”
Fresha merasa berat ingin memulai pembicaraannya.
“Ada apa Fresh..?” tanya Satya masih dengan nada lembut.
“Aku…”
Suasana menjadi tegang,semua diam beberapa menit.
“Fresh…kamu ini kenapa..?” Satya menggengam tangan Fresha.
“Aku..”
“iya..kamu kenapa..?”
“Aku ingin mengakhiri hubungan kita..”
Satya kaget mendengar pernyataan Fresha.
“Apa maksud kamu Fresh??Kenapa kamu mutusin aku gitu aja.sebenenernya ada masalah apa..?”
Fresha melepas genggaman tangan Satya.
“Kamu sama sekali gak salah Sat,aku yang salah Sat..”
“Salah apa Fresh..bukannya selama ini hubungan kita baik-baik aja Fresh..?”
“Enggak Sat..kamu udah salah nilai aku…selama ini aku …”
“Apa Fresh…?jangan bikin aku penasaran..”
Satya memegang pundak Fresha dan mengguncang-guncangkannya.
“Aku udah khianati kamu Sat..”
“Apahh??!!!!” Satya semakin mengguncang-guncangkan tubuh Fresha.
“Kamu udah khianati aku ?”Ulang Satya dengan sangat emosi.
Fresha menangis.
Satya menatap mata Fresha dengan sangat tajam.
“Liat mata aku..!”
Fresha mengalihkan pandangannya.
“Liat aku Fresha!!” Satya kali ini membentak Fresha.Baru kali ini Satya marah sama Fresha.Hatinya sakit dan hancur mendengar pengakuan Fresha.
Fresha menangis.
“Kenapa kamu tega nglakuin semua ini sama aku Fresh..?!kenapa…?!” Satya terus mengguncangkan tubuh Fresha.
“Aku minta maaf Sat..”
Satya melepaskan tangannya dari pundak Fresha.
Satya memegang erat kepalanya.
“Sat aku akuin ini semua salah aku..aku udah jalan sama cowok lain selain kamu..dan aku juga …jalan sama om-om…”
Satya tak kuasa menahan gejolak yang ada dalam dirinya.
“Apa kamu bilang Fresh ?!!! kamu jalan sama cowok lain dan …..om-om!???”
Satya menatap mata Fresha lagi dengan tatapan yang sangat tajam dan dalam.
“Keterlaluan kamu Fresh…..kamu keterlaluan aku gak nyangka Fresh kamu se keji itu…”
“Satya aku tau ini sangat menyakitkan buat kamu..
Aku sadar aku gak pantas buat kamu Satya..mulai detik ini aku akan pergi dari hidup mu..aku ingin membersihkan hati ku..aku bener-bener ingin memulai hidupku yang baru..dan aku akan melupakan semua masalahku ini..aku gak mau kesalahan ini terus membayangi hidupku..”
“Pergilah Fresh..” kata Satya dengan lirih.
“Sat aku..”
“Udah lah Fresh..jalanilah pilihan hidupmu.Sifat salah dan khilaf adalah milik manusia,meminta maaflah pada Allah…semoga hidupmu akan lebih berarti Fresh..”
Fresha terus berlinangan air mata.
Jimmy berlalu meninggalkan Fresha.Fresha berusaha tabah dan sabar menghadapi semua kenyataan ini.
Diapun segera beranjak dari rumah Satya.
Sesampainya di kostan Fresha mengepack semua barang-barang yang ada di kamarnya.Dia benar-benar serius ingin memulai hidupnya yang baru.Fresha akan membakar barang-barangnya yang di dapat dari yang bukan haknya.
Fresha juga akan membakar m.o.b.i.l nya.
Ini semua adalah keputusan Fresha.Fresha percaya dan yakin Allah maha Besar Allah maha Pemaaf,Allah pasti akan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Fresha.
***
Di rumah Jimmy.
“Aaaaaaarrrkh. . .. . .. .. .!!!”
Prang prang prang..
Jimmy mengamuk memecahkan guci-guci yang ada di ruang tamu.
Ipul melihat dari atas dia segera turun mencegah Jimmy yang sedang mengamuk besar.
“Asatagaaa…Jimmm apa-apaan sih lu Jim…”
“Gue gak peduliiii…………..gue pusing…..gue gak mau punya masalah…….!!”
“Jimm..sabar donk sabar…..lu jangan nglakuin hal bodoh kaye gini donk Jimm…”
“Kenapa gue harus jalani cinta yang seperti ini……arrrrrkh…………….gue capek gue pengen bebas…………”
Prang prang prang..
Jimmy terus mengamuk.
Mama Jimmy datang dari arah pintu depan.
“Ya Tuhan Jimmy hentikan!!!!” kata mama Jimmy.
Jimmy menghentikan amukannya.
“Apa-apaan kamu ini he??! Menyelesaikan suatu masalah jangan dengan emosi…kamu itu udah dewasa Jim..gak sepantasnya kamu nglakuin ini….”
Jimmy lari ke atas menuju kamarnya.
“Jimmy…! Jimmy……”
Jimmy tak menghiraukan mamanya dia lari ke atas menuju kamarmya.
“Em tante..tante yang sabar ya..semua pasti akan baik-baik saja…Ipul ke atas dulu ye tan..”
“Hiih kenapa Jimmy sekarang jadi gak kontrol begitu…”
***
Malam ini Joshepira ingin menemui Jimmy karena ada 1 barang yang belum dikembalikan.
“Hmmm aku suka banget sama kalung ini..tapi aku harus kembalikan ke dia..”
Joshepira mengambil handphone dari tasnya.Dia menelfon Berna.
“Hallo Ber..”
“Ya halo Josh..ada apa..”
“Gue mau kerumah Jimmy lagi ni ada barang yang belum dibalikin…anterin yuk,”
“Yah Ber.. gue gak bisa ni gue lagi jemput Robby di bandara..”
“Ooh…Robby udah balik dari Australi ?” Joshepira senang mendengar kabar Robby sudah kembali ke Indonesia.
“Iya donk…”
“Yaudah kalo gitu salam aja deh buat Robby..met bersenang-senang yah daagh..”
“daagh..”
Tut.
Sambungan terputus.
“Hh..yasudah lah aku harus sendiri kerumah Jimmy..”
Di perjalanan menuju kerumah Jimmy Joshepira teringat dengan masa-masa saat bersama dengan Jimmy.
***
Satya merenung di dalam kamarnya,hingga malam ini Satya tidak bisa tidur memikirkan Fresha.Satya merasa sangat kehilangan Fresha.Satya sakit menerima semua kenyataan ini,tapi di sisi lain tersimpan rasa kagum terhadap Fresha.Fresha berani mengakui kesalahannya dia bisa menerima konsekuensinya.Dan Fresha benar-benar ingin memulai hidupnya yang baru.Satya yakin Fresha sungguh-sungguh dlam hal ini.
Rasa khawatir terbesit dalam benak Satya.
Satya sangat mencintai Fresha apa adanya,daia tak peduli dengan pengkhianatan ini baginya yang lebih penting adalah bagaiamana menyikapi masalah ini.Satya lebih menghargai Fresha yang sekarang.
“Fresha aku tulus sayang sama kamu Fresh..aku gak mau kehilangan kamu…”
Satya bergegas masuk ke dalam mobil.Satya ingin segera menemui Fresha.
Dalam perjalanannya Satya terbayang-bayang senyum dan sifat manja Fresha selama ini.
Brmmmmmmmm…….
Mobil terus melaju dengan kencang.
Dari kejauhan Satya melihat Fresha sedang memasukkan barang-barangnya kedalam mobil.
“Fresha mau kemana…?” tanya Satya dalam hati.
Fresha masuk ke dalam mobil,perlahan mobil Fresha berjalan.
Satya mengikutinya dari belakang dengan perasaan cemas.
“Fresh..kamu mau kemana sih Fresh..jangan bikin aku khawatir…”
Satya terus mengikiuti mobil Fresha.
***
Suasana kamar Jimmy.
Jimmy merasa suntuk dengan masalah yang di hadapinya ini.
Tanpa fikir panjang Jimmy mengambil beberapa minuman keras dari kulkas yang ada di kamarnya.
“Gue gak peduli dengan semua masalah ini….Fuck all..biarlah gue hidup dengan minuman ini…mmuah ini adalah teman setia gue..”
Jimmy mencium botol minuman itu.Kini Jimmy sudah tidak bisa kontrol dengan dirinya sendiri.
Jimmy akan melepas semua bebannya di suatu tempat.Jimmy berjalan cepat menuju mobilnya.
Joshepira melihat Jimmy dari kejauhan.
“Jimmy mau kemana kamu…aku harus ikuti dia..”
Mobil Jimmy berjalan terus menelusuri jalanan kota,Mobil Joshepira terus melaju mengikuti mobil Jimmy.
***
Mobil Satya pun terus melaju mengikuti mobil Fresha.
Sampai akhirnya Fresha sampai di sebuah danau dekat UI.
Satya mematikan mesin mobilnya.
“Mau ngapain Fresha malam-malam gini ke sini…”
Satya terus mengikuti Fresha dari kejauhan.
Fresha mulai mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobilnya.
Fresha meletakkan barang-barang itu di atas mobilnya.Barang tersebut adalah seisi kosnya.
Satya semakin penasaran dengan apa yang akan di lakukan Fresha.
Fresha duduk lemah di pinggir danau.
Fresha berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk memulai hidupnya yang baru yang lebih baik.Barang-barang itu tak ada nilai dan artinya buat Fresha.
Terlintas di fikiran Fresha untuk menyumbangkan semua itu kepada yayasan yatim piatu.
Namun Fresha merasa malu dan merasa tak pantas jika semua barang-barang ini di sumbangkan.Suatu saat dia ingin bersedekah dan menyumbang dengan rezeki yang halal dan berkah.
Kini Fresha benar-benar siap kehilangan semuanya.Dia akan menjalani kehidupannya yang baru.
***
Jimmy sampai di danau yang sama.Joshepira mengamatinya dari jauh.
Jimmy keluar dari mobil dengan membawa 4 botol Dreygin di tangannya.
“Hah???”
Joshepira menutup mulutnya yang menganga dengan tangannya.
“Jimmy..ya ampun Jimmy…gila kamu ya mau minum sebanyak itu..jangan lakuin itu Jimm..”
Joshepira bergegas membuka pintu mobilnya.Tapi tiba-tiba dia berubah pokiran.
“Aku awasi Jimmy dari sini aja..aku ingin tau apa yang akan dilakukan..”
Jimmy duduk di tepi danau.
Tak ada satupun orang yang berada di danau itu kecuali Jimmy.
Jimmy membuka botol minumannya.
“Daridulu..cuma minuman ini yang selalu nemeni gue,gue gak peduli dengan semua masalah gue..biarkan gue terus bersama minuman ini…
Josh..Fresh..maafin gue..”
Glek glek glek…
Jimmy meneguk minuman keras itu.
Joshepira cemas melihat Jimmy.
Jimmy terus meneguk minumannnya,sampai akhirnya dia terkapar lemah di tepi danau.
“Hah?aduh yaampun Jimmy……..”
Joshepira mebuka pintu mobilnya dia berlari menuju arah kea rah Jimmy.
“Jimmy……………..”Joshepira teriak dengan kencang.
Mata Jimmy terpejam,Jimmy tak bisa mendengar suara Joshepira.
“Jimm…” Joshepira merangkul Jimmy.
Tangan Jimmy meraba-raba mencari minuman di sampingnya.
“iek..” Jimmy cegukan.Dia sudah mulai mabuk.
“Jimm..udah Jimm…udah…”
“hhhhhhhhkg………”
Jimmy ingin melepas rangkulan Joshepira dengan sekuat tenaga.
“Jimmy..kenapa kamu nglakuin semua ini Jimm….”
“Gue sayang sama Joshepira…gue cinta sama Joshepira..tapi kenapa dia begitu jahat sama gue……..!!!”
“Jahat kenapa Jimm..emang aku udah nglakuin apa sama kamu..”
“Joshepira sudah menghina gue…dia menginjak harga diri gue sebagai cowok..dia balikin uang dan semuua pemberian gue..padahal gue tulus sayang sama dia…gue gak ada niat macem-macem sama dia ..gue tulus memberikan apa yang gue punya buat dia..tapi kenapa dia sama sekali gak menghargai gue……..”
Ini adalah kesempatan Joshepira untuk bertanya kepada Jimmy.Apapun jawabannya pasti itu adalah jawaban yang jujur dari Jimmy.
“Fresha itu siapa…?”
“Jangan sebut nama itu…gue cuma sayang sama Joshepira..dia adalah cinta terakhir gue…hhhhhkgggggggggggggg”
“Jimm…” Air mata Joshepira menetes di pipi.
“Udah Jimm..udah..kamu jangan minum lagi Jimm..”
Jimmy terdiam.Matanya masih terpejam.
“Jim..Jimmy kamu kenapa?kamu gak papa kan Jimm…Jimmy!”
Tubuh Jimmy melemah.
“Jimm..bangun…” Joshepira menepuk-nepuk pipi Jimmy.
“Jimmy…bangun Jimm…” tangis Joshepira semakin menjadi.
“Huk uhuk” Jimmy batuk.
“Jimm..kamu gak papa kan Jim..”
“uu…whekkkh….” Jimmy muntah di samping Joshepira.
‘Aduh ya ampun Jimmy … kamu payah !”
***
Fresha menyiram mobilnya dengan bensin.
“aku gak butuh semua ini………..” kata Fresha dengan penuh rasa kesal.
Satya kaget melihat apa yang di lakukan Fresha.Satya khawatir Fresha akan bunuh diri.
“Fresha…jangan bunuh dirii…”
Satya keluar dari mobilnya
Fresha menggengam korek gas di tangannya.
Satya berlari mengejar Fresha.
Fresha menyulutkan korek gasnya.
Satya berhasil menangkap Fresha dari belakang.kemudian Satya menyeret Fresha dari belakang.
Mobil dan barang-barang yang ada di atasnya terbakar.
Fresha dan Satya terdiam melihat api di depannya.
Nafas Satya terengah-engah.
Perlahan mata Fresha melihat wajah Satya.
“ Satya??”
Satya pun melihat wajah Fresha.
“Fresh..kenapa kamu mau nglakuin semua ini Fresh..”
“?? Apa maksud kamu Sat…?”
“Kamu mau bunuh diri kan ?”
Fresha tertawa kecil.
“Siapa yang bunuh diri Sat??aku gak bunuh diri Sat..aku…aku hanya ingin membuang semua pengalaman buruk dalam hidupku…semua ini gak ada arti dan nilainya buat aku Sat…aku ingin memulai hidupku yang baru..seperti bayi yang baru lahir…”
Fresha mengakhiri kalimatnya dengan senyuman.
Terlihat rasa kagum di wajah Satya.
Satya memeluk Fresha dengan erat..erat sekali.
Fresha menangis terharu dalam pelukan Satya.
“Aku gak mau kehilangan kamu Fresh…jangan pernah tinggalin aku…kita akan mulai semuanya dari awal…”
“Makasih ya Sat..selama ini kamu udah tulus sayang sama aku..padahal aku adalah cewek matre”
Satya menyentuh bibir Fresha dengan kedua jarinya.
“Huuuust……jangan ngomong kaya gitu..kamu emang matre sayang,tapi matre versi kamu beda..aku lebih menghargai kamu dengan apa yang udah kamu lakukan sekarang ini..”
Fresha tersenyum dengan sangat manis.
Satya juga tersenyum kepada Fresha.Wajah mereka berdekatan.
Bibir mereka saling maju tanpa komando.Tapi tiba-tiba..
***
Joshepira muncul dengan memapah Jimmy.Dia lewat di samping bakaran mobil.
“Tolong…….”
Joshepira kaget melihat bakaran mobil di depannya.
“Astaga …kok ada mobil terbakar disini”
Jimmysempoyongan jatuh di tanah.
Brrugkh.
“Haah ?ya ampuun Jimmy ..aduh maaf sayang..”
Joshepira berusaha mengangkat tubuh Jimmy.Joshepira terus memapah Jimmy sampai pada akhirnya Joshepira dan Jimmy terjatuh di tanah secara bersamaan.
Bruuugkh..
“aw!aduh aku udah gak sanggup lagi Jim.Kamu berat banget !”
Satya dan Fresha menoleh ke sumber suara.
“Astaga…Jimmy??Sat..ayo cepet kita tolong mereka…”
Satya dan Fresha bergegas menolong Joshepira dan Jimmy.
Berna dan Robby juga berada di tempat tersebut.Saat melihat Jimmy dan Joshepira,mereka berlari menghampirinya.
“Josh….lo kenapa..?”
Robby dan Satya membopong Jimmy masuk ke dalam mobil.
“Josh..lo gak papa?”Tanya Berna.
“Kok lo bisa ada disini Ber..?”Tanya Joshepira.
“Iya gue lagi jalan-jalan sama Robby,trus gue liat lo disini”
“Hai” sapa Fresha.
Joshepira dan Berna menengok kearah Fresha.
“Jimmy cowok yang baik,jangan tinggalin dia ya” Fresha tersenyum dengan manis.
Joshepira tak merespon ucapan Fresha.
Satya dan Robby sudah selesai memasukkan tubuh Jimmy ke dalam mobil.
“Thanks bro..” kata Robby.
“Sama-sama..”
“Beb,kamu setir mobil sendiri gak papa khan?aku mau bawa mobil Jimmy”
Berna mengangguk.
“iya sayang..kamu hati-hati ya..”
Robby masuk ke dalam mobil.
Begitu juga dengan Joshepira,Satya dan Berna.Mereka semua masuk ke dalam mobil masing-masing.
***
Dalam perjalanan.
“Sat..aku udah gak punya apa-apa lagi sekarang..”
Satya membelai rambut Fresha dengan penuh kasih sayang.
Fresha merasakan damai dan tenang dengan belaian itu,belaian yang biasa Satya berikan kepada Fresha di saat Fresha sedang gundah dan gelisah.
“kamu kan masih punya aku..dan hidup kamu yang baru…”
Fresha tersenyum.Dia memeluk tubuh Satya yang sedang menyetir.Kepala Fresha kini berada di dada Satya.
“makasih sayang,”
“iya..”
Satya membelai pundak Fresha dengan lembut dan penuh kasih sayang.
***
Pagi-pagi di ruang tamu Joshepira.
Mata Jimmy perlahan membuka.
Jimmy melihat Joshepira sedang tidur di pundaknya.
“Joshepira?”
Berna dan Robby tertidur di sofa menunggu Jimmy semalaman.
Jimmy kaget melihat Fresha dan Satya sedang tidur di sofa sampingnya.
“Apaa yang udah terjadi..kenapa semua bisa kumpul disini..??”
Perlahan mata Joshepira terbuka.
“Jimm..kamu udah sadar?”
”Josh..apa yang udah terjadi??”
“Kamu semalaman mabok….parah….”
Jimmy terdiam sejenak berusaha mengingat-ingat sesuatu.
“Hey..sudahlah gak usah mikirin yang berat-berat..”
“Aku gak ngerti Josh…mereka ini pada ngapain disini?”
“Mereka semua yang datang nolongin kita..aku terjatuh saat memapahmu masuk kedalam mobil..untung mereka cepet dateng nolongin kita..”
“Kok kamu bisa tau aku ada di danau itu?”
“Sudahlah Jimm..gak usah di bahas..yang penting sekarang aku jalankan niatku untuk bertemu kamu ..”
“Emang niat apa Josh?”
Joshepira mengambil kalung mahal yang pernah dibelikan Jimmy dari saku jinsnya.
Joshepira menggenggam tangan Jimmy.
“Josh..kamu ini apa-apan sih Josh..”
Joshepira meletakkan kalung itu ke dalam tangan Jimmy.
Raut wajah Jimmy menjadi sedih dan kecewa ,Ia mengira kalung itu akan di kembalikan padanya.
“Hehe..hey kamu kenapa sih kok sedih gitu..aku cuma minta tolong pakein kalung ini kok..kamu mau khan?”
Joshepira tersenyum menggoda.
Jimmy tersenyum lega dibuatnya.
“Ya ampun Josh..kamu itu suka banget sih bikin aku sport jantung”
Joshepira menghadap membelakangi Jimmy.
Dia menaikkan rambutnya yang terurai ke atas.
Jimmy memakaikan kalung itu.
Joshepira kembali membalikkan badannya.
“Jimm..maafin aku atas kejadian kemaren ya..aku udah tau semuanya…”
“Tau apa?” Jimmy mengernyitkan alisnya.
“Tadi pas kamu mabok aku wawancarai kamu..dan kamu tu jawabnya polos banget Jimm..hahaha..maaf ya selama ini aku udah negative thinking sama kamu..”
“Ya ampun kamu tu ya……memanfaatkan kesempatan….dasar…”
Jimmy menggelitik tubuh Joshepira.
“Awww Jimmy geli Jim….hahahaha..udah Jim aduh geliii….”
Joshepira menahan tawanya.
“Aku benci banget waktu kamu balikin semua barang pemberianku..”
“Hehe..matre versi Joshepira kan bedaa..”
“Ya ya..emang beda..jangan tinggalin aku ya Josh..aku bahagia denganmu Josh..”
“Aku juga bahagia dengan pilihan hatiku Jimm…”Kata Fresha dengan tiba-tiba.
Joshepira dan Jimmy menengok kearah Fresha.
Fresha dan Satya tersenyum melihat Joshepira dan Jimmy.
“Gue juga bahagia..tak ada penantian yang sia-sia…akhirnya gue bisa ketemu Berna lagi .Gue bisa bertahan sampe sekarang dengan Berna tak lain karena ketulusan diantara kita..dan sebentar lagi gue akan segera melangsungkan pernikahan gue sama Berna..”
Berna tersipu malu mendengarnya.
“Waaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Semua bersorak gembira.
“Selamat ya Berna sayang…”
Joshepira merangkul Berna.Mereka melonjak dengan riang gembira.
Fresha tersenyum melihat Joshepira dan Berna.
“Ber .. aku udah menemukan apa yang aku cari ..” Bisik Joshepira.Berna tersenyum.
“Akhirnya semua berakhir dengan indah..” kata Fresha.
---The End----
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Let’s go to campus....
Joshepira berjalan menuju ke ruang makan melewati tangga.
"Bik Srity........" teriak Joshepira
Srity adalah pembantu Joshepira. gayanya centil setiap hari selalu make-up, memakai lipstik berwarna terang dan blush on berwarna pink rambutnya selalu diikat miring keatas.
"Iya nooon" jawab bik Srity dari dapur.
Joshepira duduk diruang tamu.
"Ayem kaming non....." bik Srity datang membawa satu gelas susu putih dengan gaya yang centil.
"Silakan non Josh......."Srity meletakkan susu itu diatas meja.
Joshepira langsung mengambil kemudian meminumnya.
"Huuup.....gleeekk,aahh....."
Joshepira menghabiskan susu itu.
"makasih ya bik...."
Joshepira berdiri siap berangkat kekampus.
"Non Josh....itu ada bekas susunya,hehe...."Bi Srity ketawa melihat bibir Joshepira yang belepotan susu.
Joshepira mengambil cermin kecil dari dalam tas nya,kemudinan memandang dirinya di dalam cermin.
"Oh My God.....Bi tolong ambilin tisu lipstik aku ilang"suruh Josphira.
"Siap non,"Sriti segera mengambilkan tisu di meja kecil dekat kursi tamu.
"Ini Non..."
Joshepira mengelap bekas susu itu,kemudian mengambil lipbalm dari dalam tas nya.
Tin......tin...tin
Terdengar suara klakson mobil dari luar rumah Joshepira.
"Josh. . . ." teriak suara cewek dari depan.
"Aduh Berna kebiasaan teriak-teriak kaya di hutan."
Joshepira memasukkan lipbalm nya kedalam tas.
"Bi,aku berangkat dulu ya,daa.."
"Oke Non hati-hati."
Joshepira berjalan keluar rumahnya.
"Pagi Josh......."sapa Berna.
Jeglek!!
Joshepira membanting pintu mobil dari dalam.
"Lo kebiasaan banget sih,teriak-teriak kayak di hutan....."
"hehehe,gak apa-apa Josh anggap aja di hutan"
Brmm...
Mobil Berna melaju pelan keluar dari pintu gerbang.
Berna adalah teman dekat Joshepira.Berna juga cantik gak beda jauh dibanding Josphira,hanya saja Berna orang nya cuek dan simple,tapi agak sedikit bawel.
Joshepira menyandarkan kepalanya ke belakang di jok mobil.
"Kenapa lo Josh?"tanya Berna sambil menyetir mobil.
"It's all fine Berna sayang,lo fokus nyetir aja,gue ngantuk .hehe."
Joshepira memejamkan matanya.
"huh..dasar"
Berna kembali fokus menyetir.
Setelah beberapa menit,sampailah mereka di kampus UI.
Berna mematikan mesin mobilnya.
"Josh,bangun udah sampai."
Joshepira membuka matanya dengan perlahan.
"udah sampai ya?"
"Udah ayo cepetan turun,"ajak Berna.
Mereka keluar dari mobil,kemudian membanting pintu mobil dari luar.
Jeglek !! jeglek!!
Joshepira dan Berna berjalan menuju kelas,setelah sampai mereka duduk di bangku lalu meletakkan tasnya di atas meja.
"Gimana kabar lo sama Robby?"tanya Joshepira. Robby adalah kekasih Berna yang sedang kuliah di Australi.
"Baek-baek aja,lo gmn sm si Jimmy?"tanya Berna balik.
"Ya gitu dehh..masih asik-asik aja,”jawab Joshepira.
"Mudah-mudahan 9 adalah angka terakhir lo ya dalam misi pencarian cowo tulus lo yang gak jelas itu,"
"Gak jelas gimana Ber,misi gue kan jelas,gue hanya ingin mencari cowok yang tulus sama gue,"
"Tapi ketulusan itu gak bisa diukur sama materi Josh.."
"Buat gue bisa kok,yaa...setidaknya gue kan jadi tau gimana cowok yang lagi deket sama gue,dan juga yaa...hitung-hitung dia nabung kan sama gue.."
Joshepira menaik-naikkan alisnya.
"hiih apaan sih lo,,gak jelas banget !iya deeh..terserah lo,"
Tring…tring…
BB Joshepira berbunyi.Dia segera mengambilnya dari dalam tas.
“hallo…sayang,” terdengar suara Jimmy di dalam telfon.
“Kamu dimana?”lanjutnya.
“Nih aku di kelas sama Berna,”
“Yaudah aku kesitu ya”
“Iya,”
Tut
Sambungan terputus.
Tak lama kemudian Jimmy datang menghampiri Joshepira dan Berna.
“hai sayang,hai Ber..” sapa Jimmy.
Joshepira dan Berna tersenyum.
“Josh..ntar sore kita jalan yu,aku pengen nonton..”
“Em…ayuk…” Joshepira tersenyum dengan manis.
“Yess…”kata Jimmy senang.
“Tapi..sama Berna yah..”
Muka Jimmy berubah menjadi BT.
Joshepira merayu Jimmy dengan manja.Ia merangkulkan tangannya pada lengan Jimmy.
Jimmy tak kuasa menahan rayuan Joshepira yang begitu menggoda.
“Jimmy…Berna ikut yah…ya Jimm..plisss…”Ulang Josephira.
“Ya..ya..yaudah nanti sore jam tiga kita nonton bertiga.”
Joshepira tersenyum dengan manis.
“Makasih ya sayang..”
Jimmy melihat jam hitam di tangan kanannya.
“Yaudah aku mau balik kelas dulu,”
Joshepira mengangguk.
“hati-hati yah sayang..sampai nanti…” kata Joshepira.
Jimmy tersenyum kemudian dia berlalu meninggalkan Joshepira dan Berna.
"Josh,lo gak kasian apa sama Jimmy?"Tanya Berna .
"Emang kenapa sih Berna sayang,biarin aja,gue takut jalan berdua sama Jimmy entar kalau gue diapa-apain dia gimana.."
Berna menghela nafas.
"Josh..sebenernya lo tu punya rasa sayang gak sih sm Jimmy?"
"Emm..punya sih sedikit,,kalau dia lulus dari ujian gue,gue pasti bisa sayang sama dia dengan sendirinya kok.."
"Hh...lo tu emang aneh tau gak..”
Berna terlihat kesal,Joshepira tetap stay cool.
***
Di kampus lain,seorang cewek cantik bernama Fresha sedang menelfon pacarnya,Jimmy.Yang tidak lain juga pacarnya Joshepira.
"Hallo beby..."
"Ya,kenapa beb..”Jawab jimmy.
"Entar sore anterin aku belanja yuk beb..ada yang mau aku beli.."
"E..tar sore gak bisa beb,aku mau anter..nyokap ke.."
Muka Fresha menjadi cemberut.
"Kemana??!'
"Ke tempat nenek.."
"Rumahnya dimana?"
"Jauh disana beb.."
"Disana mana?"
"Jauh.."
"Iya jauh dimana......??" Fresha mulai kesal,Jimmy semakin bingung.
"Ya disanaa..."
"Kamu bohong ya sama aku..?"
"Enggak kok beb,enggak...e..yaudah ya nanti aku telfon lagi"
tut
Sambungan terputus.
"Hallooo...beb...bebyyyy.........."
Fresha melihat layar hpnya.
"Ihhh kok di matiin sih ,ada yang aneh ni sm bebi ku,kayaknya ada yang gak beres..”
muah
Seorang cowok datang mencium pipi kanan Fresha dengan lembut.
"Hah" Fresha kaget,dia langsung memasukkan BB nya ke dalam tas.
"Habis angkat telf dari siapa sayang?"tanya Satya,pacar Berna.Satya satu kampus dengan Berna.
Satya adalah pacar Fresha.Satya ganteng,putih,tinngi.Orangnya cool,sabar,dan penuh kasih sayang.
"Dariii mama beb,"
Satya menurunkan alisnya.
"apa?beb?kamu kok tumben panggil aku beb?"tanya Satya heran.
"E.."
Satya mengelus rambut Fresha dengan lembut.
"Yaudah gak apa-apa..terserah kamu mau manggil aku apa..
emm kamu udah makan?"
"Udah sayang.."
"Tar sore jalan yuk,?"
Fresha tersenyum,kemudian mengangguk.
***
di Mall
Fresha,Berna,dan Jimmy sedang berada di tengah lift yang berjalan menuju pintu bioskop.
Fresha keliatan sangat senang,Berna merasa canggung,dan Jimmy merasa sangat bete.
"Ber,loe mau nonton film apa?"Tanya Joshepira kepada Berna.
"Action aja sayang" sahut Jimmy.
"Aku kan tanya Berna.Bukan kamu..”
“Sayang aku kan kesini mau liat film action...."
"Tapi aku mau liat film drama yang itu......"
Josephira menunjuk salah satu judul film drama.
"Ya...ya...ya udah" Jimmy mengalah.
Josephira tersenyum lalu mengggandeng tangan Jimmy dengan manja.
"Berapa Mbak?" tanya Jimmy kepada penjaga loket sembari mengeluarkan dompet dari sakunya.
"150.000......" jawab seorang penjaga loket.
Jimmy memberikan 3 lembar uang 50 ribuan.
"Terima kasih....." petugas itu memberikan 3 lembar tiket.
Jimmy mau memasukkannya kedalam saku.
"E...sayang sini tiketnya biar aku aja yang bawa"
"Ya...ya udah"
"Ehm...nontonnya kan masih entar jam 6 mending kita jalan-jalan dulu yuk sayang."ajak Joshepira.
"Mau jalan-jalan kemana?"tanya Jimmy.
"Tadi aku liat ada baju bagus yank dibawah....."
Berna menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ayuuuuuuk saayang,,,"
Joshepira menarik tangan Jimmy,Jimmy mengikutinya dengan malas-malasan.
***
Sementara itu...
Fresha dan Satya sedang makan di sebuah Foodcourt.
BB Fresha berbunyi,
Dengan perlahan Fresha melihat layar BBnya.
Tertera tulisan
Memanggil…
Om Rio
Tuut
Fresha mematikan panggilan itu.
"Siapa yank kok dimatiin?"
"E.....Orang iseng yank gak tau nih dari kemarin hubungin aku terus...."
"Coba sini biar aku telpon"
Fresha gugup "Ng....gak usah sayang,udah biarin aja yang penting kan aku gak nanggepin."
Satya mengangguk-ngangguk.
"Ya udah"
Kling -klong
Terdengar suara BB berbunyi.
Fresha membuka BBMnya
Terdapat message
"Uangnya udah Om transfer 2 juta,angkat telpon Om sekarang,Om pengen dengar suara manjamu,nanti Om kirim uang lagi"
Fresha tersenyum.
"Siapa yank?"tanya Satya.
"Em temen yank..aduh sayang aku kebelet pipis..Aku ke toilet sebentar yah"
"Ya udah hati-hati"
Fresha masuk ke toilet lalu menelpon Om Rio.
"Halo Om"
"Ya cantik" terdengar suara om-om ganjen dari seberang.
"Makasih ya om transferannya"
"Ya,kapan mau ketemu lagi?"
"Nanti kalo Fresha gak sibuk,Fresha hubungin om deh tapi......"
"Tapi apa?"
"Om jangan macem-macem ya"
"Ya Fresha,kamu temenin om aja di apartemen,om gak akan macem-macemin kamu kok"
Fresha tersenyum
"Ya udah om,Fresha lagi sama temen-temen nih,udah dulu ya om."
"Ya mana ciumnya"
"Muuah"
"Mmmmmuah"
"Om jangan lupa transfer pulsa ya"
"Iya"
"Ya udah dadah om"
"Iya,dagh cantik"
Setelah selesai menelpon Fresha segera menemui Satya di foodcourt.
"Udah yank pipisnya?"
Fresha tersenyum
"Udah Yank"
"Ya udah,lanjutin makannya"
***
Joshepira sedang asyik memilih baju.
Jimmy menunggu dengan muka bete.
"Ber,ini bagus gak?"tanya Josephira
Berna mengangguk-angguk.
"Loe mau yang mana?" Joshepira menujukkan 2 mini Dress berwarna hitam dan coklat.
"Gak ah Josh"jawab Berna.
"Ya udah ini aja ya,sayang aku mau ini sama ini,yang ini buat aku..yang ini buat Berna"
Jimmy menghela nafas.
Berna juga menghela nafas.
"Jimmy...Jimmy..andai aja lo tau Josh cuma ngetest lo,pasti muka lo gak Bt kaya gitu..'
kata Berna dalam hati.
"Yaudah,apa sih yank yang gak buat kamu ?berapa semuanya?"
tanya Jimmy.
"mbak,ini berapa...?"tanya Joshepira kepada kasir.
"semuanya jadi 550.000 ribu mbak.."jawab kasir.
"Yank..550.000 ribu."kata Joshepira kepada Jimmy.
Jimmy mengeluarkan uang dari dompetnya.
"Ni yank,"
Joshepira tersenyum senang.
"Mbak,ini uangnya..'
Kasir memasukkan baju drees pilihan Joshepira ke dalam tas lalu memberikan kepada Joshepira.
"Silahkan,terima kasih kak,nota dan garansinya ada di dalam ya.."
kata Kasir itu dengan ramah.
"Makasih ya mbak,"
Joshepira mengambil nota dalam kantong lalu memasukkan ke dalam anak tasnya.
"Yuk yank," Joshepira menggandeng tangan Jimmy.
Berna mengikuti di sampingnya.
Mereka berjalan melewati Toko Mas.
Joshepira berhenti melihat kalung yang di pajang di patung.
"Waaaa...baguus banget..”
Jimmy melihat Joshepira dengan kesal.
"Sialan,ternyata bener kata anak-anak Josh bener-bener matre gila.Gak apa-apa Josh,lo manfaatin gue,gue juga akan manfaatin lo"kata jimmy dalam hati.
Joshepira melihat jimmy.
"Kayaknya Jimmy udah mulai gak sanggup ngebayarin gue,Jimmy Jimmy secara gak sadar lo tu udah nabung ke gue..kenapa muka lo BT gitu..besok juga pasti gue ganti kok uang lo.."kata Joshepira dalam hati.
"Woy kok pada diem sih...?"Berna mengagetkan Joshepira dan Jimmy.
"Yank,aku mau ini..."Joshepira menunjuk kalung perak cantik yang dipajang di patung.
"Lo kan udah punya kalung Josh..buat apa lo beli lagi...?”kata Berna.
"Gue pengen ganti,kayaknya ini lebih cantik kok..gak papa kan sayang aku beli ini..”
Jimmy mengangguk."Udah Ber,gak papa,berapa mbak kalung yang itu?"
"1.250.000.."
Mendengar harga itu Jimmy jadi susah menelan lidahnya.
"Sayang,,kamu gak papa?"Joshepira mengelus pundak Jimmy.
"Nggak,gak papa...,em mbak pakai kartu kredit bisa ?"tanya Jimmy kepada penjaga Toko mas.
"Bisa pak,"jawab penjaga toko mas dengan ramah.
Jimmy mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya.
"Nih mbak.."
"Terimakasih.."Penjaga toko memberikan kalung itu kepada Jimmy.
Joshepira sangat senang melihatnya.
"Nih kalungnya,mau dipakain gak ?"tanya Jimmy dengan nada agak kesal.
"Tar aja deh yank,’
Joshepira melihat jam di tangan kanannya.
"udah jam 6 nih yank,film nya udah mulai,kita ke atas yuk,yuk Ber ."
Berna dan Jimmy berjaln mengikuti Joshepira dari belakang.
***
di Dalam bioskop
Joshepira melihat film dengan serius,begitu juga dengan Berna.Jimmy BT kemudian dia tidur.
setelah Dua jam film selesai,lampu bioskop menyala.
Joshepira melihat Jimmy yang sedang tidur.
"Kasihan juga Jimmy..”kata Joshepira dalam hati.
Berna melihat Jimmy dengan kasihan.
"Aduuh Josh kasian anak orang lo kerjain kaya gitu.."
Joshepira memandang jimmy.
“Jimm..aku.."Joshepira terus memandangi wajah Jimmy yang sedang tertidur pulas.
"Woy Josh..malah ngelamun,buruan bangunin"
Lamunan Joshepira buyar.
"Ih Ber,lo ngagetin gue aja"
"Yaudah cepet bangunin"
“Yank..bangun.."
Joshepira membelai pipi Jimmy dengan sangat lembut.
Jimmy membuka matanya.
Dia melihat tangan Joshepira dipipinya.
Joshepira tersenyum manis.
"Pulang yuk,"ajak Josh dengan manis.
Jimmy beranjak bangun.
"Maaf ya yank,aku ketiduran.."kata Jimmy.
"Iya sayang,yaudah yuk kita pulang..'
Jimmy tersenyum.
***
Fresha dan Satya sedang berada di dalam mobil menuju pulang.
Fresha melamun.
"Sayang,kamu kenapa.?kok diem aja.." Tangan kiri Satya nengenggam tangan kanan Fresha.
"E..gak papa sayang,aku cuma sedikit capek.."
jawab Fresha dengan tersenyum.
"Yaudah nanti sampai rumah kamu langsung istirahat ya..”
Tangan Satya membelai rambut Frtesha dengan lembut.
"iiih..Satya so sweet banget sih..kenapa gue jadi merinding gini ya?Gue juga jadi merasa bersalah banget sudah khianatin dia..Maafkan aku sayang,meski aku begitu cintaku hanya untukmu."kata Fresha dalam hati.
Mobil berhenti di depan kost an Fresha.
"Sayank,kamu antar aku sampai sini aja ya,gak enak udah malem,"
Satya mengangguk.
"Yaudah kamu hati-hati ya,jaga diri selalu.."
"Muah"Fresha mencium pipi kiri Satya.
Satya tersenyum.
"love u sayank.."
"love u too..aku masuk dulu ya..sampai besok.."
jeglekk!
Fresha menutup pintu mobil dari luar.
Jendela mobil Satya terbuka dengan otomatis.
Satya melambaikan tangannya,Fresha membalas lambaian tanganya disertai dengan senyuman.
Mobil Satya perlahan meninggalkan Fresha.
Fresha langsung mengambil BB nya dari dalam tas.
Sambil berjalan menuju kamarnya,Fresha menelfon Jimmy.
tut...
tak ada jawaban dari Jimmy.
tut..
"ihh beby kemana sih.."
Fresha memasuki kost nya yang mewah,lalu dia duduk di bed.
Fresha menelfon Jimmy lagi.
tut..
***
Saat itu Jimmy sedang berada di dalam mobil bersama Joshepira dan Berna.
Berna tertidur pulas di jok mobil belakang."Yank..kok telfonnya gak diangkat?dari sapa?"tanya Joshepira yang sedari tadi melihat HP Jimmy terus berdering.
"Gak ada nomernya..paling orang iseng,dah biarin aja.."kata Jimy sambil menyetir mobilnya.
"Sini biar aku aja yang angkat"
Joshepira merebut BB dari tangan Jimmy.
"Jaj jangan!!"
Jimmy kembali merebut BBnya dengan kasar.
Joshepira langsung cemberut.
jimmy merasa bersalah.
"Em maa ..maaf "
Joshepira masih cemberut.Dia tidak suka diperlakukan kasar.
Jimmy mau membelai rambut Joshepira,Joshepira menepisnya.
"Udah donk sayang..jangan ngambek gitu ah.."
"Kamu pasti ada yang di sembunyiin dari aku ya khan ?!?"
"Enggak sayang...aku"
"Buktinya tadi kamu langsung merebut BB kamu,"Joshepira memotong penjelasan Jimmy.
"Iya aku yang salah,aku minta maaf ya..”
"Yaudah,aku mau langsung masuk,aku capek..."
Joshepira membuka pintu mobil.
Jimmy menarik tangan Joshepira.
Joshepira melihat tangannya,lalu menatap Jimmy.
"Lepassin!"
Joshepira keluar dari mobil,lalu mebuka pintu mobil belakang untuk membangunkan Berna.
"Berna bangun..udah sampai.."
Berna membuka matanya.
"Yuk"Joshepira menarik tangan Berna.
Berna masih mengantuk,
Berna berjalan dengan mata setengah merem.
Jimmy keluar dari mobil setengah berlari mengejar Joshepira dan Berna.
"Yank,"
Joshepira gak mempedulikan Jimmy.
"Josh..” Jimmy terus mengikuti Joshepira.
Jeglekk!!
Joshepira membanting pintu rumahnya dengan kasar.
Langkah Jimmy terhenti.
Dia kembali masuk ke dalam mobilnya dengan kecewa.
***
Fresha kembali menelfon Jimmy.
Jimmy melihat handphonenya dengan kesal.
“Hhh…susah juga punya dua cewek,gue harus angkat biar dia gak nelfon-nelfon terus…hallo beb…”
“Beby ku sayang kamu kemana aja sih..kok baru bisa di hubungi….??”
“Maaf beb,tadi aku lupa bawa hp,hp aku ketinggalan di rumah,aku baru pulang dari rumah Paman..”
“Hah??Paman??tadi bukannya kamu bilang mau ketempat nenek..???”
“Mampus gue..” kata Jimmy dlam hati.
“Beby…haloouuu any body there…??”
“Am maksud aku,tadi habis dari tempat nenek langsung kerumah Paman beb…”
“Kamu kapan ke kosan aku…?”
“Beby,aku capek,ngantuk..aku mau istirahat dulu..”
Tut
Jimmy memutus sambungan telfonnya.
“Beb…halooo beby……..”
Fresha membanting handphonenya di kasur.
“Beby….uuuhhhh kamu kok jadi aneh….BT BT BT”
***
Di kamar Joshepira.
Joshepira merebahkan tubuhnya di bed,sedang Berna sudah terlelap tidur.
Joshepira sedang memikirkan Jimmy.
“Ya Tuhan…apa dia cowok yang Engkau kirimkan untukku…??kenapa aku jadi kepikiran sama dia…kenapa aku jadi takut kalau dia mengkhianatiku…??”
Joshepira melihat barang-barang belanjaannya.
“Hm…kasian juga Jimmy,semoga kamu tulus kasih semua ini buat aku Jim..”
***
Pagi-pagi seperti biasa Joshepira dan Berna berangkat ke kampus.
Teman-teman kelas mereka satu per satu mulai memasuki kelas,tidak lama kemudian Dosen mereka memasuki kelas.
“Selamat pagi semua….”sapa Dosen itu.
“Pagii Pak…”jawab seisi ruangan kelas.
“Ehm ehm,kita mulai pelajaran hari ini.Materi kita sudah sampai pada hukum perdata.
Hukum Perdata adalah hukum atau aturan yang mengatur antara manusia dengan barang bergerak dan tidak bergerak termasuk sengketa dari obyek hukum tersebut,”
45 menit berlalu.
Joshepira dan Berna berjalan menuju kantin.
Terlihat para mahasiswa sedang di kantin dengan berbagai macam aktifitas.
“Ber,mau minum apa?” Tanya Joshepira begitu duduk di bangku kantin.
“Gue jus aja,”jawab Berna yabg sedang asyik dengan Bbnya.
“Gak makan?”
“Entar aja Josh,”
“Key,”
Pelayan kantin datang membereskan meja yang tak jauh dari Joshepira.
“Mbak,aku pesen Strawberry juice dua ya,”
“Baik kak,”jawab pelayan itu kemudian pergi.
Tak lama kemudian pelayan itu kembali membawakan dua Juice Strawberry pesanan Joshepira.
“Silahkan kak,Jus Strawberrynya..”
“Makasih ya,”
Joshepira langsung meminum Jus itu.
“Huuuup….ahhhhh hmmmm seger banget Jus nya,”
Joshepira melihat Berna yang masih asyik dengan Bbnya.
“lo lagi ngapain sih Ber,daritadi sibuk banget…”tanya Joshepira.
“Bentar ya Josh…tanggung ni gue lagi BBMan sama cowo gue,jauh di mata dekat di hape..hehe..”
Joshepira menahan tawa mendengar kalimat sahabatnya itu.
“mmmpft..ahaha…bisa aja lo,”
Joshepira melihat sekeliling kantin,dia melihat Jimmy sedang berjalan menghampirinya.
“Jimmy..ternyata kalau dilihat-lihat kamu ganteng juga yah,”
Joshepira menjadi senyum-senyum sediri melihat Jimmy.
Jimmy duduk di bangku depan Joshepira.
“Josh,aku minta maaf ya atas kejadian semalem..”
Joshepira tersenyum dengan manis.
“iya gak apa-apa Jimm,maaf ya kalau semalem aku udah berani merebut BB mu,itu kan privacy kamu..”
“iya sayang,”
***
Di Kampus Fresha.
Fresha dan Satya sedang membaca buku di perpustakaan.
“Satya,aku jenuh..”kata Fresha.
Satya sedang serius membaca buku yang ada di tangannya.
“Sayang,,” Fresha menyenggol lengan Fresha.
“He? Ada apa?”tanya Satya tanpa melihat Berna,dia masih serius membaca bukunya.
“Aku jenuh disini,aku mau ke kantin..”
“Yaudah aku selesain bacanya sebentar ya,terus entar aku anterin kamu,”
Kling klong
BB Fresha berbunyi.
Fresha membuka BBnya.
“Wahh dari om Rio..” kata Fresha dalam hati.
“cantik,nanti siang om jemput kamu ke kampus,temeni om makan siang ya,”
Fresha girang membaca message dari om Rio.
“Asiiik gue akan porotin om Rio…gue akan minta apa aja yang gue suka,biar gue gak mati gaya dan tetep eksis di kampus…hihihi ..” kata Fresha dalam hati.
“Aku bales ah..”
“om gak usah jemput ya,kita ketemu di Chitos ya om,OK”
Message terkirim
Kling klong
Pesan dari om Rio masuk.
“Ok,om tunggu ya…sekarang sedang menuju kesana..”
Fresha memasukkan BBnya ke dalam tas.
“Satya,aku mau pulang sekarang soalnya sodara aku ada yang dateng dari luar negeri,jadi aku harus pulang sekarang,”
“Emang hari ini kamu udah gak ada kelas?”tanya Satya.
“Udah kelar kok,”
“Yaudah kamu hati-hati ya,”
“dagh sayang,”Fresha mencium pipi Satya.
Satya tersenyum dan melambaikan tangannya.
***
Di Kampus Joshepira.
Sepulang dari kuliah Joshepira dan Berna berjalan menuju parkiran mobil.
“Ber,mau makan siang dimana nih kita…”
“Emm…kita ke Chitos aja yuk,di food court biasa..”
“Hmmm good idea..yaudah yuk,”
Joshepira dan Berna masuk ke dalam mobil,tak lama kemudian Joshepira dan Berna sampai di Chitos,mereka berjalan menuju food court langganannya.
Setelah sampai mereka di sambut dengan ramah oleh pelayan-pelayan food court.
“Selamat siang selamat datang di Delicious Resto …” sapa pelayan-pelayan itu.
Joshepira dan Berna membalas sapaan mereka dengan tersenyum.
“Trimakasih..”
Joshepira dan Berna duduk di bangku,lalu seorang pelayan cewek menghampiri mereka.
“Silahkan…ini menunya..” pelayan itu memberikan menu makanan.
Joshepira dan Berna memilih makanan.
“Em…makan apa ya…em yang ini aja deh mbak,” Joshepira menunjuk paket makanan yang sudah komplit dengan minuman.
Pelayan melihatnya kemudian mencatat orderannya.
“Aku yang ini ya mbak,” Berna menunjuk ayam bakar.
Pelayan mencatatnya.
“Minumnya apa mbak?”
“Oh iya belom ya,minumnya Strawberry Jus ya..”
Pelayan mengangguk.
“Aku juga mau deh mbak Strawberry Jusnya tambah satu ya..”
Pelayan mengangguk,kemudian mengecek orderan mereka.
“Paket 1 nya 1…ayam bakar 1…sama Jus Strawberry nya dua,ada lagi kak yang mau di pesan?”
“Emm udah itu aja mbak,”jawab Joshepira.
“Yasudah tunggu sebentar ya kak..”
Pelayan berlalu meninggalkan Joshepira dan Berna.
Sambil menunggu pesanan Joshepira melihat sekeliling Resto.
Dia melihat Fresha dan om Rio sedang makan sambil bercanda-tawa.
“Ber Ber,liat deh..” Suruh Josephira.
“Apa sih Josh..”
“Liat belakang lo,,”
Berna menoleh ke belakang.Ia melihat seorang gadis cantik sedang bercanda tawa dengan laki-laki yang mungkin seumuran dengan Ayahnya.Dia adalah Fresha dan Om Rio.
“Emang kenapa?”tanya Berna saat kembali pada posisi semula.
“Tu cewek begok banget ya Ber mau jalan sama om-om gitu,gue yakin cewek itu adalah Misstres..”
“Stress?tau darimana lo??ngaco lo ah…”
“Hiiih bukan stres Berna sayang…” Joshepira gemas.
“Trus apa donk..?”
“Maksud gue bukan Stres…tapi Misstres…,Misstres itu artinya simpanan..wanita simpanan maksud gue..”
Berna mengernyitkan alisnya.
“Masa sih Josh?”Berna penasaran,tapi dia segera mengalihkan pemikirannya.
“Lo ngapain sih ngurusin urusan orang,bisa aja kan dia emang beneran om nya…adik Ibunya mungkin,”
“Ya nggak mungkinlah Berna..liat donk mereka itu mesra..”
Pelayan datang membawakan pesanan Joshepira dan Berna.
“Silahkan kak..”
“Makasih ya,,”jawab Berna.
“Udah deh sekarang mendingan makan,gue udah laper banget..”
Berna mulai memainkan sendok dan garpunya.
Joshepira masih melihat Fresha dan om Rio.
“Josh..cepet makan..sibuk banget sih lo ngurusin urusan orang,kaya lo gak matre aja,nyam” Berna menyantap ayam bakarnya.
“Yee..matre versi Joshepira beda lah Ber,gue cuma pengen tau seberapa royal cowo gue sama gue,dan lo tau kan uangnya akan balik kalau mereka udah ngecewain gue,kalau cewek itu pasti di apa-apain sama om-om itu..ihhhh bodoh banget tu orang,secara gak mungkin kan Ber hari gini ada orang kasih uang secara cuma-cuma,impossible honey..”
Berna menutup telinga dengan kedua tangannya.
“Aduuh Josh…udah deh,mending sekarang lo makan,gue pusing denger lo ngoceh daritadi..”
“amm” Joshepira menyantap makanannya.
“Habisnya gue kesel Ber,harusnya mereka itu sadar kalau mereka cuma di manfaatin...” lanjut Joshepira.
“Joshepira…itu urusan mereka.Kalau ada apa-apa sama mereka,mereka juga yang akan ngrasain..”
“Yaiyalaaah! Masa gue..” kata Joshepira setengah sewot.
“Nah itu lo tau,so don’t be noisy ..oke ,sekarang kita makan,”
Joshepira dan Berna makan.
Fresha dan om Rio sudah selesai makan,om Rio memberi empat lembar uang seratus ribuan kepada Fresha.
Joshepira menjadi tersedak melihat transaksi itu.
“Huk uhuk uhuk!!”
“Josh,lo kenapa..??” Berna langsung memberi minuman kepada Joshepira.
“Ni ni nih minum..” kata Berna.
Joshepira segera meminumnya.
Glek glek glek glek
“Lo kenapa sih Josh…..?????”
“Bener kan Ber kata gue,tuh liat cuma nemeni om-om makan doank gitu aja dapat duitt...aduuuh kasian Ber tuh cewek,dia gak sadar kalau udah masuk perangkap om-om,cepat atau lambat dia akan nyesel sendiri…”
Berna menengok Fresha dan om Rio ke belakang.
“Josh…STOP! Gue gak mau ya lo ngomongin orang kaya gitu lagi,enggak penting sama sekali Josh…dan bukan urusan kita..,ngerti!?”
Fresha dan om Rio berjalan bergandengan tangan dengan mesra melewati meja Joshepira dan Berna.
Fresha melirik Joshepira sesaat kemudian berlalu.
“ih ngapain tu cewek nglirik-nglirik gue,”
Berna tidak merespon ocehan Joshepira.
Dia terus melahap makanan yang ada di depannya.
Setelah selesai makan,mereka berjalan di sepanjang outlet-outlet baju.
Joshepira memasuki sebuah outlet,dia sedang memilih baju tanpa sengaja Fresha juga memilih-milih baju di outlet yang sama.
“Om…Fresha mau baju yang ini donk,” Fresha menggandeng lengan om Rio dengan manja.
Joshepira seperti mau muntah mendengarnya.
“Ya ..ya silahkan kamu ambil mana saja yang kamu suka,”
Kata om Rio penuh dengan rasa percaya diri.
Dengan cepat Fresha mengambil lima dress cantik kemudian langsung memberikannya ke kasir.
Diam-diam Joshepira mengamati Fresha.
Tiba-tiba seorang cewek datang memasuki outlet dengan menggandeng om-om.
Cewek itu memilih-milih baju.
Joshepira mengamati cewek itu juga.
“Om…aku mau yang ini yah,”
Suara cewek itu tak kalah manja dengan Fresha.
Om-om itu tersenyum.
“Iya ambil saja..”
Joshepira menjadi jijik menyaksikan kejadian itu.
Dia meluaskan pandangannya keluar outlet dan sekitar outlet terdapat banyak pasangan cewek cantik dan om-om yang sedang asyik berbelanja dengan bermesra-mesraan.
“Ya Tuhan..banyak sekali disini pasangan cewek muda dan om-om..semoga mereka bisa cepat sadar ya Tuhan..tunjukkanlah kebesaranMU,amin”
Berna memanggil Joshepira.
“Josh…sini deh gue nemuin baju cantik banget…”
Tanpa dialog Joshepira langsung menarik tangan Berna.
“Aduuh duh duh…Josh lo ngapain sih pake acara narik tangan gue kaya gini...”
“Kita pulang aja deh”
Joshepira masih menarik tangan Berna dengan kuat.
“ Josh…gue mau beli baju yang tadi itu Josh..tar keburu di beli orang..”
“Udah gak usah,gue udah eneg disini..”
Joshepira dan Berna masuk ke dalam mobil.
Joshepira langsung memainkan setirnya.
Berna menyandarkan kepalanya ke belakang.
“hh…gue hari ini BT banget sama lo,”
“Sorry Berna sayang,besok gue janji anter lo balik ke outlet itu…tar gue yang bayarin deh buat lo,”
“Gak usah,gue udah terlanjur gak mood…gue capek..”
Perlahan mata Berna menutup.Dia tertidur dengan pulas.
Tring…tring..
BB Joshepira berbunyi,dia segera mengambilnya dari dalam tas.
“Ya hallo Jimm…”
“Sayang,kamu dimana?”suara Jimmy terdengar di dalam handphone.
“Di mobil nih mau pulang…”
“Entar malem aku jemput ya tapi plis kali ini aku ingin berdua aja sama kamu..”
“Emang mau kemana sih Jimm?”
“Aku pengen dinner berdua sama kamu,kamu mau kan sayang ?”
Joshepira tersenyum.
“Iya aku mau..”
***
Di Restoran.
Malam ini Joshepira lebih cantik dibanding biasanya.Dia memakai gaun casual berwarna hitam dengan make-up yang minimalis.Kulit putih Joshepira terlihat semakin putih.
Jimmy terus memandangi Joshepira.
“Joshepira…kamu begitu cantik,pantas banyak yang mau deketin kamu..walaupun kamu matre mereka tetep saja mengejar kamu…aku bangga Josh,akhirnya aku yang berhasil dapetin kamu..aku gak akan melepas kamu..aku sayang kamu Joshepira..”
“Jimm..kok gak makan ?”
Jimmy menjadi kaget dan gugup.
“E…”
‘Kamu kenapa..?”
“E..e..emggak..aku…aku cumaaa…mau bilang kamu cantik,”
Joshepira hanya menanggapi dengan tersenyum.
“Makasih ya Josh..malam ini kamu mau jalan berdua sama aku..”
Joshepira memandang Jimmy,Jimmy menjadi salah tingkah.
“Iya Jimm..aku seneng malam ini bisa berdua disini sama kamu..”
Jimmy menggengam tangan Joshepira.Joshepira hanya melihatnya dengan tersenyum,di dalam hatinya dia merasakan mulai jatuh hati kepada Jimmy.
“Josh..aku sayang kamu,kamu jangan pernah tinggalin aku ya Josh..”
Joshepira mengangguk dan tersenyum.
“Emm..Jimm udah malem,kita pulang sekarang yuk,”ajak Joshepira.
“Yaudah..”
Jimmy memanggil seorang waitress.
Waitress datang menghampiri Joshepira dan Jimmy.
“Berapa semuanya?”
Waitress memberikan bill kepada Jimmy.
Jimmy membaca total makanan yang di belinya.
Semuanya 250.900.
Jimmy mengambil uang,lalu memberikannya kepada waitress.
Waitress pergi untuk mengambilkan uang kembalian.Tak lama kemudian waitress datang memberikan bill dan uang kembaliannya di dalam nampan kecil.
Jimmy mengambil uang kembalian,Joshepira mengambil bill tersebut.
Jimmy mulai aneh dengan Joshepira.
“Josh,kayaknya kamu hobby banget ngumpulin bill,emang mau buat apa sih?”
“Em..gak apa-apa kok,cuma seneng aja Jimm..”
“Ada-ada aja sih kamu.yaudah yuk kita pulang,”ajak Jimmy.
Jimmy menggandeng tangan Joshepira,mereka berjalan menuju parkiran.
***
Di dalam perjalanan pulang Joshepira tertidur lelap di jok mobil.
Jimmy meliriknya.
“Ck..ck…Joshepira …saat tidur kamu terlihat tambah cantik..aku seperti gak percaya kalau kamu ini pacar aku…”
Plakk
Jimmy menampar pipinya sendiri.
“Jimm..lo gak mimpi..Joshepira yang cantik ini pacar lo,yang bakal jadi istri lo…”
Jimmy ngomong sendiri di dalam mobil.
“Ya,Joshepira harus jadi istri gue,”
Mobil Jimmy sampai di depan pintu gerbang Joshepira.
Jimmy mematikan mesin mobilnya.Dia terus memandangi Joshepira.Joshepira masih tertidur dengan sangat pulas.
Jimmy ingin mencium pipi kanan Joshepira sebagai tanda rasa sayangnya.
Jimmy memajukan kepalanya ke arah pipi Joshepira,tapi saat mencium kepala Jimmy tak sampai ke pipi Joshepira karena kepala Joshepira miring ke arah kiri.
Tiba-tiba..
Brugkh….
Kepala Jimmy terjatuh di paha putih Joshepira,Joshepira terbangun.
Jimmy langsung mencoba bangun dari paha Joshepira.Tapi Joshepira lebih dulu memukul Jimmy menggunakan tasnya.
“Uhhhh …….. Jimmy!! Brengsek kamu!!kamu mau apain aku…!! Uhhh…..”
Jimmy bangun.Joshepira mau membuka pintu mobil tapi tidak bisa karena pintu masih terkiunci.
Cekrek cekrek cekrekk
“Jimm!! Bukain gak !bukaaainn….eh kamu jangan macem-macem ya sama aku!”
Joshepira mengeluarkan pisau lipat dari dalam tasnya.Pisau itu selalu ada di dalam tasnya untuk menjaga dan melindungi dirinya.
Jimmy kaget melihat pisau kecil itu.
“Josh…apa-apan kamu ini??”
Joshepira terlihat sangat takut,dia berusaha melindungi dirinya sendiri dengan pisau lipat itu.
“Jimmy cepat bukain kuncinya! Awass ya kalau kamu berani macem-macem sama aku,aku gak segan-segan melukai kamu dengan pisau ini!!”
Joshepira mendekatkan pisau lipat itu ke wajah Jimmy,Jimmy menjadi ketakutan.
“Astaga Joshepira di balik sifat manjamu ternyata kamu setegas ini..”
“Cepet buka..!!”Joshepira mengeraskan suaranya.
Klik.
Jimmy memencet tombol pembuka kunci otomatis.
Joshepira segera membukanya kemudian keluar.
Jeglekkk
Joshepira membanting pintu mobil itu dengan dangat keras.
Jimmy cepat-cepat keluar dari mobil mengikuti Joshepira dengan setengah berlari.
“Josh…Josh tunggu Josh…”
Jimmy meraih tangan Joshepira.
Joshepira menepisnya,dia membalikkan badannya lalu meberikan tamparan ke pipi Jimmy.
PLASSSTTT !!!
Jimmy spontan memegangi pipinya,kemudian menatap Joshepira dengan pandangan yang dalam.
Joshepira membalas tatapan itu tak kalah tajam.
“Jimmy! Aku benar-benar kecewa sama kamu..!kita PUTUS!”
Joshepira pergi meniggalkan Jimmy.
“Apa? Putuss ?” Jimmy mengejar Joshepira.
“Josh…dengerin pejelasan aku Josh…aku sayang sama kamu Josh..jangan tinggalim aku,aku gak mau kehilangan kamu..”
Jeglekkkk!
Joshepira membanting pintu rumahnya dengan kasar.
Dia berlari melewati tangga menuju kamarnya,seytelah sampai di kamar Joshepira melempar tasnya kemudian membanting tubunhnya di bed nya,dia menangis.
“Heee….brengsekk!! Jimmy udah kurang ajar sama aku…apa yang udah dia lakuin sama aku…????!!!”
Joshepira terbayang kejadian yang baru saja dialaminya.
Kepala Jimmy tiba-tiba ada di pangkuannya.
“HHhhhhhhh…aku benci kamu Jimmy……….!!”
Joshepira bangun dari bednya,dia mulai mengamuk.Seisi meja riasnya dia sapu bersih dengan tangannya.
Prang prang prang…
Jimmy mendengar pecahan beling dari bawah.
Dia langsung berteriak ke arah jendela kamar Joshepira.
“Josh. . . ini gak seperti yang kamu fikirkan Josh. . .maafin aku Josh. . .”
Jimmy melihat Joshepira muncul dari jendela kamarnya.
“Josh . . .” Jimmy memanggil Joshepira dengan penuh harap.
“Hhh….aku benci kamu….!!”
Joshepira melempar vas bunga ke arah Jimmy.
Tarrrr
Vas bunga itu pecah di samping dekat kaki Jimmy.
“Josh . . . dengerin penjelasan aku…”
Joshepira kembali menutup tirai jendela kamarnya.
“Josh . .semua gak seperti yang kamu fikirkan Josh. . .aku gak macem-macemin kamu . .”
“Aku hanya ingin mencium pipi kamu aja…karena aku sayang sama kamu Josh.Masaka aku diputusin pacar aku hanya karena aku mau mencium pipinya.Aku gak akan lepasin kamu Josh !”
Jimmy mengutarakan isi hatinya dengan lirih.
***
Malam ini,Fresha sedang berada di apartemen on Rio.
Dia sedang duduk di pinngiran bed.Om Rio tidur di sampingnya.
Fresha terbayang Jimmy dan Satya,terbayang dengan semua yang telah dilakukannya.Terbayang bagaimana perasaan istri om Rio kalau tau suaminya kini sedang tidur di sampingnya…bagaimana kalau itu terjadi dengannya nanti…??
“Aku ingin kembali pada jalan yang benar..aku ingin tenang menjalani hidup ini..”kata Fresha dalam hati.
Terdapat penyesalan di raut wajah cantik Fresha.
Perlahan Fresha memandangi om Rio yang sedang tertidur pulas.
“Ya Tuhan…aku sudah berdosa,maafkan aku ya Tuhan..aku janji ini terakhir kali aku berhubungan dengan om Rio,aku lelah dengan semua ini.Aku harus menyelesaikan masalahku.Aku sangat merasa bersalah dan berdosa.Satya,Jimmy maafkan aku sayang..”
Hoahmmmm
Tiba-tiba Fresha menguap setelah meminum minuman yang dipesankan om Rio,kini dia mengantuk.Rupanya Om Rio memberikan obat tidur pada minuman Fresha.
Malam ini Fresha menggunakan baju sexy.Dia tertidur pulas.
Jam tiga pagi om Rio terbangun dari tidurnya.
Dia melihat tubuh Fresha yang sangat mulus dan sexy.Om Rio mulai membelai rambut Fresha dengan penuh nafsu.Fresha sudah tak sadarkan diri karena minuman yang diminumnya.
------
Tiba-tiba siang hari.
Fresha sangat histeris begitu melihat tubuhnya tanpa sehelai baju di dalam selimut.
“brengsekk !!”
Fresha segera mengenakan pakaiannya yang tercecer di lantai.
Dia mendengar gemericik air di dalam kamar mandi.Fresha mendatangi pintu kamar mandi kemudian menggedor-gedornya dengan keras.
Dok ! dok! dok !
“om Rio! Buka pintunya !”
Dok! dok! dok !
“om!!”
Dok ! dok !
“iya Fresha tunggu sebentar ya…kenapa kamu mau ikut ?”
Kata om Rio yang masih menikmati air di bawah shower.
Fresha semakin emosi.
“om !! buka…! “
Dok ! dok ! dok !
Fresha terus menggedor pintu kamar mandi dengan keras.
Akhirnya om Rio membuka pintu kamar mandi.
Cekreekk..
Om Rio keluar dengan keadaaan setengah telanjang.Dia hanya memakai handuk berwarna putih di badannya,
“Ada apa Fresha kamu itu kenapa kok mukanya kaya gitu ?” kata om Rio sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk .
Fresha menatap om Rio dengan tatapan yang sangat tajam.
Nafas Fresha terengah-engah menahan gejolak emosi di dalam dadanya.
“Hey,kamu kenapa?”om Rio membelai rambut Fresha.
Fresha tak kuasa menahan emosinya.Akhirnya Fresha manampar pipi om Rio dengan keras.
Plasssst!!!
Om Rio sangat marah.Senyuman genitnya berubah jadi amarah.
“Heh !!berani-beraninya kamu nampar aku ! mau cari mati kamu ha!!?”
Fresha kesakitan menahan jambakan rambut om Rio.
“Om jahat…bajingan ---(sensor)---,apa yang udah om lakukan sama om Fresha semalam!!?
Om Rio semakin mengencangkan jambakannya.
“Heh gadis murahan ! denger ya selama ini aku sudah menyenangkan kamu.aku gak mau hanya “give” sama kamu,kamu kira selama ini aku memberimu semuanya hanya dengan cuma-cuma?he !?”
Om Rio lebih mengencangkan jambakannya lagi.
Fresha kesakitan.
“Om bilang gak akan macem-macemin Fresha,om bohong! Om bajingan…brengseek…lepasin Fresha lepassss…!!”
Om Rio masih menjambak rambut Fresha.
“Fresha…Fresha…kamu itu terlalu polos…kamu pikir aku gak tau kamu hanya memanfaatkan aku ?”
Fresha berlinangan air mata.
“Aku juga bisa memanfaatkan kamu!”
Fresha terus menangis.
Om Rio melepaskan jambakannya.
“Sudahlah..jangan menangis..”
Om Rio mengambil amplop berwarna coklat berisi uang dari dalam tasnya
Dia memberikan amplop itu kepada Fresha.
“Ini,sepuluh juta buat kamu,”
Fresha menangis,dia menggeleng-gelengkan kepalanya,dia menyesal dengan semua yang sudah terjadi.
“Uang ini adalah uang terakhir buat kamu,semoga kamu puas karena aku sudah puas mendapatkan apa yang aku mau dari kamu,jadi sekarang kita sudah “take and give”,jangan pernah kamu menghubungi aku lagi,”
“Om jahaat!!”
“Ambilah uang ini..”
Fresha mengambil uang itu,lalu memasukkanya ke dalam tas.Dia keluar dari apartemen.
Om Rio tersenyum puas dan licik.
***
Perjalanan pulang,Fresha terus menagis di dalam mobil.
Dia tidak bisa terima dengan apa yang sudah di lakukan om Rio.Tapi Fresha tidak bisa berbuat apa-apa lagi,dia menyadari kesalahannya.
“Brengseeeeeeeeekkkkkkk . . .!!!!!”
Fresha beteriak sangat kencang di dalam mobil.
Sesampai di kostan.
Fresha duduk di bed merenungi kejadian-kejadian yang telah di alaminya.
Wajah dan rambutnya basah penuh dengan keringat.Fresha masih terus menangis.
Dia menaikkan kakinya ke atas,kemudian merangkul kaki dengan kedua tangannya.Kini dia tertunduk lemah.
“Satya ..Jimmy …aku butuh kamu…tapi aku gak mungkin cerita masalah ini sama kamu….”
Fresha beranjak dari tempat tidurnya.
Dia memandangi barang-barang yang ada di kostannya.Dia memandangi bed besar yang biasa buat tidur,kulkas,ac,laptop,tv home theater,lemari besar yang penuh dengan baju.
Fresha membuka lemari itu.
Dia menangis melihat baju-baju bagus yang tertata rapi di dalam lemarinya.
Seisi dalam ruangan kostnya adalah hasil dari morotin om Rio.Semua yang bikin ia senang dan bangga kini berubah menjadi penyesalan yang sangat mendalam.
Begitu juga dengan tas-tas dan sepatu yang terkumpul banyak di kamarnya.
Tangisnya semakin menjadi.
Fresha mengacak-acak barang-barang itu.
“Arkkkkkhggg . . . . . .!!!!!!”
Fresha terus mengacak-acak seisi ruangan kamarnya,dia membuka lemari pakaiannya kemudian mengeluarkannya dan membuan-buangnya di lantai.Semua barang berserakan di kamarnya.
“Gue gak butuh semua ini . . . . . gue gak butuh . . . ! arkh . .. .gue benci dengan semua ini. . .!!!”
Fresha merenungi semua yang sudah di alaminya.
“Tuhan…maafkan aku..maafkan atas segala ke khilafan ku selama ini..aku lelah dengan kebohongan ini…aku ingin hidup tenang..maafkan aku Tuhan…”
***
Siang hari di kamar Joshepira.
Joshepira sedang packing barang-barang pemberian dari Jimmy,tidak lupa dia mengkalkulasi nota-nota makan yang disimpannya.
Berna ikut membantu menghitung nota-nota yang sudah terkumpul cukup banyak.
“Josh…Josh…ngapain sih lo pakai acara balikin-balikin kaya gini segala…kasian Jimmy Josh..”
Joshepira sibuk dengan netbooknya.
“Biar dia tau,gue bukan cewek matre seperti yang dia pikir..gue yakin dia berani nglakuin itu ke gue karena dia merasa selama ini udah banyak berkorban buat gue..dia gak mau rugi karena udah ngeluarin duit banyak buat gue..udah deh hitung aja berapa total semuanya…okey “
Berna geleng-geleng kepala.
“Huuuft…banyak juga barang-barang dari Jimmy”
Joshepira menata rapi barang-barang pemberian dari Jimmy,ada boneka Teddy Bear ukuran sangat besar,bantal love besar berwarna pink,baju,sepatu.accesories,gaun pesta,higheels,dll…
“Ya ampuun Josh…lo yakin mau balikin ini semua ?”
“Iyalah Berna sayang…lo pikir gue gak bisa apa beli barang-barang kaya gini pake duit gue sendiri!lo tau kan…ini cuma tes..ini ujian buat cowo yang lagi deket sama gue..”
Berna menghela nafas dan menggeleng-gelengkan kepalanya lagi.
“Totalnya udah berapa?”
Berna mengkalkulasi nota-nota dari laptop yang ada di depannya.
“Bentar,sabar..sabar..belum selesai..em..tapi kayaknya sih ini paling banyak di banding sama ke 8 mantan lo yang kemaren-kemaren..”
Joshepira mendekati Berna dia melihat layar netbooknya.
“Totalnya 10.875.000…’
“Wow”
“Ck..ck …ck…Josh lo makan apa sih baru jalan 2 bulan tapi pengeluaran Jimmy udah segini banyaknya…”
“Udah Berna sayang,lo jangan bikin gue tambah ribet..”
“Oke..oke gue diem..”
***
Di Rumah Jimmy.
Jimmy terbaring lemah di atas tempat tidur.Mamanya duduk disampingnya bersama dengan seorang cowok asli Betawi benama Ipul.
Wajah Jimmy pucat.
“Mungkin Jimmy kecapekan tu tante..” kata Ipul.
“Kasian sekali anakku..” mama Jimmy membelai wajah Jimmy dengan lembut.
“Ipul,tolong jagain Jimmy dulu ya tante mau ambil makan dan minum sebentar ke bawah..”
Ipul tersenyum.”Baik tante..”
Mama Jimmy meninggalkan Jimmy dan Ipul.
Ipul membangunkan Jimmy.
“Man…bangunn..”
Ipul menepuk-nepuk pipi Jimmy.
Mata Jimmy masih terpejam.
“Jimm..bangun napa Jimm..”
Ipul menepuk pipi Jimmy.
Perlahan mata Jimmy membuka.
Ipul tersenyum melihat temannyasudah sadar.Mata Jimmy sedikit terpejam lagi.
“Joshepira…maafin aku…” Jimmy mengigau.
Ipul mengernitkan alisnya.
“Joshepira? Woy man…siapa Joshepira ?”
Jimmy membuka matanya,dia kaget melihat Ipul ada di depannya.
“kenape lu ?”
“Ipul ?lo kok ada disini..?”tanya Jimmy heran.
“Tadinya gue kesini mau pinjem duit same lu bro..”Jawab Ipul dengan logat betawinya.
“Sialan,lo nemui gue kalo lagi butuh doank..”
Jimmy mengangkat tubuhnya ke atas.
“Eh tapi kan berati kita ini ada chemistry,feeling gua pas kan disaat lu sakit gua dateng..pantesan bro dari kemaren perasaan gua kagak enak tiba-tiba kepikiran lu terus..”
“Iya karena lo gak punya duit,makanya lo jadi inget sama gue…hhh sekarang gue lagi bokek jatah gue bulan ini ludes..gue juga gak tau kenapa jadi gak kontrol kaya gini..”
“Emangnye duitnya lu kemanain?”
“Buat cewek gue lah..”
“Begok banget sih lu mau-maunya di manfaatin sama cewek..”
Jimmy memukul Ipul menggunakan bantal.
“Kalau mau suka ma cewe tu modal ..karna ini menyangkut harga diri man..emang lo! Modal dengkul doank…”
“Yah itu mah gak penting…bisa jadi gembel gua kalo kaya gitu..”
Jimmy diam sejenak pilkirannya kembali tertuju pada Joshepira.
“Heh nape lu bengong aja kaya sapi ompong..”
“gue kepikiran Joshepira ni Pul..”
“Siape tu Joshepira?”
“Cewek gue lah..’
“Buseet bini lo ganti lagi!Amira lu kemanain..?”
“Amira udah gue tinggalin..dia gak bisa jaga dirinya,”
Ipul mengernyitkan alisnya isyarat bahwa dia tak mengerti dengan maksud Jimmy.
“Maksud lu ape sih?gua kagak ngarti”
“Emang sih dulu gue cinta banget sama dia..dia itu matre abis..”
“He?terus?”
“Ya gue sih gak masalah dia matre..wajar aja menurut gue.Cuma cowok kere yang bilang cewek matre.Tapi gue bukan kaya gitu,lo tau donk siapa gue !Cewek matre gak masalah buat gue ,pokoknya apapun yang dia mau gue kasih..”
“Itu lu begok”
“Kampret lo!denger dulu donk gue mau cerita..”
“Ya dah terus gimane tu nasib si Amira..?”
“Amira tu gue apa-apain diem aja.Mungkin karena dia merasa gak enak kali ya sama gue.Atau mungkin dia merasa berhutang budi sama gue..”
“Wah lu enak donk..”
“Iya..awalnya !tapi lama-lama hambar..udah gak ada tantangannya bro..”
Ipul menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Lu jahat banget sih bro..”
“Gue emang play boy..tapi sebenernya itu adalah cara gue biar tau cewek gue gampangan apa gak..haha..”
“Gua gak tau apa yang ada di pikiran lo..tapi yang jelas ye bro..menurut gua itu namenye lu egois..”
“Ahh udah lah..dia yang mau kok…”
“Pacar gue sekarang Fresha sama Joshepira..”
“Buseet siapa lagi tu?cantik gak Fresha?”
“Ow..pasti..lo tau kan selera gue….mana ada pacar gue yang jelek..Fresha sama aja sama mantan-mantan gue..sama ama Amira,yang beda tu Joshepira..”
“Kenape emangnya?”
“Dia itu beda.Gue itu aneh dan kesel sama dia.Dia kalo lagi kecewa atau benci sama gue,dia selalu balikin barang-barang pemberian gue.Parahnya.. kemaren gue diputusin Cuma gara-gara waktu di dalam mobil..dia kan tidur..pas gue mau nyium pipi dia ,wajah gue jatuh di pahanya.”
Ipul tertawa terbahak-bahak.
“Gue dipukul pake tas ! Dan lo tau ?Setelah keluar gue di tampar ! Saat itu jug ague di PUTUSIN.. dan lebih parahnya ..dia nglempar gue pake vas bunga dari kamarnya..”
“Hahahahaha gila ya tu cewek !! Haduuh gua kagak habis piker lu bisa mengalami kejadian kaya gitu !Hahahaha..”
“Ketawa lagi gue tonjok lo ! Girang banget lo liat gue menderita !!”
“Piss bro habis cerita lo itu lucu banget ……”
***
Perjalanan Joshepira menuju ke rumah Jimmy.
Joshepira fokus menyetir mobilnya.
“Josh..sampai kapan lo kaya gini?emang gak ada cara lain yang lebih simple dan gak aneh ya Josh buat nyari cowok yang cocok sama hati lo..?”
“Berna,dari awal kan gue udah bilang ini adalah misi gue,misi untuk dapetin cowok yang sesuai dengan karakter yang gue cari..mengejar apa yang di inginkan itu gak gampang Ber,butuh pengorbanan,kesabaran,dan terus berusaha tanpa putus asa,gue yakin gue akan dapat cowok yang gue mau kok..”
Kata Joshepira penuh dengan keyakinan.
Berna menyandarkan kepalanya ke belakang.
“Tapi apa gak sebaiknya lo jalani semuanya secara alamiah..?menjalani waktu seperti air mengalir..jodoh itu di tangan Tuhan Josh…jalani aja apa yang ada,berdoa biar mendapat yang terbaik..”
“Ber,gue itu berusaha mendapatkan yang terbaik,dan setiap orang itu punya cara sendiri mewujudkan apa yang dia mau..yang penting gue udah usaha,selebihnya gue pasrahkan semuanya pada Tuhan..”
“Haah gue gak pernah ngerti jalan pikiran lo Josh..”
Joshepira terus fokus menyetir.
***
Di kamar Jimmy.
Jimmy terus bercerita kepada Ipul.Ipul mendengarkan engan muka serius.
“Gue sayang banget sama Joshepira..dia itu terkenal matre di kampus gue,tapi herannya cowok-cowok pada tergila-gila sama dia termasuk gue..”
Tululut..tululut…
Handphone Jimmy berbunyi.Jimmy melihat layar handphonenya.
Incoming call
…Fresha
Jimmy mengangkat dengan malas-malasan.
“Ya hallo Fresha..”
“Jimmy ..aku mau kerumah kamu..ada yang mau aku omongin,penting…”
Tut
Jimmy langsung mematikan sambungan telfonnya.
“Kok di matiin kenape bro?” tanya Ipul.
“Gue lagi males sama Fresha..”
“Wah parah lu bro..kasian banget tu cewek..gua jadi gak tega bro..”
Melihat muka Ipul Jimmy mendaratkan bantal pada mukanya.
Buuk
Jimmy memukul muka Ipul menggunakan bantal.
“Adaaw…sialan lu mukul-mukul gua..”Ipul mengembalikan bantal ke muka Jimmy.
“hahaha..” Jimmy tertawa.
***
Joshepira dan Berna sampai di di depan rumah Jimmy,Joshepira mematikan mesin mobilnya.
Ipul melihat Joshepira sedang mengambil bok besar berwarna coklat di bagasi mobil.Bok tersebut berisi barang-barang pemberian dari Jimmy.
“Ck..ck..ck bening banget tu cewek..”kata Ipul.
Jimmy tak menghiraukan Ipul.Dai mengira yang ada di bawaha dalah Fresha.Dia memeluk gulingnya dengan mata terpejam.
“Man cewek itu bawa bingkisan tuh buat lu..”
“Biarin..” kata Jimmy cuek.
“Ya ampun bro…cewek secantik itu lu cuexin bebek kaya gini..kasian bro..temuin dulu sono..”
Ting tung ting tung..
Joshepira memencet bel rumah.
“Tuuh dia udah pencet bel..sono turun temui dulu..”
“Lo aja gih yang nemuin…”kata Jimmy masih dengan mata terpejam.
“Hah??gua yang nemuin?oke dengan senang hati…lumayan gua bisa cuci mata liat dua cewek bening sekaligus…hmm ngliat doank gak papa dah daripada disini gua ngliat muke lu..”
Ipul merapikan rambutnya di depan cermin.
Mata Jimmy terbuka kemudian berkedip-kedip mengingat sesuatu.
“2 cewek?”
”Iye..udah lu tidur aje biar gua yang atur semuanya santai aja bro ma gua..”
Jimmy beranjak dari tempat tidur,dia lari ke arah jendela kamarnya.
“Ha??mobil Joshepira?jadi yang di bawah Joshepira?aduh Josh maafin gue ..”
Jimmy berlari menuruni tangga.
“Woooy wah curang lu Jim…aduh gagal dah gua ngobrol ma cewek-cewek bening..”
Ting tung…
Joshepira masih menuggu Jimmy di bawah.
Cekrekkkk…
“Josh,” Jimmy senang melihat kehadiran Joshepira
“Hai Jimm,”
Sapa Joshepira dengan tersenyum manis walau sebenernya di dada ada rasa kecewa dengan Jimmy.
“Masuk Josh,Ber,”
Jimmy mempersilahkan Joshepira dan Berna masuk ke dalam rumahnya.
Berna membawa kotak besar berwarna coklat yang isinya adalah barang-barang pemberian Jimmy.
Jimmy melihat kotak itu.
“Bawa apa sih mereka?” Jimmy bertanya dalam hati.
Joshepira dan Berna duduk bersebelahan Jimmy tersenyum melihat Joshepira.
“Jimm..to the point aja ya,aku kesini cuma mau balikin barang-barang pemberian dari kamu..”
Raut wajah Jimmy berubah menjadi kaget.
“Josh..maksud kamu apa sih?” tanya Jimmy heran.
“Kamu jangan pernah merasa dirugikan,jangan pernah kamu merasa kalau aku manfaatin kamu..aku datang kesini cuma ingin mengakhiri hubungan kita ini..aku udah gak bisa melanjutkan hubungan ini Jimm..”
“Josh…”
Joshepira mengeluarkan cek dari dompetnya.
“Dan ini Jimm uang yang udah kamu keluarin buat aku,aku kembalikan semuanya.Aku mengkalkulasi nota dan bill yang aku simpan selama ini..”
Jimmy melihat tulisan di dalam cek yang ada di atas meja.
10.875.00
“Hah???” Jimmy tak percaya Joshepira sampai segitunya mengkalkulasi pengeluarannya selama ini.
Jimmy teringat saat-saat belanja bersama Joshepira.Jimmy merasa bersalah sudah negativ thingking dengan Joshepira,ternyata Joshepira bukan cewek matre seperti yang dia kira selama ini.
Berna pamit keluar.
“Josh..gue ke mobil aja ya,”
Joshepira mengangguk.
Berna keluar berjalan menuju mobil,dia lupa tiak menutup pintu depan,dia langsung masuk ke dalam mobil.
“Jimm..aku sangat kecewa atas kejadian semalam..”kata Joshepira dengan expresi wajah yang sangat sedih.
“Aku gak nyangka kamu akan berbuat senekat itu sama aku..”
“Josh..semua gak seperti yang kamu pikirkan Josh..”
“Jim..”
Air mata Joshepira menetes.
Jimmy berpindah tempat duduk di samping Joshepira.
Jimmy menatap mata Joshepira dengan tatapan yang dalam.Joshepira tak kuasa menahan tatapan itu.
“Aku sayang sama kamu..aku gak mungkin berbuat macem-macem sama kamu..malem itu aku hanya ingin mencium pipi kamu..sebagai tanda aku sayang sama kamu..tapi leher aku gak sampai..karena pipi kamu miring ke arah kiri…” Jimmy bercerita dengan polosnya.
Joshepira mendengarkan cerita Jimmy dengan tertawa kecil.
Jimmy masih terus bercerita.
“Makanya muka aku jadi jatuh di paha kamu..aku gak ada niat macem-macem Josh sama kamu..percaya ya sama aku..”
Jimmy menggenggam tangan Joshepira.Joshepira tersenyum haru,air matanya mengalir di pipi.
Jimmy mengusap dengan tangannya.
Joshepira memeluk tubuh Jimmy dengan erat.
Joshepira merasa bersalah sudah negativ thinking dengan Jimmy.
Mata Jimmy terpejam merasakan ketenangan jiwa dan kedamaian hati dalam pelukan Joshepira.
***
Di luar rumah Jimmy.
Fresha memakirkan mobilnya pas di depan mobil Joshepira.
Berna melihat Fresha.
“Hah?tu kan cewek yang waktu itu jalan sama om-om..?ngapain dia kesini..?”
Ipul melihat Fresha dari jendela kamar Jimmy.
“Wah siape lagi ntu cewek..bisa perang dunia ketiga nih..tamatlah riwayatmu Jimm…wah gua gak boleh ketinggalan..gua harus liat situasi di bawah..”
Fresha berjalan menuju pintu rumah Jimmy.
Pintu rumah terbuka.
Fresha berhenti sebentar.
“Kok pintunya terbuka sih../”
Fresha langsung berjalan masuk menuju ruang tamu.
Fresha shock melihat Joshepira dan dan Jimmy sedang berpelukan .
“Jimmy..!!” Fresha menyebut nama Jimmy dengan cukup keras.
Mendengar suara itu,Joshepira melepas pelukan Jimmy.
Joshepira sangat kaget melihat kehadiran Fresha di rumah Jimmy.
Jimmy menengok kebelakang,dia melihat Fresha sedang berdiri dengan raut wajah kecewa dan setengah ingin menangis.
Joshepira dan Fresha ingat bahwa mereka pernah bertemu di suatu tempat.
“Jimm,ada hubungan apa kamu sama cewek itu..??” tanya Joshepira dengan kesal.
“Jimmy siapa cewek itu…????” tanya Fresha dengan expresi yang sama.
Jimmy diam,tak bisa menjawab.Dia bingung memilih antara Joshepira..?atau Fresha..??
Fresha mengurungkan niatnya untuk jujur tentang apa yang udah di lakukan Fresha di belakang Jimmy karena semua sudah jelas ternyata selama ini Jimmy sudah menbohongi Fresha dan Fresha pun juga begitu.Fresha lebih memilih mundur meninggalkan Jimmy.
“Ff…”
Joshepira menyambar tasnya,dia beranjak pergi meninggalkan Jimmy.
“Josh…”
Joshepira terus berjalan tanpa menghiraukan Jimmy.
Fresha memasuki mobilnya.Joshepira juga memasuki mobilnya.
Sampai di dalam mobil Joshepira merangkul Berna,Berna mengelus punggung Joshepira.
“Josh…ada apa..?cewek itu ada hubungan apa sama Jimmy?”
“gue gak tau…tapi yang jelas selama ini Jimmy udah bohong sama gue..gue gak nyangka Ber..”
“Itu cewek yang waktu itu di Mall sama om-om kan Josh..??”
Joshepira mengangguk.
“Sebenarnya gue udah mulai sayang sama Jimmy Ber…gue udah merasa dia adalah cowok yang selama ini gue cari…”
“Lo yakin..?”
Joshepira mengangguk dengan penuh keyakinan.
“Ya semoga masalah ini bisa terselesaikan dengan penyelesaian yang baik Josh..”
***
Fresha menangis di dalam mobil,dia sangat kecewa dengan Jimmy.
Tapi akhirnya dia sadar Jimmy bukan yang terbaik untuk Fresha dan Fresha pun juga sadar bahwa dirinya juga tak pantas untuk Jimmy.
Kini dia bertekad bulat untuk menjalani hidupnya yang baru dan dia telah memutuskan untuk hidup sendiri.Sekarang Fresha harus menyelesaikan masalahnya dengan Satya.
Mobil fresha melaju cepat menuju rumah Satya.
Setelah beberapa menit Fresha sampai di depan rumah Satya.
Fresha menyiapkan diri untuk siap kehilangan orang yang selama ini mencintai Fresha penuh dengan cinta,kesabaran dan kasih sayang.
Fresha turun dari mobilnya.
Satya sedang mencuci mobil di garasi rumahnya.
Fresha diam melihat Satya.
Satya berhenti mencuci saat melihat Fresha sedang berdiri di depan mobilnya.
Satya mematikan kran dan mencuci tangannya,kemudian segera menghampiri Fresha.
“Sayang,kamu kenapa..lagi ada masalah ?”tanya Satya dengan lembut.
Fresha memandang Satya seperti ingin menangis.
“Yaudah ayuk masuk dulu..”
Satya menuntun Fresha masuk ke dalam ruang tamu.
Setelah duduk,Fresha segera memulai pembicaraanya.
“Sat…”
Fresha merasa berat ingin memulai pembicaraannya.
“Ada apa Fresh..?” tanya Satya masih dengan nada lembut.
“Aku…”
Suasana menjadi tegang,semua diam beberapa menit.
“Fresh…kamu ini kenapa..?” Satya menggengam tangan Fresha.
“Aku..”
“iya..kamu kenapa..?”
“Aku ingin mengakhiri hubungan kita..”
Satya kaget mendengar pernyataan Fresha.
“Apa maksud kamu Fresh??Kenapa kamu mutusin aku gitu aja.sebenenernya ada masalah apa..?”
Fresha melepas genggaman tangan Satya.
“Kamu sama sekali gak salah Sat,aku yang salah Sat..”
“Salah apa Fresh..bukannya selama ini hubungan kita baik-baik aja Fresh..?”
“Enggak Sat..kamu udah salah nilai aku…selama ini aku …”
“Apa Fresh…?jangan bikin aku penasaran..”
Satya memegang pundak Fresha dan mengguncang-guncangkannya.
“Aku udah khianati kamu Sat..”
“Apahh??!!!!” Satya semakin mengguncang-guncangkan tubuh Fresha.
“Kamu udah khianati aku ?”Ulang Satya dengan sangat emosi.
Fresha menangis.
Satya menatap mata Fresha dengan sangat tajam.
“Liat mata aku..!”
Fresha mengalihkan pandangannya.
“Liat aku Fresha!!” Satya kali ini membentak Fresha.Baru kali ini Satya marah sama Fresha.Hatinya sakit dan hancur mendengar pengakuan Fresha.
Fresha menangis.
“Kenapa kamu tega nglakuin semua ini sama aku Fresh..?!kenapa…?!” Satya terus mengguncangkan tubuh Fresha.
“Aku minta maaf Sat..”
Satya melepaskan tangannya dari pundak Fresha.
Satya memegang erat kepalanya.
“Sat aku akuin ini semua salah aku..aku udah jalan sama cowok lain selain kamu..dan aku juga …jalan sama om-om…”
Satya tak kuasa menahan gejolak yang ada dalam dirinya.
“Apa kamu bilang Fresh ?!!! kamu jalan sama cowok lain dan …..om-om!???”
Satya menatap mata Fresha lagi dengan tatapan yang sangat tajam dan dalam.
“Keterlaluan kamu Fresh…..kamu keterlaluan aku gak nyangka Fresh kamu se keji itu…”
“Satya aku tau ini sangat menyakitkan buat kamu..
Aku sadar aku gak pantas buat kamu Satya..mulai detik ini aku akan pergi dari hidup mu..aku ingin membersihkan hati ku..aku bener-bener ingin memulai hidupku yang baru..dan aku akan melupakan semua masalahku ini..aku gak mau kesalahan ini terus membayangi hidupku..”
“Pergilah Fresh..” kata Satya dengan lirih.
“Sat aku..”
“Udah lah Fresh..jalanilah pilihan hidupmu.Sifat salah dan khilaf adalah milik manusia,meminta maaflah pada Allah…semoga hidupmu akan lebih berarti Fresh..”
Fresha terus berlinangan air mata.
Jimmy berlalu meninggalkan Fresha.Fresha berusaha tabah dan sabar menghadapi semua kenyataan ini.
Diapun segera beranjak dari rumah Satya.
Sesampainya di kostan Fresha mengepack semua barang-barang yang ada di kamarnya.Dia benar-benar serius ingin memulai hidupnya yang baru.Fresha akan membakar barang-barangnya yang di dapat dari yang bukan haknya.
Fresha juga akan membakar m.o.b.i.l nya.
Ini semua adalah keputusan Fresha.Fresha percaya dan yakin Allah maha Besar Allah maha Pemaaf,Allah pasti akan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Fresha.
***
Di rumah Jimmy.
“Aaaaaaarrrkh. . .. . .. .. .!!!”
Prang prang prang..
Jimmy mengamuk memecahkan guci-guci yang ada di ruang tamu.
Ipul melihat dari atas dia segera turun mencegah Jimmy yang sedang mengamuk besar.
“Asatagaaa…Jimmm apa-apaan sih lu Jim…”
“Gue gak peduliiii…………..gue pusing…..gue gak mau punya masalah…….!!”
“Jimm..sabar donk sabar…..lu jangan nglakuin hal bodoh kaye gini donk Jimm…”
“Kenapa gue harus jalani cinta yang seperti ini……arrrrrkh…………….gue capek gue pengen bebas…………”
Prang prang prang..
Jimmy terus mengamuk.
Mama Jimmy datang dari arah pintu depan.
“Ya Tuhan Jimmy hentikan!!!!” kata mama Jimmy.
Jimmy menghentikan amukannya.
“Apa-apaan kamu ini he??! Menyelesaikan suatu masalah jangan dengan emosi…kamu itu udah dewasa Jim..gak sepantasnya kamu nglakuin ini….”
Jimmy lari ke atas menuju kamarnya.
“Jimmy…! Jimmy……”
Jimmy tak menghiraukan mamanya dia lari ke atas menuju kamarmya.
“Em tante..tante yang sabar ya..semua pasti akan baik-baik saja…Ipul ke atas dulu ye tan..”
“Hiih kenapa Jimmy sekarang jadi gak kontrol begitu…”
***
Malam ini Joshepira ingin menemui Jimmy karena ada 1 barang yang belum dikembalikan.
“Hmmm aku suka banget sama kalung ini..tapi aku harus kembalikan ke dia..”
Joshepira mengambil handphone dari tasnya.Dia menelfon Berna.
“Hallo Ber..”
“Ya halo Josh..ada apa..”
“Gue mau kerumah Jimmy lagi ni ada barang yang belum dibalikin…anterin yuk,”
“Yah Ber.. gue gak bisa ni gue lagi jemput Robby di bandara..”
“Ooh…Robby udah balik dari Australi ?” Joshepira senang mendengar kabar Robby sudah kembali ke Indonesia.
“Iya donk…”
“Yaudah kalo gitu salam aja deh buat Robby..met bersenang-senang yah daagh..”
“daagh..”
Tut.
Sambungan terputus.
“Hh..yasudah lah aku harus sendiri kerumah Jimmy..”
Di perjalanan menuju kerumah Jimmy Joshepira teringat dengan masa-masa saat bersama dengan Jimmy.
***
Satya merenung di dalam kamarnya,hingga malam ini Satya tidak bisa tidur memikirkan Fresha.Satya merasa sangat kehilangan Fresha.Satya sakit menerima semua kenyataan ini,tapi di sisi lain tersimpan rasa kagum terhadap Fresha.Fresha berani mengakui kesalahannya dia bisa menerima konsekuensinya.Dan Fresha benar-benar ingin memulai hidupnya yang baru.Satya yakin Fresha sungguh-sungguh dlam hal ini.
Rasa khawatir terbesit dalam benak Satya.
Satya sangat mencintai Fresha apa adanya,daia tak peduli dengan pengkhianatan ini baginya yang lebih penting adalah bagaiamana menyikapi masalah ini.Satya lebih menghargai Fresha yang sekarang.
“Fresha aku tulus sayang sama kamu Fresh..aku gak mau kehilangan kamu…”
Satya bergegas masuk ke dalam mobil.Satya ingin segera menemui Fresha.
Dalam perjalanannya Satya terbayang-bayang senyum dan sifat manja Fresha selama ini.
Brmmmmmmmm…….
Mobil terus melaju dengan kencang.
Dari kejauhan Satya melihat Fresha sedang memasukkan barang-barangnya kedalam mobil.
“Fresha mau kemana…?” tanya Satya dalam hati.
Fresha masuk ke dalam mobil,perlahan mobil Fresha berjalan.
Satya mengikutinya dari belakang dengan perasaan cemas.
“Fresh..kamu mau kemana sih Fresh..jangan bikin aku khawatir…”
Satya terus mengikiuti mobil Fresha.
***
Suasana kamar Jimmy.
Jimmy merasa suntuk dengan masalah yang di hadapinya ini.
Tanpa fikir panjang Jimmy mengambil beberapa minuman keras dari kulkas yang ada di kamarnya.
“Gue gak peduli dengan semua masalah ini….Fuck all..biarlah gue hidup dengan minuman ini…mmuah ini adalah teman setia gue..”
Jimmy mencium botol minuman itu.Kini Jimmy sudah tidak bisa kontrol dengan dirinya sendiri.
Jimmy akan melepas semua bebannya di suatu tempat.Jimmy berjalan cepat menuju mobilnya.
Joshepira melihat Jimmy dari kejauhan.
“Jimmy mau kemana kamu…aku harus ikuti dia..”
Mobil Jimmy berjalan terus menelusuri jalanan kota,Mobil Joshepira terus melaju mengikuti mobil Jimmy.
***
Mobil Satya pun terus melaju mengikuti mobil Fresha.
Sampai akhirnya Fresha sampai di sebuah danau dekat UI.
Satya mematikan mesin mobilnya.
“Mau ngapain Fresha malam-malam gini ke sini…”
Satya terus mengikuti Fresha dari kejauhan.
Fresha mulai mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobilnya.
Fresha meletakkan barang-barang itu di atas mobilnya.Barang tersebut adalah seisi kosnya.
Satya semakin penasaran dengan apa yang akan di lakukan Fresha.
Fresha duduk lemah di pinggir danau.
Fresha berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk memulai hidupnya yang baru yang lebih baik.Barang-barang itu tak ada nilai dan artinya buat Fresha.
Terlintas di fikiran Fresha untuk menyumbangkan semua itu kepada yayasan yatim piatu.
Namun Fresha merasa malu dan merasa tak pantas jika semua barang-barang ini di sumbangkan.Suatu saat dia ingin bersedekah dan menyumbang dengan rezeki yang halal dan berkah.
Kini Fresha benar-benar siap kehilangan semuanya.Dia akan menjalani kehidupannya yang baru.
***
Jimmy sampai di danau yang sama.Joshepira mengamatinya dari jauh.
Jimmy keluar dari mobil dengan membawa 4 botol Dreygin di tangannya.
“Hah???”
Joshepira menutup mulutnya yang menganga dengan tangannya.
“Jimmy..ya ampun Jimmy…gila kamu ya mau minum sebanyak itu..jangan lakuin itu Jimm..”
Joshepira bergegas membuka pintu mobilnya.Tapi tiba-tiba dia berubah pokiran.
“Aku awasi Jimmy dari sini aja..aku ingin tau apa yang akan dilakukan..”
Jimmy duduk di tepi danau.
Tak ada satupun orang yang berada di danau itu kecuali Jimmy.
Jimmy membuka botol minumannya.
“Daridulu..cuma minuman ini yang selalu nemeni gue,gue gak peduli dengan semua masalah gue..biarkan gue terus bersama minuman ini…
Josh..Fresh..maafin gue..”
Glek glek glek…
Jimmy meneguk minuman keras itu.
Joshepira cemas melihat Jimmy.
Jimmy terus meneguk minumannnya,sampai akhirnya dia terkapar lemah di tepi danau.
“Hah?aduh yaampun Jimmy……..”
Joshepira mebuka pintu mobilnya dia berlari menuju arah kea rah Jimmy.
“Jimmy……………..”Joshepira teriak dengan kencang.
Mata Jimmy terpejam,Jimmy tak bisa mendengar suara Joshepira.
“Jimm…” Joshepira merangkul Jimmy.
Tangan Jimmy meraba-raba mencari minuman di sampingnya.
“iek..” Jimmy cegukan.Dia sudah mulai mabuk.
“Jimm..udah Jimm…udah…”
“hhhhhhhhkg………”
Jimmy ingin melepas rangkulan Joshepira dengan sekuat tenaga.
“Jimmy..kenapa kamu nglakuin semua ini Jimm….”
“Gue sayang sama Joshepira…gue cinta sama Joshepira..tapi kenapa dia begitu jahat sama gue……..!!!”
“Jahat kenapa Jimm..emang aku udah nglakuin apa sama kamu..”
“Joshepira sudah menghina gue…dia menginjak harga diri gue sebagai cowok..dia balikin uang dan semuua pemberian gue..padahal gue tulus sayang sama dia…gue gak ada niat macem-macem sama dia ..gue tulus memberikan apa yang gue punya buat dia..tapi kenapa dia sama sekali gak menghargai gue……..”
Ini adalah kesempatan Joshepira untuk bertanya kepada Jimmy.Apapun jawabannya pasti itu adalah jawaban yang jujur dari Jimmy.
“Fresha itu siapa…?”
“Jangan sebut nama itu…gue cuma sayang sama Joshepira..dia adalah cinta terakhir gue…hhhhhkgggggggggggggg”
“Jimm…” Air mata Joshepira menetes di pipi.
“Udah Jimm..udah..kamu jangan minum lagi Jimm..”
Jimmy terdiam.Matanya masih terpejam.
“Jim..Jimmy kamu kenapa?kamu gak papa kan Jimm…Jimmy!”
Tubuh Jimmy melemah.
“Jimm..bangun…” Joshepira menepuk-nepuk pipi Jimmy.
“Jimmy…bangun Jimm…” tangis Joshepira semakin menjadi.
“Huk uhuk” Jimmy batuk.
“Jimm..kamu gak papa kan Jim..”
“uu…whekkkh….” Jimmy muntah di samping Joshepira.
‘Aduh ya ampun Jimmy … kamu payah !”
***
Fresha menyiram mobilnya dengan bensin.
“aku gak butuh semua ini………..” kata Fresha dengan penuh rasa kesal.
Satya kaget melihat apa yang di lakukan Fresha.Satya khawatir Fresha akan bunuh diri.
“Fresha…jangan bunuh dirii…”
Satya keluar dari mobilnya
Fresha menggengam korek gas di tangannya.
Satya berlari mengejar Fresha.
Fresha menyulutkan korek gasnya.
Satya berhasil menangkap Fresha dari belakang.kemudian Satya menyeret Fresha dari belakang.
Mobil dan barang-barang yang ada di atasnya terbakar.
Fresha dan Satya terdiam melihat api di depannya.
Nafas Satya terengah-engah.
Perlahan mata Fresha melihat wajah Satya.
“ Satya??”
Satya pun melihat wajah Fresha.
“Fresh..kenapa kamu mau nglakuin semua ini Fresh..”
“?? Apa maksud kamu Sat…?”
“Kamu mau bunuh diri kan ?”
Fresha tertawa kecil.
“Siapa yang bunuh diri Sat??aku gak bunuh diri Sat..aku…aku hanya ingin membuang semua pengalaman buruk dalam hidupku…semua ini gak ada arti dan nilainya buat aku Sat…aku ingin memulai hidupku yang baru..seperti bayi yang baru lahir…”
Fresha mengakhiri kalimatnya dengan senyuman.
Terlihat rasa kagum di wajah Satya.
Satya memeluk Fresha dengan erat..erat sekali.
Fresha menangis terharu dalam pelukan Satya.
“Aku gak mau kehilangan kamu Fresh…jangan pernah tinggalin aku…kita akan mulai semuanya dari awal…”
“Makasih ya Sat..selama ini kamu udah tulus sayang sama aku..padahal aku adalah cewek matre”
Satya menyentuh bibir Fresha dengan kedua jarinya.
“Huuuust……jangan ngomong kaya gitu..kamu emang matre sayang,tapi matre versi kamu beda..aku lebih menghargai kamu dengan apa yang udah kamu lakukan sekarang ini..”
Fresha tersenyum dengan sangat manis.
Satya juga tersenyum kepada Fresha.Wajah mereka berdekatan.
Bibir mereka saling maju tanpa komando.Tapi tiba-tiba..
***
Joshepira muncul dengan memapah Jimmy.Dia lewat di samping bakaran mobil.
“Tolong…….”
Joshepira kaget melihat bakaran mobil di depannya.
“Astaga …kok ada mobil terbakar disini”
Jimmysempoyongan jatuh di tanah.
Brrugkh.
“Haah ?ya ampuun Jimmy ..aduh maaf sayang..”
Joshepira berusaha mengangkat tubuh Jimmy.Joshepira terus memapah Jimmy sampai pada akhirnya Joshepira dan Jimmy terjatuh di tanah secara bersamaan.
Bruuugkh..
“aw!aduh aku udah gak sanggup lagi Jim.Kamu berat banget !”
Satya dan Fresha menoleh ke sumber suara.
“Astaga…Jimmy??Sat..ayo cepet kita tolong mereka…”
Satya dan Fresha bergegas menolong Joshepira dan Jimmy.
Berna dan Robby juga berada di tempat tersebut.Saat melihat Jimmy dan Joshepira,mereka berlari menghampirinya.
“Josh….lo kenapa..?”
Robby dan Satya membopong Jimmy masuk ke dalam mobil.
“Josh..lo gak papa?”Tanya Berna.
“Kok lo bisa ada disini Ber..?”Tanya Joshepira.
“Iya gue lagi jalan-jalan sama Robby,trus gue liat lo disini”
“Hai” sapa Fresha.
Joshepira dan Berna menengok kearah Fresha.
“Jimmy cowok yang baik,jangan tinggalin dia ya” Fresha tersenyum dengan manis.
Joshepira tak merespon ucapan Fresha.
Satya dan Robby sudah selesai memasukkan tubuh Jimmy ke dalam mobil.
“Thanks bro..” kata Robby.
“Sama-sama..”
“Beb,kamu setir mobil sendiri gak papa khan?aku mau bawa mobil Jimmy”
Berna mengangguk.
“iya sayang..kamu hati-hati ya..”
Robby masuk ke dalam mobil.
Begitu juga dengan Joshepira,Satya dan Berna.Mereka semua masuk ke dalam mobil masing-masing.
***
Dalam perjalanan.
“Sat..aku udah gak punya apa-apa lagi sekarang..”
Satya membelai rambut Fresha dengan penuh kasih sayang.
Fresha merasakan damai dan tenang dengan belaian itu,belaian yang biasa Satya berikan kepada Fresha di saat Fresha sedang gundah dan gelisah.
“kamu kan masih punya aku..dan hidup kamu yang baru…”
Fresha tersenyum.Dia memeluk tubuh Satya yang sedang menyetir.Kepala Fresha kini berada di dada Satya.
“makasih sayang,”
“iya..”
Satya membelai pundak Fresha dengan lembut dan penuh kasih sayang.
***
Pagi-pagi di ruang tamu Joshepira.
Mata Jimmy perlahan membuka.
Jimmy melihat Joshepira sedang tidur di pundaknya.
“Joshepira?”
Berna dan Robby tertidur di sofa menunggu Jimmy semalaman.
Jimmy kaget melihat Fresha dan Satya sedang tidur di sofa sampingnya.
“Apaa yang udah terjadi..kenapa semua bisa kumpul disini..??”
Perlahan mata Joshepira terbuka.
“Jimm..kamu udah sadar?”
”Josh..apa yang udah terjadi??”
“Kamu semalaman mabok….parah….”
Jimmy terdiam sejenak berusaha mengingat-ingat sesuatu.
“Hey..sudahlah gak usah mikirin yang berat-berat..”
“Aku gak ngerti Josh…mereka ini pada ngapain disini?”
“Mereka semua yang datang nolongin kita..aku terjatuh saat memapahmu masuk kedalam mobil..untung mereka cepet dateng nolongin kita..”
“Kok kamu bisa tau aku ada di danau itu?”
“Sudahlah Jimm..gak usah di bahas..yang penting sekarang aku jalankan niatku untuk bertemu kamu ..”
“Emang niat apa Josh?”
Joshepira mengambil kalung mahal yang pernah dibelikan Jimmy dari saku jinsnya.
Joshepira menggenggam tangan Jimmy.
“Josh..kamu ini apa-apan sih Josh..”
Joshepira meletakkan kalung itu ke dalam tangan Jimmy.
Raut wajah Jimmy menjadi sedih dan kecewa ,Ia mengira kalung itu akan di kembalikan padanya.
“Hehe..hey kamu kenapa sih kok sedih gitu..aku cuma minta tolong pakein kalung ini kok..kamu mau khan?”
Joshepira tersenyum menggoda.
Jimmy tersenyum lega dibuatnya.
“Ya ampun Josh..kamu itu suka banget sih bikin aku sport jantung”
Joshepira menghadap membelakangi Jimmy.
Dia menaikkan rambutnya yang terurai ke atas.
Jimmy memakaikan kalung itu.
Joshepira kembali membalikkan badannya.
“Jimm..maafin aku atas kejadian kemaren ya..aku udah tau semuanya…”
“Tau apa?” Jimmy mengernyitkan alisnya.
“Tadi pas kamu mabok aku wawancarai kamu..dan kamu tu jawabnya polos banget Jimm..hahaha..maaf ya selama ini aku udah negative thinking sama kamu..”
“Ya ampun kamu tu ya……memanfaatkan kesempatan….dasar…”
Jimmy menggelitik tubuh Joshepira.
“Awww Jimmy geli Jim….hahahaha..udah Jim aduh geliii….”
Joshepira menahan tawanya.
“Aku benci banget waktu kamu balikin semua barang pemberianku..”
“Hehe..matre versi Joshepira kan bedaa..”
“Ya ya..emang beda..jangan tinggalin aku ya Josh..aku bahagia denganmu Josh..”
“Aku juga bahagia dengan pilihan hatiku Jimm…”Kata Fresha dengan tiba-tiba.
Joshepira dan Jimmy menengok kearah Fresha.
Fresha dan Satya tersenyum melihat Joshepira dan Jimmy.
“Gue juga bahagia..tak ada penantian yang sia-sia…akhirnya gue bisa ketemu Berna lagi .Gue bisa bertahan sampe sekarang dengan Berna tak lain karena ketulusan diantara kita..dan sebentar lagi gue akan segera melangsungkan pernikahan gue sama Berna..”
Berna tersipu malu mendengarnya.
“Waaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Semua bersorak gembira.
“Selamat ya Berna sayang…”
Joshepira merangkul Berna.Mereka melonjak dengan riang gembira.
Fresha tersenyum melihat Joshepira dan Berna.
“Ber .. aku udah menemukan apa yang aku cari ..” Bisik Joshepira.Berna tersenyum.
“Akhirnya semua berakhir dengan indah..” kata Fresha.
---The End----
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar