Selasa, 12 Juni 2012

Cerpen Cinta - Cinta yang Terpendam

CINTA YANG TERPENDAM
Karya Sudami dan Pramitha

Karina adalah seorang gadis remaja yang duduk di bangku SMA kelas X . Ia bersekolah disalah satu SMA Negeri di kota Jakarta.Karina berasal dari sebuah keluarga yang kurang mampu disebuah desa, di Surabaya ,sehingga untuk melanjutkan pendidikannya,kedua orang tuanya menitipkannya di rumah om dan tantenya di Jakarta. Mereka adalah adik dari ayahnya Karina. Namanya om Farhan dan tantenya,Karina bernama tante Siska. Karena kedua orang tuanya Karin, begitulah orang – orang sering memanggilnya tidak mampu untuk membiayai sekolah Karina. Pak Ryan dan bu Rina adalah nama orang tua Karina. Mereka ingin Karina berhasil dalam hidupnya,walaupun Karina harus terpisah jauh dari kedua orang tuannya. Di dalam hati kecilnya Karina sangat berat hati untuk meninggalkan kedua orang tuanya beserta adiknya yang selalu ia sayangi,namanya Alan. Namun di lain hal ia bangga dan juga senang bisa melanjutkan pendidikannya di Jakarta, kota yang orang-orang juluki kota metropolitan.
“Bu pak ,Karin pamit dulu ya,doain Karin, semoga Karin berhasil dan bisa membanggakan orang-orang yang ada di sekeliling Karin” .
“Ya, Rin sahut ibu karina” .
“Kami akan selalu berdoa semoga apa yang menjadi cita-cita kamu tercapai”.
“Lan, kakak berangkat dulu ya,nanti kalau kakak sudah jadi orang sukses kakak janji, kakak akan mengajak kamu jalan-jalan ke mana saja kamu mau,dan beli mainan yang banyak apa saja yang kamu suka” kata Karin denga sedih.
“Karin, panggil ayahnya Karina”.

Ya… pak ??.“Pesan dari bapak dan ibu”,.
“Jaga diri kamu baik-baik, tetap tersenyum walau banyak masalah yang datang menghampiri kamu untuk membuat kamu menjadi hancur”.
“Dan jangan lupa untuk senantiasa berdoadan bersyukur kepada Tuhan yang selalu memberi kamu kekuatan untuk melakukan segala sesuatu,serta andalkan Tuhan selalu dalam hidupmu”.
“Dan satu hal Rin, jangan pernah sombong pada siapa pun juga, ya…nak? Ya..bu . Kamu tahu orang yang sombong akan jatuh dan tidak ada ornag yang mau berteman dengan orang yang memiliki sifat sombong.
“Makasi ya bu,pak atas nasihatnya” .
“Karin akan selalu mengingat setiap nasihat dari bapak dan ibu.
“Kak,Alan juga punya pesan untuk kakak sebelum kakak pergi meninggalkan Alan”. “Kak, jangan pernah lupain Alan,ya…
“Ya,dik”.
“Kakak pasti akan selalu ingat Alan adik Karina paling lucu dan ganteng”.
“Bahkan kakak akan menyimpan nama kamu di hati kakak,kakak akan tulis nama kamu di hati kakak dengan tinta yang tidak bisa di hapus denganapapun” .“Ah… kakak ada-ada saja” .
“Ha…ha…ha…mereka pun tertawa dengan riangnya.Karina pun berpikir,bahwa ia tidak akan pernah melihat tawa itu lagi.
“Yuk,Rin kita berangkat nanti kita ketinggalan pesawat untuk pergi ke Jakarta”, kata omnya Karin mengingatkan .
“Mari semua, kami berangkat dulu ya… supaya kami tidak ketinggalan pesawat untuk ke pergi Jakarta”.

Karin pun memeluk kedua orang tuanya serta adiknya Alan .Namun tanpa disadari,air mata Karin menetes ke pipinya dan membasahi pipinya yang mulus.
“Bu,PakAlan.
Karin..berangkat dulu .
“Kak ,Karina hati-hati ya…”sahut Alan dengan sedih

Karin pun pergi ke Jakarta.Pandangan Karinpun kabur oleh jauhnya jarak yang memisahkan antara Karina dan keluargannya .
“Tante, om. Kira-kira nanti kita sampai di Jakarta pukul berapa ya ?mungkin kita sampai di Jakarta pukul 20.15 WIB.
“Kenapa kamu tanya seperti itu, Rin”?.
“ Soalnya Karin nggak kuat kalau harus duduk lama di dalam pesawat,om” .“Ohh ,gitu”.
“Om kira ada apa, Rin?, kamu tahan aja dulu cuma sebentar kok”.
“Sebentar lagi kita sampai di Jakarta “
.Di dalam pesawat Karin punhanya diam dan membisu bagai orang yang tersambar petir.

Di dalam hati kecilnya, Karin sangat sedih harus meninggalkan orang-orang yang di sayanginya. Kedua orang tuanya yang selalu memberi bimbingan dan kasih sayang serta adiknya yang selalu mengisi hari-harinya dengan canda dan tawa. Walaupun keluargannya tidak tahu bahwa Karina mengidap penyakit leukemia tapi,Karina mau membuat orang-orang yang ada di sampingnya bahagia. Tanpa disadari Karin, pesawat pun tiba di bandara Soekarno – Hatta.
“Ayo Karin,kitaturun kita sudah sampai di Jakarta”,ajak tante Karin .
“Bener tante kita sudah sampai di Jakarta”.
“Bener.Kenapa tante harus bohong”?
Akhirnya, mereka sampai di rumah .
“Karin ini rumah om dan tante,semoga kamu senang tinggal disini ya…Rin”.“Kamu tidur di lantai atas ya… Rin .

Tante, om terimakasih karena kalian sudah baik sama Karin, sudah mengijinkan Karina untuk tinggal di sini” .
“Silakan kamu istirahat dulu pasti kamu lelah,kata omFarhan menasehatkan Karina” .
“Besok kita bicarakan masalah dimana kamu sekolah ya…Rin”.
“Ya… om.“Makasih,ya..om dan tante,karena om dan tante sudah mengijinkan Karin untuk tinggal disini. Serta, om dan tante sudah membiayai sekolah Karin. Sekali lagi makasi, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian”.
“Ya sama-sama Rin.Kamu kan keponakan tante dan om, kita kan satu keluarga. Sesama manusia harus saling tolong menolong
“Ya…kan ma..
“Ya pa…Sudah cepet sana,istirahat nanti kamu sakit lagi”
.“Kami kan nggak mau keponakan kami sakit”.
“Ya… tante .Terimakasih karena kalian sudah perhatian sama Karina”.
Karina pun naik ke lantai atas dan beristirahat.Namun dalam benaknya ia berpikir bagaimana caranya aku harus jalani hidup ini, tanpa membebani orang-orang di sekeliling aku karna penyakitku ini.Namun, Karina memiliki tekad ia harus bisa membahagiakan orang-orang yang ada disekelilingnya.Dan menyimpan rahasia besar ini di dalam hatinya.Karina pun tertidur dan ingatannya hilang lenyap dalam kegelapan malam.

Keesokan paginya…
“Selamat pagi om tante,Karinsudah bangun”.
“Dan Karin sudah siapkan sarapan untuk om dan tante, apa? “Kamu sudah menyiapkan sarapan untuk om dan tante?”
“ Ya,mari om, tante kita sarapan”.
“Memang kamu bisa masak Rin”?
“ Bisa dong tante. Kan ibu selalu ngajarin Karin masak supaya Karin bisa masak Karin kan anak perempuan masa nggak bisa masak malu dong….Tante omFarhan ayo.. nggak mau nyoba masakan Karin”?
“Om dan tante mau nyoba, bener nggak ya.. keponakan tante bisa masak nanti kan ada temen untuk bantuin tante masak.
“Ya..bener tu… ayo kita coba”.

Akhirnya mereka sarapan dengan lahapnya om dan tante Karin mencoba masakan karina.
“Bener lho ma… Karin pinter masak enak banget masakannya”.
“ Ya.. sudah” .“Bagaimana kalau kita membicarakan masalah di mana Karin harus sekolah”.“Ya.Papa punya kenalan di salah satu sekolah di Jakarta” .
“Karin kamu tenang aja nggak usah dipikirin di mana kamu nanti sekolah yang penting kamu belajar yang rajin disertai dengan kerja keras supaya kamu jadi anak yang sukses”.
“Ya tante .. Karin pasti akan belajar dengan rajin ,Karin nggak akan menyiayiakan kesempatan yang baik ini”.

1 minggu kemudian.Karina pun mulai sekolah di salah satu sekolah di Jakarta yaitu SMA N 1 Jakarta.
“Karin kamu baik-baik ya..di sekolah tante yakin kamu pasti berhasil kamu kan anak yang pintar”.

Terimakasih ya..tante, Karin akan baik –baik aja “,tapi Karin takut nggak punya temen tante, soalnya Karin kan anak baru”.
“Jangan begitulah,Rin pasti kamu punya teman tipsnya selalu tersenyum dan ramah dengan mereka”.
“Ya..tante.Karin akan selalu tersenyum seperti nasihat ibu ke aku”.
“Om, antar kamu ke sekolah ya…Rin?”
“Ya… om, makasi ya… om dah antar Karin” .
“Ya ..wajarlah kamu kan belum tahu alamat sekolahnya”. Bener juga ya..

Sesampainya di sekolah.
“Karina ini sekolah baru kamu”.
“Kamu suka nggak tempatnya”.
“Karin suka kok om, bersih juga besar”.
“Ya..kamu belajar dengan baik ya.. biar kamu jadi juara di sekolah ini”.
“Ya ..om”.

Karina pun bersekolah di sekolah tersebut dan duduk di kelas 1X A 1. Yang merupakan murid –murid berprestasi di kelas tersebut.Bapak kepala sekolah sudah melihat nilai raport Karina memang membanggakan,dariSD kelas 1 sampai tamat Karina selalu menduduki peringkat pertama.Walaupun Karina anak yang kurang mampu, namun dalam pelajaran Karina tidak pernah kalah saing dengan tema-temannya yang memiliki kelebihan soal material.“Karin om pulang dulu ya… kamu baik-baik disini”.
“Om yakin kamu pasti bisa bergaul dan memiliki banyak teman yang baik di sekolah ini.
“Hati-hati ya… om, Karina pasti akan baik-baik aja di sini, om nggak usah kuwatirin Karin”.

Sesampainya di kelas.Pelajaran bahasa inggris sedang berlangsung dan Bu Sri sedang mengajar di kelas X A 1.Bapak kepala sekolah mengantar Karina ke kelas.
“Permisi, kata bapak kepala sekolah”.
“Ya pak, ada apa? kata Bu Sri .
“Begini bu, ada murid baru hari ini yang duduk di kelas ini”.
“Mari, pak silahkan masuk!
“Selamat pagi anak-anak!” .
“Mulai hari ini di kelas kalian ada murid baru”.
“Mari Karina masuk kelas perkenalkan diri kamu dengan teman-teman baru kamu”.
“Selamat pagi teman-teman” !
“Perkenalkan nama saya Karina Luciana Antonia .
“Teman-teman panggil saya Karin saja”.
“Saya tamatan dari SMP 2 di Surabaya” .
“Saya pindah sekolah karena kedua orang tua saya tidak mampu untuk membiayai sekolah saya dan saya tinggal bersama om dan tante saya di Jakarta” ,terimakasih.
“Selamat bergabung di kelas ini ya… Karin” sahut seorang siswi namanya Lora.
“Selamat datang Karina!sahut murid-murid dengan serentak.
“Kami senang, kami punya teman pindahan seperti kamu, kata Lora menambahkan.
“Terimakasih semoga kita jadi teman yang baik”.

Karina silahkan kamu duduk di sebelahnya Irfan“.
“Terimakasih bu Sri”.
“ya… sama-sama Karina”.
“Bu masa sama saya sih… dia duduk” .
“Kenapa nggak sama yang lainnya aja”?kenapa mesti sama saya, saya kan nggak suka duduk berdua bu!”
“Irfan kamu tidak boleh egois!” .
“Memang ibu pernah ngajarin kamu untuk berkata seperti itu kepada teman yang baru pindah sekolah”.
“Nggak, kan Fan?” .
“Lagian kamu kan sendiri duduk”.
“Kamu tidak boleh egois dengan teman”.
“Maaf, bu!“Kalau Irfan tidak senang dengan saya duduk lebih baik saya dengan yang lain saja saya duduk”.
“Tidak apa-apa, Karin kamu duduk saja di bangku itu”.
“Ayo, semua tenang pelajaran akan kita mulai”.

Pelajaran pun di mulai setiap pertannyaan yang diajukan oleh bu Sri di jawab semua oleh Karina .
“Sok pinter aja sih anak itu !Awas ya… mentang-mentang murid pindahan mau seenaknya aja dia”.
“Tunggu pembalasanku !pikir Irfan dalam hatinya.

Bel istirahat pun berbunyi.Semua anak-anak keluar kelas semua teman-teman Karina pergi ke kantin,tapi Karina pergi ke perpustakaan bersama Lora teman satu kelasnya Karina.
“Hai… Karina kamu kok, sendiri aja sih!
“ Ya… aku nggak punya temen disini”
“Kenalin aku Lora”.
“ Mulaisekarang kita berteman”.
“ Lora aku ingin pergi ke perpustakaan, kamu mau nggak temenin aku?”.
“Aku mau baca buku aku seneng banget baca buku, apalagi buku pengetahuan”.
“Kamu mau kan?”.
“Ya..aku mau anterin kamu Karina kamu kan sekarang sudah jadi temen aku”.
“ Terimakasih ya.. Lora”, kamu memang temen aku yang baik.
“Aku seneng banget bisa punya teman seperti kamu”.

Sampai di perpustakaan . Karina memilih-milih buku pengetahuan yang ia suka. Setelah membaca Karinamemberanikan diri untuk bertanya pada Lora. Kenapa Irfan tadi sifatnya seperti itu ke Karina?
“Lora,Irfan itu orang kaya gimana sih… ?.
“Irfan itu anak paling nakal di kelas ,sering dia nggak buat tugas sekolah, sering berkelahi dengan siswa yang berani macem-macem dengan dia” sahut Lora menjelaskan.
“Oh… gitu,emangnya kenapa kamu tanya seperti itu?”
“Nggak aku pengin tahu aja…sifatnyaIrfan , tapi aku lihat dia orangnya baik kok… Lora!“Baik dari mananya?” .
“Tadi aja, dia nggak mau duduk sama kamu”.

Ah… Lora, kamu nggak boleh seperti itu”.
“Kita harus bisa melupakan kesalahan yang orang lain pernah lakukan sama kita”.
“Kamu tu, baik banget deh…orang seperti Irfan itu nggak perlu di belaiin apalagi di kasihani”.
“Lora,orang yang memiliki sifat seperti Irfan itu harus di hadapin dengan kelemahlembutan, kalau di hadapin dengan kekerasan dia itu pasti semakin nakal”.
“Pintar juga kamu ngomong ya..belajar dari mana sih..?ohh… itu orang tua aku yang ngajarin”.

Tanpa mereka sadari bel masuk kelas pun berbuyi .Ayo lora bel masuk kelas dah bunyi ayo kita masuk.mereka pun bergegas untuk masuk kelas. Dan pelajaran pun di mulai.Di dalam kelas Karina merenung dan diam seribu bahasa.Irfan yang merupakan teman sebangku Karina mengganggu Karina.
“Eh… temen-temen dengerin semua ya… disini ada orang kampung yang berlagak orang kota, sok pinter lagi” .
“Fan kamu nggak boleh kaya gitu, Karin juga kan… temen kita”,sahut Lora yang merupakan temen Karina yang paling dekat .
“Apa lho…bilang temen kita”?
“Lho… aja, kalix gue nggak !Nggak akan pernah gue nganggep dia sebagai temen gue, gara-gara di gue di marahin sama bu Sri”
“Tahu nggak lho… ,sekali lagi berani lho… belain diague nggak bakal diam” .
“Lihat!apa yang bakal gue lakuin?keorang yang udah bikin gue malu,karena orang kampung ini udah buat gue di marahin sama bu Sri”.
“Tunggu ntar pulang sekolah!apa yang bakal gue lakuin ke orang yang yang berani nentang gue . Lho… nggak tahu sip ague sebenarnya kan”?
“Udahlah Lora”.
“Aku nggak apa-apa kok… ,aku pasti akan baik-baik aja”.
“Kamu nggak usah takut” .
“Inget nggak, apa yang aku bilang ke kamu waktu kita di perpustakaan”?
“ya… Rin aku inget, tapi orang seperti Irfan itu nggakpernah main-main dengan apa yang dia bilang”.
“Dia bisa lakuin, apa aja yang dia mau”.
“Nanti kalo pulang sekolah bareng ama aku aja, ya…Rin’ ajak Lora, memangnya rumah kamu di mana sih…?
“Oh… aku lupa kasi tahu kamu, aku tinggal di jalan Manggis no 5 B”.
“Oh…jadi kamu tinggal di sana ya..? O… kita searah dong…! aku tinggal di jalan Mangga no 2 D” .
“kamu tahu kan…?“ Ya… aku tahu …makasi ya… Lora”.
“Ya sama-sama”,sahut Lora.
Tak terasa bel pulang pun berbunyi .

Ayo… Karian kita pulang”.
“Ya..kamu duluan deh… tunggu aku di depan gerbang aja”!
“Aku mau ke kamar mandi dulu… aku ingin buang air kecil “.
“Hati –hati ya…Rin!

Ya, makasi ya…Lor”
“Irfan dah… nggak ada pasti dia bakal ngerjain Karina seperti yang ia bilang tadi pagi”, pikir Lora dengan cemas.
“ Aku takut, Rin! Irfan bakal lakuin apa yang ia bilang tadi pagi”.
“Lora, kamu nggak usak kawatirin aku”
“Aku pasti akan baik-baik aja kok… Lora, kamu nggak usah kawatir dengan aku”.
“Aku pergi dulu ya… “Ya… Rin”!

Sesampainnya di kamar mandi .
“Tolong…! Tolong…buka pintunya, di dalamsini ada orang, saya Karina anak kelas IX a1, kata Karin dengan terbanta-banta”.
“Apakah ada orang di luar”? .
“Ha… ha… emang enak, gue kerjain makanya jangan macem –macem kalo jadi orang kampung, dengan gue Irfan” .
“Irfan…??
“Ya… memangnya kenapa?, kamu masih inget dengan kata-kata gue di kelas tadi”.
“Gue, nggak bakal diam aja kalo…. ada orang yang berani macem-macem dengan gue Irfan”.
“Irfan, tolong… buka pintunya”!
“Fan… ,aku minta maaf! karna aku, kamu jadi di marahin sama bu Sri” .
“Maaf, kata lho…“Aku nggak butuh kata, maaf dari orang kampung kaya lho… yang aku butuh lho…tersiksa di dalam dan mati”.
“Eh… orang kampung denger nggak sih… ?apa yang gue bilang,kata Irfan dengan gembiranya”.
“Irfan, tolong!buka pintunya, aku minta maaf aku janji aku nggak bakal kaya gitu… lagi”.
“Fan , tolonglah…“Ayo…temen-temen, kita pulang”!
“Ngapain ngurusin orang kampung yang nggak penting kaya gini”, ajak Irfan,
“Ha… ha…emang enak, kita kerjain!
tapi Fan… gimana kalo dia bener-bener mati di dalam?, karna nggak ada yang nolong Karin”, kata Radit salah satu geng Irfan.
“Kamu membela aku atau orang kampung itu”?“Ya… Fan, maafkan aku..
“Tolong…. !Tolong ... buka pintunya”.

Karina pun terus berteriak sampai dia lemas.Karena terlalu lama beteriak minta tolong Karina pun, akhirnya pingsan di dalam kamar mandi .
“Ayo… temen-temen kita lewat belakang aja, biar nggak ada orang yang tahu kalo yang ngerjain orang kampung itu kita,kata Irfan.
“ Tapi,Fan… kasihan Karina, kita kunci di dalam kamar mandi”.
“Ahh… kamu banyak omong, emang itu yang aku mau dia tersiksa dan mati di kamar mandi”.
“Ayoo… keburu ada orang yang lihat kita”.

Namun, di depan pintu gerbang Lora masih menunggu Karina, dengan kawatir.Lora pun berpikir, kenapa Karina nggak datang-datang?
“Kok… lama bener Karina di kamar mandi, dia bilang hanya sebentar.Lora pun teringat akan perkataan Irfan dia bakal ngerjain Karina.“ Jangan...jangan..??
“Karin… Karina…

Lora pun berlari ke kamar mandi.
“Tapi kok… nggak ada orang ya…
“Karin... Karina… apakah kamu ada di dalam”?

Lora pun berpikir, kalau Karina pulang lewat gerbang pasti dia nyamperin aku, tapi kalau lewat belakang mana dia tahu, dia kan siswa baru di sekolah ini?.
“Karin… Karina apakah kamu ada di dalam”?

Lora pun mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi, tapi takada suara yang menyahut…
“Apa, jangan…jangan…?
“Karina…
Akhirnya Lora minta bantuan salah seorang warga dekat sekolah tersebut untuk mendobrak pintu kamar mandi.

Ketika di buka…
“Karin…. Karina… kamu kenapa?
“Pak, tolong temen saya pingsan”.
“Pak, tolong kita bawa ke rumah sakit terdekat saja nanati saya hubungi om dan tantenay,saya sudah tahu alamat rumahnya”.
“Ya… neng…!
“Nanti, beritahu saya, ya… pak bila temen saya sudah siuman?.
“Bapak bawa temen saya ke rumah sakit dulu… saya mau menghubungi keluargannya”,kata Lora.
“Ya… neng” .
“Terimakasih ,sebelumnya ya…. pak!
Karina pun di bawa ke rumah sakit oleh Pak Bejo salah seorang warga dekat sekolah mereka .

Sesampainya di rumah sakit .
“Bagaimana keadaaan keponakan saya dok…?apakah andakeluargannya? “Ya… pak saya om dan saya tantenya,tapi dimana bapak dan ibunya” ?
“Ya… karina tinggal bersama saya”,
ya… sudah .
“Bisa kita bicara di dalam ruangan, saya ada hal penting yang harus saya bicarakan dengan bapak mengenai keadaan keponakan anda?
“Ya… pak dokter!“Begini!pak, Karina itu …
“Ada apa dengan keponakan saya, dok…?
“Keponakan anda mengidap penyakit leukemia”!
“Tapi, pak dokter….?
“Karina baik-baik saja, tapi mengapa mendadak seperti ini…?
“Penyakit leukimianya sudah mencapai stadium 2 , pak …!
“Apa… pak dokter, bilang”?
“Mungkin… pak dokter salah , coba periksa sekali lagi!.
“Tidak pak !saya tidak main-main” , ma… kenapa Karina tidak pernah cerita dengan masalah ini…?
“Ya… mama juga tidak tahu pa…,
“Ya… sudah terima kasih, ya… dok”!
.“Ya… tapi, bagaimana dengan keponakan saya”?
“ Menurut saya, bagaimana kalau keponakan anda di rawat saja dulu di sini”?
“Untuk mendapat perawatan yang intesif”.
“Ya… pak dokter, Pa… mama aja yang jagain Karina di sini.
“Terimakasih, ya… nak”!
“Ya.. sama-sama tante”.
“Kamu temen satu kelasnya Karin”.
“Ya… tante, nama saya Lora, tapi kenapa Karina sampai pingsan seperti itu”?
“Begini… tante Kariandikunci di kamar mandi oleh Irfan teman satu bangkunya Karina”.
“Tapi, apa masalahnya kenapa Karina sampai dikunci di kamar mandi?
“Begini tante Irfan itu anak yang paling bandel di kelas jadi bila ada orang yang beranui ngelawan dia, Irfan bakal ngelakuin apa aja yang dia mau”!
“Ya..sudah, terimakasih ya..Lora karena kamu Karina bisa selamat!.“Ya...tante sama-sama, tapi tante kenapa Karina belum siuman juga ya dari tadi?
“Tante juga tidak tahu, kita doain aja biar Karina cepet siuman”.
“Tante, saya pulang dulu, saya kawatir keluarga saya mnengawatirkan saya soalnya saya belum dapet pulang”.
“Ya.. Lora sekali lagi tante makasih semoga,Tuhan membalas kebaikan kamu”
“Sama-sama tante, mari tante saya pulang dulu”.

Setelah itu Lora pulang ke rumahnya, tiba-tiba Karina siuman dari pingsannya .
“Karin kamu sudah bangun”!
“Tante Karin ada dimana?
“ Kamu ada di rumah sakit”.
“Kenapa saya ada di rumah sakit tante..?
“Seingat Karin , Karin tadi ada di kamar mandi… ,
“Ya!Karin kamu tadi pingsan”.
“Tapi, kenapa tante..dalam hati Karin, Karin berpikir jangan-jangan penyakit aku kambuh lagi apa tante tahu ya… semoga aja tante nggak tahu karena aku nggak mau menyusahkan mereka, karena mereka sudah baik sama Karin mereka mau menyekolahkan Karin tanpa mengharapkan balasan”.
“Karin, dokter bilang untuk sementara kamu tinggal dulu di rumah sakit karna kamu…!“Karena saya kenapa tante.. ??
“Karena kamu… ?
“Ya..sudahlah, Karin kamu tidak apa-apa kok!Cuma dokter bilang keadaan kamu kurang baik untuk pulang saat ini .

Jadi ,untuk sementara kamu di rawat dulu di rumah sakit ini “.
“Bener, pasti tante sudah tahu tentang penyakit leukemia aku”, piker Karina dalam benaknya. Ya… Tuhan aku nggak mau mereka berpikir tentang penyakitku ini, jangan mereka tahu tentang penyakitku ini”.

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Karina bisa pulang dan bisa bersekolah kembali.Sewaktu di sekolah Irfan dan teman-temannya selalu menggangu Karina mereka tidak tahu, bahwa Karina mengidap penyakit leukemia termasuk Lora teman dekat Karina.
“Eh... orang kampong, kenapa kamu belum mati?kenapa kamu masih disini pergi sana jauh-jauh aku ingin muntah lihat wajah kampung kamu…”kata Irfan mengejek Karina.
“ Karina hanya diam mendengar ejekan Irfan .

Lalu Lora datang dan…
“Irfan..! kamu begitu jahat baikan iblis yang selalu mengganggu kehidupan orang lain apalagi dengan teman satu bangku kamu Karina, padahal Karina tidak pernah jahat dengan kamu walaupun dia pernah buat salah sama kamu, tapi dia kan sudah minta maaf sama kamu , kamu punya hati nggak sih…?kata Lora membela Karina.
“Ku beri tahu sekali lagi ya..pintu maaf untuk orang kampung seperti ini,sudah aku tutup rapat-rapat dan nggak bisa di buka lagi dengan apapun juga”!
“Ngerti kamu , dengar tuh… eh.. orangkampung”!tambah teman Irfan.

Karina pun berpikir dalam hatinya, walaupun pintu maaf kamu sudah tertutup rapat-rapat untuk aku , asal kamu tahu Irfan aku ingin sekali merubah sifat kamu aku ingin membuat kamu menjadi Irfan yang sejati tidak seperti ini hati kamu sekeras batu , sedingin es dan sepanas mentari aku sedih banget melihat sifat kamu seperti ini ke aku.
“Eh… orang kampung kamu jangan duduk dekat aku lagi”!terserah lho..mau duduk dimana ?gue nggak ngurus yang penting lho..nggak duduk dengan gue lagi “.
“Eh…denger, ya… kalau lho…masih berani macem-macem dengan gue Irfan gue nggak akan segan-segan untuk melenyapkan lho…dari muka bumi ini. Ngerti nggak sih…eh …orang kampung”kata Irfan memaki Karina.

Akhirnya, Irfan dan kawan-kawannya pergi meninggalkan Karina dan Lora.Karina dan Lora asyik mengobrol di tamansekolah.
“Lora, aku mau tanya sekali lagi sama kamu…
“Ya…Rin, kamu mau tanya apa” ?
“Gini, Lora sifat Irfan dingin seperti itu ke aku kenapa ya..??
“Kenapa, kamu tanya seperti itu ?kenapa kamu peduli banget sama Irfan padahal dia itu kan..sudah jahat sama kamu, biarkan saja apa yang terjadi dengan Irfan.Karin kamu jangan pernah mengurus orang namanya Irfan karena dia takkan pernah berubah”.kata Lora menasihati Karina.
“ Tapi, Lora aku ingin Irfan berubah,aku ingin tahu permasalahannya karena, aku percaya dia pasti berubah bila aku tetap baik dengan dia”.
“ Karina sudah aku bilang dia tidak akan pernah berubah”.
“Lora, tolong…kalo kamu beri tahu aku,masalahnyaIrfan itu artinya kamu menolong aku , ngerti kan..maksud aku”!
“Ya.. Karin aku cerita tahu ke kamu, tapikamu jangan beritahu Irfan kalo aku yang cerita masalahnya ke kamu “!
“Ya…Lora aku janji sama kamu”.
“Irfan itu anak yang tidak pernah mendapat kasih sayang dari bokap dan nyokapnya, karena hubungan keluarga mereka tidak pernah harmonis bokap nyokapnya mau cerai , setiap hari Irfan itu nggak pernah tinggal di rumahnya dia tinggal di rumahnya Yoga teman satu gengnya, dia sering pergi dugem bersama teman-temannya”.
“Ohh jadi itu permasalahannya”.

Setelah lama ngobrol dengan Lora bel masuk kelas pun berbunyi .Karina adalah anak yang pintar dia tidak pernah mendapat nilai ulangan di bawah standar, waktu itu bu Sri memberi ulangan bahasa inggris,Karina mendapat nilai sempurna , ketika ulangan Irfan dan gengnya tidak ada dalam kelas , Karina pun bertanya dengan dengan Lora.
“ Lor,Irfan mana ya..?kok dia nggak kelihatan padahal karang kan… ada ulangan bahasa inggris “.
“Oh..itu,Irfan dan teman-temannya dipanggil oleh bapak kepala sekolah ,tapi kenapa…??

Tiba-tiba bu Sri datang .
”Anak-anak hari ini kita ada ulangan bahasa inggris, tolong..dikerjakan dengan baik,jangan ada yang mencontek ya… kalo ada yang berani-berani menentang peraturan ibu akan hukum kalian dan ibu jemur di bawah tiang bendera kalian mengerti ya.. ?
“Kami mengerti bu..!jawab murid-murid dengan serentak..
”Tapi dimana Irfan bersama tema-teman yang lainnya…?tanya bu Sri.“Dipanggil bapak kepala bu…,jawab salah seorang siswi.
“Ya..sudah kalian tidak perlu mengurusi mereka ,ayo… cepat kerjakan ulangannya dengan baik, waktu kalian tidak banyak “.

Karina mengerjakan ulangan tersebut dengan sangat teliti dan Ia siswi pertama selesai mengerjakan ulangan yang di berikan oleh bu Sri .
“Bu Sri,Karinsudah selesai..
“Ya..tolong..di kumpul,anak-anak waktunya lagi sebentar,kata bu Sri mengingatkan.

Setelah selesai mengerjakan ulangan bel istirahat pun berbunyi…
“Ya..anak-anaksilahkan istirahat”.

Karin pun dipanggil oleh bu Sri,“ Karina..kenapabeberapa hari ini kamu tidak masuk sekolah..??
“Ya..bu,saya masuk rumah sakit”!
“Tapi, kenapa?apa kamu punya penyakit..??

Tiba-tiba,bapak kepala sekolah datang.
“Permisi bu Sri saya mau mencari Karina, saya ada keperluan,kata bapak kepala sekolah.
“Karina, tolong…kamu ikutsaya ke ruangnganbapak,ada hal penting yang perlu bapak bicarakan sama kamu..!
“Ya..pak!
“Bu, Karin tinggal dulu ya…?
“Ya..Rin!

Sesampainya di ruangan bapak kepala sekolah.
“Silahkan,duduk Karina,kata bapak kepala sekolah.
“Terimakasih, pak!di ruangan tersebut ada Irfan dan teman-temannya.“Karina… bapak mau tanya, apakah waktu pertama kamu masuk sekolah,ketika pulang sekolah Irfan dan teman-temannya mengunci kamu di kamar mandi lalu kamu pingsan”?
“Maaf, pak!sebelumnya saya tidak tahu, siapa yang mengunci saya di kamar mandi, tapi pak siapa pun itu saya sudah memaafkannya, walaupun orang itu tidak memaafkan saya”.
“Tapi kata, Lora yang mengunci kamu di kamar mandi sampai pingsan itu adalah Irfan dan teman-temannya, tolong… Karina kamu jujur dengan bapak karena bapak ingin memberi pelajaran dengan siswa-siswa yang tidak memiliki moral sertanakal di sekolah ini”.
“ Tapi, saya tidak tahu..pak!jika memang benar kalau Irfan yang melakukannya saya mohon bapak jangan menghukum dia, ya.. pak..saya mohon karen saya tahu,Irfan tidak mungikn sejahat itu dengan saya lagian saya kan..siswa baru di sekolah ini pak..!
“Tapi,Karina… ya sudahlah saya akan memenuhi permintaan kamu”
“Terimakasih ya..pak!
“Dengar… kalian semua! Karina sudah memaafkan perbuatan kalian,karena perbuatan kalian yang tidak bermoral itu kalian hampir mencelakai Karina,…sekali lagi kalian berbuat seperti itu, tidak ada ampun bagi kalian”,kata bapak sekolah menegaskan.
“ Ya… sudah Karina, kamu boleh keluar dari ruangan saya.. kalo mereka jahat sama kamu lagi, tolong… lapor dengan bapak..”!
Karina pun hanya terdiam dan pergi meninggalkan ruangan bapak kepala sekolah..

Di taman Karina bertemu dengan Lora.
“Lora… ternyata kamu ada disini!
“Ya ..Rin, aku disini !
“Lora, aku mau bicara sama kamu..! Lora, kenapa kamu bilang ke bapak kepala sekolah kalau yang ngunci aku di kamar mandi itu Irfan, kamu tahu Lora, itu akan membuat Irfan bertambah benci sama aku dan tidak akan pernah memaafkan aku”,kata Karina kepada Lora.
“Tapi, Karina Irfan hampir saja, membuat nyawa kamu hilang..!
“Kenapa, kamu tidakpernah sadarKarina ? aku sudah berulangkali bilang kalau Irfan tidak akan pernah berubah..!kenapa hati kamu semulia itu mau mengubah orang yang tidak akan pernah bisa berubah…??

Tiba-tiba Irfan datang dan mendorong Karina sampai jatuh.Karina pun jatuh terguling dan tidak sadarkan diri di taman.
“Irfan..!!apa yang kamu lakukan ke Karina”?
“Lora, gara-garaorang kampung ini aku dan temen-teman aku di hukum di suruh bapak kepala membersihkan kamar mandi “!!
Menjijikan benget kan…!
“Kamu,masih berani belaiin orang kayak gini..?
tapi, Karin… Karina….
Tolong..!! pak Satpam, tolong..temen saya pingsan”,kata Lora dengan panik
Akhirnya,Karina di bawa ke ruang UKS oleh pak Satpam..
“Tante..!
“Karina pingsan lagi”, kata Lora menghubungi tantenya Karina.
“Sekarang, Karina ada dimana Lora..?
“ Karina ada di sekolah tante di ruang UKS”.
“Lora, tolong..bawa Karina ke rumah sakit ya.. nanti tante akan menyusul ke sana..!
“Tante di rumah sakit seperti biasa aja ya..tante “?
“Lora..terimakasih ya…!!“Ya..sama-sama tante”.
Akhirnya Karina di bawa ke rumah sakit,sampai di rumah sakit…
“Kenapa, Karina bisa pingsan lagi.. ?

Jangan-jangan penyakit Karina kambuh lagi…pikir,” tante Siska dalam hatinya.
“Terimakasih,Lora kamu sudah menolong, Karin”!
“Ya..tantesama-sama,
“Tapi,kenapa Karina sampai pingsan begini..??
“Irfan mendorong Karina waktu kita sedang mengobrol di taman,tante!karenaIrfan bilang gara-gara Karina,Irfan dan teman-temannya di marahi oleh bapak kepala sekolah, padahal yang mengadu masalah bahwa Karina di kunci di kamar mandi itu saya.. tante,tapi Irfan berpikir bahwa yang mengadu, adalah Karina sendiri, saya minta maaf ya.. tante, karena saya Karina pingsan lagi” .coba kalau saya tidak mengadu masalah ini ke bapak kepala pasti tidak aka nada salah paham antara Karina dengan Irfan dan Karina pasti tidak akan pingsan sperti ini,”kata Lora menjelaskan dengan menangis.
“ Sudahlah.. Lora , semua ini sudah terjadi”! tapi, tante…
“Sudahlah … nggak apa-apa ,kamu jangan menangis..!
“Tante beterimakasih sekali sama kamu, karena kamu sudah menjadi teman yang baik buat Karina”.
“Tante, boleh nggak saya tahu, apa Karina punya suatu masalah yang serius gitu dengan kesehatannya, soalnya Karina seringkali pingsan di sekolah”.
“Tidak,ada kok..Lora.Karina baik-baik aja..!kamu nggak usah berpikiran yang negative tentang Karina”.
“ Tapi, tante .. !
“Sudah..Lora, sekali lagi terimaksih ya…
“Sama-samatante ,tantesaya pulang dulu ya.. titip salam saya dengan Karina semoga Karina cepat sembuh..!
“Ya…terimakasih ,Lora..
“Mari..tante!

Beberapa jam kemudian Karina pun siuman dari pingsannya.
“Tante, kenapa Karina disini..? seingat Karina, tadi Karin ada di taman bersama Lora”.
“Ya..Rin, kamu tadi pingsan kemudian Lora teman kamu yang membawa kamu ke rumah sakit ini bersama salah seorang satpam”.
“Tapi, tante kenapa Karina tadi bisa pingsan ?? Karina pun berpikir jangan-jangan penyakitleukemia Karina kabuh lagi…
“Karina ,tadi kata Lora kamu di dorong sama Irfan, Lora cerita ada kesalahpahaman antara kamu dengan teman kamu Irfan”
“Sudahlah..Karina kamu istirahat dulu tante mau menghubungi, om kamu”.

Setelah kejadian itu,Irfan tetap mengganggu Karina sehingga hampir setiap hari Karina jatuh pingsan di sekolah .
“Karina, kamu kenapa sih… kenapa setiap kali, kamu jatuh pingsan?apa kamu punya suatu masalah yang serius dan itu merupakan suatu hal yang sangat rahasia sekali bagi kamu, sehingga kamu nggak pernah cerita kepada siapa pun juga” , ucap Lora dengan penuh tanya sewaktu mereka duduk di samping kolam ditaman sekolah.
“Aku tidak apa-apa kok.. Lora, lihat sekarang aku baik-baik aja nggak kenapa-kenapakan… aku baik-baik aja..!! .
“Karina, kamu di luar memang kelihatan baik-baik aja ,selalu tersenyum bila Irfan mengganggu kamu, kamu pintar dan juga punya hati yang mulia yang mau mengampuni setiap kesalahannya Irfan,kamu mau menerima setiap ejekan dan caci maki yang di lontarkan Irfan ke kamu, tapi di dalam hati, kamu menangis kan melihat sifat Irfan semakin hari semakin jahat sama kamu,dan kamu berani membela orang yang jelas-jelas sudah melakukan kesalahan didepan bapak kepala sekolah,”kata Lora dengan sedih.
“Lora ,akusudah bilang sama kamu, aku pasti bisa merubah sifatnya Irfan karena dengan aku selalu berbuat baik sama Irfan ,pasti dia akan berubah walaupun tidak berubah drastic”.
“Ya..Rin,terserah kamu aja”!
Kalau aku jadi kamu pasti sudah aku balas perbuatannya Irfan yang selalu membuat hati kamu menangis,”kata Lora dengan marah”.
Karina pun berpikir, asalkan kamu tahu Lora, sebelum aku meninggalkan dunia ini aku ingin berbuat sesuatu yang baik dengan cara merubah sifatnya Irfan meskipun bagi kamu itu mustahil, namun bagi aku tidak ada yang mustahil serta melakukan setiap nasihat ayah dan ibuku yaitu, harus tetap tersenyum walaupun masalah selalu datang menghampiri hidupku,aku ingin selama Tuhan masih
memberi aku kesempatan aku ingin berbuat sesuatu yang nggak pernah akan di lupakan oleh Irfan.

Tiba-tiba, Irfan datang dan mendorong Karina hingga jatuh ke kolam di taman, sehingga Karina terluka di kaki dan wajahnya karena terkena permukaan kolam Karina pun jatuh pingsan lagi. Akhirnya, Karina di bawa ke rumah sakit dan Irfan di skorsing oleh bapak kepala sekolah selama 1 bulan .
“Papa..!mama..takut penyakit Karina semakin bertambah parah, bagaimana kalau kita bawa Karina berobat ke Singapura”?
“ Mama, takut penyakitnya Karina semakin parah dan waktu karina tidak lama lagi di dunia ini pa..!

Ma..kamu nggak boleh ngomong seperti itu,Karina pasti sembuh kok..!
“Ya ..papa setuju, tapi kita bicarakan dulu dengan Karina”.
“Bagaimana dengan keluarganya di Surabaya pa..?
“Besok kita bicarakan dengan keluargannya”.

Karina pun siuman dari pingsannnya.
“Tante., om kenapa Karina ada di sini?
“ Karina kamu tadi pingsan lagi di sekolah,ucap tante Siska.
“Dokter, bilang sementara waktu kamu di rawat disini, tapi Karina tidak sakitapa-apa kok..di rawat sih..?
“Karina, kamu jangan bohong sama tante danom kamu .. !kamu… !
“Om, tante!Maafin Karina karena Karina tidak pernah cerita soal masalah ini ke om Farhan dan tante Siska, karena Karina nggak mau menyusahkan tante danom, karena om Farhan dan tante Siska sudah baik banget..sama Karina.

Om dan tante sudah biayain sekolah Karina,tanpa mengharapkan balasan dari Karina maupun keluarga Karina yang ada di Surabaya , tanpa disadari Karina airmatanya menetes perlahan-lahan membasahi pipinya.
“Apa ayah dan ibu kamu tahutentang masalah ini”? .
“Orang tua Karin tidak tahu,karena Karina selalu menyimpan masalah ini karena Karin mau mereka tidak memikirkan masalah penyakitku dan menjadikan beban bagi mereka,tapi karena pesan ibu Karin selalu tegar dengan penyakit Karin ini, dan satu pesan ibu yang selalu Karin ingat yaitu, sebesar apapun masalah yang Karin, hadapi Karin harus selalu tersenyum dan membuat orang lain di sisi Karin bahagia”.
“Om, tante..sekali lagi aku minta maaf”.
“Tapi, Karina kenapa selama inikamu nggak pernah cerita ,ke om atau ke tante..?bila kamu selalu cerita tentang masalah ini dengan tante da nom pasti tidak separah ini”!
“Om dan tante ingin bawa kamu ke Singapura untuk melakukan terapi tentang penyakit kamu, apa kamu setuju??
“Sebentar..tante, om saya ingin ibu dan ayah saya, tidak tahu tentang penyakit saya ini,saya mau om dan tante menyimpan rahasia ini kepada siapa pun juga termasuk terhadap Lora teman dekat Karina”.
“Sebelum saya pergi ke Jakarta, bersama om dan tante saya pergi ke dokter untuk mengecek kesehatan saya ,dokter bilang saya baik-baik saja makanya saya setuju untuk ikut bersama tante dan om ke Jakarta, kaerna saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya bersama adik saya”.

Setelah Karina pulang dari rumah sakit,Karina jarang masuk sekolah karena Karina harus dirawat di rumah sebelum berobat ke Singapura.
“Permisi…Karin… Karina..,“

Sebentar.. ?
“Siapa, ya…??
“Permisi..selamat malam, tante saya Irfan”.
“Kamu .. ?kamu, yang sudah membuat keponakan saya pingsan , ngapain kamu ke mari pergi… kamu.., kamu jangan ganggu hidup Karina lagi..,bentak tante Siska.
“Tante ,saya datang ke mari ingin meminta maaf dengan Karina, karena saya Karina harus masuk rumah sakit..

Karina pun mendengar perbincangan antara tantenya dan Irfan ,Karina pun turun menemui Irfan .. “Irfan..?? Irfan pun melihat Karin.
“Karin … Karina,aku mau minta maaf sama kamu, karna aku sudah jahat sama kamu”.
“Pergi… kamu, jangan sakiti hati Karina lagi dia sudah cukup menderita..pergi kamu”,kata tante Siska dengan membentak Irfan lalu mengusir Irfan .
“Sebentar, tante saya mau minta maaf sama Karina..
“Pergi..saya bilang.. !!

Tante..tolong..tolong.. tante,kata Irfan dengan memelas .
“Tante, tolong..izinkan saya, menemui Irfan”.
“Karina, apa kamu tidak sadar yang ingin membunuh nyawa kamu adalah teman kamu sendiri,teman satu bangku kamu lagi... “Tidak..tante !!saya sudah memaafkan Irfan.. “Ya..tante beri izin kamu menemui Irfan .. “Terimakasih, tante!“ Karin, tante lakukan semua ini demi kamu… !

Kemudian Karina menemui Irfan yang masih menunggu Karina di luar pintu..“Irfan, maafkan tante aku ya..karna tante sudah mengusir kamu tadi..
“Ya..Rin, nggak apa-apa kok..aku ke mari karena aku ingin minta maaf sama kamu, tapi sebagai bukti kalau aku sungguh-sungguh ingin minta maaf sama kamu aku ingin ngajak kamu ke suatu tempat”.
“Tapi, Fan, tante aku nggak bakal ngizinin aku ke luar malam-malam seperti,apalagi dengan lelaki”.
“Tapi,Karina aku ingin buktikan ke kamu kalau aku sungguh-sungguh ingin minta maaf sama kamu..
“Ya.. Fan, aku ganti baju dulu ya..dan aku mau pamitan sama tante aku, aku ingin beri penjelasan sama tante aku ,biar tante aku beri izin kita untuk pergi..”
“Ya ..aku tunggu kamu di luar ya.. Rin…
Setelah itu, Karina dan Irfan pergi ke suatu tempat yang indah sekali .

Irfan mengajak Karina ke sebuah taman dan melihat cahaya bintangyang gemerlapan serta cahaya rembulan yang menyinari wajah mereka berdua di taman.
“Fan,kamu kok..bisa tahu sih..alamat rumah aku?
“Ya..aku minta alamat rumah kamu dari Lora, temen dekat kamu,lalu aku cerita kalau aku ingin minta maaf sama kamu, karena aku sudah jahat dan sering ganggu kehidupan kamu. Ketika aku mendorong kamu sampai jatuh ke kolam kamu terluka dan pingsan aku diskorsing oleh bapak kepala sekolah selama1 bulan . Selama diskorsing, setiap malam aku pergi ke sini dan tak seorang pun menemani aku disini hanya cahaya bintang –bintang di langit yang berkelap- kelip dan aku sadari, semua yang aku lakukan selama ini ke kamu itu salah, aku sudah jahat banget..sama kamu . Lora cerita segala sesuatu yang kamu ceritakan keLora aku tahu, karena Lora cerita semua ke aku. Tapi, Karina kenapa kamu, ketika aku jahat sama kamu,kamu nggak pernah membalasnya sesuai dengan apa yang aku buat ke kamu, bahkan ketika aku di panggil bapak kepala sekolah kamu membela aku.Padahal kamu tahu kalau yang salah itu adalah aku dan aku tahu kalau yang cerita ke bapak kepala itu Lora ,tapi aku menuduh kamu yang bilang itu semua.
“Lora juga cerita kalau masalah yang aku hadapin kamu tahu dan kamu ingin merubah sifat aku yang nakal dan jahat sama teman-teman yang berani macem-macem sama aku”.
“Karina, kamu sudah berhasil meluluhkan hati aku tapi kenapa kamu lakukan itu semua ke aku”.
“ Aku mau berubah demi kamu Karina ,aku bakal jadi Irfan yang sejati dan tidak jahat lagi sama yang berani macem-macem sama aku. Aku mau seperti kamu yang tidak pernah membalas setiap kesalahan orang lain ,selalu tersenyum dan mau memaafkan setiap kesalahan yang orang lain lakukan , selalu membuka pintu maaf bagi orang lain termasuk kamu Karina .

Pintu maaf aku, sekarangsudah terbuka lebar bagisiapa pun juga yang punya salah sama aku, termasuk kamu Karina dan sejahat apapun orang lain ke aku, aku mau memaafkannya. Tanpa disadari air mata Karina menetes .
“Fan..akumau beri tahu kamu sesuatu , Fan.. aku mau kamu jangan berubah demi seseorangmaupun demi aku, karena bila kamu berubah demi seseorang atau demi aku, kamu tidak akan berubah menjadi Irfan yang sejati, tapi aku mau kamu merubah sifat kamu demi diri kamu sendir”.
“Aku tahu, kamu juga punya masalah dengan kedua orang tua kamu , aku mau kamu jadi Irfan yang berbeda dari yang lainnya , bila kamu mau berubah demi diri kamu sendiri aku yakin kamu bisa jadi Irfan yang sejati dan jangan lupa, kamu harus selalu berdoa untuk keharmonisan papa dan mama kamu,supaya mereka tidak pisah dari kamu, kamu ngerti kan.. Fan yang aku bilang..??
“Ya… Rin…aku ngerti! Aku mau melakukan itu semua demi Irfan sejati..
“Gitu, dong..baru namanya teman sebangku aku .
Karina, selama ini aku selau kesepian waktu kamu nggak sekolah, aku sendiri duduk nggak ada yang aku ajak bertengkar teman-teman aku semua menjauh karena aku mereka juga di skorsing hanya, Lora yang dekat dengan aku. Karina kamu bagai bintang yang selau menyinari hari-hari aku, baik siang maupun malam kamu selalu bersinar di hati aku.
Walaupun kamu jauh disana tapi kamu selalu menyinari hari-hari aku .

Karina kamu adalah orang pertama yang hadir dalam hidupku dan mengisi kekosongan hatiku dengan cinta kamu,kamu sanggup melembutkan hati aku sekeras batu,mencairkan hati aku sebeku es dan menghangatkan hati aku sepanas mentari.
“Karina,kamu mau nggak..jadi cewek aku..?

Karina pun berpikir,Fan..aku memang cinta sama kamu makanya aku mau merubah kamu, tapi aku tidak mungkin bisa jadi cewek kamu, karena aku…,walaupun aku harus pergi jauh meninggalkan kamu, tapi hati ini tetap untukmu Irfan selamanya…
“Karina kamu mau ngggk..jadicewek aku.. ?
“Fan… maaf, aku nggak bisa jadi cewek kamu karena .. .?
karena..kenapaRin, karena aku… karena aku….??
Karena, kenapa Rin..?
karena aku.. kata-kata Karina semakin lama semakin redup dan Karina pun jatuh di pelukannya Irfan?
“Karin ..Karina..kamu kenapa..?
Karina, tolong… buka mata kamu Karina...,kataIrfan berteriak, pun memeluk Karina yang jatuh di pelukannya .

Lalu Irfan membawa Karina ke rumah sakit .
“Ini semua gara-gara kamu Irfan, mengapa kamu selalu sakiti hati Karina..?
“Kenapa..??tante..aku minta maaf,waktu di taman kami mengobrol dan tidak beberapa lama kemudian Karina jatuh pingsan tante. Tante,om saya minta maaf..!
“Pergi ..kamu! karena kamu keponakan saya masuk rumah sakit lagi,kata om Farhan mengusir Irfan.

Karina pun siuman dari pingsannya.
“Irfan..Irfan…Karina memanggil-manggil nama Irfan,

Karina tante danomada disini..
“Tapi..tante,Irfan dimana..?
“Irfan.. Fan, kamu di panggil Karina ..!
“Om, tante boleh saya bicara dengan Irfan..?
“ Ya…Rin, om izinkan”.

Tapi kalau Irfan macem-macem , tolong… panggil, om ya..Rin..
“Ya..om”.

OmFarhan nggak usah kawatir, Irfan sudah berubah kok..diasudah jadi Irfan yang sejati dia nggak jahat sama Karina lagi”.
“Fan… maaf, aku nggak bisa jadi cewek kamu , aku mau kamu cari cewek yang lebih baik dari aku, tapi Rin..kamu adalah cewek terbaik yang pernah aku temukan di dunia ini, mungkin Tuhan ciptakan aku hanya untuk bertemu dengan kamu Fan, tapi Tuhan nggak izinkan kita untuk bersama.
“Tapi, kenapa Rin..??
“Aku nggak apa-apa kok…, aku baik-baik aja, mungkin aku tadi hanya kedinginan makanya tubuh aku lemah”.
Irfan pun masih penuh dengan tanda tanya dalam hatinya tentang, kenapa Karina menolak cintanya..?padahalia sudah sunggu-sungguh minta maaf dengannya?

Setelah beberapa hari Karinadirawat di rumah sakit , akhirnya Karina diizinkan oleh dokter pulang ke rumah, karena keesokan harinya Karina akan pergi ke Singapura untuk terapi, sampai di rumah.
“ Karina, kamu istirahat saja dulu ..karena besok kita akan berangkat ke Singapura untuk melakukan terapi”.
“Ya..om. Makasi ya, om, tante sudah baik sama Karin,sudah ngerawat Karina, ngebimbing Karina, supaya Karina jadi anak yang baik, terimakasih..tanteselalu ngerti Karina”.
“ Karina, istirahat dulu ya.. om tante…”!

Karina pun masuk kamar.Di dalam kamar Karina menulis dibuku hariannya Terimakasih Tuhan, Engkau sudah merubah hatinya Irfan yang keras dan membuka pintu maaf buat aku.Kemarin aku seneng banget…Irfan sudah berubah dan menyadari bahwa apa yang dilakukannya itu salah. Irfan..maaf aku tidak mungkin bisa jadi cewek kamu karena aku harus pergi jauh dari hidup kamu untuk selama-lamanya.. , mungkin kamu bisa mencari wanita yang lebih baik dari aku,bukan seperti aku wanita yang penyakitan.Irfan asal kamu,tahu kamu akan selalu ada di hati sampai selama-lamanya dan takkan pernah tergantikan di hidupku sepanjang masa .Walaupun aku tidak akan pernah ada di sisimu lagi dan menemani hari-harimu tapi aku akan selalu menjadi bintang di hatimu yang selalu menyinari hidup kamu. Fan..ini sebuah puisi untuk kamu,kamu jangan pernah bersedih tapi ingatlah apapun yang terjadi kamu harus tetap tersenyum untuk aku Karina yang akan selau mencintaimu,Irfan engkau selalu ada di hatiku untuk selamanya dan sampai selamanya.
“CINTA YANG TERPENDAM”
Seragkain kata
Tak bisa kuucapkan untukmu cinta…
Namun aku hanya bisa
Membayangkan wajahmu
Yang penuh dengan cinta…
Aku hanya di temani pena yang bergoyang
Ku terdiam dan membisu
Di anganku hanya ada kamu cinta …
Ku pendam rasa ini
Jauh di lubuk hatiku paling dalam
Namun aku takkan mungkin
Bisa memiliki ragamu untuk selamanya cinta…
Tapi cintaku akan selalu ada di hatimu
Hanya ini yang bisa ku berikan untuk kamu cinta,
Aku tak bisa memberi kamu lebih berharga dari selarik puisi ini
Selamat tinggal cinta….
Kau selalu ada di hatiku

Dari : Bintang yang selalu,
Menyinari hari-harimu

Setelah Karina menulis puisi tangannya tak berdaya untuk bergerak dan tubuhnya lemas dan lunglai .Akhirnya,Tuhan memanggil Karina malam itu juga.. Pada saat itu Irfan datang ke rumah tante dan omnya Karina untuk bertemu dengan Karina, sebelum Karina pergi ke Singapura esok harinya.”Permisi om, tante”saya Irfan “Sebentar…. Irfan!silahkan masuk terimakasih tante, boleh saya bertemu dengan Karina saya ingin melihat keadaan Karina, apa Karina baik-baik aja…soalnya perasaan saya mengatakan ada sesuatu yang buruk terjadi dengan Karina”.“ Duh..!Fan kamu jangan ngaco deh… Karina baik-baik aja..kok!coba aja kamu tengok dia ada di kamar kok..! . Bener tante, om saya boleh nengok Karina.“Ya..boleh , saya lakukan demi Karina, karenadia keponakan om yang paling om sayang”.“Terimakasih ya..om tante..

Irfan pun naik ke atas kemudian.. Karin…Karina ini aku Irfan.Karin…Karina, tolong… jawab aku dong… apa kamu sudah tidur karena ketakutan Irfan berlebihan akhirnya Irfan memberanikan diri untuk membuka pintu kamar Karina.“Karina, apa kamu sudah tidur”?Karin ini aku Irfan. Karin… Karina, Irfan menggoncang-goncangkan tubuh Karina, tapi Karina tak bergerak lagi Irfan memeriksa pernapasannya, namun.. Karin..Karina Irfan pun berteriak,” om..tante, Karina kenapa om,tante? Kenapa karina tidak bergerak ya..ketika saya bangunkan?,kata Irfan dengan cemas.“Ada apa sih..Fan, kamu teriak-teriak, ini kan,sudah malam !om,tante ini gawat kanapa Karina tidak bergerak dan dia tidak mengembuskan nafas .. apa-apa jangan.. janganKarina..

Irfan pun menemukan buku harian Karina di bawah tergeletak,lalu Irfan memunggutnya dan membuka satu per satu lembaran kertas tersebut.Dia melihat isi dari buku hariannya Karina lalu membacanya. Irfan pun menangis membaca isi dari buku hariannya Karina , bahwa selama ini Karina memendam perasaannya terhadap Irfan, Karina menolak cinta Irfan karena Karina mengidap penyakit leukemia dia mau Irfan mencari cewek yang bukan seperti dia yang penyakitan.“Karina, mengapa disaat kumulai mencintaimu kamu pergi meninggalkan aku ?

Mengapa kamu meninggalkan aku, hidup ini terasa hampa bila kamu tak ada disisiku , Karina aku sangat mencinta dirimu baik dalam kelemahan maupun kekuranganmu,”kata irfan sambil menangis.Keluarga Karina syok dan terpukul mendengar berita bahwa Karina sudah pergi dari dunia iniuntuk selamanya,namun keluargannya merelakan kepergian Karina .Semua sudah terlambat dan sudah terjadi dan waktu tak bisa di putar kembali.Akhirnya meninggal karena penyakit leukemia yang dideritannya.
THE END.

PROFIL PENULIS
Nama: Sudami
TTL : 31 Desember 1994
Hoby: memasak, dan membaca

Nama : Pramitha Masa Agustina
TTL : 14 Agustus 1996
Hobby : membaca dan menulis

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar