Jumat, 13 April 2012

Cewek Mantanku - Cerpen Cinta Terbaru

CEWEK MANTANKU
Cerpen Erna Gusnita

Namaku April, aku adalah mahasiswa baru di salah satu kampus yang berada di Batam. Aku mengambil Matematika pendidikan karna mengikuti hobiku yang paling senang berhitung sejak kelas satu SD. Aku termasuk cewek yang cuek banget, baik sama kuliah ataupun sama cowok. Dikampus aku selalu bersama Nina sahabat karibku. Dua bulan aku kuliah aku sudah menemukan cowok idamanku. Dia itu adalah kakak seniorku dikampus. Tanpa proses begitu panjang akhirnya kami jadian. Aku tidak begitu tau dengan masa lalu cowokku karna bagiku itu sudah nggak penting sekali untuk diungkit-ungkit lagi. Cowokku termasuk anak tajir dikampus ini. Menurutku pacarku pendiam sekali karna jarang sekali ngomong sama aku. Aku biarin aja yang penting dia sayang sama aku apa adanya.Enam tahun sudah terlewati kami masih tetap pacaran. Hubungan kami sangat lama, bahakn sekarang kami sudah sama bekerja. Karna aku merasa sudah yakin dengan hubungan kami, maka aku mengajaknya untuk tunangan biar lebih serius.Ditaman kota waktu itu,
“ ku rasa enam tahun dah cukup untuk saling mengenal, aku mau kita tunangan biar lebih serius, setelah benar-benar siap baru kita lanjutkan ke pernikahan”
“ Ok lah low begitu”

Ternyata dia juga setuju dengan usulanku. Pertunangannku pun berlanjut dengan dia. Setelah bertunangan dia masih pendiam bahkan cuek sama aku. Aku tak terlalu peduli dengan itu karna menurutku itu sudah sifatnya dari dulu. Dia jarang sekali menanyakan kabarku, kalau nggak aku yang telpon atau sms dia nggak akan telpon duluan. Kalau aku kerumahnya dia lebih asik dengan laptopnya daripada ngobrol sama aku. Kadang aku sempatin ngantar bekal ketempat dia bekerja, tapi dia lebih makan diluar. Menurutku itu wajar saja karna masakanku memang tidak begitu enak karna aku masih belajar memasak. Karna dia cuek sama aku akupun balik cuek. Tapi hubungan kami baik-baik aja karna kami sama-sama mencintai. Waktu kami jalan-jalan di mall tanpa disengaja kami bertemu dengan seorang cewek. Dia bilang itu teman SMA nya dulu. Cewek itu ku akui jauh lebih cantik. Orangnya ramah, perhatian, baik. Cowok mana yang nggak akan tertarik sama dia. Semenjak ketemu di mall cewek yang bernama Fani itu lebih sering datang kerumah Cowokku. Aku tau semua itu dari adiknya cowokku yang berumur 10 tahun. Aku biasa aja karna dia tunanganku.Suatu hari dia jatuh sakit, dokter bilang dia usus buntu. Dia pun di operasi. Setelah selesai operasi dia tidak mau makan. Berulang kali aku paksa untuk makan tapi dia nggak mau. Sedikitpun makanan itu nggak dicicipi. Tiba-tiba Fani datang:
“ Hey kenapa nggak dimakan” Fani mengambil piring yang aku pegang.

Fanipun menyuapinnya, dan anehnya tunanganku Adri mau makan tanpa peduli perasaanku. Dan semua makanan itu habis olehnya.Merekapun ngobrol sambil bercanda tanpa menghiraukan perasaanku. Karena aku kesal, akupun pergi meninggalkan mereka berdua diruangan itu. Aku pulang dengan kesal sekali. Biasanya aku tak pernah cemburu key gini. Ku coba menenangkan hati,
“ Mungkin karna dia teman lamanya” Pikirku

Setelah dia sembuh, dia makin tidak peduli dengan aku. Dia jarang datang kerumah bahkan untuk balas smsku aja dia nggak pernah meski berulang kali aku sms dia. Telponku nggak pernah diangkatnya,
“ Mungkin dia sedang sibuk “ pikirku

Aku tak mau terlalu menuntut sama Adri. Sore ini aku main kerumahnya. Adri sedang tidak dirumah. Aku hanya berdua bersama adiknya Keyla yang berumur 10 tahun. Aku dan adiknya sibuk main game dilaptopnya Adri. Bosan main game akhirnya aku putuskan untuk tidur-tiduran dikamar Adri. Sedangkan Keyla sibuk ngotak-ngatik laptop kakaknya. Tiba-tiba Keyla memanggilku,
“ Kak sini deh, kak Adri kirim surat buat kak Fani”

Akupun segera mendekati laptop itu ternyata ada surat dari Adri untuk Fani di emailnya Adri.
Dear Fani
Sudah lama aku mencarimu akhirnya aku menemukanmu juga. Senyummu tak pernah bisa aku lupakan Fan. Setelah kehadiranmu kembali aku merasa semangat lagi untuk menjalani hari-hariku. Kamu begitu berarti buat aku dari dulu. Aku mau menjadikan kamu sebagai ibu dari anak-anakku nanti. Kamu adalah cinta pertama saya jadi susah buat aku melupakanmu.

Ketahuilah Fani bahwa aku tidak pernah mencintai April. Aku pacaran sama dia karna pelampiasanku terhadap kamu. Aku tidak pernah mencintainya. Setiap ada dia disampingku tidak pernah hati ini bergetar. Tapi akupun tak tega untuk memutuskannya. Aku kasian sama dia. Adikku dan keluargaku begitu menyayangi dia Fan. Aku bertunangan sama dia karna aku sudah pasrah Fan. 6 tahun 5 bulan aku bersamanya namun aku tidak bisa untuk mencintainya Fan. Cintaku hanya untukmu.
“Adri”
Tiba-tiba ada yang jatuh dari pelupuk mataku, Keyla memelukku. Aku tau dia paham akan semua itu meski umurnya baru 10 tahun. Sungguh hancur perasaanku setelah tau semua itu. Ternyata dia bukan pendiam tapi karna dia tidak pernah mencintaiku. 6 tahun lewat bersamaku aku tidak mengetahui kepura-puraannya mencintaiku. Sakit banget rasanya. Aku pulang meninggalkan rumahnya yang mewah itu. Pengen rasanya aku putuskan pertunangan ini tapi ibuku sedang sakit dan akupun sayang sama dia. Besok aku datang lagi kerumahnya dengan pura-pura tidak tau apa-apa didepannya. Aku berikan semua benda yang pernah dia berikan kepadaku selama kita masih pacaran. Bahkan mobil yang dia kasih buat aku waktu tunangan kemaren juga aku berikan.
“ Kok dikembalikan, ada apa?”
“ Nggak ada apa-apa kok Dri, aku hanya ingin mandiri aja”

Dia terima alasanku begitu saja. Sebulan sudah waktu berjalan, sekarang aku pergi kerja naik angkot. Biasanya aku selalu bawa mobil sendiri. Aku hanyalah guru honor disebuah sekolah. Setiap bulan aku tabung sisa gajiku yang tidak seberapa itu sedikit demi sedikit. Biasanya biaya berobat ibu and biaya kehidupan sehari-sehari dia yang tanggung. Ayahku sudah 4 tahun yang lalu meninggal dunia. Semenjak tunangan sama Adri aku tinngal di salah satu rumahnya. Sekarang aku sudah memutuskan untuk ngontak rumah. Beberapa bulan kemudian akhirnya aku bisa membeli motor untuk berangkat kesekolah. Meskipun seperti itu aku masih berpura-pura tidak tau semua itu. Waktu ibunya sakit aku juga datang untuk merawatnya karna dia Cuma berdua beradik kakak. Setiap hari aku datang kerumahnya untuk merawat ibunya. Bahkan waktu ibunya sempat dirawat dirumah sakit aku iklas untuk menunggui beliau dirumah sakit. Aku juga belajar memasak, semenjak ibunya sakit akulah yang memasak untuk ibunya. Karna ibunya hanya mau aku yang masakin. Lebaran pembantunya pada pulang aku yang mengurus semua pekerjaan rumah karna ibunya tidak kuat mengerjakan semua pekerrjaan rumah. Aku iklas mengerjakan semua itu. Aku tak pernah mengeluh padanya, bahkan bermanja padanya. Suatu hari aku datang kerumahnya untuk mengantar adiknya pulang sekolah.Hari ini hujan deras baget, tapi karna nggak reda-reda akhirnya kami memutuskan untuk menempuh hujan. Sesampai dirumah kami berdua basah kuyup. Keyla lansung masuk mengganti baju sedangkan aku masih diluar menunggu hujan reda karna ini lebih deras daripada tadi. Adripun datang menghampiriku dan lansung memelukku dengan erat. Aku melihat ada kekwatiran dimatanya. Aku tak tau kenapa itu terjadi, aku tak mengerti.
“ Nanti aja pulangnya yank, ganti baju dulu biar aku antarin”
“ Nggak usahlah Dri, aku bisa pulang sendiri”
“ Ntar kamu sakit, sana ganti baju dulu didalam, kali ini kamu nggak boleh nolak”

Aku hanya menurut permintaan Adri, baru kali ini aku merasakan hangatnya pelukan Adri. Aku mengganti baju kebetulan baju-bajuku ada dikamar Adri. Setelah siap mengganti baju ku disuguhkan minuman teh jahe oleh Adri. Baru kali ini aku merasakan dia begitu perhatian sama aku. Setelah merasa hangat aku diantarnya pakai mobil pulang kerumah.

Esok harinya adalah hari jadi kami yang ketujuh. Aku datang kerumah Adri untuk merayakan hari jadi kami. Tapi Keyla bilang dia pergi bersama Fani. Dengan kesal dan berlinang air mata aku pergi meninggalkan rumah Adrian.Aku pergi jauh-jauh meninggalkannya. Dia sudah tidak ingat hari jadi kami. Dengan iklas aku harus melupakannya. Akhirnya aku memutuskan untuk tinggal dirumah temanku agar aku bisa melupakannya. Agar ia tak bisa menemukanku pi aku yakin dia tidak akan pernah mencariku. Esok harinya dia datang untuk kesekolah dimana tempat aku mengajar.
“ Prill aku pengen ngomong sama kamu”
“ Ku rasa nggak perlu lagi” jawabku ketus
“ Kamu tuh kenapa sih?”
“ Seharusnya aku yang tanya, kamu tuh yang kenapa? Kenapa kamu tega membohongi perasaamu, kamu tega sama aku, dari dulu kamu tidak pernah mencintaiku kan?”
“ Kamu tau dari mana?”
“ Nggak usah tanya aku, kapan aku tau, dari 7 bulan yang lalu aku tau semua itu, Sakit tau setelah tau semua itu, sakit Dri setelah tau low aku hanya pelarian sementara kamu dan Fani lom pernah putus dari dulu, sakit Dri dibohongi selama 7 tahun.”
“ Aku minta maaf prill,,aku....” terputus
“ Nggak usah dilanjutkan Dri, aku tak butuh lagi penjelasan dari kamu” jawabku pura-pura tegar padahal air mata ini dah mau jatuh
“ Nih cincinmu” aku menarok cincin tunangan ku ditangannya. Dia kaget
“ Apa maksudnya nih?”
“ Kita udahan aja Dri, kejar Fani, kamu pantas bahagia” kali ini tangisku tak bisa lagi kubendung

Aku lansung meninggalkan Adri sendiri disana. Air mataku bercucuran sambil mengendarai motor. Dulu aku tau dia pura-pura mencintaiku, sakit banget rasanya tapi karna rasa sayangku pada dia aku berusaha untuk mengambil hatinya. Aku menjadi perempuan mandiri, aku belajar memasak. Aku merawat ibunya karna aku iklas. Tapi usahaku untuk membuatnya sayang padaku sepertinya gagal. Sampai kapanpun aku tak akan bisa menggantikan Fani gadis cantik itu dihatinya. Daripada dia tersakiti mending dia ku lepaskan biar tak ada lagi ikatan denganku. Dengan begitu dia pasti bisa menjalin hubungan dengan Fani. Sekarang aku benar-benar terpuruk banget. Seminggu setelah kejadian disekolah dia nggak pernah datang juga kerumah, dari situ aku bisa menilai low usahaku yang 7 bulan itu gagal menarik perhatiannya. Aku hanya bisa menangis dan pasrah. Rasanya hatiku disobek-sobek oleh Adri. Siang ini aku hanya menangis dikamar lalu ibuku masuk kekamar dan berkata,
“ Kamu yakin putus tunangan sama nak Adri?”
“ Yah bu, ku rasa itu yang terbaik buat dia”
“ Lom tentu loh apa yang terbaik untukmu terbaik untuk dia”
“ Udah seminggu buk kejadian itu, pi dia nggak pernah kerumah untuk memperbaiki, berati dia senang bu, mungkin aja dia udah tunangan bersama Fani pacar SMA nya bu”
“ Ya sudah low begitu, kamu harus sabar”

Ibu meninggalkan aku sendiri dikamar. Tak lama kemudian ibu masuk lagi kekamar, beliau bilang ada tamu. Akupun keluar ternyata ada Fani. Aku hanya cuek melihatnya, sungguh aku kesal melihat dia, pi ini semua bukan slah dia juga.
“ Ada apa ya Fan?”
“ Kamu yakin untuk memutuskan pertunanganmu dengan Adri?”
“ Yakin, harusnya kamu senang donk kan kalian bisa bersatu, lagian Adri nggak pernah ada perasaan sama aku kok dari dulu”
“ Lah senang kenapa? Adri begitu terpuruk pril, jangan biarkan 2 x dia terpuruk”
“ Setelah putus berati kalian bisa bersama donk, nggak mungkin dia terpuruk karna aku”
“ Jadi kamu cemburu ma aku Pril, aku tu udah bersuami dari 2 tahun yang lalu and aku udah punya anak, aku sangat mencintai suami and anakku Pril”

Aku kaget, selama ini aku tak tau kalau Fani sudah bekeluarga.
“ Kamu tau sehari sebelum hari jadi kalian Adri kirim surat ke emailku,nih ku printkan buat kamu” Fani memberikan sebuah kertas kepadaku, Akupun membacanya.
Dear Fani
Fan setelah ku ikuti saranmu aku merasa ada yang aneh dihatiku. Akhir-akhir ini April berubah sama aku. Dia lebih perhatian sama aku bahkan keluargaku. Aku tidak manja lagi seperti dulu. Aku kangen memanjakan dia Fan. Setelah ku perhatikan dia begitu sayang sama keluarga begitu juga keluargaku. Aku merasakan hangatnya kasih sayang dia buat kami.
Fan, tadi siang dia pulang nganterin Keyla pulang hujan-hujanan. Dia basah kuyup. Aku begitu kwatir melihatnya yang basah Fan, aku takut banget dia kenapa-kenapa. Fan aku sadar low aku sangat menyayangi dia. Fan besok hari jadi kami yang ketujuh, maukah kamu nemani aku untuk membeli kado buat dia. Aku mau kali ini kadonya sangat spesial. Fan aku sangat menyayangi dia seumur hidupku, aku tak mau kehilangan dia Fan.
“ Adri”
Aku tak tau apa yang aku lakukan sekarang, aku bingung harus ngapain.
“ Dia sayang sama kamu Pril, temuilah dia”
“ Low dia sayang sama aku, kenapa dia tidak pernah datang kesini”

Tiba-tiba ibuku keluar
“ Dia selalu datang kesini kok nanyain kabarmu, pi kamu sedang ngajar”
“ Kenapa nggak temui aku”
“ Bukannya kamu pernah bilang ke dia, bahwa kamu tidak perlu penjelasan dari dia” kata Fani

Aku baru ingat kata-kataku yang terakhir waktu disekolah. Dengan sigap aku kerumah Adri. Sesampai disana aku malah dicuekin sama dia. Dia sibuk dengan laptopnya dikamarnya seakan-akan dia tidak tau kedatanganku. Akupun terpaksa membuka pembicaraan:
“ Dri maafkan aku”
“ Maaf kenapa? Atas dasar apa?” jawabnya cuex
“ Ya atas semuanya”
“ Kamu nggak salah lagi, aku yang salah ma kamu” katanya tanpa melihat ke aku
“ Aku mau minta cincinku lagi” aku memberanikan diri
“Buat apa lagi, kan kita udah nggak tunangan lagi” jawabnya jutek

Akupun bingung dengan situasi seperti ini. Dia aja tak respon kedatanganku, bahkan sepertinya dia tidak senang. Aku beranikan lagi untuk ngomong
“ Aku mau jadi tunanganmu lagi”
“ Aku nggak mau, cari aja yang lebih baik dari aku”

Mendengar kata itu aku menunduk malu, ternyata dia tidak menginginkan aku,
“ pi apa maksud suratnya itu ke Fani” pikirku
“ Ya udahlah low nggak mau, maaf aku mengganggumu, semoga kamu dapatkan cewek secepatnya” aku masi nunduk
“ Aku sudah menemukannya kok, bahkan aku akn menjadikan dia sebagai istri, and besok pernikahan kami, datang ya” dia masih fokus kelaptopnya.
“ Secepat itu dia dapat pengganti aku” pikirku lagi

Aku masih terdiam, hatiku hancur banget, mau rasanya aku nangis pi aku tahan air mata ini.
“ ya semoga kamu bahagia dengan dia, aku pulang n pasti datang”
“ Ya kamu wajib datang, pi jangan nangis ya”

Aku hanya mengangguk, lalu aku meninggalkannya dikamarnya. Baru berjalan lima langkah dia memanggilku lagi,
“ Tunggu Pril”

Aku berhenti lalu dia mendekati aku
“ Maaf ya aku nggak mau lagi bertunangan sama akamu lagi”
“ Ya gak apa-apa kok” jawabku sambil menunduk
“ Pi aku maunya menikah sama kamu Pril”

Aku hanya diam, pikiranku kemana-mana. Aku tak tahan mendengar kata- kata Adri selanjutnya. Tiba-tiba aku dikagetkan suara Adri
“ Pril kok diam? Kamu nggak mau ya?”
“ Haaa, ngomong apa tadi?”

Lalu Adri memegang tanganku,
“ Ku mau kamu jadi pendampingku, jadi ibu dari anak-anakku nanti”

Aku kaget mendengar kata-kata Adri
“ Benarkah? Tadi katanya...... kataku terputus
“ Hust nggak usah banyak omong, iya besok aku mau nikah sama kamu, semua sudah ku siapkan, undangan telah disebar, makanya tadi aku bilang kamu wajib datang”

Air mataku mengalir dengan derasnya, aku rasanya masih dalam mimpi mendengar semua itu.
“ Yeeee cengeng lagi deh, kan tadi dah bilang nggak boleh nangis low udah tau calon istriku” katanya tersenyum lalu memelukku erat sekali.
Esoknya pesta pernikahan kamipun dimulai. Dan kami menjalani hari dengan indah tanpa ada penghalang lagi. Adri lebih perhatian kepadaku sekarang jika dibandingkan waktu pacaran.
TAMAT 
9 april 2012
NB : Ini hanyalah sebuah cerpen biasa, jadi low ada kesamaan cerita, nama harap maklum ya.

PROFIL PENULIS
Nama: Erna Gusnita
TTL : 17 agustus 1990
Alamat faceboook: erna.gusnita@yahoo.com
Fkip MTK Unrika

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar