Selasa, 21 Agustus 2012

Cerpen Remaja - Artis Masuk Desa

ARTIS MASUK DESA
Karya Sri Hasih Nurhayati

“Duh ibu mana sih, kok lama banget” gerutu dita

Dita menunggu mamanya dihalte bis, mereka akan pulang kedusun kembali di Sumatra, setelah 2 minggu ini pergi liburan ke Jakarta. Tiba-tiba disamping Dita duduk seorang pemuda tapi penampilannya sangat aneh, dia memakai jaket rapet hingga menutupi kepalnya bak orang kedinginan sepertinya dia sedang berusaha menyembunyikan wajahnya, padahal hari sangat panas, tentu sangatlah panas jika memakai jaket seperti itu,dia juga memakai kaca mata hitam, membawa tas ransel, dia Nampak seperti pendaki gunung yang kesasar, Dita ngeri juga ngelihatnya, Dita piker dia adalah penjahat
“eh mas, siang-siang bolong kok pake jaket sih, emang gag panas ya” DIta berusaha mengintrogasi orang itu
“em egag” jawab orang itu tanpa menoleh

Dita menjadi semakin penasaran
“mas, emang mau kemana sih, kalau mau kegunung bukan naik bis mas, tapi naik mobil trak” Dita berkata tanpa diminta
“siapa juga yang mau kegunug” kini pemuda itu menjawab dengan sedikit menoleh pada Dita
“iya mas lah, abisnya make jaket kayag orang kedinginan, udah mirip ama petualang yang ada di tv-tv itu” kata dita kemudian
“eh lo itu panggil gue mas, emang gue ini tukang becak” orang itu tidak suka dita panggil mas
“ya jangan marah to mas, ya saya harus manggil mbak gitu kan gag mungkin” kata dita dengan logat jawanya, dita memang orang Sumatra tapi dia berasal dari keturunan jawa
“elo itu bener –bener ya…..” kata orang itu, tapi dia belum selesai berbicara, kemudian dia menarik badan Dita dia semakin menutup rapat jaketnya, aneh sekali tingkahnya, membuat dita ngeri
“eh apa-apan sih mas, mau macem-macem ya” kata dita marah
“udah lo diem aja disitu, tutupin gue dari orang-orang yang memakai jas itu, dia mau kesini, gue ngumpet kalo mereka Tanya gue bilang gue gag ada, kalo egag mau awas lo” kata orang itu

Kemudian lewat beberapa orang laki-laki berjas dan berdasi lewat didepan Dita, mereka kemudian berhenti, dan bertanya pada Dita, orang yang mereka cari ciri-cirinya sama persis dengan dengan orang tadi, ternyata orang itu adalah Karisma, salah satu personel Boy Band terkenal, yang kabur. Dita melirik orang itu, yang ternyata karisma
“em iya pak saya tau” kata dita sambil melirik kearah orang aneh tadi, yang ternyata adalah seorang artis, yang sebenarnya Dita idolakan selama ini. Dan yang dilirik memohon agar jangan dikasih tau.
“dimana dek, kamu lihat” Tanya salah satu orang diantaranya kepada Dita
“em dia tadi jalan terus kesana pak, iya dia masuk ke gang yang ada diujung sana” kata dita sambil menunjuk-nunjuk arah jalan yang ada diujung jalan
“oh makasih ya dek”

Orang-orng berjas itu kemudian segera menuju kearah yang ditunjukan oleh DIta.
“udah aman, keluar aja” dita menoleh pada karisma
“thanks ya, oiya kamu mau kemana, aku boleh ikut”kata orang itu
“hah, beneran, yakin, kamu mau ikut saya”
“iya, udah gue ikut lo” kata orang tadi
“iya tapi nunggu ibu ku dulu, nah itu dia ibu ku” kata Dita, dita langsung mengenalkan orang tadi “buk kenalin ini namanya mas samsul, dia temen dita, dia mau ikut kita bug, mau penelitian “ jelas dita pada ibunya
“eh ko samsul, nama gue kan karisma” kata orang itu tadi protes pada dita setelah mereka duduk didalam bis
“iya kan kamu mau nyamar to ceritanya, jadi ya udah sekalian, lagian kenapa sih kamu itu pake acara kabur, kamu itu kan udah terkenal banget” kata dita
“udah lah, gag usah dibahas, gue capek, gue mau tidur dulu” kata karisma lalu tidur

Dita jengkel ngelihatnya. “huh nyesel udah bantuin sampean, orang kok jutek abis” kata dita
“apa lo bilang” ternyata karisma mendengar
“eh egag kok, mas itu orang yang baik, ganteng, cakep, dan saya itu ngefans banget sama mas” kata dita sambil tersenyum
“ah tau ah, eh berapa lama kalau mau nyampe ke tempat kamu”Tanya karisma
“3 hari” jawab dita singkat
“hah lama banget, bisa kering didalam bis dong, duh” kata karisma kaget
“ya kan tadi aku udah bilang mas, yakin, mau ikut, ya udah, kalau mau pulang, mas tinggal bilang ama kondekturnya, turun, entar juga diturunin”
“ah egag , gue gag tau jalan, udah gue ikut lo ajah” akhirnya karisma menurut saja
***

Setelah 3 hari akhirnya nyampelah mereka semua didesa tempat tinggal Dita.
“nih mas desa tempat tinggal saya, jalannya masih tanah, dan listrik belum ada”
“hah yang bener aja, aduh mau ngapain disini” kata karisma
“ya itu resiko mas, kan mas sendiri yang mau ikut saya, lagian mas gag Tanya-tanya dulu”
“ya udahlah” kata karisma sambil duduk didepan rumah Dita
“ya udah mas, saya mau masuk dulu, saya mau beres-beres dulu, kasian ibuku gag da yang bantuin, kalau mau mandi langsung aja kebelakang” kata dita ramah
“em iya makasih, oiya lain kali panggil nama atau kak aja, jangan panggil mas”
Dita tersenyum, dan menganggug.
Didesa Dita geger karena katanya ada Artis yang ada dirumah DIta, banyak warga yang datang, menanyakannya dengan dita dan keluarganya

Sebelumnya dita telah menceritakan semuanya kepada orangtuanya bahwa orang yang ikut mereka memang artis, tapi dia lagi kabur, dan namanya disamarin samsul, jadi ntar kalau warga Tanya bilang aja saudara yang dari Jakarta ikut liburan.
“bapak-bapak,ibu-ibu, adek-adek sekalian, orang yang ada dirumah saya ini, bukan artis, tapi saudara saya dari Jakarta namanya samsul, dia itu sedang ikut liburan anak saya dita, memang wajahnya agag mirip sama artis, tapi dia bukan artis” kata ayah dita menjelaskan

Para warga pun percaya, dan mereka kembali kerumah mereka masing-masing
“ehm, ternyata didesa itu enak ya dit” kata karisma pada dita
“iya kak, kan di desa tenang,yah walaupun fasilitas nya kurang, tapi kebersamaan warga yang membuat saya betah tinggal disini”dita menimpali
“ngomong-ngomong kenapa sih kakak kabur?” Tanya dita kemudian
“jadi sebenarnya gue itu kabur karena gue ngerasa capek, dengan dunia entertaimen”
“capek kenapa kak, kan enak, terkenal banyak uangnya” kata dita
“menjadi seorang entertaimen tidaklah semudah gambaran orang-orang, justru susahnya adalah, gue ngerasa gag bebas keluar-keluar, kalau mau keluar harus nyamar dulu, biar gag dikejar-kejar sama fans, dan gue gag bisa makan semau gue, semuanya harus diatur, tidur kurang, yah gitulah” kata karisma menjelaskan
“tapi kenapa dulu kakak mau jadi entertaimen?”Tanya dita lagi
“dulu gue gag ngerti kalau dunia entertainment kayag gini” jawab karisma
“em tapi emang hanya itu aj yah kak, yang buat kakak kabur, kan harusnya bilang aja sakit atau alas an apa, gag usah pake acara kabur segala” kata dita kemudian
“sebenarnya gue lagi ada masalah sama pacar gue, gue gag betah, dia itu overprotektif, makanya gue kabur, mau menghindari dia”
“hahahaha, jadi gara-gara maslaah pacar” dita tertawa
“kok malah ketawa sih, emang ada yang lucu” karisma bertanya
“ya iya lah kak, kakak inikan cowok, kalau udah gag suka udah putusin aja” kata dita
“gag semudah itu dit, dia itu anak produser gue, kalau gue mutusin dia, dia ngancem bakal ngaduin ke papanya, dan yang terancam adalah boy band gue” kata karisma menjelaskan
“aku heran deh kak, kok bisa ya, cinta ditukar dengan kepopularitasan?”
“maksud kamu” kata karisma bingung
“iya kayag kakak ni, cinta itu harusnya gag boleh dipaksain apalagi dengan ancaman, karena cinta itu gag akan abadi kalau merugikan pihak sebelah”
“hem gag nyngka gue, ternyata elo puitis juga” kata karisma
“yeh ngeledek kakak ni, ya iyalah kan aku mahasiswa sastra” kata dita
“ouh kuliah semester berapa sih lo” Tanya karisma kemudian
“aku mau semester 3 ini kak, yah doain aja kak kuliah ku lancar”
“amin”

Dita dan karisma semakin akrab, tapi dita adalah gadis yang baik, ramah dan jujur, sehingga karisma merasa senang bisa dekat dengan Dita dan betah tinggal didesa, walaupun jauh dari fasilitas lengkap seperti waktu dijakarta, bahkan mereka mengikat janji adik kakak, lewat dita, karisma yang dulunya sombong dan angkuh, mulai agag berubah. Sedangkan teman-teman karisma dijakarta sibuk mencari dan menelepon nya, tapi tak satupun telepon dan sms dari mereka yang dibls karisma.
“kenapa kak, kok teleponnya kak Reza gag diangkat” Tanya dita saat mereka duduk diteras rumah dita
“gue lagi mencoba menghindar dulu dengan orang-orang Jakarta sana, gue pengen nenangin dulu disini, kalau udah 2 minggu nanti aku hubungi mereka”
“ouh iya deh” kata dita manggut-manggut
“eh dit, ngomong-ngomong, pacar kamu siapa?” Tanya karisma
“ehm aku gag punya kak” kata dita singkat
“masak sih, anak zaman sekarang jarang banget yang gag punya pacar”
“yah aku gag mau sembarangan pacaran kak, “
“ehm baguslah, tapi emang gag ada orang yang kamu suka”
“ad sih kak, tapi dia udah punya pacar, tapi waktu aku Tanya katanya dia gag punya, yah gag tau mana yang benar, tapi dia orangya susah kak”
“em kamu udah cuba bilang ke dia kalau kamu suka?” Tanya karisma
“ya enggaglah kak, aku kan cewek, lagian aku ngerasa gag pantes buat dia, dia itu banyak banget cewek yang naksir, cantik-cantik lagi, jadi aku ngerasa gag cocok aja”
“kenapa gitu dit, cowok itu ngeliat cewek bukan hanya dari paras tapi juga sifatnya”
“yah entahlah kak, aku gag mau mikirin dulu, kakak sendiri gimana dengan kak yola?”
“dia selalu hubungi gue, tapi gag pernah gue bales”jawab karisma
“em, ya deh, terserah kakak aja”
“oiya dit, aku pernah denger kamu nyanyi, bagus juga suara kamu, kamu gag minat jadi penyanyi”
“yah aku sih mau kak, tapi jadi penyanyi kan gag mudah, lagian mana pantes aku masuk dunia entertaimen, aku mau jadi penulis kak”
“yah apapun pilihan kamu, semoga aja itu yang terbaik”
***

Sedangkan karisma sudah 2 minggu didesa Dita, karisma juga sudah mulai akrab dan membaur dengan warga desa, karisma juga ikut ayahnya dita ke sawah melihat orang-orang membajak sawah, yah yang namanya artis tetep aja jiwa artisnya tetep ada, karisma tidak bisa kena lumpur-lumpuran, kakinya langsung gatal-gatal. Alhasil karisma hanya ikut dita ambilin sayur, dan menyiram tanaman. Apapun yang dilakukan karisma didesa sangat beda jauh ketika dikota. Ini adalah pengalaman pertama karisma.
“kak. Kakak kan udah 2 minggu disini, katanya mau hubungi teman-teman kakak” kata dita ketika mereka berjalan menuju kerumah Dita
“iya, tadi gue udah nulis ditwiter gue, kalau gue ada disini, gue juga bilang kemereka kalau aku baik-baik saja disini,”
“trus mereka bilang apa kak”
“em egag tau dit, tadi abis nulis ditwiter, aku gag buka, em bentar aku buka dulu yah”

Setelah dibuka tenyata penuh berita ditwiter karisma,
“nih mereka bilang mau nyusuluin gue, kalaupun nyusul mereka 3 hari kan baru nyampe”
“ouh, berati kakak mau pulang”
“iya dit bukan aku gag betah, tapi aku harus nyelesein masalahku, aku gag boleh lari dari masalah”
“iya deh kak, tapi kalau kakak udah pulang lagi kejakarta, jangan lupain dita yah”
“ya iyalah dita, kamu kan udah ku anggep adek aku, aku juga mau bilang makasih banget buat keluarga kamu, yang udah terima aku, dan aku juga berterimakasih sama kamu dit, karea kamu udah buat aku mengerti tentang hidu”
“iya kak sama-sama, dita Cuma ngelakuin apa yang harus dita lakuin”

3 hari kemudian, teman-teman karisma, menejer dan pacarnya karisma tiba. Pecarnya karisma benar-benar marah pada dita. Dia menuduh dita kalau telah menculik karisma. Karisma tidak terima dita dibilang menculik oleh yola.
“yola, asal kamu tau, dita yang udah nolongin gue, gue udah capek sama lo, sekarag kita putus”
“apa, putus, kamu udah diracuni apa sih sama orang-orang kampong ini, sampe-sampe kamu mau putusin aku”
“mereka baik sama gue, jadi lo gag usah nuduh sembarangan, dan 1 lagi gue gag takut dengan anceman lo soal produser, kalo papa kamu gag mau produserin boy band aku lagi. Aku udah nemuin produser yang mau jadi produser kami” kata karisma tegar

Yola sangat kesal, dan marah, tapi juga malu. Teman-teman karisma dan manajernya mengucapkan terimakasih dengan Dita, telah membantu karisma dalam pelariannya. Karisma kemudian kembali kejakarta, sebelumnya dia pamitan dengan keluarga Dita dan peduduk desa. Untuk kenang-kenangan, karisma memberikan Hp, jaket, kaca mata, dan baju nya untuk dita
“dit, ini untuk lo, anggap sebagai hadiah dan kenang-kenangan dari kakak lo sendiri, tolong jangan ditolak, dan untuk no ku, entar biar aku yang menghubungi kamu”
“makasih ya kak, kakak jaga diri ya, kalau sempat kakak main lagi ke Sini ya, atau ditempat kosanku”
“iya dit, pasti, kalau aku tour kekota mu, aku pasti datang”
Diberita infotaiment heboh, karisma yang sebelumnya diberitakan hilang, ternyata melakukan pelarian disebuah desa kecil pelosok disumatra. Dita pun menjadi mendadak terkenal, karena berita ini, bahkan banyak orang mengira bahwa Dita adalah orang ke 3 dibalik putusnya karisma dan Yola, banyak wartawan yang mengejar-ngejarnya. Dita berusaha menjelaskan bahwa hubungannya dengan Karisma hanya sebatas kakak dan adik. Dita juga berkata bahwa dia sendiri sebenarnya sudah mempunyai pacar.
Setelah beberapa minggu heboh akhirnya berita itu reda juga, Dita bisa sedikit bernafas lega, karena tidak dikejar-kejar lagi oleh wartawan lagi. Namun belum ada kabar dari karisma, Dita memahami, mungkin sekarang karisma sedang sibuk dengan pekerjaanya. Hingga lewat 1 bulan karisma juga tak menghubungi Dita. Dita hanya bisa memahami keadaan ini.

Dan sore ini dita sedang duduk santai ditaman sendirian, hingga dia dikagetkan oleh sosok orang misterius yang tiba-tiba saja duduk disampingnya.
“kamu siapa?” Tanya dita kemudian
“kamu lupa sama kakak ya?” orang itu kemudian membuka kaca matanya
“kak karisma, ya ampun gag nyangka bisa ketemu kakak lagi” kata dita sambil tersenyum
“iya kan kakak udah janji, bakal nemuin kamu, kebetulan kakak lagi dapat cuti beberapa hari”
“kirain kakak udah lupa”
“iya egag lah, masak ku lupa sama adek sendiri”
Mereka berdua kemudian asyik mengobrol ditaman, dita gag nyangka kalau dia bisa kenal dengan karisma, seorang artis yang banyak digandrungi cewek-cewek dita merasa sangat beruntung sekali. Dita sadar bahwa banyak anak-anak cewek yang baklan iri dengannya.

PROFIL PENULIS
Nama : Sri Hasih Nurhayati
Alamat: Palembang, SUMSEL
Alamat Fb : srihasihnurhayati@ymail.com
Twiter: @hasihcacera 
 
Baca juga Cerpen remaja yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar