Selasa, 15 Mei 2012

Cerpen Cinta - Cinderella Sandal Jepit

CINDERELLA SANDAL JEPIT
Cerpen Najmaturrahmi

Cinderella?? Difikiran kalian pasti cinderella yang ada di film kan?? Tapi cinderella kali ini bukan seperti di film-film yang memakai sepatu kaca terus memakai kereta kuda .. penasaran?? Ikuti aja kisah nya dibawah ini.

Malam ini,sahabat gue, rio mengajak gue pergi ke pesta ulang tahun teman kami, sita. orang yang akan datang ke sana harus memakai topeng. Sebenarnya gue malas mau ikut ke pesta ini,tapi rio terus memaksa gue untuk pergi.gue sudah siap untuk ke pesta. gue menggunakan kemeja dan celana hitam dan tak lupa topeng.kemudian gue mengambil kunci motor dan helm gue.. sesampainya di rumah sita. gue tak melihat rio. Akhirnya gue memutuskan untuk menunggunya di halaman rumah sita. 15 menit kemudian, rio datang.rio heran melihat gue yang gak masuk ke rumah sita.
“ bro.. ngapain elo disini”
“ya nungguin elo la..”
“ knapa gak nunggguin di dalam aja..”
“males gue bro”.
“ ya udah.. yuk kita masuk bro”.
Gue dan rio masuk ke dalam rumah sita. Kami kaget melihat suasana di rumah sita yang sepi. Pada saat kami terus masuk ke dalam rumah sita, gue mendengar suara sita dan genk nya yang asyik bercanda tawa. Ternyata pesta nya diadakan disekitar kolam. Gue jalan-jalan disekitar kolam. Gue tiba-tiba melihat cewek cantik sedang melepaskan topeng nya di bawah pohon yang agak jauh dari tempat pesta. Cewek itu benar-benar cantik seperti bidadari. Kemudian gue memperhatikannya tanpa sepengetahuan cewek itu, namun gue ketahuan memperhatikannya karena hp gue berbunyi. Ketika gue udah mematikan hp gue. cewek yang gue lihat di bawah pohon sudah menghilang entah kemana. Gue terus mencari cewek itu tapi gue gak dapat menemukannya.

Ketika gue kembali ke pesta semua orang sudah tidak ada di sekitar kolam. Gue heran dan bingung. Gue mau menghubungi rio, nomor nya gak aktif. Ya udah deh.. gue memutuskan untuk duduk saja di sekitar kolam. Beberapa menit kemudian seekor anjing mendekati gue. gue kaget dan lari terbirit-birit karena gue paling takut dengan anjing. Karena gue gak memperhatikan jalan, akhirnya gue terpeleset dan masuk ke kolam. Gue gak bisa berenang. Gue udah berteriak minta tolong tapi gak ada satupun yang menolong gue. beberapa menit kemudian datang seorang cewek cantik menolong gue. Ia berusaha membawa gue ke pinggir kolam. 5 menit kemudian, gue sudah siuman dan gue melihat seorang cewek yang memakai gaun berada di depan gue sambil tersenyum. cewek itu melihat gue udah sadar langsung pergi begitu saja. gue udah berusaha menahan tangannya tetapi dia bisa melepaskan genggaman tangan gue. kemudian gue mengejar cewek itu.namun cewek itu larinya cepat banget. gue gak bisa mengejar dan menemukan cewek itu namun gue melihat 1 sandal nya yang ketinggalan di sekitar kolam. Kayaknya sich sandal ini punya cewek yang udah menolong gue. Dengan begitu, Gue berharap dengan adanya 1 sandal ini ,gue bisa menemukan cewek yang udah menolong gue.
***

Sore hari, tepat pukul 16.00, gue latihan basket di sekolah bersama tim basket gue. tak terasa, sudah setengah jam kami latihan. Karena kami lelah. Kami memutuskan untuk latihan besok sore lagi. Sambil menuju parkiran gue memegang sandal jepit dan bertanya pada rio.
“ eh rio, elo tau gak pemilik sendal ini.”
“ gue gak tau bro. mendingan daripada elo pusing tujuh keliling mendingan elo coba aja ke semua cewek yang ada disekolah ini.kan si sita juga mengundang cewek yang ada di sekolah kita siapa tau ada yang punya sendal ini”.
“ bener juga kata elo. Thanks .. eh gue duluan bro,gue ada urusan”. Ketika gue berbalik badan teryata gue menabrak seorang cewek tapi cewek itu adalah ranti,dan akibatnya gue terjatuh.
“ dasar cewek gila. Elo kalau jalan lihat mata dong”.
“ apa elo bilang !! gue gila?? elo yang gila ?!” teriak ranti
“ knapa ya kalau bertemu dengan cewek kayak elo tuh,gue jadi sial”.
“ itu derita elo !!” bentak si ranti. Ranti kemudian pergi begitu saja tanpa minta maaf sedikit pun.. benar-benar gila. Baju gue udah kotor begini eh dia malah pergi tanpa maaf. Awas aja kalau ketemu tuh cewek,gumam gue dalam hati.
Sekarang gue jadi sering ketemu dengan tuh cewek, setiap kali gue ketemu dengan tuh cewek,pasti terjadi perang dunia ke 3. Meskipun dia cewek tapi dia pandai banget karatenya dan galaknya bukan main. Gue aja repot dan harus mencari cara agar gak ketemu dengan nih cewek tapi ya mau gimana lagi. Gue udah menghindar namun tetep aja gue ketemu dengan nih cewek. Gue udah menahan emosi gue,tpi sepertinya tuh cewek terus-terusan memancing emosi gue yang akhirnya emosi gue meledak. Kalau gue diam dia bilang “ kenapa diem?? Elo takut ya sama gue atau elo bisu ??” , sepertinya emosi gue udah ada dipuncak ubun –ubun gue setiap dia ngomong kayak gitu.

Keesokan harinya.hari ini adalah hari minggu. gue lagi asyik mimpi eh suara bunda gue membuyarkan mimpi gue.
“ nicko.. ! bangun nicko..”
“ iya bunda”

Kemudian gue mencuci muka. Dengan lemas gue membuka pintu kamar gue…
“ada apa bunda”
“sekarang, beresin kamar kamu.. dan mulai hari ini kamu akan tidur di kamar depan dekat dengan ruang tengah.”
“ ha?!! Bunda serius?! Trus kamar nicko mau di apakan?”.
“ kamar kamu akan di sewa. Dan orang yang mau menyewa kamar kamu udah ada dan nanti sore dia bakalan ke sini.”
“ disewa?? Kok bunda gak bilang sama nicko”.
“ kemarin bunda mau bilang sama nicko tapi nicko nya kan kemarin lagi sibuk. Ya udah .. sekarang kamu beresin kamar ini terus poster-poster idola kamu harus dilepas untuk sementara.
Gue hanya bisa diam dan pasrah. Gue mengikuti perintah bunda gue tapi gue gak bisa menolak karena ini semua gue lakukan untuk bunda agar bunda gue bisa melunasi hutang papa.

Badan gue pegel-pegel semuanya, kaki gue lemas. Gue selesai beresin nih kamar selama 2 jam. Gue bener-bener perlu istirahat total. Gue akhirnya tidur. 2 jam kemudian, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah gue,namun gue gak perduli. Gue tetep melanjutkan tidur gue. Ketukan pintu tiada hentinya, bunda gue kok gak perduli. Lama-kelamaan gue gak bisa tahan. Gue membangunkan bunda gue. Bunda gue membuka pintu,sementara gue duduk di kursi ruang tamu sambil memegang bantal. Mata gue yang semula agak merem akhirnya melek gara-gara gue melihat sesosok cewek yang selalu membuat emosi gue naik. Siapa lagi kalau bukan RANTI DIANA. Gue kaget bukan main melihat Ranti berada di rumah gue.
“ eh... ngapain elo ke sini”
“ huss.. kamu ini. Ini lah orang yang bakalan menyewa kamar kamu,nicko.” Jawab bunda gue.
“ dia bunda?? “. Gue berpikir sejenak. Gue satu rumah sama dia?? Gue gak bisa bayagin kalau emosi gue bakalan naik. Gue bener-bener gak nyangka bakalan satu rumah sama dia. Rumah gue akan selalu ramai oleh pertengkaran kami.kemudian gue menarik nafas dan mengeluarkan nya secara perlahan. Oke nicko ,elo pasti bisa menghadapinya. Elo tuh cowok, elo gak boleh lari dalam masalah.
bener dugaaan gue, setiap hari kami selalu saja bertengkar. Mulai dari hal kecil ampe hal yang besar. Rumah gue yang awalnya sepi sekarang menjadi rame. Gue gak tau harus melakukan apalagi agar bisa damai sama ranti. Ranti selalu saja mencari masalah. Dan yang bikin gue gondok mengenai perjanjian kontrak antara bunda dan ranti yaitu setiap hari minggu, gue harus mencuci bajunya dia,membereskan kamarnya dan mengajak dia jalan jalan setiap sore.sekarang Fikiran gue jadi bercabang-cabang. Gue lagi mikirin cara menemukan pemilik sepatu ini dan juga gue mikirin cara cara yang jitu biar gue dan ranti bisa damai.gue juga udah bosan dan capek kalau terus menerus bertengkar sama ranti.entah mengapa ketika gue dan ranti beradu pandang, jantung gue berdetak kencang dan gue merasakan sesuatu yang gak pernah gue alami. Mungkin gue lagi jatuh cinta sama ranti? Tapi... argh.. jangan sampe gue jatuh cinta sama dia.. amit-amit dech kalau gue jatuh cinta sama dia.

Hari pertama dalam pencarian pemilik sandal jepit ini. Gue mencoba ke kelas satu. Gue menyuruh semua cewek kelas satu untuk berkumpul dihalaman upacara selesai pulang sekolah. Namun hari pertama ini gue gagal. Gue gak dapat menemukan pemilik sandal ini. Tetapi gue gak putus asa. Gue akan melanjutkan pencarian ini besok.

Keesokan harinya, gue melanjutkan pencarian gue ini ke kelas dua. Semua udah dicoba ke semua cewek kelas dua tapi nihil. Usaha gue juga belum berhasil. Awalnya gue udah patah semangat tapi sahabat gue tetep menyuruh gue untuk melanjutkan pencarian ini ke kelas tiga. Keesokan harinya, gue melanjutkan pencarian pemilik sandal jepit ini. Namun hasilnya juga nihil. Gue bener-bener bingung. Gue gak tau harus mencari ke mana lagi. Berhari-hari gue selalu mencari pemilik sandal ini,gue udah mencoba ke cewek di kompleks rumah gue tapi sama saja,hasilnya nihil. Gue udah cari sampe seharian tapi gak ada hasilnya. Gue langsung pulang ke rumah. Gue menuju ke ruangan atas,Karena gue kelelahan, gue gak sadar kalau gue tidur di kamar gue yang lama. Satu jam kemudian, suara ranti mengagetkan gue.
“ niickooo !!” teriak ranti
“ ada apa sich ranti..”jawab gue dengan lemas.
“ sekarang elo keluar dari .... kamar gue.”.kata ranti kemudian ranti heran melihat muka gue pucat.
“ elo sakit ya??”. Ranti memegang dahi gue dan mukanya kaget kayak habis lihat setan. “ badan elo panas banget.. aduh gimana nich ... bunda elo lagi keluar kota tapi elo masih bisa jalan kan??”. Gue hanya bisa mengangguk pelan. Kemudian ranti membawa gue ke kamar gue yang baru. Selama gue sakit, ranti lah yang merawat gue dan sekarang ranti gak pernah lagi marah-marah sama gue. Ranti sekarang sudah berubah,yang dulunya galak sekarang lebih banyak diam dan lembut.

Sore ini gue ingin mengajak ranti jalan –jalan sebagai tanda terima kasih gue ke ranti. Karena ranti sudah merawat gue dengan sabar. Gue ke kamar nya ranti. Gue udah mengetuk pintu kamarnya tapi gak ada jawaban, gue mencoba untuk membuka pintu kamarnya ternyata kamarnya gak dikunci. Kemudian gue masuk ke kamarnya. Gue gak melihat ranti di kamar ini tapi dari jauh tampak sandal bewarna pink berada di atas tempat tidur ranti. Sandal itu benar-benar mirip dengan sandal yang gue temukan. Gue keluar dari kamar ranti lalu ke kamar gue untuk mengambil sandal. Setelah gue lihat ternyata sandal yang ada di kamar ranti merupakan pasangan dari sandal yang gue temukan karena ukuran dan warnanya sama. Beberapa menit kemudian , ranti datang ke kamarnya dan dia kaget melihat gue berada dikamarnya dan memegang sandal jepit.
“ eh.. ngapain elo ada disini dan itu kan sandal gue ,kok bisa yang satunya lagi ada di elo”.
“ ini sandal loe??”
“ iya emangnya kenapa??”
“ berarti elo dong yang menolong gue di pesta itu.”.
“ what?!! Gak mungkin orang yang gue tolongin itu elo. Elo gak usah mengarang cerita dech..”
“ gue gak mengarang cerita,ranti..waktu itu orang yang menolong gue pake gaun putih terus memakai kalung yang ada nama nya yaitu diana. Tapi yang gue heran,kok elo pake sandal jepit sich”.
“ emang sich gue waktu di pesta itu pake kalung dan gaun bewarna putih. Gue pake sandal jepit karena high heels gue rusak tapi untung aja gue bawa sandal jepit di motor gue”.

Karena gue refleks, gue langsung meloncat kegirangan dan memeluk ranti tapi beberapa menit kemudian ,ranti melepaskan pelukan gue.
“ apa-apa an sich lo. Kita belum muhrim dan jangan coba-cob memeluk gue lagi !!”
“ iya sorry”. Gue memegang tangan nya ranti kemudian mengangkat tangan nya. “ ranti, terima kasih ya ,waktu itu elo udah menyelamatkan nyawa gue. Kalau elo gak tolongin gue, sekarang gue gak ada disini lagi”. Ranti hanya terdiam dan tersenyum. Kemudian gue mengajak ranti ke sebuah cafe. Di cafe,gue dan ranti bercanda tiada hentinya.entah kenapa gue merasakan hal yang sama ketika berada didekatnya. Gue selalu merasa nyaman ketika didekatnya.perasaan gue ini gak bisa dipendam terus, Gue memberanikan diri untuk mengungkapkan isi hati gue.
“ ranti, sebenarnya selama ini gue jatuh cinta sama loe. waktu itu elo lagi membuka topeng elo. Gue benar- benar terpesona melihatnya. Terus elo juga udah menolong gue. “ gue mengeluarkan bunga mawar putih ke ranti. “ ranti,mau kah elo jadi pacar gue??” kata gue sambil memberikan bunga mawar putih. Ranti mengambil bunga mawar putih itu dan mengangguk pelan.
“ gue juga sebenarnya mengalami hal yang sama dengan elo dan juga gue udah tahu orang yang udah gue tolongin tapi gue menyimpan hal ini terus semenjak itulah gue jadi lebih banyak diam”. Setelah mendengar ucapan ranti gue langsung meminjam gitar kemudian gue bernyanyi di depan ranti sambil memainkan gitar. Sungguh senangnya hatiku saat ini . Akhirnya gue bisa menemukan pemilik sandal jepit dan ternyata pemilik sandal jepit ini merasakan hal yang sama dengan gue.
the end ^_^

PROFIL PENULIS
Nama : Najmaturrahmi
Add fb : najma turrahmi
Hobi : Menulis cerpen,membaca novel
Sekolah : SMA Negeri 1 Singkawang, Kalimantan Barat.
Gimana cerpennya??
maaf ya kalau cerpen ini gak bagus...

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar