ARTI PERSAHABATAN
Karya Sri Hasih Nurhayati
Kata orang persahabatan tidak mengenala namanya perbedaan, waktu, jarak, harta ataupun suku. Apapun itu, sahabat akan tetap ada. Sahabat sejati tidak akan pergi walaupun dia telah disia-siakan bahkan tidak dianggap akan arti kehadiranyya dan juga perbuatannya. Yang ada dalam benak dari seorang sahabat adalah bisa selalu ada untuk orang-ornag yang ada didekatnya, entah orang tersebut mengaanggapnya hanya sebatas teman biasa atau orang yang berarti, yang terpenting baginya bisa membantu orang-orang yang ada didekatnya.
Karya Sri Hasih Nurhayati
Kata orang persahabatan tidak mengenala namanya perbedaan, waktu, jarak, harta ataupun suku. Apapun itu, sahabat akan tetap ada. Sahabat sejati tidak akan pergi walaupun dia telah disia-siakan bahkan tidak dianggap akan arti kehadiranyya dan juga perbuatannya. Yang ada dalam benak dari seorang sahabat adalah bisa selalu ada untuk orang-ornag yang ada didekatnya, entah orang tersebut mengaanggapnya hanya sebatas teman biasa atau orang yang berarti, yang terpenting baginya bisa membantu orang-orang yang ada didekatnya.
Dan inilah kisah persahabatnku. Aku adalah seorang gadis biasa, yang hidup ditengah-tengah masyarakat jawa, yang masih sangat kental ikatan kekeluargaannya. Aku dididik sejak kecil untuk bisa menghargai orang lain, dan menolong orang lain, diajarkan tentang kelapang dadaan dan diajarkan untuk meminta pamrih pada orang lain.
Tapi aku adalah seorang yang terbiasa menyendiri, aku tak terlalu suka keramaian, aku lebih suka duduk diberanda rumah, dan mengisi hari-hariku dengan menulis. Aku sangat suka menulis, apapun itu, aku suka menulis semua apa yang ada dalam pikiranku. Hingga suatu hari aku didatangi oleh seorang yang merubah duniaku.
“hai, kamu asih ya?” Tanya orang itu kepadaku
“iya, kamu siapa?” tanyaku sambil menatap lekat orang itu, siapa tau aku mengenalnya
“kenalin, aku aria” orang itu mengulurkan tangannya
Aku kemudian membalas uluran tangan aria, ternyata dia adalah tetangga baruku. Aku tak tau dari mana dia tau namaku. Mungkin saja dari orang-rang yang ada dilingkunganku. Atau mungkin saja dia sudah lama mengenalku. Hah apapun itu aku tak terlalu peduli.
Aria sering mengusikku, diam-diam dia sering muncul dari belakangku, membaca setiap baris goresan penaku yang kutulis pada kertas-kertas putih buku diaryku. Setelah selesai aku menulis barulah dia mengagetkaknku, dengan mengulang kata-kata yang aku tulis dalam diary ku.
“aku gag suka sama orang baru itu, dia usil dan sering menggangguku” kata aria mengagetkanku
“kamu..!!” kataku kaget bukan main, aku merasa gag enak
“kamu kenapa sih gag suka sama aku, ?” Tanya aria
“em soalnya kamu usil” kartaku kemudian
“em kamu itu cewek paling aneh yang pernah aku kenal” kata aria padaku
“maksud kamu” kataku sambil menatap nya lekat-lekat
“iya, kamu tu gag kayag cewek-cewek pada umumnya, kamu itu agaikan sebatang kara ditengan lautan mentimun” kata aria sekenanya
“aku makin gag ngerti” kataku
“iya, kamu tu kenapa sih suka banget menyendiri, kenapa kamu gag mencoba mencari teman” Tanya aria
“aku lebih suka sendiri” jawabku singkat
“kenapa, padahal aku lihat kamu itu orangnya suka menolong, tapi kenapa kamu gag punya teman” Tanya aria
Aku hanya diam, tak menjawab, hanya menunduk. Aria tau kalau perkataanya telah sedikit menyinggungku,
“maaf ya sih, aku tu gag ingin apa-apa, aku Cuma pengen kamu bisa bangkit, dunia ini tak sebesar daun kkelor” kata aria lalu meninggalkan ku sendiri.
Aku kemudian hanya duduk termenung, mungkin benar kata aria, bagaimana aku bisa mendapatkan teman kalau aku hanya berdiam diri.
Dan akhirnya Aria adalah sahabat petama yang aku punya, dia selalu ada buatku, dia selalu menghiburku, kini duniaku menjadi berubah. Aku pun juga selalu ada untuk aria, bagiku aria sangat penting, karena dia telah merubah warna hidupku. Dulu aku yang hanya seorang yang pendiam, berubah sedikit menjadi agag cerewet, tapi tidak berlebihan.
“makasih ya, arya udah jadi sahabat ku”
“iya sih, sama-sama, pokonya kita harus jadi sahabt selamanya”
“iya, apapun yang terjadi”
Dan tak terasa kami sudah setahun bersahabat, dan kini kami sama-sama kuliah, awal-awal kuliah kami masih sering bertemu, tapi stelah beberapa kuliah, kami jarang bertemu dan jarang berkomunikasi. Aku mencoba mengirim pesan pada aria, tapi tidak ada balasan. Aku merasa ada yang berubah darinya. Aku tak tau apa penyebabnya, semua pesan yang kukirim lewat sms, tak ada satupun yang dibalas.
Aku merasa ada yang kurang setelah perubahan aria kepadaku, kini tak ada lagi pesan-pesan dari aria yang kuterima. Apa benar aria telah melupakaknku, karena dia telah mendapat teman baru, seingatku aria hanya sekali menghubungiku, itu juga karena dia minta tolong untuk dibuatkan tugasnya, pada saat itu aku merasa lega aku kira aria gag lupa sama aku, tapi ternyata aku salah. Itu bisa dibilang pesan terakhir ariya, setelah 2 bulan terakhir.
“hai sih, ngelamun aja” kakak ku mengagetkanku
“eh kak, bikin aku kaget aja”
“iya abisnya kamu ngelamun aja, mikirin apa sih”
“aku bingung aja kak, kakak tau kan kalau selama ini aku berteman baik dengan aria, tapi udah 2 bulan terakhir ini dia berubah kak” keluhku pada kakakku
“berubah gimana?”
“iya kak, sms ku gag pernah dibls, kalau aku telfon juga gag pernah diangkat”
“yah mungkin aja dia sibuk sih”
“iya masak sibuk 2 bulan sih kak” kataku kemudian
“em ya udah nanti biar kakak bantu cari tau deh” kata kak sinta
Waktu hari minggu aku memutuskan untuk pergi kedanau, biasa aku dan aria sering bermain disana. Pada saat itu aku melihat aria, tapi tak sendiri, dia bersama dengan seorang pria, aku mencoba mendekati mereka, tapi langkahku kemudian terhenti,
“gimanaa arya, apa kamu udah berhasil menjauhi asih” Tanya orang itu
“iya, aku udah buat dia benci sama gue juga, sekarang lo udah puaskan” kata aria
“bagus aria, kerja bagus, ini uang buat lo” orang itu memberikan uang pada aria
Aku tak mengerti apa maksud dari semua itu lalu orang itu berkata
“itu uang buat lo, dari kerja keras lo, sesuai dengan perjanjian, lo itu emang the best”
Aku tak tahan lalu aku menghampiri mereka
“aria, apa maksudnya semua ini, jadi kamu selama ini baik sama aku,dan berpura-pura jadi sahabat aku karena uang” aku berkata sambil berlinang air mata
Aria hanya diam, lalu orang itu yang menjelaskan
“iya, betu sekali, dan aria udah berhasil melakukannya, 1 tahun yang lalu, saya dan aria membuat perjanjian dan taruhan jika aria berhasil buat kamu mau bersahabat dengan dia maka aria akn mendapat uang”
“aku gag nyangka ya, ternyata kamu begini, dulu kamu yang bilang, bahwa sahabat itu lebih berharga dari apaun, tapi kenapa kamu justru melakukan ini sama aku” kataku sambil menangis
Aku benar-benar kecewa dan sedih, orang yang kuanggap sahabatku ternyata gag lebih dari seorang yang tak punya perasaan, dia menukar arti persahabatan ini dengan uang.
“maafin aku sih, sebenarnya aku juga gag mau ngelakuin ini aku terpaksa” kata aria
“sebenarnya aku punya salah apa sih sama kamu ya, sampe kamu tega kayag gini” kataku
“aku bener-bener minta maaf sih, aku pada saat itu emang lagi butuh uang” kata aria
“lalu kenapa harus aku yang menjadi bahan taruhanya, lalu apa arti persahabatan kita selama ini”
“karena kamu itu orangnya super pendiam, dan susah buat diajak ngomong, makanya kamu jadiin bahan taruhan” kata teman aria tadi
“aku sebenarnya juga mengaggapmu sahabat terbaik ku sih, aku dua bulan ini menjauhi kamu, karena aku gag mau kamu tahu soal taruhan ini, aku gag mau menghianati persahabatan kita, gue moon maafin gue sih” kta aria
“udah lah ya, kamu gag perlu minta maaf, makasih buat semuanya”
Aku pulang dengan berlinangan air mata, aku gag nyangka, ternyata sekarang persahabatan bisa ditukar dengan uang, padahal aku telah benar-benar menganggap aria teman baikku. Aku pandangi gelas persahabatan kami. 1 tahun yang sangat berarti buatku, ternyata tak berarti apa-apa buat arya. Aku menagis dalam kamarku, rasa ini bahkan lebih sakit dari rasa putus dari pacar. Terdengar suara pintu kamarku diketuk-ketuk
“sih, gue mohon keluar dari kamar, gue mau ngomong sama lo” suara arya diluar. Aku tak menghiraukannya, rasa sakit hati ku sudah lah amat kuat tertancap dalam hatiku.
“gue tau gue salah, tapi gue terpaksa sih, pada saat itu gue ada hutang sama orang tadi, karena buat berobat ibu gue, jadi gue terpaksa terima taruhannya “ kata aria
“tapi kenapa harus gue sih ya, kenapa?” Triakku
“itu karena pilihan dia, aku juga gag ada maksud sih, gue akan melakukan apa ja sih biar lo mau maafin gue” kata aria
“pergi dan jangan pernah temui aku lagi, dan jangan muncul didepan ku lagi, aku nyesel kenal kamu” teriaku.
“baik, kalau itu buat kamu maafin gue, gue akan pergi, jaga diri kamu baik-baik sih”
Setellah itu, aria pergi, dalam hatiku sebenarnya tak rela, tapi aku juga sngat benci diperlakukan seperti ini. 3 hari setelah hari itu, aku kemudian mendengar Aria meninggal karena kecelakaan motor, aku begitu kaget. Dan aku datangi keluarganya, biar bagai manapu, aria pernah menjadi sahabatku. Aku menghadiri pemakamannya, aku tak kuasa menahan air mataku, melihat jenasah sahabatku itu, menghilang, ditelan bumi. Tenyata arya benar-benar tak akan muncul lagi dihadapanku selamanya.
“nak, apa kamu yang namanya asih” ibu arya mendekatiku
“iya benar bug” kataku, sambil menghapus air mataku.
Ibu tua itu lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, sebuah amplop putih dia ulurkan kepada ku
“saat masih dirawat dirumah sakit, aria menuliskan surat ini untukmu, padahal pada saat itu, dia sangat kesusahan untuk memegang pena saja,tapi dia bersikeras” kata ibunya aria, lau pergi
Saat dirumah, aku buka surat itu, tanganku gemetar dan air mataku mengalir dipipiku
“hai, kamu asih ya?” Tanya orang itu kepadaku
“iya, kamu siapa?” tanyaku sambil menatap lekat orang itu, siapa tau aku mengenalnya
“kenalin, aku aria” orang itu mengulurkan tangannya
Aku kemudian membalas uluran tangan aria, ternyata dia adalah tetangga baruku. Aku tak tau dari mana dia tau namaku. Mungkin saja dari orang-rang yang ada dilingkunganku. Atau mungkin saja dia sudah lama mengenalku. Hah apapun itu aku tak terlalu peduli.
Aria sering mengusikku, diam-diam dia sering muncul dari belakangku, membaca setiap baris goresan penaku yang kutulis pada kertas-kertas putih buku diaryku. Setelah selesai aku menulis barulah dia mengagetkaknku, dengan mengulang kata-kata yang aku tulis dalam diary ku.
“aku gag suka sama orang baru itu, dia usil dan sering menggangguku” kata aria mengagetkanku
“kamu..!!” kataku kaget bukan main, aku merasa gag enak
“kamu kenapa sih gag suka sama aku, ?” Tanya aria
“em soalnya kamu usil” kartaku kemudian
“em kamu itu cewek paling aneh yang pernah aku kenal” kata aria padaku
“maksud kamu” kataku sambil menatap nya lekat-lekat
“iya, kamu tu gag kayag cewek-cewek pada umumnya, kamu itu agaikan sebatang kara ditengan lautan mentimun” kata aria sekenanya
“aku makin gag ngerti” kataku
“iya, kamu tu kenapa sih suka banget menyendiri, kenapa kamu gag mencoba mencari teman” Tanya aria
“aku lebih suka sendiri” jawabku singkat
“kenapa, padahal aku lihat kamu itu orangnya suka menolong, tapi kenapa kamu gag punya teman” Tanya aria
Aku hanya diam, tak menjawab, hanya menunduk. Aria tau kalau perkataanya telah sedikit menyinggungku,
“maaf ya sih, aku tu gag ingin apa-apa, aku Cuma pengen kamu bisa bangkit, dunia ini tak sebesar daun kkelor” kata aria lalu meninggalkan ku sendiri.
Aku kemudian hanya duduk termenung, mungkin benar kata aria, bagaimana aku bisa mendapatkan teman kalau aku hanya berdiam diri.
Dan akhirnya Aria adalah sahabat petama yang aku punya, dia selalu ada buatku, dia selalu menghiburku, kini duniaku menjadi berubah. Aku pun juga selalu ada untuk aria, bagiku aria sangat penting, karena dia telah merubah warna hidupku. Dulu aku yang hanya seorang yang pendiam, berubah sedikit menjadi agag cerewet, tapi tidak berlebihan.
“makasih ya, arya udah jadi sahabat ku”
“iya sih, sama-sama, pokonya kita harus jadi sahabt selamanya”
“iya, apapun yang terjadi”
Dan tak terasa kami sudah setahun bersahabat, dan kini kami sama-sama kuliah, awal-awal kuliah kami masih sering bertemu, tapi stelah beberapa kuliah, kami jarang bertemu dan jarang berkomunikasi. Aku mencoba mengirim pesan pada aria, tapi tidak ada balasan. Aku merasa ada yang berubah darinya. Aku tak tau apa penyebabnya, semua pesan yang kukirim lewat sms, tak ada satupun yang dibalas.
Aku merasa ada yang kurang setelah perubahan aria kepadaku, kini tak ada lagi pesan-pesan dari aria yang kuterima. Apa benar aria telah melupakaknku, karena dia telah mendapat teman baru, seingatku aria hanya sekali menghubungiku, itu juga karena dia minta tolong untuk dibuatkan tugasnya, pada saat itu aku merasa lega aku kira aria gag lupa sama aku, tapi ternyata aku salah. Itu bisa dibilang pesan terakhir ariya, setelah 2 bulan terakhir.
“hai sih, ngelamun aja” kakak ku mengagetkanku
“eh kak, bikin aku kaget aja”
“iya abisnya kamu ngelamun aja, mikirin apa sih”
“aku bingung aja kak, kakak tau kan kalau selama ini aku berteman baik dengan aria, tapi udah 2 bulan terakhir ini dia berubah kak” keluhku pada kakakku
“berubah gimana?”
“iya kak, sms ku gag pernah dibls, kalau aku telfon juga gag pernah diangkat”
“yah mungkin aja dia sibuk sih”
“iya masak sibuk 2 bulan sih kak” kataku kemudian
“em ya udah nanti biar kakak bantu cari tau deh” kata kak sinta
Waktu hari minggu aku memutuskan untuk pergi kedanau, biasa aku dan aria sering bermain disana. Pada saat itu aku melihat aria, tapi tak sendiri, dia bersama dengan seorang pria, aku mencoba mendekati mereka, tapi langkahku kemudian terhenti,
“gimanaa arya, apa kamu udah berhasil menjauhi asih” Tanya orang itu
“iya, aku udah buat dia benci sama gue juga, sekarang lo udah puaskan” kata aria
“bagus aria, kerja bagus, ini uang buat lo” orang itu memberikan uang pada aria
Aku tak mengerti apa maksud dari semua itu lalu orang itu berkata
“itu uang buat lo, dari kerja keras lo, sesuai dengan perjanjian, lo itu emang the best”
Aku tak tahan lalu aku menghampiri mereka
“aria, apa maksudnya semua ini, jadi kamu selama ini baik sama aku,dan berpura-pura jadi sahabat aku karena uang” aku berkata sambil berlinang air mata
Aria hanya diam, lalu orang itu yang menjelaskan
“iya, betu sekali, dan aria udah berhasil melakukannya, 1 tahun yang lalu, saya dan aria membuat perjanjian dan taruhan jika aria berhasil buat kamu mau bersahabat dengan dia maka aria akn mendapat uang”
“aku gag nyangka ya, ternyata kamu begini, dulu kamu yang bilang, bahwa sahabat itu lebih berharga dari apaun, tapi kenapa kamu justru melakukan ini sama aku” kataku sambil menangis
Aku benar-benar kecewa dan sedih, orang yang kuanggap sahabatku ternyata gag lebih dari seorang yang tak punya perasaan, dia menukar arti persahabatan ini dengan uang.
“maafin aku sih, sebenarnya aku juga gag mau ngelakuin ini aku terpaksa” kata aria
“sebenarnya aku punya salah apa sih sama kamu ya, sampe kamu tega kayag gini” kataku
“aku bener-bener minta maaf sih, aku pada saat itu emang lagi butuh uang” kata aria
“lalu kenapa harus aku yang menjadi bahan taruhanya, lalu apa arti persahabatan kita selama ini”
“karena kamu itu orangnya super pendiam, dan susah buat diajak ngomong, makanya kamu jadiin bahan taruhan” kata teman aria tadi
“aku sebenarnya juga mengaggapmu sahabat terbaik ku sih, aku dua bulan ini menjauhi kamu, karena aku gag mau kamu tahu soal taruhan ini, aku gag mau menghianati persahabatan kita, gue moon maafin gue sih” kta aria
“udah lah ya, kamu gag perlu minta maaf, makasih buat semuanya”
Aku pulang dengan berlinangan air mata, aku gag nyangka, ternyata sekarang persahabatan bisa ditukar dengan uang, padahal aku telah benar-benar menganggap aria teman baikku. Aku pandangi gelas persahabatan kami. 1 tahun yang sangat berarti buatku, ternyata tak berarti apa-apa buat arya. Aku menagis dalam kamarku, rasa ini bahkan lebih sakit dari rasa putus dari pacar. Terdengar suara pintu kamarku diketuk-ketuk
“sih, gue mohon keluar dari kamar, gue mau ngomong sama lo” suara arya diluar. Aku tak menghiraukannya, rasa sakit hati ku sudah lah amat kuat tertancap dalam hatiku.
“gue tau gue salah, tapi gue terpaksa sih, pada saat itu gue ada hutang sama orang tadi, karena buat berobat ibu gue, jadi gue terpaksa terima taruhannya “ kata aria
“tapi kenapa harus gue sih ya, kenapa?” Triakku
“itu karena pilihan dia, aku juga gag ada maksud sih, gue akan melakukan apa ja sih biar lo mau maafin gue” kata aria
“pergi dan jangan pernah temui aku lagi, dan jangan muncul didepan ku lagi, aku nyesel kenal kamu” teriaku.
“baik, kalau itu buat kamu maafin gue, gue akan pergi, jaga diri kamu baik-baik sih”
Setellah itu, aria pergi, dalam hatiku sebenarnya tak rela, tapi aku juga sngat benci diperlakukan seperti ini. 3 hari setelah hari itu, aku kemudian mendengar Aria meninggal karena kecelakaan motor, aku begitu kaget. Dan aku datangi keluarganya, biar bagai manapu, aria pernah menjadi sahabatku. Aku menghadiri pemakamannya, aku tak kuasa menahan air mataku, melihat jenasah sahabatku itu, menghilang, ditelan bumi. Tenyata arya benar-benar tak akan muncul lagi dihadapanku selamanya.
“nak, apa kamu yang namanya asih” ibu arya mendekatiku
“iya benar bug” kataku, sambil menghapus air mataku.
Ibu tua itu lalu mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya, sebuah amplop putih dia ulurkan kepada ku
“saat masih dirawat dirumah sakit, aria menuliskan surat ini untukmu, padahal pada saat itu, dia sangat kesusahan untuk memegang pena saja,tapi dia bersikeras” kata ibunya aria, lau pergi
Saat dirumah, aku buka surat itu, tanganku gemetar dan air mataku mengalir dipipiku
Untuk sahabatku asih
Aku benar-benar minta maaf, aku sebenarnya gag pernah ada maksud untuk membohongimu, aku terpaksa melakukan ini, karena butuh uang itu untuk berobat ibuku.
Mungkin saat kamu baca surat ini, aku telah berada disisi Tuhan, aku telah damai berada disampingnya, tapi Tuhan mungkin juga tak akan menerimaku, sebelum kamu memaafkan aku. Di tempat peristirahatKu yang terakhir mungkin q hanya bisamenatapmu. Sih kamu adalah sahabat terbaik yang pernah ku miliki, lewat kamu aku telah mengenal arti persahabatan sesungguhnya. Aku benar benar minta maaf jika udah buat kamu kecewa dan sakit hati
Dan sekarang Aku juga telah memenuhi permintaanmu, untuk tidak muncul selamanya dihadapanmu, dan saat kamu membaca ini, mungkin aku telah tak ada lagi di dunia. Aku merasa waktu ku semakin dekat.
Jadi aku mohon sih, maafin aku. Aku ingin melihat senyummu yang tulus untuk memaafkan aku ketika aku disana nanti. Aku saying kamu sahabatku. Pesanku, carilah terus teman dan sahabat, jangan berhenti, Tuhan pasti tak akan membiarkan gadis sebaik kamu sendiri.
Dari seseoran yang pernah menjadi sahabatmu dan selalu ingin menjadi sahabatmu
Aria
Aku tak kuasa menahan air mataku, tak ada kata-kata yang bisa aku keluarkan. Hanya suara isak tangis. Ternyata aku salah, Aria melakukan ini demi ibunya. Dan kini aku telah kehilangan seorang yang penting dalam hidupku, aku telah kehilangan sahabatku untuk selamanya. Kini semua tentang aku dan aria hanya tinggal kenangan, gelas tanda persahabatan kami, aku peluk erat-erat bersama dengan surat terakhir aria. Aku gag nyangka aria akan pergi secepat ini. Dan kini aku hanya bisa mendoakannya semoga Tuhan menempatkan aria pada tempat yang indah dan aku akan selalu memaafkannya sahabat terbaiku.
PROFIL PENULIS
Nama : Sri Hasih Nurhayati
Alamat : Palembang, SUMSEL
Add fb : srihasihnurhayati@ymail.com
Twiter : @hasihcancera
Alamat : Palembang, SUMSEL
Add fb : srihasihnurhayati@ymail.com
Twiter : @hasihcancera
Baca juga Cerpen Persahabatan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar