AYAH YANG TAK SEMPURNA
Cerpen Putri Rahmawati
Kisah ini milik seorang Ayah, seorang manusia biasa yang jauh dari sempurna, ya aku adalah seorang Ayah. Ayah dari ke tiga anakku yang tlah lama aku tinggalkan. Anak-anak yang bisa tumbuh dewasa tanpa aku ada di samping mereka. Anak-anak yang bisa tumbuh mandiri tanpa bimbingan seorang Ayah, tapi hanya dengan bimbingan seorang ibu.
Ya dia istriku, seorang istri yang berhati besar, yang bisa mendampingi anak-anakku tumbuh dewasa dan mandiri. Entah bagaimana caranya dia bisa membiayai anak-anakku hingga seperti sekarang. Tak hanya itu, istriku selalu mengajarkan anak-anakku kasih sayang, kelembutan, dan kedewasaan. semua itu membuat anak-anakku begitu menyayanginya, mungkin itulah yang menjadi harta paling berharga bagi mereka “saling memiliki”.
Ya dia istriku, seorang istri yang berhati besar, yang bisa mendampingi anak-anakku tumbuh dewasa dan mandiri. Entah bagaimana caranya dia bisa membiayai anak-anakku hingga seperti sekarang. Tak hanya itu, istriku selalu mengajarkan anak-anakku kasih sayang, kelembutan, dan kedewasaan. semua itu membuat anak-anakku begitu menyayanginya, mungkin itulah yang menjadi harta paling berharga bagi mereka “saling memiliki”.
Istriku tak pernah mengeluh sedikitpun meskipun hidupnya tak mudah!! sama sekali tak mudah!! aku tau itu. Mungkin hatinya sakit, sedih, pilu, bingung, karna aku tinggalkan. Tapi semua itu tak pernah dia tampakkan sedikitpun di hadapan anak-anakku.
Yah semua itu tak lepas dari campur tangan Alloh. Alloh memberi dia cobaan tapi Alloh juga menguatkannya. Alloh memberi hati yang besar kepadanya. Ketika anakku yang pertama, yang bernama Adrian sudah lulus sekolah dia berusaha mencari nafkah sendiri. Entah dapat pengalaman dari mana dia bisa menjadi seorang IT secara otodidak hingga akhirnya dia bisa di terima bekerja di sebuah perusahaan besar.
Dia pun bisa membantu ibunya dan juga adik-adiknya yang masih sekolah, sampai adik-adiknya bisa kuliah. Adik-adiknya pun adelia dan asya juga tidak bergantung sepenuhnya kepadanya, mereka kuliah sambil bekerja. Di tengah kesibukannya, mereka juga tak pernah lupa dengan ibu mereka, meskipun kadang mereka harus meninggalkannya sendiri demi pekerjaan. Sekarang mereka sudah menjadi anak-anak yang mandiri.
Selama ini mereka selalu berusaha mencariku tapi Alloh belum mengizinkan kami bertemu, mereka pun sempat putus asa mencariku, mungkin dalam hati mereka ada kebencian terhadapku, tapi ibu mereka selalu bilang seperti apapun ayahmu mereka tetap ayahmu, tidak ada yang namanya mantan ayah. Ternyata cinta istriku kepadaku tak pernah luntur sedikitpun, meskipun aku sudah sangat menyakitinya, menyia-nyiakannya.
Sebenarnya selama kepergianku kehidupanku tidak jauh lebih baik. mungkin ini peringatan Alloh bagiku yg telah meninggalkan keluargaku. Tapi kembali kepada mereka pun aku enggan, aku tidak yakin mereka masih mau menerimaku.
Ternyata istri dan anak-anakku juga merasakan bahwa aku tidak bahagia selama aku pergi, mereka pun terus mencariku, karena mereka menginginkan aku bisa hidup bahagia di hari tuaku bersama mereka. Akhirnya dengan kebesaran-Nya, Alloh mengizinkan aku bertemu dengan mereka.
Setelah aku bertemu kembali dengan keluargaku yg telah lama aku tinggalkan, hati ini trenyuh merasakan perlakuan anak-anakku kepadaku. Mereka menerimaku dengan baik, mereka memperlakukan aku dengan sangat hormat sebagai orang tua mreka, mereka selalu berusaha menyenangkan hatiku.
Dan ketika aku bertemu istriku tidak ada amarah sedikitpun di hatinya. Baktinya terhadapku sebagai suaminya tak berkurang sedikitpun bahkan bertambah. Tak pernah dia membahas salahku padanya selama ini, meskipun sebenarnya aku tau hatinya amat sakit selama ini. Itulah hebatnya dia hanya kepada Alloh dia menceritakan keluh kesahnya, sakit hatinya, dan semua masalah hidupnya, karena dia tau hanya Alloh yang bisa membantunya, apapun perantaranya. Mungkin kata maaf ini tidak akan cukup untuk bisa menyembuhkan luka hatimu selama ini istriku. Dia wanita paling sempurna yang pernah ku kenal. Ku ucap syukur kepadamu ya Alloh, telah kau bentuk keluargaku sedemikian indah selama kepergianku.
Maafkan ayah anak-anakku yg belum bisa menjadi ayah yang baik buat kalian. Tapi kalian telah menjadi anak-anak yang sangat baik bagi ayah. Mungkin ini cara Alloh membentuk kalian menjadi anak-anak yang hebat. Karena Alloh punya 1000 cara tuk merubah hambanya jadi lebih baik. Seberat apapun cobaannya orang iman, tidak akan mungkin membuat celaka, karena bukan itu tujuan Alloh melainkan untuk membuat orang tersebut jadi lebih baik. Dan ini skenario Alloh untuk kita, yang harus kita lakoni. Dunia ini hanya panggung sandiwara anakku. Apabila kita melakoninya dengan baik sesuai arahan Alloh maka akan berbalas surga, sebuah nikmat yg abadi.
Yah semua itu tak lepas dari campur tangan Alloh. Alloh memberi dia cobaan tapi Alloh juga menguatkannya. Alloh memberi hati yang besar kepadanya. Ketika anakku yang pertama, yang bernama Adrian sudah lulus sekolah dia berusaha mencari nafkah sendiri. Entah dapat pengalaman dari mana dia bisa menjadi seorang IT secara otodidak hingga akhirnya dia bisa di terima bekerja di sebuah perusahaan besar.
Dia pun bisa membantu ibunya dan juga adik-adiknya yang masih sekolah, sampai adik-adiknya bisa kuliah. Adik-adiknya pun adelia dan asya juga tidak bergantung sepenuhnya kepadanya, mereka kuliah sambil bekerja. Di tengah kesibukannya, mereka juga tak pernah lupa dengan ibu mereka, meskipun kadang mereka harus meninggalkannya sendiri demi pekerjaan. Sekarang mereka sudah menjadi anak-anak yang mandiri.
Selama ini mereka selalu berusaha mencariku tapi Alloh belum mengizinkan kami bertemu, mereka pun sempat putus asa mencariku, mungkin dalam hati mereka ada kebencian terhadapku, tapi ibu mereka selalu bilang seperti apapun ayahmu mereka tetap ayahmu, tidak ada yang namanya mantan ayah. Ternyata cinta istriku kepadaku tak pernah luntur sedikitpun, meskipun aku sudah sangat menyakitinya, menyia-nyiakannya.
Sebenarnya selama kepergianku kehidupanku tidak jauh lebih baik. mungkin ini peringatan Alloh bagiku yg telah meninggalkan keluargaku. Tapi kembali kepada mereka pun aku enggan, aku tidak yakin mereka masih mau menerimaku.
Ternyata istri dan anak-anakku juga merasakan bahwa aku tidak bahagia selama aku pergi, mereka pun terus mencariku, karena mereka menginginkan aku bisa hidup bahagia di hari tuaku bersama mereka. Akhirnya dengan kebesaran-Nya, Alloh mengizinkan aku bertemu dengan mereka.
Setelah aku bertemu kembali dengan keluargaku yg telah lama aku tinggalkan, hati ini trenyuh merasakan perlakuan anak-anakku kepadaku. Mereka menerimaku dengan baik, mereka memperlakukan aku dengan sangat hormat sebagai orang tua mreka, mereka selalu berusaha menyenangkan hatiku.
Dan ketika aku bertemu istriku tidak ada amarah sedikitpun di hatinya. Baktinya terhadapku sebagai suaminya tak berkurang sedikitpun bahkan bertambah. Tak pernah dia membahas salahku padanya selama ini, meskipun sebenarnya aku tau hatinya amat sakit selama ini. Itulah hebatnya dia hanya kepada Alloh dia menceritakan keluh kesahnya, sakit hatinya, dan semua masalah hidupnya, karena dia tau hanya Alloh yang bisa membantunya, apapun perantaranya. Mungkin kata maaf ini tidak akan cukup untuk bisa menyembuhkan luka hatimu selama ini istriku. Dia wanita paling sempurna yang pernah ku kenal. Ku ucap syukur kepadamu ya Alloh, telah kau bentuk keluargaku sedemikian indah selama kepergianku.
Maafkan ayah anak-anakku yg belum bisa menjadi ayah yang baik buat kalian. Tapi kalian telah menjadi anak-anak yang sangat baik bagi ayah. Mungkin ini cara Alloh membentuk kalian menjadi anak-anak yang hebat. Karena Alloh punya 1000 cara tuk merubah hambanya jadi lebih baik. Seberat apapun cobaannya orang iman, tidak akan mungkin membuat celaka, karena bukan itu tujuan Alloh melainkan untuk membuat orang tersebut jadi lebih baik. Dan ini skenario Alloh untuk kita, yang harus kita lakoni. Dunia ini hanya panggung sandiwara anakku. Apabila kita melakoninya dengan baik sesuai arahan Alloh maka akan berbalas surga, sebuah nikmat yg abadi.
Baca juga Cerpen Islam yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar