Selasa, 17 April 2012

Kesetiaan Yang Berujung Pahit - Cerpen Cinta

KESETIAAN YANG BERUJUNG PAHIT
Cerpen Waffa Shofia

17 Februari 1999
"Langkah terasa semakin berat saat ku teringat pada seseorang yang telah menuai janji indah padaku. Sampai saat ini keadaanmu belum juga kuketahui, ku hanya dapat bersemayam, menatap foto-foto kita pada saat kau meminangku, dan satu hal lagi aku hanya dapat menangisi seakan-akan kau seperti telah pergi untuk selamanya. Dimanakah keberadaan mu kasih ?!".

10 Maret 2003
"Harus bagaimana lagi agar ku mengetahui keadaan mu saat ini?? Aku hidup disini seorang diri. Aku tak pernah bisa hidup bila tanpa ada kamu di sisiku. Karena kamu adalah nafas dan sumber dari nyawaku. Kau telah banyak berjanji padaku kalau kau ingin merajut hubungan yang penuh akan kebahagiaan untuk kehidupan keluarga kita kelak, dan dulu juga kau pernah berjanji untuk selalu menjaga dan melindungi di saat apapun yang akan terjadi nanti. Dan aku PERCAYA itu. Aku akan selalu mencoba bersabar untuk menanti kedatangan mu sampai pada akhirnya kau benar-benar ada di sampingku. Aku akan bertahan untuk menghadapi dan melewati detik-detik hidupku".

19 Desember 2005
"Aku hanya dapat menikmati hidup dengan secarik kertas dan seulur pena yang bertinta kusam sama hal nya dengan kehidupan ku saat ini.Apakah memang aku harus menghabisi dan melewatkan detik makna ini dengan percuma? Ya Allah dimanakah keberadaan orang kucintai? Bagaimana kabarnya saat ini? Sudah lama aku menantimu, bila ku hitung kurang lebih sudah 6 tahun 2 bulan ku merenungkan suamiku. Berikanlah titik terang dan jawaban atas do'a yang telah ku panjatkan kepada-Mu ya Rabb. Tak pernah terbayangkan kalau cerita cinta kita akan berjalan seperti ini, meskipun keluarga kita berdua tak pernah merestukan hubungan ini, tetapi pada akhirnya kita berdua bertekad untuk pergi agar kita dapat hidup bersama. Aku jadi teringat pada masa-masa yang dulu pernah kita lewati. Sejuknya semilir angin di pagi hari, teriknya panas di siang hari, dan hangat nya malam yang selalu kita lewati dengan candaan ria bersama dengan membawa nama keharmonisan untuk keluarga bahagia kita. Tanpa berfikir panjang lagi, aku memilih untuk keluar dari rumah dan meninggal kan ayah dan bunda untuk bersitetap memilih pergi dan menikah dengan mu.
Maafkan anak mu yang berdosa ini ayah, ibu .....


Aku melakukan ini semua bukan karena aku egois dan tak mengenal patuh terhadap kalian, tetapi ini semua ku lakukan karena aku terlanjur dalam mencintai DION kekasihku yang kini telah menjadi suamiku, dan aku terlalu percaya dengan cinta sejati sampai ku tak mengenal sebuah kehormatan. Meskipun aku telah memilih untuk hidup dengan dion tetapi tak pernah terbesit dalam hatiku untuk melupakan ayah dan bunda, aku akan terus merindukan kalian seperti yang saat ini aku rasakan.

23 November 2008
"Suamiku ???!
Apakah suatu saat nanti aku akan menemukan jawaban atas kesetiaan ku selama ini? sembilan tahun telah berlalu dengan cepatnya, masih adakah harapan untukku menantimu?! Menantikan sosok yang istimewa untukku.Kau bilang kau hanya pergi untuk mengejar sebuah proyek di luar negeri sana, dan hasil nya nanti akan kau jadikan untuk kebutuhan kita kelak. Tetapi, sampai sekarang ini kau masih tidak ada disini...
Kau pergi untuk kebahagiaan kita. Bukan untuk pergi dalam kehidupan aku kan? Ya, aku yakin seyakin-yakin nya kalau pergi atas dasar cinta kita. Andai kau benar-benar ada disini, mungkin pada saat ini ku tak akan pernah merasa kesepian dalam keheningan malam. Hanya kau yang dapat memberikan banyak warna dalam kehidupan ku, melahirkan kelembutan kasih dan sayang, dan aliran cinta yang tiada hentinya.
9 tahun aku berdiam diri
9 tahun aku menuai kerinduan
9 tahun ku hanya dapat terbaring dan memanggil nama mu
dan selama itu masih tidak ada jawaban yang pasti darimu. Ntah dimanakah keberadaan mu saat ini. Aku hanya ingin kau tahu, aku merindukan segala apapun yang kau miliki, belaian mu, kasih mu, sayang mu, dan bisik mu. Aku selalu menanamkan makna kiasan "KESETIAAN HARUS DI TANAMKAN". Tapi apakah kau akan kembali? kurasa ada dua kemungkinan: kau akan benar-benar kembali membawa banyak kejutan indah, atau sebaliknya kau akan benar-benar kembali tetapi dengan membawa janji setia yang telah kau ingkari. Ya mungkin benar".

29 Agustus 2009
"Tepat 10 tahun aku menanti mu. Hari ini, tanggal 29 Agustus adalah hari ulang tahunku. Selamat ulang tahun NELA ! Dan aku ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk suami ku DION ! Kau telah berhasil untuk menghancurkan segala harapan dan berhasil telah menghancurkan perasaan dan jiwa ku menjadi berkeping-keping. Aku bahagia, aku tersenyum, dan aku meresapi kerinduanku, karena memang kau telah kembali tempat ini, tempat dimana kita merajut indahnya dunia. Tetapi kau kembali dengan membawa duka yang amat sangat tajam untukku. Aku tak percaya kau akan melakukan ini semua. Kini, ku tak pernah mau lagi mengenalmu. Dimanakah DION yang dulu?? Kau datang dengan sikap yang acuh dan kau bilang kau tak pernah mengenalku?! Apa maksudmu?

Kau datang membawa sambutan indah bagiku, namun kau datang dengan membawa pendamping hidup barumu dan tak tertinggal kau bawa juga tiga buah hatimu. Bangunkan aku dari mimpi buruk ini! Aku menyesal, amat sangat menyesal karena aku lebih memilih hidup dengannya di bandingkan dengan hidup bersama ayah dan ibu ku. Aku tak pernah mau mendengar perkataan ayah dan ibu bahwa dion adalah pria yang tidak baik. Aku tak tahu harus berbuat apa, saat ini aku berada dalam posisi yang rumit. Dan aku di usir oleh lelaki yang tak bertanggung jawab itu. Aku menangis dan terus menangis menyelimuti langkah demi langkah ku yang tak pasti ingin bertuju kemana.

Mungkin ini semua memanglah sudah menjadi takdir untukku. Mencintai dan mengharapkan seseorang yang penuh akan janji kosong dan berkhianat atas nama cintaku. Bertahun-tahun ku menanti, ku percayaimu, ku berikan apapun untukmu. Tetapi kau membalas nya dengan ini? Aku MENYESAL !
Berbahagialah kau dengan wanita pilihan mu itu! Aku akan terus berusaha untuk membuang mu sejauh mungkin dan meninggalkan sejuta kenangan indah. "Kesetiaan ku Berujung Pahit". Kata-kata yang tepat untukku. Aku merintih sakit, ya Allah bantulah aku untuk menghapus segala anganku bersamanya. Satu pesan ku : "Baik-baik ya dion !!".

PROFIL PENULIS
Nama : Wafa Shofia
Alamat : Serang Banten
TTL : Lebak, 27 februari 1997
Hobby : menulis, menciptakan banyak karya tulisan yang indah :)
cita-cita : ingin membangun Sekolah Seni Indonesia, aminn...
Alamat facebook : waffa afuu ( waffafeb@yahoo.com)
Trims*

Baca Juga Cerpen Cinta yang Lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar