SAYANG ATAU SEKEDAR SIMPATI
Cerpen Sri Wahyuni Eka Setya Wati
Berawal dari persahabatanku dengannya, namanya Danang tri Hantoro, anak kelas XI di salah satu sekolah menengah tekhnik swasta di kotaku. kami bersahabat sudah hampir 3 tahun, tapi 1 tahun belakangan ini lah aku merasakan sesuatu yang aneh pada diriku, ya... aku menyayanginya lebih dari seorang sahabat. 26 april 2012 aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan ini, dia hanya meresponku dengan senyuman pahit.
Malam harinya aku datang kerumahnya, disana hanya ada adik perempuan dan ibunya. "selamat malam" ucapku
"malam, eh mbak yuni, mari masuk mbak!, cari mas danang ya mbak?" tanya adiknya
"iya dek, mas danang nya ada?" tanyaku
"waduh, baru saja keluar mbak, tapi tunggu saja, mungkin setengah jam lagi pulang!" jawab adiknya
"iya... dek," aku menjawabnya sambil mengeluarkan handphone dari saku celanaku, aku berinisiatif untuk meneleponnya, tapi niatku itu kuurungkan karena tidak berani. satu jam aku menunggu, akhirnya dia datang bersama salah seorang temannya, yang bernama birin.
"eh, yun. ada apa? malam-malam kok kesini?" tanyanya
"ada perlu sama kamu nang, bisa bicara sebentar?" tanyaku kembali
"bisa, kita ngomong di luar saja ya" ajaknya, dia menggandeng tanganku menuju kursi yang ada di bawah pohon depan rumahnya. rumah yang tidak begitu besar, dengan dinding yang bolong-bolong.
Malam harinya aku datang kerumahnya, disana hanya ada adik perempuan dan ibunya. "selamat malam" ucapku
"malam, eh mbak yuni, mari masuk mbak!, cari mas danang ya mbak?" tanya adiknya
"iya dek, mas danang nya ada?" tanyaku
"waduh, baru saja keluar mbak, tapi tunggu saja, mungkin setengah jam lagi pulang!" jawab adiknya
"iya... dek," aku menjawabnya sambil mengeluarkan handphone dari saku celanaku, aku berinisiatif untuk meneleponnya, tapi niatku itu kuurungkan karena tidak berani. satu jam aku menunggu, akhirnya dia datang bersama salah seorang temannya, yang bernama birin.
"eh, yun. ada apa? malam-malam kok kesini?" tanyanya
"ada perlu sama kamu nang, bisa bicara sebentar?" tanyaku kembali
"bisa, kita ngomong di luar saja ya" ajaknya, dia menggandeng tanganku menuju kursi yang ada di bawah pohon depan rumahnya. rumah yang tidak begitu besar, dengan dinding yang bolong-bolong.
Sebenarnya aku tak tahu, perasaanku ini benar-benar sayang, atau hanya sekedar simpati,
"mau ngomong apa" tanyanya mengagetkan lamaunanku
"soal tadi siang!" jawabku pelan
"owh, ya kalau kamu sayang aku,aku ya sayang kamu. jadian ya jadian." jawabnya dengan nada halus
"aku tidak pernah main-main nang" ujarku
"aku juga," jawabnya...
Mulai dari malam itu, hubungan kami semakin dekat, lebih dari seorang sahabat. anehnya,aku tidak pernah bisa merasakan cemburu yang hebat, seperti apa yang dulu aku rasakan dengan mantan pacarku. sampai sekarang aku masih berfikir tentang perasaanku ini, apakah aku benar-benar sayang? atau aku hanya merasa sekedar simpati?? semua itu hanya tuhan yang tahu.
"mau ngomong apa" tanyanya mengagetkan lamaunanku
"soal tadi siang!" jawabku pelan
"owh, ya kalau kamu sayang aku,aku ya sayang kamu. jadian ya jadian." jawabnya dengan nada halus
"aku tidak pernah main-main nang" ujarku
"aku juga," jawabnya...
Mulai dari malam itu, hubungan kami semakin dekat, lebih dari seorang sahabat. anehnya,aku tidak pernah bisa merasakan cemburu yang hebat, seperti apa yang dulu aku rasakan dengan mantan pacarku. sampai sekarang aku masih berfikir tentang perasaanku ini, apakah aku benar-benar sayang? atau aku hanya merasa sekedar simpati?? semua itu hanya tuhan yang tahu.
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar