Jumat, 04 Mei 2012

Cerpen Sedih "Butiran Debu"

BUTIRAN DEBU
Cerpen Anita karolina

“ Betapa sakitnya disaat ketika kita menganggap seseorang tersebut sangat berarti bagi kita tetapi seseorang tersebut tak pernah menganggap kita berarti baginya, tak ubahnya bagai butiran debu yang berterbangan dijalanan yang tidak berharga”.

Aku adalah kekasihmu yang tiga bulan lalu kau minta untuk menjadi pacarmu, pada awalnya terasa indah bagiku menjadi sosok yang sangat istimewa bagimu. Kebahagiaan selalu menyelimuti hari-hariku. selalu ada rindu, canda dan tawa menghiasi kebersamaan kita. Aku semakin menyayangimu dan Aku berharap selalu seperti ini selamanya.

Harapan demi harapan yang telah ku tanamkan dalam hatiku namun sedikit demi sedikit memudar karena mu. Setelah menjalani sebulan lamanya kebersamaan menjadi tak berarti lagi bagimu, tidak pernah ada keindahan seperti dulu dan tidak ada lagi canda dan tawa menghiasi kebersamaan kita. Selalu ada tangisku yang kau torehkan dalam tiap pertemuan kita. Mengapa secepat itu kau berubah terhadap ku?


Aku yang tidak pernah sempurna dimatamu, setiap pertemuan kita selalu ada pertengkaran yang tidak berarti. Walaupun itu hal yang sepele selalu kau besar-besarkan dan walaupun itu sebenarnya bukanlah kesalahanku tetapi kau selalu menyalahkanku dan tidak pernah memberi aku kesempatan untuk membela diriku. Apapun itu selalu aku yang salah dan selalu aku yang mengalah.

Lupakan semua kata romantis, lupakan semua kebersamaan yang indah karena hal itu tidak pernah terjadi lagi. Kau berubah..kau tak yang ku kenal dulu, sebenarnya apa salahku sehingga kau perlakukan aku seolah tak berharga dimatamu?

Ya…sekarang aku semakin tak berarti bagimu, terkadang disampingku kau sedang asyik bercerita dengan teman lelakimu tentang wanita lain yang kau anggap lebih sempurna dariku kau mencurahkan pujian-pujian manis untuk wanita lain. Dan terkadang aku berfikir “tidak kah kau sadari aku tengah berada disampingmu dan tidak kah kau merasa bersalah karena telah memuji wanita lain dihadapanku?” Ku sadari aku memang tidak sempurna,aku tidak menarik bagimu tapi mengapa dulu kau pinta aku untuk menjadi kekasihmu dan dengan bodohnya aku dengan mudah menerimamu dan jatuh kepelukanmu. Dan seperti biasa hanya tetap sabar dan kelihatan tegar menahan rasa malu terhadap temanmu yg hanya melihatku dengan penuh tanda tanya, apakah dia merasa iba dengan nasibku atau malah mencemohku sebagai wanita yg terbodoh didunia?

Dan terkadang sedang berjalan berdua denganmu, kau masih sempat untuk melirik wanita lain dan menyimpulkan senyuman manis diwajahmu. Sungguh indah ku lihat senyuman itu, dan kenapa senyum itu tidak kau berikan padaku, kenapa hanya dengan wanita lain. Hanya berkata dalam hati “sejak lama aku bersamamu terakhir ku lihat hanya 2 bulan yg lalu, mengapa senyuman itu ku lihat hanya untuk wanita lain, kenapa tidak dengan diriku, apakah aku sangat tidak pantas untuk mendapatkannya? Sesekali apakah kau tidak memandang bahwa aku ini kekasihmu?” seperti biasanya hanya bisa sabar menahan kecemburuan.

Tak ada bedanya dengan butiran debu yang menempel disepatumu, seperti itulah kau menganggapku. menjadi seseorang yang tidak berarti dan pantas untuk kau injak-injak dan kau tindas semaumu. Kau selalu ingin aku menuruti apa katamu namun kau tidak pernah mau mendengar apa mauku, sungguh egoisnya dirimu. Aku yang tidak pernah berhenti tuk terus mencintaimu dan menerima mu dengan segala kekuranganmu selalu ingin berada disaat suka dan duka mu, namun tidak denganmu ketulusan mu telah sirna untukku dan kau datang padaku hanya saat dirimu membutuhkanku dan disaat masalah menghimpitmu. namun disaat suka cita menghampirimu kau lupakanku dan kau tidak menganggapku.

Sebagai sosok yang tidak ingin kehilanganmu, aku hanya bisa bersabar menghadapi tiap keegoisanmu terhadapku, aku selalu menjadi objek kemarahanmu, selalu mendengarkan kata-kata tak pantas dan kasar darimu. Kadang hati ini menangis menahan semua amarah darimu. Aku hanya bisa diam namun kau tidak pernah mengerti perasaanku, melihat aku menangis tidak satu titik air mata pun kau hapus dengan tangan mu atau pun memelukku untuk menenangkanku.

Ternyata cinta memang buta, sekalipun merasakan sakit yang sangat amat dalam namun masih tetap bisa bertahan dan terus mencintai walaupun tak mengerti apa arti cinta sebenarnya, apakah rasa sakit atau bahagia ataupun mungkin keduanya. Sungguh tidak ku mengerti pada saat itu yang ku ketahui pada saat itu hanyalah mencintaimu adalah suatu rasa yang sangat menyakitkan.

Rasanya ingin ku akhiri ini semua, aku tidak kuat lagi menanggung sakit yang sangat menyesakkan dadaku. Namun rasaku terhadapmu sangatlah besar, aku terlalu bodoh untuk melepaskan perasaanku terhadapmu,sedikit mendengar rayuanmu aku sudah melupakan niatku tuk melepaskanmu. Namun tetap saja tidak ada yang berubah, aku tetap menjadi butiran debu yang tidak akan pernah menjadi permata bagimu.

Hari-hari dipenuhi rasa sakit, namun tidak sedikitpun aku berniat tuk melepaskanmu. Kesedihanku hanya ku pendam seorang diri seolah tak ingin seorangpun tau betapa menyedihkannya hidupku atau mungkin betapa bodohnya aku.

Seolah seperti tidak ada pria yg lebih baik darimu. Aku yang tetap dengan setia mengharapkan tulus kasihmu, pernah mencoba melirik pria lain agar aku bisa terlepas dari jeratan cintamu namun tetap saja nihil. Seolah hatiku telah tetutup rapat dan terkunci hanya untukmu dan yang lain tidak bisa merasuk lagi dalam hatiku.

Hari berganti hari,waktu terus bergulir semakin terlihat jelas aku adalah wanita yang sangat menyedihkan yang tidak pernah lepas dari rasa sakit yang seharusnya bisa ku hentikan sendiri.

Mungkin tuhan telah mendengar doa-doaku, ya…seperti yang banyak orang bilang biasanya doa orang yang teraniaya akan mudah terkabul. Hari ini menjadi hari pertanggung jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaanku selama ini, dengan tidak sengaja aku melihat kau sedang asyik bercumbu dengan wanita lain. Sakit…dan benar-benar sakit melihat kenyataan ini,hanya bisa menitikkan air mata. namun ini adalah fakta sebenarnya dan sebuah kebenaran tidak selamanya menyenangkan. Namun aku cukup merasa lega karena aku tau jawaban kenapa selama ini aku tidak pernah berharga dimatamu karena ternyata dibelakangku kau juga menjalin kasih dengan wanita lain tanpa sepengetahuanku.

Aku tidak ingin mau bertemu dengan mu lagi, sejak saat itu sudah kuputuskan untuk melepasmu dari hidupku, sudah cukup ku rasakan sakit karenamu. aku tidak ingin ada air mata lg yang tertumpah karenamu. Sudah cukup kau ajarkan aku rasa sakit, dan sekarang aku harus belajar melupakanmu dan belajar bagaimana bahagia tanpamu.

Hanya satu harapanku yang baru, aku berharap suatu saat ada seseorang yang mampu merubah butiran debu yang tidak berarti menjadi sebuah emas yang berharga. Amiiiiiin ^^
*The End*

PROFIL PENULIS
Nama lengkap Anita karolina, biasa di panggil anita. lahir pada tanggal 17 februari 1990 di kutai timur.
sekarang sedang menjalani pendidikan sebagai mahasiswa di universitas swasta di Samarinda.
alamat facebook : anita_carol17@yahoo.com

Baca juga Cerpen Sedih yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar