CINTA HANYALAH AIR MATA KESEDIHAN
Cerpen Yunita Anggraini
Cinta pertama……
Ialah cinta yang mengawali perasaan….
Yang mengawali kebahagiaan….
Mengakhiri kesedihan.
Awal lembaran ku dengannya
Aku terpaku pikiranku mulai terbawa memikirannya dan ini semua tidak pantas dan tidak boleh terjadi. Rasa ini semakin kuat hadir dalam hidupku, apa mungkin aku mencintai sahabatku Nathan…??? Tidak…Aku tidak boleh mencintainya karena ia hanyalah sahabatku..
Aku tidak tau apa perasaan Nathan terhadapku dan ku sungguh bingung apa aku harus menyatakan perasaanku terlebih dahulu…???Tidak…aku inikan bukan laki-laki. Hingga sekarangpun aku tidak bisa menyatakan semua itu untuk Nathan.
Hari-hari bersamanya
Tiiittt…Tiiitt…Tiittt…… telepon genggam ku berbunyi segeralah ku angkatlah telepon tersebut yang ternyata Nathan lah yang menelfonku.
“halo Diana”
“owh…ia Nathan, ada apa ya tumben banget kamu nelpon?”
“ia Diana ada suatu hal yg penting yang ingin ku bicarakan, kira-kira kamu bisa gak kalau sekarang kita ke ke café”
“aku bisa kok”
“ya sudah aku jemput kamu ya..!!!, daaa….Diana….”
“ia Nathan daaaa….juga”
Nampaknya itu seperti suara mobil Nathan segeralah ku turun dari kamar ku dan menghampiri pagar rumah, ternyata benar itu Nathan. Masuklah aku ke dalam mobil tersebut dengan di bukakannya pintu mobil tersebut oleh Nathan.
Cinta pertama……
Ialah cinta yang mengawali perasaan….
Yang mengawali kebahagiaan….
Mengakhiri kesedihan.
Awal lembaran ku dengannya
Aku terpaku pikiranku mulai terbawa memikirannya dan ini semua tidak pantas dan tidak boleh terjadi. Rasa ini semakin kuat hadir dalam hidupku, apa mungkin aku mencintai sahabatku Nathan…??? Tidak…Aku tidak boleh mencintainya karena ia hanyalah sahabatku..
Aku tidak tau apa perasaan Nathan terhadapku dan ku sungguh bingung apa aku harus menyatakan perasaanku terlebih dahulu…???Tidak…aku inikan bukan laki-laki. Hingga sekarangpun aku tidak bisa menyatakan semua itu untuk Nathan.
Hari-hari bersamanya
Tiiittt…Tiiitt…Tiittt…… telepon genggam ku berbunyi segeralah ku angkatlah telepon tersebut yang ternyata Nathan lah yang menelfonku.
“halo Diana”
“owh…ia Nathan, ada apa ya tumben banget kamu nelpon?”
“ia Diana ada suatu hal yg penting yang ingin ku bicarakan, kira-kira kamu bisa gak kalau sekarang kita ke ke café”
“aku bisa kok”
“ya sudah aku jemput kamu ya..!!!, daaa….Diana….”
“ia Nathan daaaa….juga”
Nampaknya itu seperti suara mobil Nathan segeralah ku turun dari kamar ku dan menghampiri pagar rumah, ternyata benar itu Nathan. Masuklah aku ke dalam mobil tersebut dengan di bukakannya pintu mobil tersebut oleh Nathan.
Sampailah aku dan Nathan di Café tersebut
“Nathan kamu tadi mau ngomong apa ke aku”
“ehm…Diana sebelum pernikahanku di adakan aku ingin mengungkapkan semua perasaan ku terhadapmu Diana, Diana….aku sungguh mencintaimu telah lama semua rasa ini ku pendam apakah rasa mu sama sepertiku?
“ia Nathan aku juga sungguh mencintaimu sejak di awal aku mengenalmu”
“tapi Diana minggu esok aku akan menikah semua ini atas permintaan ibuku, aku menurutinya agar ia senang”
“kenapa dari sebelumnya kamu gak pernah cerita ke aku Nathan, memangnya kamu akan menikah dengan siapa..?”
“Diana…aku akan menikah dengan Syifa sudah sejak lama Ibuku ingin ia menjadi pendampingku, aku tidak bisa menolak permintaan ibuku di detik-detik terakhir sebelum semua itu terjadi karena Ibuku mengidap sakit kanker otak umurnya juga sudah tidak akan lama lagi sebab itulah aku ingin membahagiaknnya”
“ia aku mengerti Nathan”
“Maafkan jika kuciptakan luka di hatimu, semua bukan niatku. Biarlah semua jadi penghalang cinta kita, ini adalah ujian bagimu, bagi kita. Jangan kecewakan aku dengan cintaku, kau pasti bisa menjalani semua ini”
“di dalam hati ini ku juga merasa sakit yang begitu mendalam”
“Diana kamu jangan menangis suatu saat nanti aku yakin pasti ada laki-laki yang lebih baik dari ku dan ia lah yang akan menjadi pendamping hidupmu”
Tibalah hari pernikahan Nathan dan Syifa
Sekarang ku lihat hari-hari bahagia Nathan dan Syifa di mana ia duduk berdua serta bunga-bunga indah yang telah meriasi tempat pernikahan tersebut. Air mataku sudah tak dapat kubendungi “ayolah Diana air matamu tak boleh menetes…!!!” ya, inilah saat-saat di mana aku harus bersalam dengan Nathan dan Syifa, perlahan ku ulurkan tangan ku untuk Nathan setelah itu barulah ku salam kan tangan ku untuk Syifa
“Nathan selamat ya kamu telah mendapatkan pendamping barumu dan aku juga berterimakasih karna kamu sudah menjadi sahabatku yang baik”
“ia Diana”
“Dan Syifa, jaga Nathan baik-baik ya..!”
“ia Diana aku akan menjaga Nathan dan membahagiakannya”
“Nathan kamu tadi mau ngomong apa ke aku”
“ehm…Diana sebelum pernikahanku di adakan aku ingin mengungkapkan semua perasaan ku terhadapmu Diana, Diana….aku sungguh mencintaimu telah lama semua rasa ini ku pendam apakah rasa mu sama sepertiku?
“ia Nathan aku juga sungguh mencintaimu sejak di awal aku mengenalmu”
“tapi Diana minggu esok aku akan menikah semua ini atas permintaan ibuku, aku menurutinya agar ia senang”
“kenapa dari sebelumnya kamu gak pernah cerita ke aku Nathan, memangnya kamu akan menikah dengan siapa..?”
“Diana…aku akan menikah dengan Syifa sudah sejak lama Ibuku ingin ia menjadi pendampingku, aku tidak bisa menolak permintaan ibuku di detik-detik terakhir sebelum semua itu terjadi karena Ibuku mengidap sakit kanker otak umurnya juga sudah tidak akan lama lagi sebab itulah aku ingin membahagiaknnya”
“ia aku mengerti Nathan”
“Maafkan jika kuciptakan luka di hatimu, semua bukan niatku. Biarlah semua jadi penghalang cinta kita, ini adalah ujian bagimu, bagi kita. Jangan kecewakan aku dengan cintaku, kau pasti bisa menjalani semua ini”
“di dalam hati ini ku juga merasa sakit yang begitu mendalam”
“Diana kamu jangan menangis suatu saat nanti aku yakin pasti ada laki-laki yang lebih baik dari ku dan ia lah yang akan menjadi pendamping hidupmu”
Tibalah hari pernikahan Nathan dan Syifa
Sekarang ku lihat hari-hari bahagia Nathan dan Syifa di mana ia duduk berdua serta bunga-bunga indah yang telah meriasi tempat pernikahan tersebut. Air mataku sudah tak dapat kubendungi “ayolah Diana air matamu tak boleh menetes…!!!” ya, inilah saat-saat di mana aku harus bersalam dengan Nathan dan Syifa, perlahan ku ulurkan tangan ku untuk Nathan setelah itu barulah ku salam kan tangan ku untuk Syifa
“Nathan selamat ya kamu telah mendapatkan pendamping barumu dan aku juga berterimakasih karna kamu sudah menjadi sahabatku yang baik”
“ia Diana”
“Dan Syifa, jaga Nathan baik-baik ya..!”
“ia Diana aku akan menjaga Nathan dan membahagiakannya”
Kini aku telah mengerti…PROFIL PENULIS
Bahwa cinta tak harus memiliki….
Cinta adalah air mata,
Air mata kesedihan,
Air mata kebahagiaan…
Namun…
Cinta itu telah cukup untuk cinta itu sendiri
Cinta tak harus memiliki….
Meski air mata kebahagian mengawali
Namun….
Air mata kesedihanlah yang mengakhiri….
Jodoh hanyalah sepenggal omong kosong,
Fiktif tanpa kebenaran,
Hanyalah halusinasi belaka….
My real name is Yunita Anggraini . Just call my nick ✿ Shie Yuyun Laghie ✿ :). K217C JHS. Follow back? Mention first :) Thank's for following me ..!!
@yuyunlaghie
Oh iy hobby saya adalah membuat cerpen bagi saya cerpen itu selalu dapat menginspirasi...
Jangan lupa di baca ya karangan buatan ku
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar