DIANA PERI YANG USIL
Karya Titha
Di awan, terletak sebuah kerajaan peri. Kerajaan itu dipimipin oleh seorang Ratu yang bernama Clarion, yang biasa dipanggil Ratu Ree. Kerajaan itu sangat indah. Di timur terdapat air terjun yang sangat besar namun indah, tempat peri air bekerja. Di barat terdapat hutan yang menampilkan empat musim secara bergantian, tempat peri hutan bekerja. Di selatan terdapat rumah angin yang mengendalikan pergerakan angin di kerajaan peri ini. Sedangkan, di utara terdapat es dan salju. Di utara juga tidak ada kehidupan.
Semua peri mengerjakan tugas mereka dengan baik, kecuali Diana. Diana adalah seorang peri air yang amat usil. Kerjanya hanya menyiram peri-peri yang lewat. Hampir semua peri diusili olehnya. Karena keusilan itu, dia tidak memiliki teman.
Karena para peri tidak tahan dengan keusilan Diana, mereka melaporkan Diana pada ratu Ree. Setelah para peri kembali, Diana mendapat undangan untuk minum teh sore itu.
Apakah Diana datang? Tentu saja dia datang. Diana datang dengan tujuan mengacaukan pesta minum teh. Sayang, niat Diana terlaksanakan. Dia menggerakkan air teh dan menyiram semua peri, bahkan ia menyiram Ratu Ree.
Para peri marah dan menyeret Diana ke ruang pengadilan. Selama ini, tak seorangpun peri yang membuat masalah hingga diadili. Bahkan, saat diadili Diana masih bersikap kurang ajar.
Karena sikapnya itu, Diana mendapat hukuman. Diana diusir dari timur. Padahal, rumahnya ada di Timur. Maka, Diana berjalan dengan gontai tanpa tujuan.
Di perjalanannya, Diana menangis. “Huhu… kenapa aku diusir? Aku kan hanya sedikit usil.”
Cici kelinci yang memiliki hati yang lembut sedih melihat Diana menangis.
“Ada apa peri kecil? Mengapa kamu menangis? Berhentilah menangis dan mampirlah ke rumahku.” ujar Cici kelinci.
“Huhuhu… Aku diusir dari rumahku. Sekarang aku tidak memiliki rumah lagi.”
“Sungguh kasihan nasibmu. Apakah kamu mau tinggal dirumahku untuk sementara?” tawar Cici kelinci.
“Terima kasih, bu kelinci. Namaku Diana. Siapa namamu?” tanya Diana
“Namaku Cici.”
Diana kini memiliki teman, yaitu Cici kelinci. Setiap hari dia membantu Cici kelinci mengerjakan tugasnya. Jika pekerjaan Cici kelinci telah selesai, Diana bermain dengan Cici kelinci. Tanpa Diana sadari, ia telah berubah. Suatu hari, Cici kelinci berbicara pada Diana.
“Diana, kurasa kini saatnya kamu kembali kerumahmu. Kamu sebenarnya peri yang baik.”
“Begitukah Cici kelinci? Kalau begitu, aku akan kembali kerumahku. Terima kasih atas kebaikanmu selama ini, Cici kelinci. Selamat tinggal!” ujar Diana.
Di tengah jalan, Ia dihadang oleh peri penjaga. Diana tak diperbolehkan masuk. Dianapun menangis kembali. Seakan alam turut bersedih, hujan pun turun.
Tiba-tiba, Ratu Ree datang. Beliau membela Diana dan memperbolehkan Diana masuk. Ternyata, Cici kelinci adalah Ratu Ree! Beliau menyamar dan merubah sifat Diana. Sekarang, Diana tidak lagi mengganggu peri-peri lain dan mendapat banyak sekali teman.
PROFIL PENULIS
Nama : Tithasiri Audi Rahardjo
TTL : Semarang, 29 Juni 1999
Hobi : Nyanyi, ngarang, renang, makan, tidur
Zodiak : Cancer
Sekolah : SMPN 01 Curup Kota
Alamat : Jalan D.I Panjaitan no 91 Curup-Bengkulu
Motto : No day without laugh! :D
Nama : Tithasiri Audi Rahardjo
TTL : Semarang, 29 Juni 1999
Hobi : Nyanyi, ngarang, renang, makan, tidur
Zodiak : Cancer
Sekolah : SMPN 01 Curup Kota
Alamat : Jalan D.I Panjaitan no 91 Curup-Bengkulu
Motto : No day without laugh! :D
Baca juga Cerpen Anak yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar