KESETIAAN YANG BERBUAH MANIS
Cerpen Yosep Priyangga Mukti
Novi ,teman akrabku yang aku tak mengerti apa yang selalu di fikirkannya.Dia kebetulan satu kelas dengan ku.Aku selalu melihat dia bersama teman-taman yang lain.Dia belum punya kekasih.Mungkin itu yang membuat sepi hatinya.
Suatu hari saat beristirahat dari jauh ku lihat ia bersama Vino sedang duduk bersama.Aku tidak menghiraukan yang aku lihat dan aku langsung pergi.
‘’Nov,aku itu sebenarnya suka sama kamu,kamu mau apa tidak jadi pacarku”ucap Vino pada Novi.Dia berlari sambil pergi meninggalkan Vino.Dia berlari sambil menahan air mata yang jatuh dari kedua bola matanya.
Aku yang kebetulan ada di perpustakaan sekolah sedang membaca buku”Kiat Cerdas Berbahasa Inggris”.Ku lihat Novi dengan mata berkaca-kaca berlari menghampiri dan langsung duduk di sampingku.
Nov,kamu kenapa kok menangis?cerita saja sama aku.”Tanya ku padanya .
“Ar ,aku binggung dan kaget”katanya sambil menyandarkan kepalanya di bahu ku.”
“Aku tadi di tanya Vino apa mau jadi pacarnya”kata Novi sambil terus menangis.
“Memang perasaan kamu kepada Vino bagaimana jika kamu memang suka kamu seharusnya mau menerima dia”Kataku padanya.
“Aku tidak bisa menerima orang seperti dia.” Kata Novi menjawab.
Itu jawabnya singkat kepadaku.Vino memang seorang playboy yang hanya ingin melukai perasaan banyak wanita.Jadi wajar jika Novi tidak mau jatuh kepelukan Vino.
Bel sekolah berbunyi dan istirahat telah selesai.Kami keluar dari perpustakaan sekolah dan menuju kelas.Kelas kami yang hanya di batasi 2 kelas dari perpustakaanpun dapat cepat kami tuju.
Di kelas aku duduk satu bangku bersama Novi tapi hanya satu hari ini saja.Novi tidak terlalu berkonsentrasi untuk mengikuti pelajaran pada hari ini.Pikiranya pun melayang mengingat kejadian di jam istirahat tadi.
Sepulang sekolah seperi biasa.Aku dan Novi pergi ke mushola sekolah untuk menunaikan shalat Dhuhur.Setelah selesai kamipun pulang ke rumah tanpa mampir-mampir seperti biasanya.
Hari-hari yang ku jalani bersama Novi kurasa sangat manis.Persahabatan kami bagai oase yang mendinginkan dunia.Kami memang masing-masing memang belum memiliki pasangan .Kami memilih sendiri karena ingin fokus untuk belajar.
Malam ini purnama bersinar terang.Aku teringat Novi yang ku anggap lebih dari teman.Utuk membuang pikiranku itu ku telephon Novi saja.
“Halo kenapa Ar?”. Sudah malam kok nelfon.” Kata novi saat menelfonku.
“Tidak apa-apa Nov, aku bingung saja dirumah sepi, orang tuaku sedang keluar .” jawabku padanya.
“Aku sudah mau tidur, maaf ya.”
Itulah perkataan singkatnya padaku.
Keesokan hari aku berangkat sekolah dan ternyata saat aku masuk kelas sudah ada Novi dengan muka sangat murung. Kelesuan tergambar dari mukanya. Ada masalah baru yang mungkin dia hadapi.
“Tapi apa?” Tanyaku dalam hati.
“ Nov kamu ada apa?” Kutanya dia agar aku tau.
“Ar, Ivan semalam sms aku.” Kata Novi
“Maksud kamu sms apa?” . tambahku .
“Nih lihat saja di Hpku.”Katanya sambil memberikan Hpnya padaku.
Novi wajahmu bagai bidadari langit. Entah sampai kapan aku bisa bersembunyi, tapi perasaanku sudah tidak bisa ku tahan lagi. Nov aku ingin jadi kekasihmu. Pesan singkat yang puitis itu malah membebani hati Novi. Aku tidak tahu bagaimana isi hatinya. Laki-laki seperti apa yang pantas untuknya.
“Memang perasaanmu pada Ivan bagaimana Nov?” Tanyaku padanya.
“ Aku tidak begitu mengenalnya, jadi apa yang harus aku lihat darinya.” Jawaban singkatnya yang sangat beralasan. Dia memang murid yang sedikit tertutup. Aku juga tidak menyangka kalau dia berani berkata seperti itu, apalagi pada sahabat yang paling kusayangi.
Tidak terasa bel masuk berbunyi. Kimia adalah pelajaran yang membuat hatiku kesal. Aku lebih suka jika pelajaran ini dikosongkan saja.
Kebetulan besok ada liburan selama dua hari. Aku akan pergi ke bogor tepatnta kebun raya bogor. Aku tidak tahu dengan novi, apa yang akan dilakukan diliburan ini. Apa dia di Rumah saja atau kemana.
Sepulang dari Bogor aku langsung bersiap untuk ke Sekolah. Aku memang dua hari di sana.Tinggal di rumah saudara benar-benar membuat aku rindu rumah.Entahlah ,apa yang membuat aku rindu ,mungkin Novi atau sekolah.Pulang ku yang terlarut malam membuat ku sampai di rumah jam 4 pagi.
Pada jam istirahat sekolah Novi ingin menemuiku di mushola sekolah.Kami pun berbicara setelah melaksanakan sholat Dhuha.
“Nov,kami itu kau cantik dan sudah banyak menolak cowok.Memangnya laki-laki seperti apa yang kamu harapkan ?”Kata-kata yang cukup lancang itu sungguh telah keluar begitu saja dari kedua bibirku.
“Aku sebenarnya sudah lama menyukainya,tapi aku hanya takut dia tidak bisa menerimaku.”katanya dalam menjawab tanyaku.
“Siapa Nov ?katakan saja .Dia tidak punya alasan menolak kamu ,”kataku lagi dengan sedikit argumen.
“Kamu”kata Novi dalam menjawab tanyaku.
“Maksudmu?”Aku sedikit tidak percaya .
“Aku sudah lama suka sama kamu ,Ar. Kamu pasti tidak mau denganku makanya aku lama memendam perasaan ini.”Perkataan Novi itu sungguh mengagetkanku.Aku sudah berfikir salah tentangnya.
“Kamu salah Nov, Aku sudah lama suka sama kamu.Tapi aku masih ingin berteman saja .Tapi aku mau Nov kita jadian ,gimana menurutmu?”jawabku pada Novi.
“Aku mau Ar, memang ini yang aku tunggu sejak dulu.”Jawab Novi saat aku menembaknya.
“Kami pun sekarang menjadi pasangan kekasih.Cinta telah mempersatukan kami.Aku dan Novi menunggu sekian lama agar bisa bersama .Sungguh cerita ini akan meninspirasi kalian.
Ingatlah banyak orang yang kau temui dalam hidup ini tetapi hanya satu tempatmu kembali.Kesetiaan kami dalam menunggu telah menyatukan kami.
“Ar ,aku binggung dan kaget”katanya sambil menyandarkan kepalanya di bahu ku.”
“Aku tadi di tanya Vino apa mau jadi pacarnya”kata Novi sambil terus menangis.
“Memang perasaan kamu kepada Vino bagaimana jika kamu memang suka kamu seharusnya mau menerima dia”Kataku padanya.
“Aku tidak bisa menerima orang seperti dia.” Kata Novi menjawab.
Itu jawabnya singkat kepadaku.Vino memang seorang playboy yang hanya ingin melukai perasaan banyak wanita.Jadi wajar jika Novi tidak mau jatuh kepelukan Vino.
Bel sekolah berbunyi dan istirahat telah selesai.Kami keluar dari perpustakaan sekolah dan menuju kelas.Kelas kami yang hanya di batasi 2 kelas dari perpustakaanpun dapat cepat kami tuju.
Di kelas aku duduk satu bangku bersama Novi tapi hanya satu hari ini saja.Novi tidak terlalu berkonsentrasi untuk mengikuti pelajaran pada hari ini.Pikiranya pun melayang mengingat kejadian di jam istirahat tadi.
Sepulang sekolah seperi biasa.Aku dan Novi pergi ke mushola sekolah untuk menunaikan shalat Dhuhur.Setelah selesai kamipun pulang ke rumah tanpa mampir-mampir seperti biasanya.
Hari-hari yang ku jalani bersama Novi kurasa sangat manis.Persahabatan kami bagai oase yang mendinginkan dunia.Kami memang masing-masing memang belum memiliki pasangan .Kami memilih sendiri karena ingin fokus untuk belajar.
Malam ini purnama bersinar terang.Aku teringat Novi yang ku anggap lebih dari teman.Utuk membuang pikiranku itu ku telephon Novi saja.
“Halo kenapa Ar?”. Sudah malam kok nelfon.” Kata novi saat menelfonku.
“Tidak apa-apa Nov, aku bingung saja dirumah sepi, orang tuaku sedang keluar .” jawabku padanya.
“Aku sudah mau tidur, maaf ya.”
Itulah perkataan singkatnya padaku.
Keesokan hari aku berangkat sekolah dan ternyata saat aku masuk kelas sudah ada Novi dengan muka sangat murung. Kelesuan tergambar dari mukanya. Ada masalah baru yang mungkin dia hadapi.
“Tapi apa?” Tanyaku dalam hati.
“ Nov kamu ada apa?” Kutanya dia agar aku tau.
“Ar, Ivan semalam sms aku.” Kata Novi
“Maksud kamu sms apa?” . tambahku .
“Nih lihat saja di Hpku.”Katanya sambil memberikan Hpnya padaku.
Novi wajahmu bagai bidadari langit. Entah sampai kapan aku bisa bersembunyi, tapi perasaanku sudah tidak bisa ku tahan lagi. Nov aku ingin jadi kekasihmu. Pesan singkat yang puitis itu malah membebani hati Novi. Aku tidak tahu bagaimana isi hatinya. Laki-laki seperti apa yang pantas untuknya.
“Memang perasaanmu pada Ivan bagaimana Nov?” Tanyaku padanya.
“ Aku tidak begitu mengenalnya, jadi apa yang harus aku lihat darinya.” Jawaban singkatnya yang sangat beralasan. Dia memang murid yang sedikit tertutup. Aku juga tidak menyangka kalau dia berani berkata seperti itu, apalagi pada sahabat yang paling kusayangi.
Tidak terasa bel masuk berbunyi. Kimia adalah pelajaran yang membuat hatiku kesal. Aku lebih suka jika pelajaran ini dikosongkan saja.
Kebetulan besok ada liburan selama dua hari. Aku akan pergi ke bogor tepatnta kebun raya bogor. Aku tidak tahu dengan novi, apa yang akan dilakukan diliburan ini. Apa dia di Rumah saja atau kemana.
Sepulang dari Bogor aku langsung bersiap untuk ke Sekolah. Aku memang dua hari di sana.Tinggal di rumah saudara benar-benar membuat aku rindu rumah.Entahlah ,apa yang membuat aku rindu ,mungkin Novi atau sekolah.Pulang ku yang terlarut malam membuat ku sampai di rumah jam 4 pagi.
Pada jam istirahat sekolah Novi ingin menemuiku di mushola sekolah.Kami pun berbicara setelah melaksanakan sholat Dhuha.
“Nov,kami itu kau cantik dan sudah banyak menolak cowok.Memangnya laki-laki seperti apa yang kamu harapkan ?”Kata-kata yang cukup lancang itu sungguh telah keluar begitu saja dari kedua bibirku.
“Aku sebenarnya sudah lama menyukainya,tapi aku hanya takut dia tidak bisa menerimaku.”katanya dalam menjawab tanyaku.
“Siapa Nov ?katakan saja .Dia tidak punya alasan menolak kamu ,”kataku lagi dengan sedikit argumen.
“Kamu”kata Novi dalam menjawab tanyaku.
“Maksudmu?”Aku sedikit tidak percaya .
“Aku sudah lama suka sama kamu ,Ar. Kamu pasti tidak mau denganku makanya aku lama memendam perasaan ini.”Perkataan Novi itu sungguh mengagetkanku.Aku sudah berfikir salah tentangnya.
“Kamu salah Nov, Aku sudah lama suka sama kamu.Tapi aku masih ingin berteman saja .Tapi aku mau Nov kita jadian ,gimana menurutmu?”jawabku pada Novi.
“Aku mau Ar, memang ini yang aku tunggu sejak dulu.”Jawab Novi saat aku menembaknya.
“Kami pun sekarang menjadi pasangan kekasih.Cinta telah mempersatukan kami.Aku dan Novi menunggu sekian lama agar bisa bersama .Sungguh cerita ini akan meninspirasi kalian.
Ingatlah banyak orang yang kau temui dalam hidup ini tetapi hanya satu tempatmu kembali.Kesetiaan kami dalam menunggu telah menyatukan kami.
Baca juga Cerpen Romantis yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar