I LOVE YOU
Cerpen Lila S.E
Aku, Shaina Astrin sedang menunggu kedatangan Isaac ke Jakarta. Disaat-saat menunggu Isaac, aku pun mempersiapkan diriku, aku mengurangi makan dan luluran setiap hari. Aku harus mempercantik diriku dalam waktu yang singkat ini. Hari rabu pun tiba, tapi bila disini hari rabu di LA masih hari selasa, dan aku harus menunggunya lebih lama lagi. Hari kamis pun datang dan Isaac berangkat dari LA ke Jakarta, itu artinya aku harus menunggunya sampai hari Jumat karena perjalanan dari Amerika ke Jakarta itu membutuhkan waktu kurang lebih 21 jam. Begini lah aku ,selalu menunggu tapi aku tetap bersemangat. Tibalah hari jumat dan Isaac seharusnya sudah sampai di Jakarta, benar saja dia mengupdate status di twitter, “Jakarta, I’m come back...” jantung ku langsung berdetak tidak karuan tapi Isaac belum menghubungiku, mungkin nanti malam dia akan menghubungi ku. Dugaan ku pun salah, sudah jam 22.57 di hp ku tetapi tidak ada 1 pesan pun darinya, karena bosan menunggunya aku pun tidur.
Sinar matahari menembus jendela dan menyelimuti kaki ku, sudah siang rupanya. Aku pun beranjak dari tempat tidur ku dan bergegas untuk mandi. Tapi sebelum itu aku mengecek hp ku dulu, ternyata ada pesan dari Isaac, “Good morning Shaina, ready to see me?” pesan itu sudah sampai sejak 2 setengah jam yang lalu, mataku pun langsung terbuka lebar-lebar. “Maaf Isaac aku baru bangun tidur, kapan kita ketemu?” dan akhirnya aku dan Isaac sepakat untuk bertemu di restoran di sebuah mal di Jakarta jam 5 sore. Betapa gembiranya hati ku, aku pun langsung membuka lemari ku dan memilih-milih baju mana yang akan ku pakai untuk bertemu dengan Isaac.
Aku, Shaina Astrin sedang menunggu kedatangan Isaac ke Jakarta. Disaat-saat menunggu Isaac, aku pun mempersiapkan diriku, aku mengurangi makan dan luluran setiap hari. Aku harus mempercantik diriku dalam waktu yang singkat ini. Hari rabu pun tiba, tapi bila disini hari rabu di LA masih hari selasa, dan aku harus menunggunya lebih lama lagi. Hari kamis pun datang dan Isaac berangkat dari LA ke Jakarta, itu artinya aku harus menunggunya sampai hari Jumat karena perjalanan dari Amerika ke Jakarta itu membutuhkan waktu kurang lebih 21 jam. Begini lah aku ,selalu menunggu tapi aku tetap bersemangat. Tibalah hari jumat dan Isaac seharusnya sudah sampai di Jakarta, benar saja dia mengupdate status di twitter, “Jakarta, I’m come back...” jantung ku langsung berdetak tidak karuan tapi Isaac belum menghubungiku, mungkin nanti malam dia akan menghubungi ku. Dugaan ku pun salah, sudah jam 22.57 di hp ku tetapi tidak ada 1 pesan pun darinya, karena bosan menunggunya aku pun tidur.
Sinar matahari menembus jendela dan menyelimuti kaki ku, sudah siang rupanya. Aku pun beranjak dari tempat tidur ku dan bergegas untuk mandi. Tapi sebelum itu aku mengecek hp ku dulu, ternyata ada pesan dari Isaac, “Good morning Shaina, ready to see me?” pesan itu sudah sampai sejak 2 setengah jam yang lalu, mataku pun langsung terbuka lebar-lebar. “Maaf Isaac aku baru bangun tidur, kapan kita ketemu?” dan akhirnya aku dan Isaac sepakat untuk bertemu di restoran di sebuah mal di Jakarta jam 5 sore. Betapa gembiranya hati ku, aku pun langsung membuka lemari ku dan memilih-milih baju mana yang akan ku pakai untuk bertemu dengan Isaac.
Waktu sudah menunjukkan jam 3 sore aku pun langsung mandi dan berdandan sebisa ku, semoga penampilan ku ini tidak memalukan. Aku memakai baju terusan di atas lutut warna biru tua yang bercorak bunga-bunga kecil dengan kerah sabrina dan juga aku memakai sepatu hak tinggi karena aku tau pasti Isaac punya badan yang sangat tinggi. Aku mengeritingkan rambutku yang pendek sebahu dan rambutku pun terlihat seperti rambut Marylin Monroe. Aku pun berangkat, karena berdandan sangat lama aku datang sedikit telat. Sesampainya di restoran aku mencari Isaac sambil menelponnya, aku pun berdiri terdiam saat melihat laki-laki sedang duduk di depan meja yang memakai kaos putih dengan luaran cardigan merah marun yang sedang menelpon juga. “Is it you, Shainna Astarin?” tanya Isaac, “Yes, it’s me” jawabku. Ya Tuhan, Isaac begitu tampan dengan wajah campurannya dan saat dia berdiri dia memakai jeans hitam, terlihat begitu mempesona dengan mata coklatnya dan alis matanya yang tebal serta rambut coklat tuanya. Aku menyukai semua yang ada di dirinya, dia sempurna. Tapi apa aku terlihat sempurna dimatanya?
Kami berdua pun memandang satu sama lain dan mengakhiri percakapan kami lewat telepon, “Shainna, kamu cantik banget aslinya dan pendek. Tapi lucu...” itu lah kalimat yang dikatakan Isaac saat pertama kali kami bertemu secara langsung, walaupun kata-kata terakhir tidak enak didengar tapi aku senang karena dia bilang aku cantik. Kami berdua pun makan sambil berbincang-bincang, perasaan ku sangat bahagia sekali, segala beban terasa lepas. Setelah kami makan, Isaac mengajak ku nonton film. Wow, aku berdiri tepat disampingnya, bahunya sangat bidang, badannya proposional sekali. Dan aku merasa pendek sekali padalah aku sudah memakai hak tinggi, tinggi ku hanya 160cm dan sepertinya tinggi Isaac sekitar 185cm, aku sangat kebanting dengan Isaac. Saat kami jalan, Isaac menggandeng tanganku. Telapak tangannya besar, jantung ku deg-degan sekali berada sangat dekat dengannya. Kami memutuskan untuk menonton Transformers 3, ternyata kami mempunyai banyak kesamaan, mempunyai idola yang sama dan sama-sama sangat menyukai film Transformers dan selera musik kami pun tidak jauh berbeda.
Film pun selesai dan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Isaac pun mengantarku pulang. Pertemuan kami yang pertama ini berjalan sangat lancar, semoga hubungan kami selanjutnya pun berjalan dengan baik dan lancar. Keesokan harinya, aku bangun pagi-pagi dan langsung bersih-bersih rumah, tidak seperti biasanya. Karena hatiku sangat senang aku melalukan hal yang sangat jarang aku lakukan, seperti membersihkan rumah padahal ada pembantu di rumah. Rasanya aku benar-benar jatuh cinta pada Isaac, aku berinisiatif untuk menghubungi Isaac tapi panggilan ku tidak diangkat. Lalu aku melanjutkan membersihkan rumah, tiba-tiba ada yang menggetok pintu dan aku pun membukakannya. Tak ku sangka, tak kuduga Isaac yang datang kerumah ku. “Good morning Shaina Astarin” aku sangat senang saat Isaac memanggil nama lengkap ku. “Isaac, kenapa ga bilang kalau mau datang, aku kan belum mandi dan lagi bersih-bersih rumah” kata ku. “Aku mau lihat wajah mu waktu bangun tidur” dan Isaac pun tertawa. Jujur saja aku sangat malu Isaac melihatku pakai daster dan membawa sapu ditanganku. Aku mempersilahkan Isaac masuk dan ternyata Isaac membawakan aku makanan banyak sekali, dia berkata, “Aku mau kamu makan semua yang ada ditanganku ini supaya kamu cepet tinggi. hahahahaa” Isaac pun tertawa terbahak-bahak. Lalu aku menjawab, “Isaaaaac, I hate you!”. Aku pun menyuruh Isaac menuggu di ruang tamu karena aku mau mandi dan berpakaian secantik mungkin.
Setelah itu kami ngobrol-ngobrol sambil makan kue yang dibawanya, Isaac sangat sopan, dia berbeda dengan bule yang sering ku tonton di tv. Tidak ada kata-kata kotor dan tingkah lakunya pun begitu sopan padaku, mungkin karena dia besar di Indonesia jadi dia membawa budaya yang baik, padahal dirumah ini cuma ada kami berdua dan pembantuku sedang keluar disaat itu. Tak terasa sore pun tiba dan Isaac mengajaku makan malam di rumahnya dan akan memperkenalkan ku pada orangtuanya. Secepat itu kah? dalam hati ku bertanya. Aku pun bersiap-siap dan berdandan secantik mungkin, “Josh, I’m ready” terkadang aku suka memanggilnya dengan panggilan sehari-harinya. Isaac terlihat terpesona melihat ku, matanya tak berhenti menatapku. “Josh I’m ready, ayo kita berangkat” aku berkata untuk kedua kali padanya. “Oke oke, ayo berangkat. Aku seperti melihat bidadari yang turun dari lantai 2 rumah ini..ckckck” “hahahahaa” Isaac sangat pandai melucu.
Sesampainya di rumah Isaac aku langsung diperkenalkan kepada kedua orangtuanya, mamanya sangat cantik rambutnya panjang dan pirang dan papanya orang Manado ternyata. Rumahnya begitu rapih dan nyaman, aku jadi malu karena rumahku tidak serapih ini. Lalu Isaac menceritakan perkenalan kami lewat twitter dan saat ini pertemanan kami sudah berjalan sekitar 2 bulan. Isaac sangat jujur, dia bercerita apa adanya. Hidangan sudah siapkan, aku, Isaac, dan kedua orangtuanya pun menyantap makanan yang sangat lezat di atas meja. Ternyata Isaac hanya mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Jared yang kemarin menikah di LA dan sedang berbulan madu di Paris, aku jadi iri mendengarnya. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.00, ternyata kami sudah cukup lama mengobrol. Orangtua Isaac sangat ramah dan sepertinya mereka menyukai ku. Lalu aku di antar Isaac pulang ke rumah dan ketika aku turun dari mobil, Isaac mencium tanganku dan mengucapkan,”Thank you for today and good night my lady.” yaampun dia memanggilku my lady, itu tandanya apa ya? Aku pun lagsung tidur dan tidak mencuci tangan ku, sungguh senangnya perasaanku. Hubungan kami berjalan semakin baik dan beberapa hari kemudian, Isaac mengirim pesan pada ku dia mengatakan bahwa dia akan kembali ke LA besok siang. Betawa kecewanya hatiku, Isaac orangnya tidak bisa ditebak padalah kan liburan masih lama tapi dia udah balik lagi aja ke LA.
Sangat tidak ku sangka pagi-pagi sekali Isaac ke rumahku dan aku langsung terlompat dari tempat tidurku dan menuju ke kamar mandi untuk menggosok gigi tanpa cuci muka. “Shaina, aku mau pamitan. Aku janji aku pasti balik lagi kesini, aku mau selesain kuliah ku dulu di sana. Kamu tunggu aku ya..” dan Isaac pun mencium kening ku dengan lembut. Betapa malunya aku, aku sedang memakai daster dan disitu ternyata ada orangtuanya juga. Setelah itu Isaac pun pergi tanpa memberikan apa pun pada ku, aku hanya bisa melambaikan tangan dan tidak berkata apa pun. Betapa bodohnya aku, tidak ada keberanian untuk menahannya pergi, padahal aku takut untuk ditinggalkannya. Baiklah, aku menerima semuanya dengan lapang dada, hubungan yang tidak jelas ini sudah berjalan 2 bulan, tapi aku cuma bisa bertemu 3 kali dengannya. Setiap hari aku menunggunya pulang, aku jadi sedikit menyesal jatuh cinta padanya, aku takut cintaku tak terbalas. Dia tidak pernah mengucapkan kata cinta pada ku, dia hanya bilang tunggu aku datang.
Tak terasa sudah bulan Juni lagi, tapi Isaac belum datang juga. Hubungan kami hanya seperti ini saja dari dulu, entah Isaac menganggapku apa. Tapi mungkin dia hanya menganggapku teman, dia belum pernah mengucapkan kata cinta padaku. Sebentar lagi uas pun tiba dan tidak terasa aku sudah mau semester 6, tapi aku masih menjomblo seperti ini. Ujian pun kujalani dengan baik karena diberi semangat oleh Isaac, walaupun ia jauh disana. Jacob, dia juga membantuku memberi semangat dengan video-video yang di uploadnya ke youtube, aku merasa terpacu saat melihat permainan drumnya yang sangat menakjubkan. Jacob dan Isaac, mereka berdua orang yang sangat berpengaruh dalam hidupku. Aku menyadari ternyata aku sangat menyukai bule, omongan ku dimasa kecil ternyata berpengaruh di kehidupanku yang sekarang.
Juni pun berganti Juli, liburan semester pun tiba. Dipagi hari yang cerah ini aku mengirim pesan pada Isaac, “Good morning from Jakarta Isaac, I miss you..” tapi Isaac hanya membalas, “Hey Shainna, sorry I’m busy now. I call you soon.” Aku sangat kecewa membacanya, kalau dipiki-pikir Isaac sering sekali mengecewakan ku, aku takut dia tidak akan datang lagi. Aku menunggu pesan dan telpon dari dia ,tapi tak kunjung datang. Karena kesal aku memutuskan untuk menginap di rumah Miya sahabatku, aku tidak pernah menceritakan tentang Isaac kepada siapapun. Miya cuma tau kalau aku masih menjomblo dan masih menunggu Irwan untuk mencintaiku, betapa malangnya hidupku dan kisah cintaku ini. Siang pun tiba dan aku memutuskan untuk pulang, karena hati ku sangat kacau seperti lagu balonku ada 5 dan aku memutuskan untuk mandi dirumah.
Begitu sampai rumah aku melihat ada mobil di depan rumah ku dan disaat aku masuk kedalam, aku terkejut melihat Isaac sedang duduk di ruang tamu rumahku. Menurutku Isaac itu orang yang aneh, dia selalu melakukan hal yang tidak aku duga. Aku pun marah padanya, “Kenapa jarang hubungi aku, aku pikir kamu udah lupa sama aku.” “I’m so sorry Shaina, sebenarnya aku sedang menyelesaikan skripsi, aku sangat sibuk dan berusaha agar skripsi ku cepat selesai. Sekarang aku sudah dinyatakan lulus dan sudah di wisuda, makanya aku bisa menemuimu sekarang.” Aku sangat terecengang mendengar omongannya, “Kalau gitu selamat deh udah jadi sarjana!” aku berkata dengan ketus dan cuek, aku masih kesal dengan tingkah Isaac yang selalu membuatku menunggu. Tapi sebenarnya aku sangat kagum padanya dan tidak marah sama sekali, lagi-lagi tak kusangka, dia memberikan ku mawar merah yang ia sembunyikan di balik punggungnya sejak tadi. “I miss you so much, Shaina. Aku berusaha untuk cepat lulus dan kembali ke Jakarta supaya aku bisa ada di deket kamu dan supaya....” belum selesai dia mengucapkan kata-kata aku langsung memeluknya dan menangis, lalu Isaac meneruskan perkataannya, “supaya bisa meluk kamu kaya gini..” dan aku pun menagis semakin kencang, rasa rindu ini sudah sangat dalam dan tak tertahan lagi.
Aku merasa sangat aneh, kenapa Isaac selalu tiba-tiba datang ke rumah ku dan disaat aku belum mandi kayak gini. Tapi aku sungguh mencintainya sekarang, senangnya aku bisa memeluk tubuhnya yang besar dan tinggi ini. Aku pun mandi dan berpakaian sebagus mungkin karena sedang ada Isaac dirumah. Karena bingung mau berbuat apa, akhirnya aku mengambil laptop dan kami menonton video terbaru Jacob bersama-sama, Jacob meng-cover lagu Jetlag yang dinyanyikan oleh Simple Plan. Kami sangat terkesan melihat permainan drum Jacob, senangnya hatiku bisa menonton Jacob bersama Isaac. Dan tenyata Isaac pun bisa bermain drum, dia tidak pernah bercerita kalau dia bisa main drum. Biasanya dia bermain drum kalau sedang bosan, video Jacob sudah selesai kami tonton dan tiba-tiba secara spontan Isaac bilang, “Pacaran yuuk..” yaampun dengan segampang itu dia bilang itu padaku, padalah aku menunggunya bilang I love you, tapi cuma gitu doang dia menembak ku.
Tak bisa dipungkiri perasaan ku melayang entah kemana, lalu aku pun langsung mengangguk menandakan aku mau pacaran dengannya. Tapi ini sedikit aneh, Isaac cinta ga sih sama aku? Lalu aku langsung bertanya padanya, “Kenapa kamu mau pacaran sama aku?” tapi Isaac hanya diam saja, lalu aku pun berkata lagi padanya, “Isaac, sekarang kita kan udah pacaran, kamu ga mau ngomong apa lagi gitu ke aku?” “Ngomong apa lagi memangnya?” Oh Tuhan Isaac ini bego atau apa sih ya. Karena kesal aku pun berdiri dari tempat duduk, tapi ketika itu Isaac menarik tangan ku dan berkata, “I love you, Shaina Astarin!” dan Isaac langsung memelukku, mulut ku pun membisu tidak bisa berkata apa-apa tapi aku mencoba untuk mengatakannya, “I ..love..” tapi Isaac langsung memotongnya, “Iya iya aku tau kamu mau bilang I love you too kan?” lalu aku pun menjawabnya, “engga, aku itu mau bilang I love youTube. hahaha..” Isaac pun kesal dan menggelitiki ku sampai aku lemas, “aku memang sangat mencintai youtube, karena disana ada Jacob yang sangat tampan dan mempesona” aku berkata padanya. Dan saat itu Isaac langsung mencubiti ku karena aku bilang Jacob itu mempesona. Begitulah kisah cintaku yang sangat tidak ku duga dan sangka-sangka. “Isaac Joshua, I love you too...”
-TAMAT-
Kami berdua pun memandang satu sama lain dan mengakhiri percakapan kami lewat telepon, “Shainna, kamu cantik banget aslinya dan pendek. Tapi lucu...” itu lah kalimat yang dikatakan Isaac saat pertama kali kami bertemu secara langsung, walaupun kata-kata terakhir tidak enak didengar tapi aku senang karena dia bilang aku cantik. Kami berdua pun makan sambil berbincang-bincang, perasaan ku sangat bahagia sekali, segala beban terasa lepas. Setelah kami makan, Isaac mengajak ku nonton film. Wow, aku berdiri tepat disampingnya, bahunya sangat bidang, badannya proposional sekali. Dan aku merasa pendek sekali padalah aku sudah memakai hak tinggi, tinggi ku hanya 160cm dan sepertinya tinggi Isaac sekitar 185cm, aku sangat kebanting dengan Isaac. Saat kami jalan, Isaac menggandeng tanganku. Telapak tangannya besar, jantung ku deg-degan sekali berada sangat dekat dengannya. Kami memutuskan untuk menonton Transformers 3, ternyata kami mempunyai banyak kesamaan, mempunyai idola yang sama dan sama-sama sangat menyukai film Transformers dan selera musik kami pun tidak jauh berbeda.
Film pun selesai dan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Isaac pun mengantarku pulang. Pertemuan kami yang pertama ini berjalan sangat lancar, semoga hubungan kami selanjutnya pun berjalan dengan baik dan lancar. Keesokan harinya, aku bangun pagi-pagi dan langsung bersih-bersih rumah, tidak seperti biasanya. Karena hatiku sangat senang aku melalukan hal yang sangat jarang aku lakukan, seperti membersihkan rumah padahal ada pembantu di rumah. Rasanya aku benar-benar jatuh cinta pada Isaac, aku berinisiatif untuk menghubungi Isaac tapi panggilan ku tidak diangkat. Lalu aku melanjutkan membersihkan rumah, tiba-tiba ada yang menggetok pintu dan aku pun membukakannya. Tak ku sangka, tak kuduga Isaac yang datang kerumah ku. “Good morning Shaina Astarin” aku sangat senang saat Isaac memanggil nama lengkap ku. “Isaac, kenapa ga bilang kalau mau datang, aku kan belum mandi dan lagi bersih-bersih rumah” kata ku. “Aku mau lihat wajah mu waktu bangun tidur” dan Isaac pun tertawa. Jujur saja aku sangat malu Isaac melihatku pakai daster dan membawa sapu ditanganku. Aku mempersilahkan Isaac masuk dan ternyata Isaac membawakan aku makanan banyak sekali, dia berkata, “Aku mau kamu makan semua yang ada ditanganku ini supaya kamu cepet tinggi. hahahahaa” Isaac pun tertawa terbahak-bahak. Lalu aku menjawab, “Isaaaaac, I hate you!”. Aku pun menyuruh Isaac menuggu di ruang tamu karena aku mau mandi dan berpakaian secantik mungkin.
Setelah itu kami ngobrol-ngobrol sambil makan kue yang dibawanya, Isaac sangat sopan, dia berbeda dengan bule yang sering ku tonton di tv. Tidak ada kata-kata kotor dan tingkah lakunya pun begitu sopan padaku, mungkin karena dia besar di Indonesia jadi dia membawa budaya yang baik, padahal dirumah ini cuma ada kami berdua dan pembantuku sedang keluar disaat itu. Tak terasa sore pun tiba dan Isaac mengajaku makan malam di rumahnya dan akan memperkenalkan ku pada orangtuanya. Secepat itu kah? dalam hati ku bertanya. Aku pun bersiap-siap dan berdandan secantik mungkin, “Josh, I’m ready” terkadang aku suka memanggilnya dengan panggilan sehari-harinya. Isaac terlihat terpesona melihat ku, matanya tak berhenti menatapku. “Josh I’m ready, ayo kita berangkat” aku berkata untuk kedua kali padanya. “Oke oke, ayo berangkat. Aku seperti melihat bidadari yang turun dari lantai 2 rumah ini..ckckck” “hahahahaa” Isaac sangat pandai melucu.
Sesampainya di rumah Isaac aku langsung diperkenalkan kepada kedua orangtuanya, mamanya sangat cantik rambutnya panjang dan pirang dan papanya orang Manado ternyata. Rumahnya begitu rapih dan nyaman, aku jadi malu karena rumahku tidak serapih ini. Lalu Isaac menceritakan perkenalan kami lewat twitter dan saat ini pertemanan kami sudah berjalan sekitar 2 bulan. Isaac sangat jujur, dia bercerita apa adanya. Hidangan sudah siapkan, aku, Isaac, dan kedua orangtuanya pun menyantap makanan yang sangat lezat di atas meja. Ternyata Isaac hanya mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Jared yang kemarin menikah di LA dan sedang berbulan madu di Paris, aku jadi iri mendengarnya. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.00, ternyata kami sudah cukup lama mengobrol. Orangtua Isaac sangat ramah dan sepertinya mereka menyukai ku. Lalu aku di antar Isaac pulang ke rumah dan ketika aku turun dari mobil, Isaac mencium tanganku dan mengucapkan,”Thank you for today and good night my lady.” yaampun dia memanggilku my lady, itu tandanya apa ya? Aku pun lagsung tidur dan tidak mencuci tangan ku, sungguh senangnya perasaanku. Hubungan kami berjalan semakin baik dan beberapa hari kemudian, Isaac mengirim pesan pada ku dia mengatakan bahwa dia akan kembali ke LA besok siang. Betawa kecewanya hatiku, Isaac orangnya tidak bisa ditebak padalah kan liburan masih lama tapi dia udah balik lagi aja ke LA.
Sangat tidak ku sangka pagi-pagi sekali Isaac ke rumahku dan aku langsung terlompat dari tempat tidurku dan menuju ke kamar mandi untuk menggosok gigi tanpa cuci muka. “Shaina, aku mau pamitan. Aku janji aku pasti balik lagi kesini, aku mau selesain kuliah ku dulu di sana. Kamu tunggu aku ya..” dan Isaac pun mencium kening ku dengan lembut. Betapa malunya aku, aku sedang memakai daster dan disitu ternyata ada orangtuanya juga. Setelah itu Isaac pun pergi tanpa memberikan apa pun pada ku, aku hanya bisa melambaikan tangan dan tidak berkata apa pun. Betapa bodohnya aku, tidak ada keberanian untuk menahannya pergi, padahal aku takut untuk ditinggalkannya. Baiklah, aku menerima semuanya dengan lapang dada, hubungan yang tidak jelas ini sudah berjalan 2 bulan, tapi aku cuma bisa bertemu 3 kali dengannya. Setiap hari aku menunggunya pulang, aku jadi sedikit menyesal jatuh cinta padanya, aku takut cintaku tak terbalas. Dia tidak pernah mengucapkan kata cinta pada ku, dia hanya bilang tunggu aku datang.
Tak terasa sudah bulan Juni lagi, tapi Isaac belum datang juga. Hubungan kami hanya seperti ini saja dari dulu, entah Isaac menganggapku apa. Tapi mungkin dia hanya menganggapku teman, dia belum pernah mengucapkan kata cinta padaku. Sebentar lagi uas pun tiba dan tidak terasa aku sudah mau semester 6, tapi aku masih menjomblo seperti ini. Ujian pun kujalani dengan baik karena diberi semangat oleh Isaac, walaupun ia jauh disana. Jacob, dia juga membantuku memberi semangat dengan video-video yang di uploadnya ke youtube, aku merasa terpacu saat melihat permainan drumnya yang sangat menakjubkan. Jacob dan Isaac, mereka berdua orang yang sangat berpengaruh dalam hidupku. Aku menyadari ternyata aku sangat menyukai bule, omongan ku dimasa kecil ternyata berpengaruh di kehidupanku yang sekarang.
Juni pun berganti Juli, liburan semester pun tiba. Dipagi hari yang cerah ini aku mengirim pesan pada Isaac, “Good morning from Jakarta Isaac, I miss you..” tapi Isaac hanya membalas, “Hey Shainna, sorry I’m busy now. I call you soon.” Aku sangat kecewa membacanya, kalau dipiki-pikir Isaac sering sekali mengecewakan ku, aku takut dia tidak akan datang lagi. Aku menunggu pesan dan telpon dari dia ,tapi tak kunjung datang. Karena kesal aku memutuskan untuk menginap di rumah Miya sahabatku, aku tidak pernah menceritakan tentang Isaac kepada siapapun. Miya cuma tau kalau aku masih menjomblo dan masih menunggu Irwan untuk mencintaiku, betapa malangnya hidupku dan kisah cintaku ini. Siang pun tiba dan aku memutuskan untuk pulang, karena hati ku sangat kacau seperti lagu balonku ada 5 dan aku memutuskan untuk mandi dirumah.
Begitu sampai rumah aku melihat ada mobil di depan rumah ku dan disaat aku masuk kedalam, aku terkejut melihat Isaac sedang duduk di ruang tamu rumahku. Menurutku Isaac itu orang yang aneh, dia selalu melakukan hal yang tidak aku duga. Aku pun marah padanya, “Kenapa jarang hubungi aku, aku pikir kamu udah lupa sama aku.” “I’m so sorry Shaina, sebenarnya aku sedang menyelesaikan skripsi, aku sangat sibuk dan berusaha agar skripsi ku cepat selesai. Sekarang aku sudah dinyatakan lulus dan sudah di wisuda, makanya aku bisa menemuimu sekarang.” Aku sangat terecengang mendengar omongannya, “Kalau gitu selamat deh udah jadi sarjana!” aku berkata dengan ketus dan cuek, aku masih kesal dengan tingkah Isaac yang selalu membuatku menunggu. Tapi sebenarnya aku sangat kagum padanya dan tidak marah sama sekali, lagi-lagi tak kusangka, dia memberikan ku mawar merah yang ia sembunyikan di balik punggungnya sejak tadi. “I miss you so much, Shaina. Aku berusaha untuk cepat lulus dan kembali ke Jakarta supaya aku bisa ada di deket kamu dan supaya....” belum selesai dia mengucapkan kata-kata aku langsung memeluknya dan menangis, lalu Isaac meneruskan perkataannya, “supaya bisa meluk kamu kaya gini..” dan aku pun menagis semakin kencang, rasa rindu ini sudah sangat dalam dan tak tertahan lagi.
Aku merasa sangat aneh, kenapa Isaac selalu tiba-tiba datang ke rumah ku dan disaat aku belum mandi kayak gini. Tapi aku sungguh mencintainya sekarang, senangnya aku bisa memeluk tubuhnya yang besar dan tinggi ini. Aku pun mandi dan berpakaian sebagus mungkin karena sedang ada Isaac dirumah. Karena bingung mau berbuat apa, akhirnya aku mengambil laptop dan kami menonton video terbaru Jacob bersama-sama, Jacob meng-cover lagu Jetlag yang dinyanyikan oleh Simple Plan. Kami sangat terkesan melihat permainan drum Jacob, senangnya hatiku bisa menonton Jacob bersama Isaac. Dan tenyata Isaac pun bisa bermain drum, dia tidak pernah bercerita kalau dia bisa main drum. Biasanya dia bermain drum kalau sedang bosan, video Jacob sudah selesai kami tonton dan tiba-tiba secara spontan Isaac bilang, “Pacaran yuuk..” yaampun dengan segampang itu dia bilang itu padaku, padalah aku menunggunya bilang I love you, tapi cuma gitu doang dia menembak ku.
Tak bisa dipungkiri perasaan ku melayang entah kemana, lalu aku pun langsung mengangguk menandakan aku mau pacaran dengannya. Tapi ini sedikit aneh, Isaac cinta ga sih sama aku? Lalu aku langsung bertanya padanya, “Kenapa kamu mau pacaran sama aku?” tapi Isaac hanya diam saja, lalu aku pun berkata lagi padanya, “Isaac, sekarang kita kan udah pacaran, kamu ga mau ngomong apa lagi gitu ke aku?” “Ngomong apa lagi memangnya?” Oh Tuhan Isaac ini bego atau apa sih ya. Karena kesal aku pun berdiri dari tempat duduk, tapi ketika itu Isaac menarik tangan ku dan berkata, “I love you, Shaina Astarin!” dan Isaac langsung memelukku, mulut ku pun membisu tidak bisa berkata apa-apa tapi aku mencoba untuk mengatakannya, “I ..love..” tapi Isaac langsung memotongnya, “Iya iya aku tau kamu mau bilang I love you too kan?” lalu aku pun menjawabnya, “engga, aku itu mau bilang I love youTube. hahaha..” Isaac pun kesal dan menggelitiki ku sampai aku lemas, “aku memang sangat mencintai youtube, karena disana ada Jacob yang sangat tampan dan mempesona” aku berkata padanya. Dan saat itu Isaac langsung mencubiti ku karena aku bilang Jacob itu mempesona. Begitulah kisah cintaku yang sangat tidak ku duga dan sangka-sangka. “Isaac Joshua, I love you too...”
-TAMAT-
Baca Juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar