Minggu, 05 Agustus 2012

Cerpen Motivasi - Gitar Tua Joko

GITAR TUA JOKO
Karya Septian Joko Sulistyo

Joko benar-benar gimana harus meyakinkan Ayahnya yang udah mati-matian cari duit buat membiayayai sekolah Joko.Pasalnya,setelah Ayahnya membayar SPP ternyata Joko sering sekali bolos sekolah,Kata teman-temannya kalo Joko bolos sekolah Dia sering ngamen,Joko yang bercita-cita ingin menjadi musisi merengek-rengek minta dibelikan Gitar baru
"Emangnya kenapa Ko,kalo Ayah gak beliin Gitar baru?" Ayahnya kesal setengah mati
"Ya elaa, Yah! Joko kan malu,Yah! Masak sih Joko pakai gitar tua punya warisan Ayah! Mana ada orang yang mau lihat Gitar yang usang dan rapuh kayak gitu...?"
"kan itu masih bisa dipakai.Ntar kamu belajar nari Jaipong aja biar punya bakat yang lain!"
"Ayah tega amat, sih! Masak Joko disuruh Nari Jaipong...? Yang bener aja, Yah emang Ayah ga mau apa punya anak yang pintar main gitar? Kalo pingin Joko sukses didukung dong!
"Haiiyaa....! Kamu malah nyeramahi Ayah ! "

Ayah Joko bertolak kebelakang Joko mulai ketakutan.
"Ampun Yah... Joko nggak bermaksud nyeramahi Ayah..." harusnya yang diceramahi itu kamu ! Kamu itu udah untung Ayah manjain dari kecil . Ayah sekolahin sampai SMA..!
"Joko cuman minta gitar kok,Yah..." kali ini nada Joko melemah
"Ayah ngerti! Tapi kan tau sendiri,berapa harga gitar itu..?"

Joko terdiam.Joko udah tau kalo harga gitar yang dia inginkan sebesar sembilan ratus dua puluh ribu rupiah. Itu gitar yang paling keren diantara gitar teman"nya , yang harganya jauh lebih murah sebenarnya ada yang harganya sekitar seratus sampai tiga ratus ribu.Perihal gitar gitar itu udah Joko dan Ayah tanyakan kemarin ditoko musik dekat rumah mereka
"Daripada beli gitar itu,mending juga buat beli beras!"Ayah berjalan keluar rumah.Joko mengejar Ayahnya
"Yah!"
"Bodo.Ah!"
"Yah! tunggu dulu !"Joko memegang tangan Ayahnya.Ayah meronta-ronta agar Joko melepas pegangannya
"Yah,denger dulu.."

Ayah berhenti dan menghela nafas,menunggu Joko ngomong .

Sebenarnya Ayah udah ga mau lagi dengerin omongan si Joko karena Joko itu pintar ngerayu .Bisa bisa ia bakalan termakan omongan si Joko. Joko itu anak kebanggaannya. Anak kesangannya. karena Joko paling ambisius diantara anggota keluarga lainnya.
"Yah sekarang Joko mau ngomong jujur.."
"Ya..udah ngomong aja, asal nggak nyinggung nyinggung gitar sembilan ratus dua puluh ribu rupiah itu..."

Joko tersenyum dan menangguk setuju, meski sebenarnya yang bakal ia omongin nanti buntut buntutnya bakal sampai kesoal gitar juga
"Begini Yah sekarang ini kan Joko lagi deketin si Bunga . Ayah tau kan Bunga . putri tunggal Pak Bon.

Nah Bunga itu naksir banget sama si Joko . kalo Joko udah lulus SMA nanti, Bunga bilang Joko langsung bisa kerja dicafe milik keluarganya . Ayahtau nggak , katanya kalo kerja didicafenya harus punya alat musik sendiri.
"Ga usah pakai Alat musik modal nyanyi aja!'
"Ayah kan tau sendiri suara Joko kayak kapal pecah, apalagi Joko dijanjiin bakalan tampil terus. Nah kalo gitar aja ga punya? Gimana jadinya?"
"Tuh kan gitar lagi!" Ayah kesal dan hendak keluar dari rumah
"Yah, Tunggu dulu!"
"Tadi katanya ga lagi ngebahas gitar?!"
"Ini penting, Yah !"Kembali kesoal gitar
"Kalo Joko masih tidak punya gitar bakalan ga diterima"

Joko terlihat sedih sekali . entah sungguh sungguh sedih atau cuma taktiknya aja. Joko menunjukan wajah sedihnya ke Ayah . sehingga Ayahnya jadi iba . langsung menuruti kemauan Joko .

Dan sekarang ini Ayah Joko tampak merenung . Joko sendiri Mengatur nafas
"Gimana Yah...?"

Ayah Joko masih tetap diam . Yah mulai garuk garuk kepala sambil memandang Joko .
"Ntar deh Aah usahain !" ujar Ayah . akhirnya , membuat Joko Bersorak dalam hati

Joko langsung berlari kekamarnya . Joko tersenyum senang menghadap kecermin ." Uuh , akhirnya berhasil juga !" keluh Joko dalam hati .

seminngu kemudian , Joo dibelikan gitar .

Gitar yang harganya sembilan retus dua puluh ribu rupiah itu telah dibelinya.

keesokan harinya Joko pergi kesekolah dan duduk didalam kelasnya tampak berbincang bincang dengan Jono .
"Jon , Gue udah bel gitar Baru nih" ngomong dengan sombongnya
'kenapa beli baru ?, terus gitar Lo yang Tua itu , Lo kemanain ?"
"kan Lo tau sendiri Gitar yanglama udah jelek, lagian udah Gue simpan di Kardus sekarang ada digudang"
"Wah sekarang aja Lo lupain dulu dulu Lo Banggain , jangan lupakan yang lama Dia juga berkarya membuat lagu lagumu"
"Aah.. Lo cerewet ! eh , ada Bunga tuhh" Joko terlihat senang
"Lo masih berteman sama si Bunga?"
"oyee. emangnya kenapa Jon?" Joko sedikit heran
"Dia itu matre ,penipu lagian pacarnya juga banyak"
"ahh...! apa Lo kata dah ! , bilang aja Lo cemburu!"

Joko Berlari kearah Bunga dan meninggalkan joko Teman akrabnya itu
"Hai?"
"Hai juga " Bunga memamerkan senyumnya
"ke kantin yukk?"
"Iyya .. Kamu yang bayarin ya "
"iyya deh, kan Aku yang ngajak" sebenarnya Joko lagi bokek tapi demi Bunga Joko ngelakuin apa aja yang Dia mau.

setelah mereka berdua selesai makan , Bunga bilang sesuatu pada Joko
"Ko, besok jalan jalan yukk , ke Mall?"
"Heg, Joko kaget, jalan jalan ?"
"iya, bisa nggak?" Bunga memamerkan senyumnya lagi
"iyya , bisa kok , tenang aja " Joko membalas senyumnya

Sepulang sepulang dari sekolah , Joko pun kebingungan didalam kamarnya . Joko lagi mikir bagaimana bisaJoko jalan jalan tanpa ada rupiah diDomprtnya. Uugh , minta sama Ayah kaga mungkin banget. Joko kebingungan . lalu Joko menatap wajahnya dicermin sambil sambil memainkan Gitar barunya itu .

Yup,Joko punya akal ! Joko Tau gimana caranya punya uang biar bisa menyenangkan hati Bunga .

Joko pun pergi ketoko musik itu . Joko kembali dengan penjaga toko . Joko bilang pada si penjaga toko itu .

kalo gitarnya bermasalah , Joko minta gitar yang baru dibeli itu dikembalikan dan menuntut ganti rugi , jelas aja si penjaga toko itu ga terima , karena Joko merengak akhirnya penjaga toko itu menyerah juga
" Gimana kalo gitar ritu dikembalikan, uang Kamu juga dikembalikan?!"

ujar si penjaga toko musik itu dengan kesal , karena kehabisan akal
"Setuju...Pak!"

Joko keluar dari toko musik itu dam memasukan uangnya kesaku , lalu pergi .

Joko emang jadi Jalan jalan bareng Bunga , cewek yang lagi Dia pedekatein . Dan siang itu mereka abis shopping diMal. Bunga membawa belanjaan banyak banget. Wajah Bunga tampak ceria . Wajah Joko agak agak kusut. soalnya semua Dia yang bayarin
"Makasih ya Ko.. , Udah di beliin macem macem"
"Joko tersenyum garing ,"sama sama ..."Suaranya terdengar lemas banget

Joko meliha peluang dan langsung melontarkan jurus rayuaanya ," Yaah , Kalo itu bikin Kamu senang , kenapa nggak Aku lakuin ? Ya, enggak?" Bunga menatap Joko terharu
"Hm.. , Kamu baik banget sih Ko .... , Eh... Aku pesen pizza buat adek Aku ,ya ? Dia sms minta dibeliin okeh oleh tadi, bolehkan?" ungkap Bunga

Joko kaget dan gugup ,"oh, boleh boleh !"

saat Bunga pesen pizza . Joko dengan panik mengeluarkan Dompetnya, membuka isinya lalu mengintip dibawah meja . tangannya sibuk sisa uang didalamnya .

Joko panik . " Aduuuh ..mampus . mepet banget !" setelah selesai pesen beli pizza , Bunga menatap Joko " Kenapa Ko ?"
"Oh , eh, Nggak ! nggak pa-pa!"

waktu sudah sore mereka berdua pulang . Joko mengantar Bunga sampai didepan rumahnya.
"Makasih ya Ko" sambil membawa barang belanjaanya
"Oh,iya sama sama " tersenyum kaku
"Ya udah,Aku masuk dulu ya , Daaa"

setelah bunga masuk kerumahnya . Joko pulang jalan kaki karna rumah Joko tidak jauh dari rumah Bunga. sesampainya dirumah.
"Aku pulang "
"Darimana Ko?" Tanya Ayah
"Habis jalan jalan Yah"
"Sama siapa?"
"sama Bunga" Joko langsung masuk kekamarnya dan menatap kecermin
"Ternyata yang selama ini dibicarakan Jono memang benar, Joko buta karna cinta!" keluh Joko dalam hati

Joko kali ini benar benar sangat takut dan bingung , bagaimana harus meyakinkan Ayahnya lagi . Pasalnya uang yang dibeli buat beli gitar tersebut adalah uang tabungan terakhir Ayah
" Ya , Tuhan ampunilah Saya yang selama ini s'lalu ceroboh dan s'lalu memikirkan diri sendiri , kuatkanlah Joko Ya... Tuhan" Berdoa Joko dalam hati
"Apa Joko harus bicara jujur Yaah ?" dengan keberanian yang kuat Joko beranjak keluar dari kamarnya dan mencari Ayahnya
"Yah ... Joko mau ngomong jujur "
"Ada apa lagi Ko?"
"Soal gitar Yah"
"kenapa lgi gitarnya?"
"Gitarnya Joko jual Yah "
"BUAT APA KAMU JUAAAL!!?... bagaimana Ayah bisa mempercayai Kamu lagi Ko! lagian itu juga uang terakhir Ayah !" Geram Ayah
"Maafin Joko Yah " lalu Joko bercerita bagaimana panjang lebar bagaimana uang itu bisa ia jual , setelah bercerita begini begitu Ayah hanya terdiam selama beberapa menit dan akhirnya bicara juga
" Ko sebelum Kamu cinta orang lain cintailah dirimu sendiri ,

sebelum Kamu mempercayaiorang lain percayai dirimu sendiri , jadilah dirimu sendiri !"
"iyya Yah , Joko ngerti " Joko langsung berlari ke dalam gudang dan mengambil gitar tua yang diselimuti debu itu dan dibersihkannya. setelah selesai membersihkan Joko kembali berbincang dengan Ayahnya
"Yah , Joko akan berkarya lagi dengan gitar ini dan akan bertanggung jawab "

Sejak saat itu Joko mulai bisa ngelupain Bunga dan berkonsenterasi kebakatnya . Joko mencari pekerjaan kesana kemari dan setelah satu bulan lebih uangnya sudah terkumpul , uang itu Joko berikan untuk Ayahnya.
"Yah, ini uangnya buat Ayah , Joko sadar selama ini hanya meminta uang saja , ternyata harus ada perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkannya "
"tidak perlu Ko , uang itu Kamu simpan saja , dengan Kamu bertanggung jawab saja Ayah sudah bangga "

Ayah memeluk Joko dengan eratnya dan berlinang air mata begitu juga dengan Joko

Dan sampai saat ini Gitar Tua itu masih digunakan Joko untuk berkarya . dimanapun ada Joko juga ada Gitar tuanya .

(Ternyata yang selamanya Tua tidak Jelek
Ternyata yang selamanya Tua tidak buruk
Tapi mereka punya segudang pengalaman yang harus kita CONTOH!!!!)

TAMAT

PROFIL PENULIS
Nama : Septian Joko Sulistyo
TTL : Malang , 09 09 1995
Sekolah : SMK REKAYASA DENPASAR
Alamat : Denpasar , BAdung Gatot Subroto
Agama : Kristen
Add facebook Septian_jakson@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar