DO’A TERAKHIR YANG AKU PINTA
Karya Ardyan Putro Wahyudi
“kriiiiingg……”
“kriiiiinnnggg…..”
Jam 07.00,bel sekolah berbunyi Andre dan Bella bergegas masuk ke kelasnya yang agak berjauhan antara kelas aku dan Yantii.Sedangkan aku dan Yanti yang kelasnya saling berdekatan menuju ke kelas masing-masing.
“Yanti…..?
“yach….”
“entar jam istirahat kita ngumpul lagi ya di kantin?
“owh…..ya dech”
Aku masuk ke kelas aku sendiri dan Yantipun juga masuk ke kelasnya.2jam mata pelajaran berlalu.Jam 10.00,bel istirahat berbunyi .Setelah semua buku aku masukan ke dalam tas dan segera aku pergi ke kantin,tak lama kemudian Yanti datang bersama Andre,Bella,dan Ivan.
“Kevin..dah lama datang? Kata bella
“enggak,baru saja datang”
Karya Ardyan Putro Wahyudi
“kriiiiingg……”
“kriiiiinnnggg…..”
Jam 07.00,bel sekolah berbunyi Andre dan Bella bergegas masuk ke kelasnya yang agak berjauhan antara kelas aku dan Yantii.Sedangkan aku dan Yanti yang kelasnya saling berdekatan menuju ke kelas masing-masing.
“Yanti…..?
“yach….”
“entar jam istirahat kita ngumpul lagi ya di kantin?
“owh…..ya dech”
Aku masuk ke kelas aku sendiri dan Yantipun juga masuk ke kelasnya.2jam mata pelajaran berlalu.Jam 10.00,bel istirahat berbunyi .Setelah semua buku aku masukan ke dalam tas dan segera aku pergi ke kantin,tak lama kemudian Yanti datang bersama Andre,Bella,dan Ivan.
“Kevin..dah lama datang? Kata bella
“enggak,baru saja datang”
Kami berlima memesan makanan,sambil kami berlima makan juga sambil ngomongin tentang hal lain di luar pelajaran,tiba-tiba Ivan memotong pembicaraan kita dan mengajak kita berlima rujaan di rumah Yanti.
“gimana kalo kita setelah pulang sekolah nanti,kita rujaan di rumah Yanti? Setuju enggak…”
“aku,Bella,Andre serempak bilang OK…….’’
Setelah dari kantin aku pergi ke kelas ,karena bel masuk telah berbunyi.Acara belajar mengajarpun aktif di dalam kelas.Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 01.00,bel pulang berbunyi.kami berlima pulang ke rumah kita masing-masing.
Setelah aku sampai di depan pagar rumah,aku berhenti sejenak dan aku urungkan niat ku untuk masuk rumah.Melihat pemandangan orang tua yang lagi berantem,membuat hati aku pedih tuk mendengarnya.Aku segera pergi ke pantai yang lokasi memang agak sedikit jauh dari rumah,mungkin di sinilah aku bisa menemukan ketenangan hati,jiwa,dan pikiran.
Tak lama kemudian Yanti nelfon ke ponsel aku
“vin,kamu ada di mana? Temen udah nungguin kamunih mulai tadi”
“aku lagi sendiri Yan,kamu bisa enggak jemput aku di pantai cemara?
“yaudah aku jemput kamu,jangan kemana-mana”
“iya…… makasih
15 menit kemudian Yanti datang dengan menggunakan sepedah metic Vario,suara sepeda yang dikendarainya membangunkan aku dari lamunan ku.
“Vin kamu kok ada di sini? Baju kamu juga belum ganti”sambil mengasihkan tisu basah kepadaku,untuk menghilangkan rasa kusam di wajahku.
“ aku enggak pulang kerumah Yan,aku gak tahu apa yang terjadi di rumah,aku datang kedua orang tua aku berantem di rumah.jadi aku pergi ke sini untuk mencari ketenangan
“kenapa ya selalu kayak gini di rumah aku? Aku capek Yan melihat mereka yang selalu berantem,aku pingin keharmonisan dalam keluargaku,seperrti mereka yang menyangi aku di masa kecil dulu
“kamu yang sabar ya…..,mungkin tuhan masih melatih kesabaran kamu.Aku akan berjanji Vin ma kamu,aku akan selalu ada untuk kamu disaat kamu sedih dan disaat kamu membutuhkan aku.Sapa tahu aku bisa sedikit menghibur kamu”
Kami berdua pergi kerumah Yanti,aku setir sepedah dia dengan penuh ketenangan.Sampai di rumah Yanti kami berlima rujaan dengan penuh canda tawa.Tak terasa jam sudah pukul 16.30,di rumah Yanti sudah pada sepi,hanya ada aku dan dia di rumahnya karena yang lain udah pada pulang semua.
“Yanti…?
“ya…ada apa?”
“kamu ikut aku yuk?
“kemana? Emang kamu enggak mau pulang?”
“percuma aku pulang,pasti sampai rumah semuanya diem-dieman gak ada yang mau berkata”
“yaudah…,tapi jangan lama-lama ya?
Lalu aku dan Yanti pergi ke pantai tadi,yang memberikan aku ketenangan.mungkin di sinilah dan saat ini waktu yang tepat untuk bilang semuanya,kepadanya.
“Yan…mungkin hidup aku enggak panjang lagi”
“kamu kenapa Kevin…,kamu jangan ngomong kaya gitu yang …yang menentukan hanya tuhan.
“aku juga tidak tahu,di benak aku hanya ada itu.Tapi aku enggak tahu masi berapalama lagi nafas ini akan berhenti tuk berhembus.”
“ Yan,kalo aku mati nanti,kamu jaga ya diri kamu baik-baik”
“enggak Kevin,kamu tidak boleh ninggalin aku.aku sayank sama kamu,aku enggak ingin kamu pergi jauh dari hidup ku”
“sebenernya pertama aku lihat kamu,aku suka sama kamu,tapi aku enggak bisa ngungkapin sama kamu tentang perasaanku,karena aku sadar kalau aku tidak akan lama untuk bersama mu”
Air mata Yantipun mengalir di pipinya
“Vin,Tuhan itu maha pengatur segalanya jadi enggak ada yang bisa ngehalanginya.Hidup dan matimu hanya dia yang tahu.Aku mohon ma kamu,kamu jangan ninggalin aku kita jalani hidup bersama-sama.”
Aku peluk Yanti,aku hapus air mata di pipinya.Lalu aku pulang ninggalin dia,sampai di rumah,apa yang aku katakana ke Yanti itu benar,semua pada diem-dieman enggak ada yang mengucapkan kata sepatahpun.Segera aku masuk kamar dan tak lama kemudian lampu padam,aku segera keluar untuk mengambil senter.Pas membuka pintu kamar,ayah aku membukanya lebih dulu dari luar dengan keras sehingga pintu itu menghantam kepalaku.Lantaipun berlumur darah dari kepalaku dan akupun tak berdaya.Mungkin tuhan sudah merencanakannya dari awal,waktu yang tepat untuk aku pergi.semoga dengan kepergianku ini semuanya menjadi lebih baik dari yang dulu.”Tuhan aku mohon jagalah Yanti,jangan kau hapus senyum di bibirnya,jangan kau basahi pipinya dengan air matanya,aku pingin melihatnya selalu tersenyum”
“gimana kalo kita setelah pulang sekolah nanti,kita rujaan di rumah Yanti? Setuju enggak…”
“aku,Bella,Andre serempak bilang OK…….’’
Setelah dari kantin aku pergi ke kelas ,karena bel masuk telah berbunyi.Acara belajar mengajarpun aktif di dalam kelas.Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 01.00,bel pulang berbunyi.kami berlima pulang ke rumah kita masing-masing.
Setelah aku sampai di depan pagar rumah,aku berhenti sejenak dan aku urungkan niat ku untuk masuk rumah.Melihat pemandangan orang tua yang lagi berantem,membuat hati aku pedih tuk mendengarnya.Aku segera pergi ke pantai yang lokasi memang agak sedikit jauh dari rumah,mungkin di sinilah aku bisa menemukan ketenangan hati,jiwa,dan pikiran.
Tak lama kemudian Yanti nelfon ke ponsel aku
“vin,kamu ada di mana? Temen udah nungguin kamunih mulai tadi”
“aku lagi sendiri Yan,kamu bisa enggak jemput aku di pantai cemara?
“yaudah aku jemput kamu,jangan kemana-mana”
“iya…… makasih
15 menit kemudian Yanti datang dengan menggunakan sepedah metic Vario,suara sepeda yang dikendarainya membangunkan aku dari lamunan ku.
“Vin kamu kok ada di sini? Baju kamu juga belum ganti”sambil mengasihkan tisu basah kepadaku,untuk menghilangkan rasa kusam di wajahku.
“ aku enggak pulang kerumah Yan,aku gak tahu apa yang terjadi di rumah,aku datang kedua orang tua aku berantem di rumah.jadi aku pergi ke sini untuk mencari ketenangan
“kenapa ya selalu kayak gini di rumah aku? Aku capek Yan melihat mereka yang selalu berantem,aku pingin keharmonisan dalam keluargaku,seperrti mereka yang menyangi aku di masa kecil dulu
“kamu yang sabar ya…..,mungkin tuhan masih melatih kesabaran kamu.Aku akan berjanji Vin ma kamu,aku akan selalu ada untuk kamu disaat kamu sedih dan disaat kamu membutuhkan aku.Sapa tahu aku bisa sedikit menghibur kamu”
Kami berdua pergi kerumah Yanti,aku setir sepedah dia dengan penuh ketenangan.Sampai di rumah Yanti kami berlima rujaan dengan penuh canda tawa.Tak terasa jam sudah pukul 16.30,di rumah Yanti sudah pada sepi,hanya ada aku dan dia di rumahnya karena yang lain udah pada pulang semua.
“Yanti…?
“ya…ada apa?”
“kamu ikut aku yuk?
“kemana? Emang kamu enggak mau pulang?”
“percuma aku pulang,pasti sampai rumah semuanya diem-dieman gak ada yang mau berkata”
“yaudah…,tapi jangan lama-lama ya?
Lalu aku dan Yanti pergi ke pantai tadi,yang memberikan aku ketenangan.mungkin di sinilah dan saat ini waktu yang tepat untuk bilang semuanya,kepadanya.
“Yan…mungkin hidup aku enggak panjang lagi”
“kamu kenapa Kevin…,kamu jangan ngomong kaya gitu yang …yang menentukan hanya tuhan.
“aku juga tidak tahu,di benak aku hanya ada itu.Tapi aku enggak tahu masi berapalama lagi nafas ini akan berhenti tuk berhembus.”
“ Yan,kalo aku mati nanti,kamu jaga ya diri kamu baik-baik”
“enggak Kevin,kamu tidak boleh ninggalin aku.aku sayank sama kamu,aku enggak ingin kamu pergi jauh dari hidup ku”
“sebenernya pertama aku lihat kamu,aku suka sama kamu,tapi aku enggak bisa ngungkapin sama kamu tentang perasaanku,karena aku sadar kalau aku tidak akan lama untuk bersama mu”
Air mata Yantipun mengalir di pipinya
“Vin,Tuhan itu maha pengatur segalanya jadi enggak ada yang bisa ngehalanginya.Hidup dan matimu hanya dia yang tahu.Aku mohon ma kamu,kamu jangan ninggalin aku kita jalani hidup bersama-sama.”
Aku peluk Yanti,aku hapus air mata di pipinya.Lalu aku pulang ninggalin dia,sampai di rumah,apa yang aku katakana ke Yanti itu benar,semua pada diem-dieman enggak ada yang mengucapkan kata sepatahpun.Segera aku masuk kamar dan tak lama kemudian lampu padam,aku segera keluar untuk mengambil senter.Pas membuka pintu kamar,ayah aku membukanya lebih dulu dari luar dengan keras sehingga pintu itu menghantam kepalaku.Lantaipun berlumur darah dari kepalaku dan akupun tak berdaya.Mungkin tuhan sudah merencanakannya dari awal,waktu yang tepat untuk aku pergi.semoga dengan kepergianku ini semuanya menjadi lebih baik dari yang dulu.”Tuhan aku mohon jagalah Yanti,jangan kau hapus senyum di bibirnya,jangan kau basahi pipinya dengan air matanya,aku pingin melihatnya selalu tersenyum”
PROFIL PENULIS
NAMA:ARDYAN PUTRO WAHYUDI
ALAMAT:BANYUATES,SAMPANG,MADURA
TTL:19/10/1994
SEKOLAH:SMAN 1 KETAPANG
ALAMAT SEKOLAH:SAMPANG MADURA
ALAMAT FACEBOOK:ARDYAN ZUBASTIAN
ALAMAT:BANYUATES,SAMPANG,MADURA
TTL:19/10/1994
SEKOLAH:SMAN 1 KETAPANG
ALAMAT SEKOLAH:SAMPANG MADURA
ALAMAT FACEBOOK:ARDYAN ZUBASTIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar