FACEBOOK
Karya Gufran Algifari
“Laptop siap, modem ready, mouse stand by”, kataku. Saatnya ku bermain facebook, dan menghilangkan rasa jenuh tinggal di rumah. Hanya itu yang bisa ku lakukan saat pulang dari sekolah. Aku membaca semua status update dari teman-temanku dan yang paling aku suka yakni nge-like status teman-teman aku.
Mia Adelia, ku melihat nama pengguna itu, aku langsung mengklik dan membaca dengan detail biodatanya. Ternyata eh ternyata dia kakak kelas aku di SMPN 1. Aku langsung aja nge-like semua status ter-updatenya. “Aku bisa saja dekat dengan dia, tapi bagaimana ku tau dia kelas berapa?”, kataku dalam hati.
Setelah nge-like semua status dari teman-teman, aku langsung bermain game online kesukaanku. Aku bisa ngabisin waktu berjam-jam dengan bermain game. Mungkin kali ini aku tidak dapat bermain dengan lama, karena modem yang ku pakai mulai lalod kembali. Yah lambat loading. Itulah yang biasa ku sebut saat game yang aku mainin tak mau masuk, seperti sekarang ini nih. Gamenya gak mau ke buka.
Mia Adelia, ku melihat nama pengguna itu, aku langsung mengklik dan membaca dengan detail biodatanya. Ternyata eh ternyata dia kakak kelas aku di SMPN 1. Aku langsung aja nge-like semua status ter-updatenya. “Aku bisa saja dekat dengan dia, tapi bagaimana ku tau dia kelas berapa?”, kataku dalam hati.
Setelah nge-like semua status dari teman-teman, aku langsung bermain game online kesukaanku. Aku bisa ngabisin waktu berjam-jam dengan bermain game. Mungkin kali ini aku tidak dapat bermain dengan lama, karena modem yang ku pakai mulai lalod kembali. Yah lambat loading. Itulah yang biasa ku sebut saat game yang aku mainin tak mau masuk, seperti sekarang ini nih. Gamenya gak mau ke buka.
Saat laptop dan modem tidak mendukung, aku langsung mematikan laptop dan langsung menuju kamar untuk mendengarkan musik dari band kesukaanku, Westlife. Tak terasa aku tertidur dengan di iringi lagu-lagu band kesukaanku itu.
Stelah tidur dengan pulas, aku langsung stand by kembali ke depan laptop untuk main facebook kembali. Aku membuka kotak pemberitahuan, aku kaget saat Kak Mia nge-like statusnya aku. Aku langsung membuka dinding facebook kak Mia dan menulis semua kata, yakni “TFL… kak”. Tak berapa lama kemudian dia juga menulis di dindingku, “urwlcm” itu cukup membuatku senang.
Aku ngeliat dia sedang aktif di media chatku, tapi aku tidak berani mengiriminya sebuah kata melalui media chatting itu. Cukup dengan menulis kata-kata itu di dindingnya sudah membuatku senang.
Keesokan paginya ini aku berangkat ke sekolah. Hari ini kayaknya pelajaranku tertunda di karenakan guru dan semua anggota OSIS termasuk aku sibuk membersihkan untuk perpisahan siswa kelas IX, yah kak Mia udah mau lulus. Aku berjalan menuju aula bersama temanku yang lain.
Mata tertuju pada satu tujuan, yah aku ingat wajah kak Mia seperti foto yang ada di facebooknya. Ternyata wajahnya cantik dan manis. Tapi aku tak berani mendekatinya. Ternyata dia juga memandangku dengan tatapannya yang indah.
Kejadian itu terus saja terjadi, karena aku sengaja keluar masuk aula dengan beribu alas an untuk keluar aula agar dapat melihatnya. Tapi saat aku masuk dan keluar lagi, dia telah pergi dan tak tau kemana, tapi itu udah cukup bagiku.’
Pembersihkan berlanjut hingga malam, aku mempercepat pekerjaanku dan mengatur kursi agar bagus di lihat. Saat beristirahat, sahabat, tak lain tak bukan adalah ketua OSIS di sekolahku meminta ku untuk mengitik naskah untuk di bacanya besok saat acara perpisahan.
“Zhaky, bisa minta tolong gak?” katanya.
“Mang apa?” kata sambil bermain facebook di laptop yang ku bawa.
“Tolong ketik ini donk, lalu besok kamu print yah?” katanya.
“Oke, bacakan saja, aku akan ketik itu kok”
“Ok… aku baca yah?” katanya.
Sekitar lima menit mengetik, seorang wanita imut. Yah aku tau Sahabatku sang ketos menyukainya. Namanya kak Mela. Tak berapa lama kemudian, kak Mia datang dari belakang kak Mela. Aku berbalik dan tak berhenti menatap matanya. Andra sahabatku langsung memukul bahuku.
“Ayo lanjut donk” katanya.
“Iya-iya, sampai dimana tadi?”, tanyaku.
“Yah di liat donk di situ!”, omelnya.
“Iya yah?”, kataku sambil tersenyum.
Tak berapa lama kemudian guru pembimbing kami datang dan menanyakan kedatang kak Mia ke sekolah.
“Kalian mau apa ke sini?”, kata guruku
“Mau latihan Bu, katanya Elma kita mau latihan”.
“Elma baru saja pulang tadi”, kata guru sambil tersenyum.
“Ahhhhhhh…..” kata mereka serentak.
“Pulang saja nak, nanti orang tua kalian nyariin”.
“Iya Bu…” kata mereka.
Ku melihat Kak Mia berjalan menuju pintu, tanpa sapa, tanpa sebuah senyum dia meninggalkanku. Aku kembali menyelesaikan tugas dari sahabatku itu. Tak berapa lama kemudian, guruku mengizinkan kami untuk pulang.
Sesampai di rumah aku langsung ngirim pesan singkat ke kak Mela, yang berisi permintaan untuk mengirimkan nomor ponsel kak Mia. Tak berapa lama kemudian nomor kak Mia udah ada di hape aku. Aku langsung nge-sms kak Mia dengan kata hai.
Beberapa minggu kemudian, aku dan kak Mia sudah akrab dan selalu bertemu. Itulah fungsi facebook, kita dapat bertemu dengan orang yang sudah lama ada di sekitar kita tapi kita tak pernah mengenalnya.
Stelah tidur dengan pulas, aku langsung stand by kembali ke depan laptop untuk main facebook kembali. Aku membuka kotak pemberitahuan, aku kaget saat Kak Mia nge-like statusnya aku. Aku langsung membuka dinding facebook kak Mia dan menulis semua kata, yakni “TFL… kak”. Tak berapa lama kemudian dia juga menulis di dindingku, “urwlcm” itu cukup membuatku senang.
Aku ngeliat dia sedang aktif di media chatku, tapi aku tidak berani mengiriminya sebuah kata melalui media chatting itu. Cukup dengan menulis kata-kata itu di dindingnya sudah membuatku senang.
Keesokan paginya ini aku berangkat ke sekolah. Hari ini kayaknya pelajaranku tertunda di karenakan guru dan semua anggota OSIS termasuk aku sibuk membersihkan untuk perpisahan siswa kelas IX, yah kak Mia udah mau lulus. Aku berjalan menuju aula bersama temanku yang lain.
Mata tertuju pada satu tujuan, yah aku ingat wajah kak Mia seperti foto yang ada di facebooknya. Ternyata wajahnya cantik dan manis. Tapi aku tak berani mendekatinya. Ternyata dia juga memandangku dengan tatapannya yang indah.
Kejadian itu terus saja terjadi, karena aku sengaja keluar masuk aula dengan beribu alas an untuk keluar aula agar dapat melihatnya. Tapi saat aku masuk dan keluar lagi, dia telah pergi dan tak tau kemana, tapi itu udah cukup bagiku.’
Pembersihkan berlanjut hingga malam, aku mempercepat pekerjaanku dan mengatur kursi agar bagus di lihat. Saat beristirahat, sahabat, tak lain tak bukan adalah ketua OSIS di sekolahku meminta ku untuk mengitik naskah untuk di bacanya besok saat acara perpisahan.
“Zhaky, bisa minta tolong gak?” katanya.
“Mang apa?” kata sambil bermain facebook di laptop yang ku bawa.
“Tolong ketik ini donk, lalu besok kamu print yah?” katanya.
“Oke, bacakan saja, aku akan ketik itu kok”
“Ok… aku baca yah?” katanya.
Sekitar lima menit mengetik, seorang wanita imut. Yah aku tau Sahabatku sang ketos menyukainya. Namanya kak Mela. Tak berapa lama kemudian, kak Mia datang dari belakang kak Mela. Aku berbalik dan tak berhenti menatap matanya. Andra sahabatku langsung memukul bahuku.
“Ayo lanjut donk” katanya.
“Iya-iya, sampai dimana tadi?”, tanyaku.
“Yah di liat donk di situ!”, omelnya.
“Iya yah?”, kataku sambil tersenyum.
Tak berapa lama kemudian guru pembimbing kami datang dan menanyakan kedatang kak Mia ke sekolah.
“Kalian mau apa ke sini?”, kata guruku
“Mau latihan Bu, katanya Elma kita mau latihan”.
“Elma baru saja pulang tadi”, kata guru sambil tersenyum.
“Ahhhhhhh…..” kata mereka serentak.
“Pulang saja nak, nanti orang tua kalian nyariin”.
“Iya Bu…” kata mereka.
Ku melihat Kak Mia berjalan menuju pintu, tanpa sapa, tanpa sebuah senyum dia meninggalkanku. Aku kembali menyelesaikan tugas dari sahabatku itu. Tak berapa lama kemudian, guruku mengizinkan kami untuk pulang.
Sesampai di rumah aku langsung ngirim pesan singkat ke kak Mela, yang berisi permintaan untuk mengirimkan nomor ponsel kak Mia. Tak berapa lama kemudian nomor kak Mia udah ada di hape aku. Aku langsung nge-sms kak Mia dengan kata hai.
Beberapa minggu kemudian, aku dan kak Mia sudah akrab dan selalu bertemu. Itulah fungsi facebook, kita dapat bertemu dengan orang yang sudah lama ada di sekitar kita tapi kita tak pernah mengenalnya.
Baca juga Cerpen Persahabatan yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar