Cerpen Sholhan Fatahuddin
Kali ini sendiri aku mencoba menulis untuk diriku. Entahlah sepi sekali di sini. Aku bosan.Ku coba lagi, berlari ke belakang. Menikmati setiap sendok kehidupan yang telah aku lalui.Tak ada yang ganjil, mungkin hanya aku yang bodoh selama ini. Kenapa harus ada dirimu, kenapa aku harus sayang kamu, sedang orang tuaku keras kepala. Mereka tak peduli rasa cinta, mereka tak inginkanmu. Inginkan rasa cinta yang kita miliki.
Ah entahlah, aku hanya seorang anak di sini. Seorang anak yang sedang berjuang bertahan dalam hidup ini. Mencoba mencari masa depan, mengais-ngais mimpi. Menyusun setiap mimpi agar menjadi nyata.
Tapi-tapi, dirimu salah satu mimpiku. Kemana, kenapa…..
Kini hilang, terpaksa aku tinggalkan.Bukan inginku, bukan mauku.Sekali lagi aku hanya seorang anak.Yang tak mau durhaka kepada orang tua, yang tak mau mengecewakan orang tua.
Aku merenung sesaat, kenapa ada cinta antara kita.Sedang kita seperti sekarang.
Maaf mungkin dulu aku memberimu banyak harapan dan menerbangkannya ke awang-awang.Aku tak ingin menerbangkannya lebih tinggi lagi.Terpaksa kupatahkan sayapnya dan jatuh berurai.
Kini aku mencoba menyatukan sayap itu.Mencoba menerbangkannya kembali.
EPILOG AWAL
Dunia ini terasa berhenti, ketika kita sepakat untuk pisah.Itu inginmu, mungkin salahku.Tapi aku sudah mencegahmu.Sudah kukatakan kenapa seperti itu.Tapi engkau keukeuh dengan prinsipmu kita pisah.Aku hanya bisa membela diri.
Iya ngerti aku yang memulainya kemarin.Pikiranku sedang kacau malam itu.Dan maaf membuatmu menangis ketika itu.Tapi kutarik semua ucapanku saat aku bertemu denganmu, aku jilat kembali ludah yang telah aku keluarkan.Maaf aku membela diri lagi.Aku hanya manusia.
Sudahlah kita jalani hidup masing-masing.Aku tanpamu dan diriku tanpamu. Mungkin akan berat untuk kita jalani, coba sajalah. Mungkin akan terbiasa, butuh waktu berbulan-bulan untuk sembuh dari penyakit ini. Penyakit cinta, penyakit rindu.
Hampir sebulan aku sendiri, mencoba menikmati kesendirianku.Aku hanya bingung.Aku hanya tak mampu berkata lagi.Lelah membohongi diriku sendiri. Lelah berkata “benci aku, lupakan aku”
Kini aku mengemis cintamu berharap engkau kembali dengan pelukan hangatmu.Pelukan cinta yang masih bisa aku rasakan.Aku tak malu berkata seperti ini.Karena memang aku membutuhkanmu.
Ah cinta, kini dirimu ada di depanku. Entah apa yang akan ku katakan, aku bingung dengan hatiku. Aku masih sayang kamu, masih kangen kamu.Detik kembali berlalu.Kita hanya diam, dan sedikit bercanda tanpa arti.Aku sakit.
Sayang aku pengen ngomong.Aku masih sayang kamu, aku ingin kita seperti dulu lagi.
DIALOG AKHIR
( SEBUAH BAHAGIA YANG HANYA SEPARUH)
Akupun bicara walau dengan sedikit kata.Dan kata, dan kata.Lalu berhenti saat kau jawab kata itu.Dengan banyak aturan yang kau tetapkan.Biarlah aku terima itu.Aku hanya manusia, maaf bila aku salah waktu itu.
Kini kita kembali berdua, merajut benang-benang cinta yang telah aku buat kusut.Menambal kain yang pernah aku lubangi. Aku tahu tak akan seindah dulu, ketika masih utuh.
Tapi kita coba tuk membuatnya lagi.Cinta kita yang seindah dulu. Tapi maaf aku tak akan mencoba meyakinkanmu lagi, aku tak akan menerbangkan harapanmu ke awang-awang seperti dulu lagi. Aku hanya akan terus berusaha berjuang demi cinta kita. Sampai nanti waktunya, ketika kita sampai pada “final destination”. Dukung aku, bantu aku.
AT THE SECOND
( THE SECOND TIME)
Ku jalani hari denganmu, hampir bahagia seperti dulu.Mungkin lebih bahagia.Berusaha meraih mimpi hingga ke “final destination”.But I don’t know. Sedikit demi sedikit rasa ini berubah.Menjadi cakaran-cakaran yang mengoyak jiwaku.Mempermainkan nafsuku.Bergejolak mempercepat aliran darahku.
Ah Tuhan, apa yang terjadi.Aku menganggapmu menjadi milikku seutuhnya dan aku berhak atas dirimu.Sebuah rasa sayang yang berlebihan.
Hingga sebuah petaka datang lagi ketika ku ucap “ Aku menginginkannya, putus aku jika dirimu tak mau”. Hilang lagi karena salahku.
Kau pergi lagi.Menjauh dari diriku.
SESAL LAGI
( Dan Selalu Datang Terlambat)
Not exciting. Alone.Susahnya, mencoba untuk mencari lagi.Yang lebih baik lagi. More better-more better. I found them. And I need. More better but no more exciting. Dia tidak lebih menarik darimu.
Tapi semuanya hanya jadi mimpi.Mimpipun tak pernah utuh.Hanya separuh.Ketika mimpi itu semakin hancur dan hancur.Dan kini mimpi itu hilang.
Semakin menghancurkan hatiku.Semakin membuatku bisa merasakan dirimu, arti penting dirimu buatku.Tuhan aku salah.Dan sesal selalu datang terlalu terlambat.
You come again. Yang kedua kalinya.Tapi aku pikir, aku yang memulainya dulu.Seperti dulu lagi. Like de javu. Semuanya seperti kembali terulang. Kita seolah mesra lagi, benar-benar mesra seperti dulu. Again-again and again.
THE END
( SEBUAH BAHAGIA YANG DIHARAPKAN DAPAT UTUH)
Kita di sini, beku. Tak ada sepatah katapun. Hanya bahasa tubuh yang tahu. Setiap gerak gerikmu memberi arti.Memberi tanda bahwa dirimu masih sayang aku.Begitu pula aku.
Then it’s going run. Kita menyatu lagi seperti dulu. Hangat tubuhmu merasuk setiap relung jiwaku. Menghangatkan setiap tulang dan otot dalam tubuh ini. Walau tanpa kata dariku, atau tanpa kata darimu. Hanya bahasa tubuh.Bahasa tubuh yang hangat. Menyatu dalam heningnya ruangan ini.
I’m happy, terlalu bahagia untuk di ungkapkan,
It’s real. Sekarang kita telah bersatu kembali. Merajut bahagia yang semoga tak akan pernah berujung. Saling sayang, saling mencintai satu sama lain.
The last, happy ending……
PROFIL PENULIS
Nama : Sholhan Fatahuddin
TTL : Boyolali 12 Oktober 1988
Add FB :https://www.facebook.com/#!/profile.php?id=1495677210
E-mail: sholhan_penting @yahoo.com
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar