RASA CINTA RAE
(Pilihan Hatiku Berjung Pada Kematian)
Cerpen Syarifah Zulfa
“Hidup terasa hampa…. Tak ada lagi canda dan tawa mu,,,kepergian mu membawa luka dalam hati ku………….. In…. bisakah aku memeluk mu lagi… bisakah tubuh ini melindungi mu….??” Kemurungan wajah menghiasi wajah tampan Rae “Jika benar kau cinta aku… kenapa kau pergi meninggal kan aku… pergi meninggal kan raga ini….raga yang tak memiliki hati lagi…. Hati ku hanya satu In…dan itu telah kau bawa pergi…..” DI hempaskan nya tubuh letih nya,,, tubuh yang telah mengantar kepergian kekaksih hatinya.
Mata yang tajam itu, kini berubah menjadi mata yang sendu.. tak ada kehangatan lagi yang terpancar dari wajah Rae.., cowok itu kini hanya bisa menghela nafas setiap kali dia melihat foto kekasih hatinya…. “Kapan kau menjemput ku In….Inda….” Air mata pun tak mengelak untuk membasahi pipi Rae, tubuhnya bergetar menahan sakit “Inda….jemput aku…aku tak bisa hidup tanpa kehadiran mu… In….Inda..!!!!”
Kepergian orang yang di cinta memang membawa luka, kehampaan dan kehancuran hati tak akan bisa terobati, apa lagi jika hati yang hanya milik kita satu-satu nya ini telah terbawa pergi,berasa tak ada di dunia ini lagi. Hidup di dunia bagaikan raga yang tak bernyawa…nyawa satu-satunya pun tak berarti lagi buat RAE…
Setelah kepergian sang kekasih, Rae selalu menyendiri, tak ada senyum manis mengitari wajah nya, yang tampak hanya keseriusan , tak ada lagi Rae yang selalu ribut jika dosen gak ada, tak ada lagi Rae yang selalu menjahilin teman-temannya, bahkan tak tampak lagi Rae berkumpul dengan cs nya….. Setiap pulang dari perkuliahan, Rae langsung menghilang tanpa sepatah kata pun…semua teman-temannya tak tahu jika di Tanya Rae pergi ke mana. Hanya satu orang yang tau kemana perginya Rae, yaitu Inda.
“SayanK..!!!! Aku datang….” Teriak Rae sambil membawa seikat bunga mawar merah di tangan nya. Senyum yang selama ini menghilang, entah kenapa terukir dengan begitu bahagia nya untuk seseorang yang dia panggil sayang
“Say.. kamu tau gak, hari ini Dosen yang selalu baik sama kamu itu masuk….biasanya dia selalu memperhatikan kamu…tapi sekarang dia beralih memperhatikan Rini,,,,”Kata Rae sambil menaruh bunga yang di bawanya. Kemudian dia membentang koran untuk alas nya duduk,, tapi bukan untuk dia duduk, malah untuk dia berbaring di samping kekasih hatinya. “ Hehhehehe…. Kau tau gak bagaimana muka nya Riki….hahahhahahahaha…. muka nya merah padam saking cemburu nya” Kata Rae sambil ngakak tertawa membayangkan betapa marah nya Riki saat pak Johan menghampiri Rini ..”Aku bersyukur,, sekarang bapak genit itu tak mengganggu mu…habis nya kalau dia mendekati mu hati ku terasa terbakar,, dan aku takut hilang kendalI, In… kau tau kan kalau aku hilang kendali, bisa habis tu Bapak…” Kata Rae sambil berbalik menghadap kekasih nya “In…..kapan kau jemput aku….” Suara yang tadi bahagia,, sekarang berubah menajdi suara yang penuh pengharapan “Aku kangen kamu…aku ingin bersama mu..”Kata Rae sambil mengelus Misan Kekasih nya itu.
Ya… Rae sekarang berada di samping makam almarhum Inda,… setiap pulang dari Kampus Rae selalu datang untuk menjenguk kekasih hatinya, hal ini telah berlangsung sejak 4 bulan ke matian Inda, tiada hari tanpa kehadiran Rae di pemakaman itu. Bahkan penjaga makam pun sudah tahu dan sudah terbiasa melihat Rae berbaring di samping makam Inda, tak ada yang berani mencegah nya bahkan menegur nya, karena siapa pun yang mengusik nya, Rae tak segan-segan untuk menghajar nya.
Ya begitulah kebiasaan Rae setelah kepergian Inda, hatinya hanya untuk Indah.. bahkan saat Inda tak ada pun hatinya tetap bersama Inda. “In….kau ingat panggilan nakal kita…. Kau panggil aku beruang kutub… dan aku memanggil mu nenek lampir…” Kata Rae sambil tersenyum “Saat kau cemberut, kau memang mirip nenek lampir loch…. Hehehhehehhe, aku jadi takut di gigit sama kamu” Kata Rae sambil tersenyum mengingat kejadian saat Inda merengut dan di katain Rae nenek lampir, saat itu Rae berlari ketakutan karna Inda membawa kayu untuk memukul nya, dan saat Inda berhasil menangkap Rae, bukan kayu yang kena kepala Rae, tapi malah gigitan Inda yang mencengkram tangan Rae.
“Inda… ada lagi yang paling ku kenang bersama mu…saat ciuman pertama kita, saat kau katakan bahwa kau cinta aku….” Kata Rae sambil kembali mengelus Misan Inda…”Saat itu, aku sangat bahagia In… ingin rasanya ku meloncat sampai ke langit,, ingin rasa nya ku berteriak sekencang-kencangnya, …Owh.. In…. saat itu aku bagai terlahir kembali…” Kata Rae sambil menatap Misan Inda, kemudian dia duduk dan mendekat kan dirinya ke Misan Inda, di kecup nya Misan kekasih nya itu sambil berbisik “Apa kau juga merasakan hal yang sama sayang…..” Kata Rae dengan lembut nya. Setelah itu, terdengar hembusan angin yang sangat mendamaikan hati, hal itu menjadi pertanda buat Rae… “Makasih sayang…. Aku tau, kau juga merasakan hal yang sama dengan ku” Kata Rae sambil kembali mengecup Misan kekasih nya
“Baik lah…. Sekarang aku mau bobok siang dulu…. Aku ingin tidur di sini bersama mu, kasih ku…”Kata Rae seperti meminta persetujuan sama Inda
“Eitts…. Boleh gak boleh aku tetap tidur di sini sambil memeluk mu” Kata Rae yang seperti merasa kalau Inda ada di samping nya dan marah jika tidur di samping nya.
Sementara itu di rumah kediaman Inda, orang tua Inda sibuk mencari Rae
“Bina..,,, Rae di mana????” Kata papa Inda yang sudah menganggap Rae adalah anak nya
“Maaf tuan,,.. nyonya, saya tidak tau” Kata Bina sambil memohon maaf karena tak tau keberadaan ank nya“Saya juga sudah menelpon Den Rendi,, tapi Den Rendi juga gak tau Tuan”
“Aduh pa… anak itu selalu menghilang kalau jam segini, mama takut terjadi apa-apa padanya” Kata Mama Inda yang khawatir
“Maaf tuan dan Nyonya…” Kata Bapak Rendi yang baru datang dari bagasi “Nyonya dan tuan gak usah khawatir, saya tau kemana anak saya pergi…”
“Maksud kamu Pakna??” Kata papa dan mama Inda secara bersamaan
“Rae sekarang pasti kemakam Non Inda…”Kata Pakna menimpali pertanyaan dari kedua majikannya ini
Mendengar penjelasan Pakna, Mama dan papa Inda hanya bisa saling berpandang-pandangan, mereka bahagia karena ada yang mencintai anak mereka seperti Rae, tapi mereka juga sedih, karena anak mereka, kehidupan Rae menjadi seperti ini
“Maaf kan anak ku Pakna…Bina…” Kata mama Rae,, yang tak bisa membendung rasa sedihnya lagi, sehingga tanpa terasa dia menangis di pelukan suaminya
“Tak usah minta maaf nyonya,, kami senang nyonya dan tuan mengkhawatirkan Rae, kami juga gak menyesal Rae mencintai Non Inda,, karena non Inda adalah gadis yang baik, yang menerima kami dan Rae dengan lapang dada.ya… kami juga tak memungkiri, kami sedih melihat anak semata wayang kami seperti ini, menderita dalam cinta nya, tapi kami juga bahagia melihat ketulusan anak kami, dan kami tau Non Idah juga akan menjaga Rae meski di alam yang berbeda” Kata Pakna sambil memandang Isterinya
“Iya nyonya…dan Tuan…jangan terlalu menyesali, kami tak akan marah juga tak akan sedih lagi, bagi kami sekarang yang terpenting adalah kebahagiaan Rae…” Kata Bikna sambil tersenyum melihat kedua majikannya yang sangat menyayangi anak nya
“Sudah lah ma… kita sekarang hanya bisa menuruti kemauan Rae…”
“Pa… dari dulu,,, setelah kepergian Inda, mama sudah menganggap Rae adalah anak mama sendiri, dia sangat mengingatkan mama akan Inda,, mama sebulan belakangan ini mempunyai rencana…”
Mendengar penuturan isterinya, papa Inda melongo begitu juga dengan kedua orang tua Rae…. Mereka pun mendengar rencana mama Inda.
*****
Malam telah meenggantikan siang,, matahari pun telah kembali ke pembaringan nya, sementara singgasana nya telah di ambil alih oleh sang rembulan.
“Achhh…ah…ah… sudah malam ya….?” Kata Rae sambil memandangi makam Inda…”Wah ibu dan ayah pasti khawatir,,,,hemmzzz mama dan papa mu pun mungkin juga khawatir sayang…”Kata Rae sambil berdiri dan membenahi bajunya
“Ok lah sayang,,aku pulang dulu,, besok aku akan kembali kesini untuk menjenguk mu lagi,,,kau tak boleh bosan dengan kedatangan ku,,,,lagi pula aku datang karena aku tak ingin kau di datangi cowok lain,… hhehehheehehhe.. sampai kapan pun kau milik ku” Kata Rae sambil memain kan jari telunjuk nya dan kemudian tersenyum hangat melihat pembaringan kekasih hati nya.
Ya begitulah kebiasaan Rae setelah kepergian Inda, hatinya hanya untuk Indah.. bahkan saat Inda tak ada pun hatinya tetap bersama Inda. “In….kau ingat panggilan nakal kita…. Kau panggil aku beruang kutub… dan aku memanggil mu nenek lampir…” Kata Rae sambil tersenyum “Saat kau cemberut, kau memang mirip nenek lampir loch…. Hehehhehehhe, aku jadi takut di gigit sama kamu” Kata Rae sambil tersenyum mengingat kejadian saat Inda merengut dan di katain Rae nenek lampir, saat itu Rae berlari ketakutan karna Inda membawa kayu untuk memukul nya, dan saat Inda berhasil menangkap Rae, bukan kayu yang kena kepala Rae, tapi malah gigitan Inda yang mencengkram tangan Rae.
“Inda… ada lagi yang paling ku kenang bersama mu…saat ciuman pertama kita, saat kau katakan bahwa kau cinta aku….” Kata Rae sambil kembali mengelus Misan Inda…”Saat itu, aku sangat bahagia In… ingin rasanya ku meloncat sampai ke langit,, ingin rasa nya ku berteriak sekencang-kencangnya, …Owh.. In…. saat itu aku bagai terlahir kembali…” Kata Rae sambil menatap Misan Inda, kemudian dia duduk dan mendekat kan dirinya ke Misan Inda, di kecup nya Misan kekasih nya itu sambil berbisik “Apa kau juga merasakan hal yang sama sayang…..” Kata Rae dengan lembut nya. Setelah itu, terdengar hembusan angin yang sangat mendamaikan hati, hal itu menjadi pertanda buat Rae… “Makasih sayang…. Aku tau, kau juga merasakan hal yang sama dengan ku” Kata Rae sambil kembali mengecup Misan kekasih nya
“Baik lah…. Sekarang aku mau bobok siang dulu…. Aku ingin tidur di sini bersama mu, kasih ku…”Kata Rae seperti meminta persetujuan sama Inda
“Eitts…. Boleh gak boleh aku tetap tidur di sini sambil memeluk mu” Kata Rae yang seperti merasa kalau Inda ada di samping nya dan marah jika tidur di samping nya.
Sementara itu di rumah kediaman Inda, orang tua Inda sibuk mencari Rae
“Bina..,,, Rae di mana????” Kata papa Inda yang sudah menganggap Rae adalah anak nya
“Maaf tuan,,.. nyonya, saya tidak tau” Kata Bina sambil memohon maaf karena tak tau keberadaan ank nya“Saya juga sudah menelpon Den Rendi,, tapi Den Rendi juga gak tau Tuan”
“Aduh pa… anak itu selalu menghilang kalau jam segini, mama takut terjadi apa-apa padanya” Kata Mama Inda yang khawatir
“Maaf tuan dan Nyonya…” Kata Bapak Rendi yang baru datang dari bagasi “Nyonya dan tuan gak usah khawatir, saya tau kemana anak saya pergi…”
“Maksud kamu Pakna??” Kata papa dan mama Inda secara bersamaan
“Rae sekarang pasti kemakam Non Inda…”Kata Pakna menimpali pertanyaan dari kedua majikannya ini
Mendengar penjelasan Pakna, Mama dan papa Inda hanya bisa saling berpandang-pandangan, mereka bahagia karena ada yang mencintai anak mereka seperti Rae, tapi mereka juga sedih, karena anak mereka, kehidupan Rae menjadi seperti ini
“Maaf kan anak ku Pakna…Bina…” Kata mama Rae,, yang tak bisa membendung rasa sedihnya lagi, sehingga tanpa terasa dia menangis di pelukan suaminya
“Tak usah minta maaf nyonya,, kami senang nyonya dan tuan mengkhawatirkan Rae, kami juga gak menyesal Rae mencintai Non Inda,, karena non Inda adalah gadis yang baik, yang menerima kami dan Rae dengan lapang dada.ya… kami juga tak memungkiri, kami sedih melihat anak semata wayang kami seperti ini, menderita dalam cinta nya, tapi kami juga bahagia melihat ketulusan anak kami, dan kami tau Non Idah juga akan menjaga Rae meski di alam yang berbeda” Kata Pakna sambil memandang Isterinya
“Iya nyonya…dan Tuan…jangan terlalu menyesali, kami tak akan marah juga tak akan sedih lagi, bagi kami sekarang yang terpenting adalah kebahagiaan Rae…” Kata Bikna sambil tersenyum melihat kedua majikannya yang sangat menyayangi anak nya
“Sudah lah ma… kita sekarang hanya bisa menuruti kemauan Rae…”
“Pa… dari dulu,,, setelah kepergian Inda, mama sudah menganggap Rae adalah anak mama sendiri, dia sangat mengingatkan mama akan Inda,, mama sebulan belakangan ini mempunyai rencana…”
Mendengar penuturan isterinya, papa Inda melongo begitu juga dengan kedua orang tua Rae…. Mereka pun mendengar rencana mama Inda.
*****
Malam telah meenggantikan siang,, matahari pun telah kembali ke pembaringan nya, sementara singgasana nya telah di ambil alih oleh sang rembulan.
“Achhh…ah…ah… sudah malam ya….?” Kata Rae sambil memandangi makam Inda…”Wah ibu dan ayah pasti khawatir,,,,hemmzzz mama dan papa mu pun mungkin juga khawatir sayang…”Kata Rae sambil berdiri dan membenahi bajunya
“Ok lah sayang,,aku pulang dulu,, besok aku akan kembali kesini untuk menjenguk mu lagi,,,kau tak boleh bosan dengan kedatangan ku,,,,lagi pula aku datang karena aku tak ingin kau di datangi cowok lain,… hhehehheehehhe.. sampai kapan pun kau milik ku” Kata Rae sambil memain kan jari telunjuk nya dan kemudian tersenyum hangat melihat pembaringan kekasih hati nya.
Rae pun berbalik melangkah kan kaki ingin meninggal kan Inda, tapi tiba-tiba dia terhenti, tubuhnya langsung berputar menghadap kembali ke makam Inda, dengan langkh cepat dia langsung duduk di samping Misan Inda, Rae pun kembali mengecup Misan Inda “Dah sayang…. Jangan lupa…aku selalu menunggu dirimu menjemput ku, meski entah kapan waktunya, tapi kukan selalu menunggu mu….segeralah jemput aku sayang…aku mohon…” Kata Rae sambil berdiri dan meninggal kan makam Inda
Terlihat bayangan putih berdiri mengikuti arah langkah kecil kaki Rae, bayang putih itu terus ada sampai Rae keluar dari komplek pemakaman,, setelah Rae pergi bayangan itu pun menghilang.
****
Minggu ini terlihat keanehan dari kedua orang tua Inda dan kedua orang tua Rae, mereka seperti merencanakan sesuatu. Hari ini mereka menyuruh Rae untuk pulang lebih cepat. Mereka tau itu tak akan mudah di tepati oleh Rae, Jadi mereka berkata kalau mama Inda sakit dan mau di bawa ke dokter, mereka tau Rae pasti tak sampai hati melihat mama Inda sakit, dengan akal itu akhir nya Rae bersedia pulang ke rumah terlebih dahulu.
Sesampai di rumah, Rae melihat ada tamu yang datang, tamu yang tak pernah di lihat nya
“Siapa ya yang datang…aku baru lihat mobil ini” Kata Rae sambil berjalan masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah terlihat sepasang suami isteri dan seorang gadis yang seusia dengan Inda duduk di sebelah kedua orang tua itu. Saat mereka melihat Rae, mereka tersenyum terutama gadis tersebut.
“Siang…” Kata Rae sambil mengucap kan salam dan menghampiri mereka, kemudian mencium tangn mereka satu persatu. Setelah itu Rae berencana masuk kekamar nya tapi langsung di cegat oleh mama Inda
“Rae…nanti dulu, gak sopan ada tamu begini kamu main masuk saja” KATA MAMA inda sambil memegang tangan kanan Rae “Ada apa ya Tan… Rae capek sekali, lagi pula bentar lagi Rae harus pergi..” Kata Rae sambil menghentikan langkah nya
“Sudah duduk dulu yuk….”
Dengan berat hati Rae pun mengikuti langkah mama Inda, dia pun duduk di antara kedua keluarga terhormat itu
“Perkenal kan Mas… ini loh Rae, anak angkat saya sama Mas Hendro (ayah Inda)… ganteng kan????” Kata Mama Inda sambil tersenyum ramah…
Rae hanya diam dan membisu mendengar penuturan mama Inda
“Iya dek….ganteng banget….gi mana menurut mu Ngen…”Kata ibu-ibu yang ada di hadapan Rae meminta persetujuan dari anak nya
Tak ada sahutan dari anak nya, yang ada hanya senyum malu-malu dari anak nya
Hal itu membuat Rae curiga dan tak mengerti. Akhir nya kedua orang tua Rae datang dengan pakaian rapi, mereka ikut bergabung bersama Rae dan mama Inda.
Mereka juga ikut berbincang, Rae baru menyadari apa rencana kedua orang tua Inda dan Kedua orang tua nya.
“Kalau begitu kami setuju aja Dek…kami sekeluarga dengan senang hati menerima Rae jadi menantu kami, dan aku rasa Langen juga setuju” Kata papa Langen (Gadis yang mau di jodohin sama Rae)
“Iya pa…” Kata Langen malu-malu
Mendengar perkataan itu hati Rae jadi sakit, dia merasa cinta nya dan Inda tak di hargai, dengan hati yang panas Rae pun meninggal kan pembicaraan itu, hal itu tentu membuat tanda Tanya kedua orang tua Langen. Untuk mencairkan suasana mama Inda langsung melarikan pembicaraan, sementara Ibu Rae permisi pamit untuk melihat anak nya.
Dikamar Inda “Rae…ada apa nak????” Kata Bina sambil masuk dan duduk di atas ranjang
“Aku tak setuju Bu….sampia mati pun aku tak akan mau di jodohin dengan wanita lain selain Inda…” Tegas Rae kepada ibunya
Bina hanya bisa menghela nafas panjang “Kau sangat mencintai Non Inda??” Tanya Bina kepada anak nya. Pertanyaan itu di jawab dengan anggukan serius Rae “Kalau kau mencintai nya, kau harus hidup lebih baik nak…bukan dengan meratapi kepergian nya begini, kau harus hidup bahagia di dunia ini”
“Aku tau bu…. “ Kata Rae sambil duduk di samping ibu nya “Aku berterima kasih kepada tante dan juga om karena udah mengangkat ku jadi anak mereka, aku juga berterima kasih karena om dan tante sangat perhatian sama aku, tapi ketahui lah bu…yang mereka perbuat ini juga tak akan membuat aku bahagia…aku tidak meratap juga tidak bersedih, tapi aku tak bisa memberikan hati ku kepada wanita lain, karena sejak dulu dan sampai detik ini hati ku telah di bawa pergi oleh inda” Kata Rae sambil menarik nafas panjang
“Tapi nak…..” Kata Ibu nya ingin meneruskan pembicaraan , tapi segera di potong oleh Rae “ Ibu salah jika berfikir aku menderita sekarang, aku memang sedih bu, sifat ku memang berubah, itu semua karena hidup ku telah dibawa pergi oleh nya, meskipun aku menerima Langen, tapi itu akan menjadi kesakitan bagi dirinya sendiri, karena sedikit pun aku tak mengingin kannya, dan sedikit pun dia tak akan mendapat kan hati ku, dan ketahui lah bu….jika dia bersama ku…aku tetap akan bersikap seperti ini, tak akan ada perubahan dari ku, aku akan tetap menemui kekasih hati ku” Kata Rae…sambil mencium tangan ibu nya “Aku pamit bu…aku mau menemui isteri ku…menantu ibu..” KATA Rae sambil memberikan seutas senyum manis kepada ibu nya.
Hati Bina pun tersentuh, senyum yang selama ini menghilang,, kini bisa dia lihat lagi “Ternyata hanya dirimu Non…cinta pertama dan terakhir anak ku….aku merestui mu Non Indah…kau adalah menantu ku dunia akhirat,, aku mohon jaga anak ku,,, aku ikhlas jika dia bersama mu….aku senang karena Non, aku bisa melihat senyum nya….” Kata Bina sambil memandangi foto Inda yang tersenyum padanya.
****
Meski penolakan terus hadir dari pihak Rae, tapi Langen terus saja mengejar Rae, dia benar-benar menyukai Rae. Semacam cara dia lakukan termasuk berusaha menyerupai tingkah laku Inda, hal itu malah membuat Rae semakin benci pada nya.
Sampai suatu hari, saat Rae berada di makam Inda,,, Langen datang. Dengan raut cemburu dan kesal karena Rae tak mau bertemu dengan nya …Langen datang menghampiri Rae yang tengan berbicara sendiri sambil tersenyum menghadap makam Inda’
“Rae….!!!!” Bentak Langen
“Langen…???” Kata Rae terkejut “Kenapa kau di sini”
“Aku di sini karena kau membatal kan pertemuan kita….kau kenapa sich…???”
“Sudah ku katakan, aku tak mau dan tak akan mau” Kata Rae dengan enteng nya, sambil terus berpaling dan kembali menghadap makam Inda
Melihat penolakan itu, Langen semakin marah
“Jadi….hanya gara-gara makam tak berguna ini kau menolak ku….ya!!!...”Teriak Langen
“Diam Ngen….ini pemakaman bukan diskotik”
“Bodo’….. kau itu sudah gila ya Rae…. Apa yang kau harap kan dari makam ini ha…..!!!” KATA langen tanpa mengecil kan volume suara nya
“Sudah Langen….lebih baik kau pergi dari sini…..aku tak ingin meladeni mu” Kata Rae tanpa sedikit pun memalingkan wajah nya ke Langen
Melihat Respon Rae yang seperti itu…Langen semakin naik darah
“Dasar…!!!!!..... apa sichhh hebat nya Inda sampai kau tak berpaling pada ku…. Aku jauh lebih dari nya Rae…aku jauh lebih kaya dari kedua orang tua Inda,, dan aku jauh lebih nyata dari nya…..kenapa kau masih juga menyukai wanita sialan ini….wanita yang sudah tak bernyawa dan mungkin hanya tinggal tulang nya saja….!!!” Kata Langen dengan suara yang semakin dia keras kan
Mendengar perkataan Langen….Rae menjadi Emosi…dia pun berdiri dan menghadap Langen
“Cukup….. aku tau kau memang kaya Ngen….tapi bukan berarti kau bisa beli aku dengan harta mu…. Sekarang aku tak akan menyesal karena telah mencintai Inda yang meski hanya bayangan nya saja, dari pada kamu wanita yang tak punya etika dan perasaan” Kata Rae sambil menunjuk ke mobil langen “Sekarang lebih baik kau pergi dari sini, aku tak sudi melihat wajah mu” Kata Rae sambil berpaling dari Langen
Mendengar pengusiran Rae,,,langen Kembali memanas,,,sekarang dia benar-benar nai kdarah… ” Dasaarrrrr!!!!!!!!!!!........Waaannniiiitttaaa siiaaallannnnn!!!!!!!!!!” Teriak Langen pada makam Inda,, dengan emosi yang tak di kontrol lagi, langen langsung menghambur ke makam Inda, dan dengan hati yang panas dia langsung menendang misan Inda, seperti sudah terbakar setan, langen histeris di makam Inda.
Hal itu membuat Rae menjadi naik darah dan kesal, melihat Misan kekasih yang sangat di cintai nya di terjang oleh Langen… Rae pun berlari mengejar Langen dan menarik tangan nya….
“Cewek berengsek……!!!!” Teriak Rae dengan kesal nya ”Mau mati kamu ha….!!” Kata Rae sambil menarik langen dan akhir nya membuat dia terjatuh “Berani nya….beraninya kamu…..”Kata Rae sambil menahan amarah nya,,wajah nya merah padam.
Hal itu membuat Langen takut, dia tidak pernah melihat RAE seperti ini “Kau….kau…. dasar bberengsekk!!!!>… tak akan pernah ku maafin.,….berani nya kau ngancurin makam istri ku…. Berani nya kau membuat aku seperti ini….aku akan membunuh mu!!” Kata Rae yang berjongkok dan langsung memegang leher Langen….
Langen terkejut,, karena Rae serius mencekik nya “Kau…kau akan mati…aku tak akan maaf kan orang yang telah mengganggu Inda….kau.….”Kata Rae sambil terus mengencangkan tangannya yang sedang mencekik Langen.
Nafas Langen mulai memburu, udara mulai sulit masuk ke saluran pernafasan nya, dia berusaha meronta, tapi cengkraman Rae sangat kuat..”Ra….Ra……EE..e…r.A…a..\e…..” Kata nya yang tak bisa di baca lagi
“Aku akan membunuh mu…..!!!!” Rae semakin bringas, cekikan nya semakin terasa oleh Langen…..
Tapi tiba-tiba, cekikan itu menjadi kendur, angin bertiup di antara mereka, tangan Rae seperti ada yang memegang. Tangan yang tak asing lagi untuk nya, tangan yang selama ini dia rindukan “lepaskan Rae…jangan seperti ini…” Bisikan itu nyata pada RaE, Rae pun mulai mengendurkan tangan nya…dan akhir nya langen pun lepas…
“Inda……!!” Lirih Rae
“Iya….beruang bodoh….terima kasih….aku cinta kamu” Suara itu pun menghilang bersama berlalu nya angin yang berhembus tadi. Rae pun tak bisa menahan gejolak hati nya dia pun terduduk lemas. Sementara Langen berdiri, melihat Rae yang seperti terkena rasukan sesuatu
“Rae…”Bisik Langen
“Pergi….tingal kan aku sendiri”
“Rae…..”Kata Langen berusaha menenangi Rae…
“Aku bilang Pergi…!!!!!!!!!!!!” Teriak Rae,,,sambil menatap tajam pada Langen
Melihat itu langen menjadi takut dan buru-buru pergi…
Rae tinggal sendiri di pemakaman. “ In…kau datang mencegah ku berbuat kesalahan….Makasih sayang….” Kata Rae sambil memperbaiki misan kekasih nya “Aku juga cinta kamu In……”Kata Rae yang tanpa sadar telah menitik kan air mata “Kenapa kau begitu cepat,,,harus nya kau tinggal atau bawa aku bersamamu kasih ku….” Kata Rae yang mulai bersedih “Apa kau tak mengingin kan aku…..apa kau tak mau bersama ku….” Kata Rae yang mulai berpikir aneh, dengan hati kesal Rae pergi meninggal kan makam Inda. Hatinya hancur, entah apa yang dia rasakan, entah itu beralasan atau tidak, tapi dia merasa kalau Inda tak menyukai nya , tak mengingin kannya lagi.
Dalam keadaan frustasi, Rae berjalan entah kemana, motor yang di bawa nya tak di hiraukannya lagi, kini yang ada dalam fikiran nya, dia ingin mati… tubuhnya lemas….jalan nya pun tak menentu lagi, kadang dia menabrak orang, tapi tak ada raut salah di wajah nya.
Tubuh itu berjalan tanpa hati dan jiwa lagi….tubuh kekar Rae seaakan hanya cassing yang tak berisi, berjalan tanpa kejelasan. Tatapan matanya pun kosong….
Untung saja dia tak tertabrak mobil, karena saat itu Rendy melihat nya yang hampir saja tertabrak oleh mobil, dengan sekuat tenaga Rendy membawa Rae pulang.
Sesampai di rumah, Ibu dan ayah Rae cemas melihat kondisi anak ny….
Kondisi anak nya boleh di bilang sekarat, panas nya tak turun-turun, dalam sakit parah, Rae hanya memanggil Inda…. Semua teman Rae ikut datang menjenguk Rae yang masih dalam keadaan sakit parah, semua dokter tak mengerti apa sakit yang di idap oleh Rae, mereka menyerah dan pasrah dalam keadaan Rae. Orang tua Rae pun juga pasrah, sudah lebih 3 hari Rae tidak sadarkan diri, tubuh nya semakin panas dan lemas.
Hari ini hujan mengalir dengan deras nya, dalam keadaan mempertaruh kan kehidupan nya, Rae masih memanggil nama kekasih hati nya…. Dalam tidur itu Rae melihat sesosok wanita yang sangat dia rindukan, wanita yang selalu dia dambakan.
“Inda……”Lirih Rae…
Wanita itu menoleh dan tersenyum, pakaian nya serba putih, wajah nya semakin cantik dan putih, baunya pun semakin harum.
Melihat itu benar Inda Rae menghambur dan berlari menuju ke arah Inda
Wanita itu tersenyum dan membalas pelukan Rae yang begitu hangat “Kenapa lama sekali….”Bisik Inda
“Apa maksud mu….???” Kata Rae tak mengerti
“Kenapa lama sekali…kau tak mengunjungi ku beruang kutub….aku juga rindu pada mu”
“Maaf kan aku…..”
“Kenapa minta maaf ….dasar bodoh…” Kata Inda sambil kembali memeluk Rae
“Kenapa kau tak menjemput ku….apa kau tak ingin bersama ku lagi?????”
Mendengar penuturan Rae, Inda melepas pelukan nya
“Kau pikir aku ini siapa???.... Tuhan…. “Kata Inda sambil tertawa “Aku juga makhluk Nya Rae… lagi pula belum waktu nya”
“Kau tak menyayangi ku lagi….???”
“Bodoh…..jika aku tak menyayangi mu, kenapa aku datang menghentikan mu untuk membunuh Langen,… Itu karena aku menyayangi mu,,,..menginginkan Rae yang akan menemani ku,… aku tak ingin kau berdosa…dengan membunuh orang. Maka nya aku datang”
“Tapi… dia mengatai mu….aku tak tahan mendengar nya”
“Beruang kutub memang bodoh… terima kasih, kau sudah begitu besar mencintai ku….”
Kata Inda sambil memeluk Rae, juga membalas pelukan Inda dengan hangat nya, seperti nya Rae tak mau melepaskan tubuh kekasih nya ini lagi
“Rae….aku harus pergi…”
“Kenapa????... tak bisakah kau tinggal bersama ku sebentar lagi….??” Pinta Rae dengan wajah sedih. Hal itu membuat Inda tersenyum manis
“Dunia kita berbeda sayang….aku tak bisa lama-lama…aku harus pergi…aku sayang kamu sayang ku….” Kata Inda sambil pergi meninggal kan Rae….
“Tunggu….In….tunggu…..aku ingin ikut bersama mu…tunggu aku…..”
Inda hanya tersenyum, dan berpaling dari Rae….dia berjalan menjauhi Rae….
Tubuh Rae bergetar hebat….”Izin kan aku menemui mu lagi…!!!....Inda…!!!!”Teriak Rae…
Inda pun berhenti dan menoleh,, dengan senyum manis nya dia berkata “Ku tunggu…..”
Indah pun menghilang…. Rae terus memanggil Indah, dan akhir nya dia sadar,…
“Indah…..!!!!!!!!!!!!!” Pekik Rae,,,, kesadaran nya membangun kan kedua orang tua nya dan Inda juga teman-teman nya,, saat sadar nya dia melihat tak ada sesosok orang yang di harapkannya hadir, dengan bergemuruh,, rae langsung bangkit dari tidur nya,, hal itu membuat kedua orang tua nya panik. Tapi Rae tak menghirau kannya,,, dia langsung menghambur keluar. Dia tak menghiraukan sakit nya lagi, dalam pikirannya hanya ada satu, dia ingin menemui Inda.
Dengan segera, dia melajukan motor nya ke pemakaman, hujan deras membasahi jalan, jalan yang licin dan tubuh yang masih lemas, membuat Rae akhirnya terjatuh kejalanan aspal, tubuhnya tersungkur di aspal, yang akhir nya memberikan seberkas luka yang menghancurkan tubuh nya, tapi dengan sekuat tenaga, Rae masih tetap berdiri, dia berusaha menegak kan kakinya yang lemas, akhirnya dia berhasil berdiri dan mulai berjalan “Tunggu aku sayang…”Bisik nya…dengan sekuat tenaga Rae pun berlarih menuju ke pemakaman yang masih jauh, tubuh penuh luka, keadaan yang masih sangat parah, panas tubuh yang semakin tinggi, di biarkannya saja, tujuan nya hanya ingin bersama inda, hanya ingin menemui Inda….
Akhir nya dia sampai ke pemakaman Inda, di sana dia melihat makam Inda yang seperti menanti nya…. Dengan senyum manis Rae berdiri tegak… “Aku datang sayang….aku datang…..”
Buukk…tubuh yang sedari tadi berusaha untuk berdiri akhir nya terjatuh di atas tanah, tubuh itu lemas terbaring di atas tanah, meski begitu terlihat wajah Rae yang bahagia dengan senyum manis yang hilang kini terukir kembali.
“Rae…………………!!!!!!!!!!!!!!!!” Teriak Bina dan Mama Inda dari kejauhan, mereka pun berlari menghampiri tubuh Rae yang terjatuh…..
“Rae……sadar nak….Rae…!!!!” Kata Bina yang menangis melihat tubuh anak nya terbaring penuh luka.
“Rae….!!!” Kata Rendy yang ikut duduk menghampiri Rae,, di periksa nya denyut nadi dan hembusan nafas teman nya.Kemudian Raut wajah Rendy berubah….tanpa terasa air mata nya mengalir membasahi pipinya.
Melihat hal itu,..Teriakan Bina dan mama Inda tak terbendung lagi…”Rae….!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Kini tubuh itu tak bernyawa lagi,, Rae pergi dari dunia yang fana ini….keinginan dan cinta nya teraamat kuat…hatinya hanya untuk Inda.
Sosok wanita itu hadir lagi, sambil tersenyum manisdia menghampiri Rae yang berdiri termenung
“Sudah datang sayang…..”
Mendengar suara itu Rae berpaling menghadap si empunya suara….”Iya….”Kata Rae dengan senang dan senyum manis nya
Senyum itu dibalas mesra oleh Inda,, “Selamanya kita kan bersama….”
Mendengar penuturan Inda, Rae pun tersenyum bahagia, mereka berdua bergandengan tangan menjemput kebahagiaan yang didunia tak mereka dapat kan, Kini cinta mereka kan abadi SELAMANYA…
THE END
PROFIL PENULIS
Nama : Syarifah Zulfa
Fb: Zulfa Syg AbaUmi
Email : Syarifah_zulfabaragbah@yahoo.com
Ini adalah episode lanjutan dari Baca "Pilihan hatiku berujung pada kematian", bedanya ini adalah cerita tentang perasaan Rae yang di tinggal Indah, bagaimana kisah nya,,,,di baca ya... n aku juga butuh komentar nya...
Nama : Syarifah Zulfa
Fb: Zulfa Syg AbaUmi
Email : Syarifah_zulfabaragbah@yahoo.com
Ini adalah episode lanjutan dari Baca "Pilihan hatiku berujung pada kematian", bedanya ini adalah cerita tentang perasaan Rae yang di tinggal Indah, bagaimana kisah nya,,,,di baca ya... n aku juga butuh komentar nya...
Baca juga Cerpen Cinta dan Cerpen Romantis yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar