Selasa, 12 Juni 2012

Cerpen Remaja - Gara-Gara SMS

GARA-GARA SMS
Karya Dewi Hartami Putri

Lily, cewek cuek yang sama sekali nggak mau tau tentang cowok lain selain cowok yang dipujanya, Aldo. Aldo memang cowok yang cukup populer di sekolahnya, terlebih lagi dia tergabung sebagai angoota tim basket yang
jelas banyak digandrungi banyak cewek, termasuk Lily. Siapa sih yang nggak tergila-gila sama Aldo si cowok super ??
Sari, sahabat Lily hanya bisa menerima keadaan kalau Lily sahabatnya suka sama Aldo saudaranya sendiri. Sari bahkan dibuat bosan karna tiap hari harus sarapan dengan cerita tentang Aldo karya Lily. Sayangnya Lily tidak berani nelpon atau SMS Aldo karena takut cuma dikerjai oleh cowok yang iseng ngaku-ngaku sebagai Aldo. Maklum, banyak banget yang pengen jadi seorang Aldo. Siapa sih yang nggak mau jadi cowok terkenal di

sekolah dan digandrungi banyak cewek ???
Nggak bisa dipungkiri memang Aldo hampir bisa dibilang perfect. Dia ganteng, manis, putih ( kaya tembok ), pinter, baik pula, tapi sayang dia sudah terlanjur di cap sebagai playboy. Padahal dia nggak seperti itu, bela Lily.
Pada suatu saat, Aldo putus dari pacarnya yang bernama Sissy. Sissy terkenal sebagai cewek matre yang kerjaannya cuma bisa morotin cowok yang digandengnya. Memang dia
cantik, tapi hatinya nggak cantik. Aldo telah tertipu oleh cinta palsu Sissy. Tapi
denger-denger sih katanya Aldo naksir beneran sama Sissy sejak dulu.
Saat tau kalau Aldo udah putus dari Sissy, hati Lily senang tak karuan. Meskipun Aldo nggak bisa jadi
miliknya, seenggaknya Aldo bisa dapetin yang terbaik dari Sissy, begitu menurutnya.
“ Ly, kamu nggak mau SMS Aldo ?? Meskipun cuma sekedar kenalan gitu ?” tanya Sari.
“ Tanpa aku jawab pasti kamu udah tau jawabannya kan ?” balas Lily sambil menaikkan alis.
“ Kenapa pesimis gitu sih ?? Kan belum dicoba Ly ”, semangat Sari.
“ Males ah Sar, nggak yakin kalo Aldo bakal ngerespon”, balas Lily.
“ Ya udah deh terserah kamu. Itu artinya kamu cemen, nggak berani nunjukin cintamu ke dia “, celetuk Sari.
“ Whatever you say “, celetuk Lily.

Ini udah keseribu kalinya Sari nyuruh Lily buat SMS Aldo. Cuma satu alasannya, karena Sari nggak mau liat sahabatnya cuma sekedar jadi pemuja rahasia Aldo aja. Padahal tinggal minta nomer HP Aldo ke Sari, Lily udah bisa puas SMSan sama Aldo. Tapi tetep jawaban Lily, TIDAK.
“ Lagian Aldo nggak kenal sama aku Sar. Dan aku juga bukan tipenya
dia. Selama ini kan pacarnya dia cantik-cantik, kaya-kaya, sedangkan aku ?? Aku nggak punya apa-apa Sar “, ucap Lily pesimis.
“ Kamu tau nggak kalo Aldo itu gampang banget jatuh cinta ?? Siapa tau aja dia bisa suka sama kamu Ly “, ujar Sari meyakinkan Lily. Lily tetap menggeleng.
Akhirnya Sari cuma bisa bernafas kesal karna tau usahanya sia-sia belaka. Emang aneh si Lily, dimana-mana kalo orang ngefans pasti kan seenggaknya minta nomor HP atau alamat facebook, atau apalah. Tapi enggak dengan Lily. Dia membiarkan perasaan cinta yang dipendamnya membebani pikiran dan bergelayut di dalam hatinya saja. Dia terlalu payah.
***

Suatu sore yang cerah, Aldo main ke rumah Sari. Mukanya keliatankusut banget. Enggak tau sebab musababnya apa. Tapi yang jelas, kemarin dia putus sama Sissy, dan itu anugerah buat Lily.
“ Kenapa Do ? Kok mukanya ditekuk gitu ?” Tanya Sari.
“ Keliatan banget yah kusutnya ? Belum sempet aku setrika emang”, balasnya enteng. Sari terus memandangi wajah Aldo yang tampak tak seperti biasanya.
“ Abis putus sama Sissy yah ?” balas Sari dengan nada agak menyindir.

Aldo hanya terdiam. Dia menyesali cintanya kepada Sissy yang ternyata hanya di balas dengan kedustaan saja. Aldo menyesal selama ini telah membangga-banggakan Sissy yang ternyata hanya mencintai uangnya saja.
“ Daripada hidup kamu berantakan nggak jelas gini, mending aku kenalin sama temenku “, usul Sari bersemangat.
“ Nggak mau “, balas Aldo singkat.
“ Sampai kapan kamu mau kaya gini terus Do ?” Tanya Sari.
Aldo hanya terdiam. Terpaksa Aldo menerima saran Sari, untuk berkenalan dengan teman Sari yang tak lain adalah Lily. Engga ada salahnya dicoba, pikir Aldo.
Sementara sore itu, tiba-tiba nomor HP tak dikenal masuk di HP Lily. Tapi Lily cuek tak membalas SMS itu.
Setelah menunggu beberapa saat, Aldo putus asa. Di missed calls-nya nomor HP Lily sampai yang ke-17 kalinya.
Akhirnya telfon Aldo yang ke-18 di angkat oleh Lily. Tapi Lily tidak bicara sepatah dua kata pun, lalu merejectnya. Aldo bersusah payah berusaha agar SMSnya di balas oleh Lily. Meskipun Aldo belum tau siapa yang dia SMS, tapi entah kenapa dia ingin sekali SMSan sama Lily.
+62815155567xxx
Hai, bleh knal ga ?

Pesan dari nomor itu terus mengganggu Lily. Akhirnya dengan terpaksa dia membalas SMS dari seseorang yang mengaku namanya Ardi.
Seringkali Lily tidak membalas SMS dari Aldo, alasannya males karna belum tau siapa yang SMS dia selama ini. Padahal yang SMS dia adalah cowok yang selama ini dipujanya setengah mati. Tapi sayang Lily tak menyadari itu.
***

Setelah hampir dua bulan mereka SMSan, akhirnya mereka memutuskan untuk ketemuan di Taman Indah pada suatu sore.

Saat Lily duduk di bangku taman, tiba-tiba ada seseorang yang duduk di sampingnya yang tak lain adalah Aldo.
“ Eh Aldo, nunggu seseorang ya ?” sapa Lily sok ramah. Padahal dia yakin kalo Aldo nggak kenal dia.
“ Iya nih Ly. Kamu ngapain disini ? Nunggu seseorang juga ?” balas Aldo.

Lily tak percaya mendengarnya. Aldo tau nama Lily, ini sebuah keajaiban yang tak pernah Lily duga.
“ Iya, mau nunggu seseorang yang nggak aku kenal. Dia SMS aku, ngakunya sih namanya Ardi”, jawab Lily.
“ Ardi ?? Jadi kamu Lily Oktavia temennya Sari itu ?” Tanya Aldo tak percaya. Lily hanya mengangguk.

Tiba-tiba Aldo menjulurkan tangan kanannya. “Aldo RahARDIan”, ujarnya sambil menyalami Lily.
“Iya aku tau nama kamu Aldo RahARDIan. Trus kenapa ?” Tanya Lily tak mengerti.
“ Aku Ardi yang SMS kamu”, jawab Aldo tanpa dosa. Lily masih tak mengerti.
“ Serius ??” Tanya Lily meyakinkan. Aldo mengangguk.
“ Jadi yang selama ini SMS aku itu kamu ??” Tanya Lily sekali lagi.

Aldo mengangguk.
“ Kenapa ngga bilang sih ??” gerutu Lily lagi.
“ Aku juga ngga tau kalo ternyata yang aku SMS itu kamu”, balas Aldo.
“ Trus kamu dapet nomerku dari mana ?” Tanya Lily lagi. Kali ini dia bener-bener mirip sama Pak Polisi yang menginterogasi orang yang melanggar peraturan lalu lintas. Tapi sayangnya Aldo bukan kena tilang karna melanggar peraturan lalu lintas, tapi melanggar aturan karna sudah tertarik sama Lily yang bukan siapa-siapa.
“ Dari Sari “, balas Aldo singkat.
“Hmmh..” Lily hanya berdehem.

Setelah sore mereka bertemu, Lily langsung ke rumah Sari. Dia ingin memarahi Sari habis-habisan.
“ Kamu ngasih nomerku ke Aldo ya ??” bentak Lily.
“ Iya” jawabnya polos seakan tak bersalah.
“ Kenapa di kasih sih Sar ?? Kenapa ngga minta izin aku dulu ??” ujar Lily dengan manja.
“ Kelamaan. Yang penting kamu sekarang seneng kan ??” celetuk Sari.
“ Hehe, iya sih. Makasih ya Sari sahabatku yang paling baik sedunia dan akhirat ” manja Lily.
Sari hanya mengangguk.
***

Sore harinya, Aldo mengajak Lily ketemu di Taman Indah, tempat pertama kali mereka bertemu.
“ Ada apa Do ??” tanya Lily sesampainya disana.
“ Aku mau ngomong sesuatu” terangnya.
“ Apa ??” tanya Lily penasaran.
“ To the point aja yah ??” ujar Aldo.
“Iya, apa ?” Tanya Lily tak sabar menunggu. Berharap apa yang selama ini dia impikan bisa menjadi kenyataan.

Tiba-tiba Aldo memegang tangan Lily. Jantungnya semakin berdebar-debar tak karuan.
“ Aku suka sama kamu. Would you be my girlfriend ??” ucap Aldo penuh harap Lily akan menerimanya.

Jantung Lily semakin berdebar-debar. Dirasanya lemas sekujur tubuhnya. Apa yang selama ini menjadi khalayannya ternyata menjadi kenyataan. Lily tak percaya ini benar-benar terjadi.
“ Do you really love me ??” Tanya Lily meyakinkan. Secara gitu, masak sih Aldo yang serba super suka sama cewek standar ?? That’s so impossible, pikirnya.
“ Yes, I really love you. And I want you’ll be my girlfriend”, ucap Aldo memelas.

Lily terdiam.
“ Gimana ?? Aku ngga maksa kamu buat jawab sekarang kok”, ujar Aldo.
“ Hmmh.. Aku takut pilihanku salah”, balas Lily.
“ Semua terserah kamu, pilihan ada di tanganmu” pinta Aldo.
Setelah hening beberapa saat, akhirnya Lily mengangguk dengan pasti. Meskipun dia tau kalo nantinya akan terluka karna banyak juga yang akan sirik padanya, tetapi dia hanya berfikir kalau kesempatan tidak datang dua kali.
Aldo tersenyum senang, lalu mencium kening Lily.
Entah apa yang mereka rasakan saat itu, yang pasti mereka bahagia.
Dan pada akhirnya apa yang Lily khayalkan selama ini menjadi kenyataan.

PROFIL PENULIS
Nama : Dewi Hartami Putri
Saya tinggal di Mojokerto, kelahiran Blitar.
Rumah saya ada di Dsn. Latsari RT 01 RW 03 Ds. Mlirip Kec. Jetis Kab. Mojokerto.
Suka banget sama yang namanya nulis :)
Sekola di SMKN 1 Sooko Mojokerto jurusan Administrasi Perkantoran.
Add facebookku yaa, Dewi Hartami Putri.
Makasi dan salam kenal :)

Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar