Sabtu, 14 April 2012

Tinggal Kenangan

TINGGAL KENANGAN
Cerpen Fransisca Ratna

Sekitar tahun 2010 kemarin aku bertemu dengan lelaki .saat itu aq sedang menunggu teman-temanku ku di warung depan sekolah untuk keperluan les pada waktu itu ada cowok yang belum aku kenal ada didepanku. Pada malam harinya aku mendapat sms dari nomor yang belum aku tahu,
“Hai Ratna” itu sms pertama dari dia
Ternyata yang sms aku itu adalah cowok yang aku temui di depan sekolah tadi. Cowok itu bernama Natan dan ternyata juga ia merupakan kakak gereja dari salah satu sahabatku yang bernama Yehezkiella. Ia meminta nomor hape aku dari Yehezkiella.Dan tiap hari pun ia selalu sms aku tiap saat tiap waktu. Ia sudah seperti kakak aku sendiri. Hampir tiap sore hari aku selalu bertemu dengan dia di depan sekolahku karena aku menunggu temanku untuk les bersama dan Natan sering basket di lapangan dekat sekolahku itu. Saat itu aku juga masih pacaran sama pacarku dan dia pun sama sepertiku. Beberapa hari kemudian aku pun putus dengan pacar aku.

Dan tepat tanggal 25 Februari 2010 setelah dia putus dengan pacarnya , Natan menyatakan cintanya padaku , dan aku pun memutuskan untuk menerima dia. Hingga aku pun pacaran dengan dia.Tapi sayang hanya bertahan 1 bulan. Tepat tangal 25 Maret tepat di hari ulang tahun Natan aku menyudahi hubungan dengannya. Sekitar 3minggu berlalu, pada tanggal 12 April 2010 ia pun mengajak untuk balikan lagi, aku pun menerimanya. Hari-hari ku pun aku lalui bersama dia dengan penuh kebahagiaan, canda tawa. Aku merasa happy, enjoy dan fun pacaran dengan dia.Natan adalah cowok yang pengertian terbukti ketika itu aku sedang duduk di bangu kelas 9 SMP aku sedang menyiapkan untuk Ujian Nasional sampai-sampai aku tidak sempat untuk memberi waktu untuk Natan. Dia pun sangat ngerti kondisi aku pada waktu itu.Ia juga selalu memberi semangat ke aku saat aku mulai lelah
“ia berkata “jangan nyerah ah, ayo semangat !”


Dan untuk pertama kalinya ulang tahunku ke 15 tahun kemarin aku mendapat surprise dari Natan. Selang beberapa minggu kemudian tepat setahun dapat kita lewati bersama, aku pun sudah bisa menyayangi dia. Dan aku mulai serius menjalani hubungan ini. Walaupun ada masalah yang menerjang hubungan kita, tapi kita dapat melaluinya. Aku berharap bisa terus bersama dengannya. Waktu-waktu telah terlewati bersama, aku bertambah mesra dengannya, dan kedua orang tuanya pun sudah mengenalku. Panggilan “sayang” yang dia berikan kepadaku sudah tidak asing lagi bagiku. Ia selalu memanggilku dengan panggilan “ndut”. Janji janji pun telah di utarakan dari mulut Natan.
“Aku tidak akan meninggalkanmu,’’
“aku tidak akan pergi,’’
aku akan menunggu kamu sampai kamu selesai SMA ini,” itulah janji janji dia.

Tapi, belakangan ini, sikap Natan begitu aneh, dia jadi sering marah-marah-marah padaku.Entah apa yang membuat dia menjadi marah.Hubungan yang telah di jalin selama 1tahun 8bulan hampir 2tahun ini harus kandas.Aku berusaha untuk mempertahankan hubungan ini dengan Natan tapi, sehari setelah Natal dia menyudahi hubungan ini. Aku benar benar belum percaya karena janji yang telah ia utarakan ia ingkari. Tapi menurut pikiranku, ada pihak ke 3 di antara hubungan kita dan Natan lebih memilih mengakhiri hubungan ini denganku. Aku sangat sakit hati banget, orang yang sudah aku sayangi tiba-tiba meninggalkan aku. Belum sembuh sakit hati, aku mendapat berita bahwa Natan telah mempunyai pacar lagi. Ternyata, dugaanku benar Natan sengaja memutuskan hubungan ini karena ingin pacaran dengan ceweknya yang sekarang ini. Bayangkan, belum ada 2 minggu putus ia sudah mempunyai pacar baru. Aku belum habis pikir tega dia nyakiti aku kayak gini. Hari-hari aku lalui sendiri,tanpa Natan. Syok, frustasi pernah aku alami. Tiap hari tiap malam aku menangis, aku selalu memikirkan Natan.Aku pernah sampai tidak tahu arah sampai-sampai aku berniat untuk mengakhiri hidupku.Dan aku yang sekarang berbeda dengan aku yang dulu, tapi aku berusaha untuk menutupi kesedihanku ini. Terasa beda dengan hidupku yang dulu. Dulu, ada yang selalu nasehati aku, mengejek aku, ketawa bareng, senang bareng, main bareng.

Pada hari valentine kemarin dia di sekolahku diadakan acara untuk memperingati valentine ada band tamu mengisi acara di sekolahku kebetulan dia juga dating, akupun langsung meneteskan air mata di depan dia. Beberapa saat kemudian ketika aku menyendiri di depan sekolah dia mendekati aku sambil berkata
“kamu tuh focus ke sekolah kamu dulu lah”
“kalau nilai kamu bagus sapa yang bangga , mamahmu , akupun juga bangga”
“aku jga mau focus ke kerja aku , mau cari uang yang banyak buat keluargaku”
“besok kedepannya sama siapa itu Tuhan yang tau kalau emang kita jodoh pastilah besok ketemu”

Ketika hari mulai berganti malam, aku selalu menyendiri di dalam kamar aku selalu terbayang-bayang dia. Aku selalu memikirkan dia. Selalu saja ada hal yang mengingatkan ku pada dia dan masa-masa bersama dengan Natan dulu. Tiap malam aku hanya tidur 3 jam pada tengah malam aku selalu terbangun kepikir dia lagi.Aku berusaha untuk melupakan dia, tapi sampai saat ini kenapa aku belum bisa. Banyak cara yang sudah aku lakukan untuk lupain Natan tapi tetap saja dia selalu hadir dalam kehidupanku. Aku berniat untuk ganti nomor hapeku semoga dengan cara ini aku dapat melupakan dia.

Natan memang bukan cowok yang kaya, bukan cowok yang ganteng, Natan hanya anak dari penjual sayur matang. Aku tak memandang ia dari fisik, status social, atau yang lain, aku benar-benar tulus menyayangi ia karna ada sosok lain dari kehidupan Natan yang menurutku belum ku temui pada cowok yang lain, ia sederhana, baik, sabar, pengertian, pekerja keras. Ia adalah tulang punggung keluarganya. Ia harus membiayai sekolah untuk ke dua adiknya.

Sudah 4bulan berlalu tapi aku belum bisa untuk lupain Natan dalam fikiranku.Dan sekarang aku dan dia hanya sekedar teman, seperti kakak dan adik, walaupun sampai sekarang aku masih menyayanginya dan belum bisa menggantikan dia oleh siapa pun walaupun dia telah menyakiti aku. Banyak perbedaan di antara aku dan Natan, salah satunya perbedaan usia. Dia jauh lebih tua 4 tahun dibanding aku. Itu yang membuat kita berpisah. Aku harus belajar untuk mengikhlaskan dan merelakan Natan. Semua perjalanan cintaku dengan Natan kini semuanya hanya tinggal kenangan. Dan kenangan itu sulit untuk aku lupakan karena dia selalu terbayang-bayang dalam memori otakku. Aku selalu berdoa pada Tuhan “Tuhan bukakanlah hati aku untuk bisa merelakan dia”

Dan sekarang dia sombong sekali padaku. Saat itu aku bertemu dengannya dia pas lewat di sampingku, tapi apa..???!!! dia tidak menyapa, dan mukanya seperti muka sengak. Aku tidak habis pikir orang yang ku kenal dulu orang yang pernah mengisi hariku orang yang pernah aku sayangi sombong dan sudah tidak menganggap aku lagi. Aku benar-benar tidak kuat, aku menceritakan semua ini kepada abangku. Aku bilang
“Bang, aku harus gimana ??” kataku
Abangku menjawab
“Sudahlah na , lupain aja sudah tahu kan cowok kayak gitu gag usah dipikirin lagi”
“Kamu sekolah dulu yang bener tinggal dua tahun lagi kok.Sabar yaa naa”

Aku benar-benar tersiksa dulu dia membuatku bahagia disampingnya. Tapi, sekarang dia membuat hidupku hancur. Aku rasanya ingin pindah untuk memulai hidup aku yang baru untuk melupakan dia. Tetapi, orang tuaku tidak menyetujuinya. Akupun dengan terpaksa mengikuti nasihat orang tuaku. Dan setelah SMA ini aku ingin melanjutkan sekolahku jauh dari kota tempat tinggal ku sekarang.

Lambat laun, aku berusaha untuk memulai kehidupan baruku seperti dulu lagi. Aku tidak mau harus seperti ini. Aku harus berusaha untuk menjadi diriku yang dulu, yang ceria. Aku berusaha untuk optimis. Karena banyak yang dukung aku, teman dan keluarga. Aku yakin di balik semua ini pasti ada rencana yang indah dari Tuhan. Semua kejadian ini aku jadikan bahan pembelajaran bagi diriku bahwa “cinta tak harus seutuhnya memiliki” aku tidak akan pernah melupakan semuanya, sesekalipun dia membenciku tapi aku berusaha untuk tidak membencinya, Aku yakin sekarang aku harus sakit hati oleh cinta esok aku akan bahagia oleh cinta. Mungkin di balik semua ini pasti ada rencana tangan Tuhan yang terbaik untukku. Aku berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa depanku esok.Apakah besok setelah aku selesai SMA ini Natan benar-benar kan membuktikan janjinya, aku tidak tahu. Karena hanya Tuhan yang tahu dan hanya waktu yang akan menjawab semua kegelisahanku.

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar