Sabtu, 21 Juli 2012

Cerpen CInta - Satu Hati Satu Cinta

SATU HATI SATU CINTA
Karya Rahma M.M

Kokokan ayam sampai juga suaranya di telingaku,cukup membuatku bangun dan kelabakan karna bangun kesiangan, segera kusingkapkan selimutku dan lari tunggang langgang ke kamar mandi kaya orang abis maling jemuran... segera ku talikan sepatuku dan menuju ruang makan,ku lirik jam didinding,yah,,,masih ada cukup waktu untuk mengganjal perut,pikirku,kusadari jika mama dan ayah memandangiku dengan heran,juga terdengar suara arfa cekikikan...
‘’ada apasih,ada yang salah dari aku ya?’’,aku bingung
‘’kakak mau kemana sih,mau sekolah?’’,arfa mengisi mulutnya dengan roti sisir
‘’iyalah,,,nggak liat apa kakak udah rapi kayak gini’’,jawabku membenarkan dasiku yang miring
‘’kalau di sekolahku sd tu jika hari minggu libur,ternyata di SMAnya kakak nggak ya’’,katanya cekikikan
‘’aduhhhhhh’’,malu banget‘’jadi ini hari minggu ya,kok nggak ada yang ngingetin Levita sih’’,kataku memancungkan bibir
‘’gimana mama mau ngingetin kamu,nah kamunya aja kaya cacing kepanasan gitu’’,ujar mama tertawa juga
‘’makanya lain kali kamu itu pasang alarm biar kamu nggak kesiangan dan nggak lupa hari kaya gini’’,kata ayah
‘’abisnya hari hari minggu gini vita males banget di rumah,mau ngapain coba’’,aku memainkan sendokku di atas piring
‘’kalau kamu mau,kamu antarkan saja adikmu itu ke tempatnya latihan’’,ujar ayah
‘’nggak ah’’,aku pergi ke kamar‘’ngapain coba aku ngantarin arfa ke tempat latihan,yang ada juga aku bakalan ketemu zian’’,gerutuku dengan kesal
‘’kak...ayo dong anterin aku ke tempat latihan,nanti kak zian tanding lho,kakak nggak nyesel apa kalau nggak lihat kak zian main sepak bola’’,arfa menarik-narik tanganku
‘’aduh,,,apaan sih anak TK,anak TK kaya kamu itu lebih baik di rumah aja nunggu mama bawain kamu sebotol susu,udah nggak usah latihan-latihan sepak bola segala’’,ujarku
‘’emangnya aku bayi apa,ayo dong kak,kali ini aja deh’’,arfa memelas,akhirnya aku luluh juga
‘’iya,,,iya,yaudah kakak ganti baju dulu’’,
‘’yes,,,oke kak’’,arfa kegirangan,akhirnya aku nganterin arfa ketempat latihannya bermain sepak bola,mana tempatnya satu tempat lagi sama tempat latihannya zian,mantan kekasihku,bisa di bilang aku masih sangat sayang sama dia,tapi,,,aku aja udah nggak ada komunikasi lagi, aku tak pernah menangisi perpisahan ini,namun,aku menyesali akhir dari semua ini,,,akhirnya sampai juga di tempat latihan arfa,kulihat segerombolan anak laki-laki tengah melakukan pemanasan di tengah lapangan,dulu aku sering banget duduk disini dan melihat zian latihan ataupun tanding,tapi sekarang....
‘’kak aku kesana dulu ya’’,arfa segera menyesuaikan dirinya dengan teman temannya
‘’iya...hati hati ya’’,akupun menuju mobil,tapi ketika kubalikkan badan aku menabrak seorang cowok...brakkk...
‘’aduh,,,maaf maaf aku nggak sengaja’’,ujarku
‘’nnn,,,nggak papa kok,saya yang salah,hmmmm saya fizar’’,ujarnya
‘’levita,hmmm,,,kalau gitu saya pergi dulu ya’’,kataku
‘’oh,,,iya iya’’,aku pun segera berlalu dari hadapan cowok itu,keesokan harinya aku, mama dan ayah akan menyaksikan pertandingan arfa,tentunya zian juga akan main,tapi arfa duluan karna diakan masih junior,setelah itu baru zian dan teman-teman yang gilirannya main,ini baru pertandingan yang sesungguhnya... aku tak mendapati tempat duduk yang kosong,ternyata tempat duduknya telah di penuhi penonton,aku celingak celinguk berharap masih ada tempat duduk yang kosong...
‘’vita...’’,panggil seseorang di antara suara penonton yang sangat bising,fizar. Segera kuhampiri dia
‘’hei,,,kamu disini juga?’’,sambutnya
‘’iya...adikku main,kamu sendiri?’’,tanyaku balik
‘’temanku main,zian’’,ujarnya
‘’zian???’’,aku mengangkat satu alisku
‘’iya zian,kamu kenal dia?’’,
‘’hmmmm nggak kok’’,aku membohonginya,kita pun menyaksikan pertandingan,tim adikku menang juga tim zian,aku bangga dengan dua laki-laki itu,hebat.
‘’anak TK,,,Kamu pinter juga mainnya’’, ejekku menghampirinya
‘’apaan sih,aku kan udah klas 4 SD,masih aja di katain anak TK’’,Gerutu arfa
‘’iya iya adikku tersayang yang jago,pulang yuk capek nih’’,kataku mengacak ngacak ranbut arfa
‘’nggak mau ngasih selamat dulu buat kak zian???’’,katanya nyengir
‘’’apaan sih,udah ayo’’,di tempat parkiran kami berpapasan dengan fizar,disitu aku mulai dekat dengan fizar,aku tau dia teman zian,tapi aku juga nggak nganggap fizar lebih dari teman kok,yang pasti di hatiku masih ada zian...

Beberapa minggu kemudian aku mengantar arfa ke tempat pertandingan,dan ternyata zian tengah main,akhirnya akupun menyaksikan permainan maut zian,permainan pun telah usai,tim zian kalah,kulihat dia sangat kecewa,kuhampiri dia,ku beranikan diri untuk mendekatkan diri padanya...
‘’ni air’’.kataku memberikan sebotol air mineral padanya
‘’makasih,,,’’,dia meminumnya
‘’kok lemas gitu sih’’,kataku memulai
‘’kalah...’’,
‘’terus???’’,
‘’terus kalau kalah emangnya aku harus teriak teriak,,,ye aku kalah,gitu’’,ujarnya
‘’nggak juga tuh,setidaknya kamu kan bisa merasakan gimana saat tim yang kamu kalahkan gimana perasaannya’’,ujarku
‘’iya iya...gimana kamu dengan fizar’’,katanya menatap aku dengan tajam,jadi dia tau tentang kedekatan aku dengan fizar,bego’ ya iyalah mereka kan sahabatan....
‘’fizar?kenapa fizar’’,aku blagak bego’
‘’dia sayang sama kamu,kenapa nggak kamu terima aja dia’’,katanya memalingkan muka
‘’kamu....???’’,
‘’tenang aja,kamu nggak perlu mikirin perasaan aku,aku udah punya yang lain kok’’,ujarnya berlalu dari hadapanku,aku tak tau gimana perasaanku saat ini,aku masih sangat menyayanginya tapi dia malah kaya gitu,apa salahku,mengapa dia malah menginginkan aku bersama fizar,,,entahlah.

Semakin hari aku semakin deket dengan fizar,dan aku juga semakin jauh pula dari zian,aku tak tau apa harapanku untuk bisa balikan dengan zian hanyalah sebuah khayalan semata,sementara fizar begitu baik padaku,aku tak tega jika aku harus menyakiti perasaannya,akhirnya di saat dia menyatakan cinta padaku,dengan penuh pertimbngan aku menerimanya tanpa adanya rasa cinta yang menyelimuti hati ini,,,
‘’hey sayang,,,mau pesan apa?’’,tanya fizar ketika aku udah sampai di kafe
‘’terserah kamu aja’’,kataku,akhirnya fizar pun memesan makanan,sesekali dia juga memainkan hpnya
‘’pesan dari siapa sih?’’,tanyaku
‘’oh ini,dari zian?’’,jawabnya
‘’zian,kenapa dia?’’,tanyaku lagi
‘’dia lagi kesepian,kasihan dia’’,ujarnya
‘’kasihan,kasihan kenapa?’’,aku penasaran
‘’ dia masih sangat sayang sama mantan kekasihnya,tapi mantannya itu udah jadian sama orang lain,waktu aku tanya kenapa dia ngrelain mantannya dengan orang lain,dia bilang dia hanya ingin bikin dia seneng aja,dia nggak mau nyakitin mantannya itu,karna menurutnya dia ngrasa udah nyia-nyiain pacarnya itu karna nggak ada waktu untuk jalan bareng,makan bareng, saat dia masih jadian dulu,karna dia sibuk dengan sepak bolanya,mumu,panggilan kesayangannya’’,jelas fizar,mumu,itu panggilan kesayangan dia untukku, bodoh bodoh bodoh kenapa aku menuruti permintaan zian ketika dia bilang jika aku di suruh untuk menerima cinta fizar,hanya semata mata karna dia lebih mentingin perasaan temannya dari pada dirinya sendiri,kenapa aku nggak mikir sejauh ini,maafin aku pupu.
‘’fizar...sepertinya aku nggak enak badan,kita nggak jadi makan ya,aku pulang dulu’’,aku segera berlalu dari hadapan fizar,dan meninggalkan fizar dengan tanda tanya ...mungkin salah jika aku berpikir jika zian telah tega padaku, karna dia bilang jika dia sudah memiliki wanita lain,akhirnya aku mulai menjalin komunikasi lagi dengannya,mencoba mendekatkan diri,dan fizar aku nggak ingin lebih menyaikiti hatinya...maka dari itu aku menghubunginya dan berkata jika aku igin berbicara dengannya...
‘’maaf ya aku terlambat’’,katanya duduk di kursi taman
‘’iya nggak papa kok’’,
‘’hmmm...emangnya kamu mau ngomong apa sih,kaya’nya serius banget’’,ujarnya
‘’aku...aku’’,
‘’aku...kenapa’’,dia penasaran
‘’kamu terlalu baik untukku zar,kamu nggak pantas untukku,kau memang yang terbaik untukku zar,tapi aku,aku bukanlah orang yang terbaik untukmu, masih banyak di luar sana orang yang sedang menantimu zar’’,akuku
‘’masih banyak wanita di luarsanayang menungguku,,,ini maksudnya apa sih?’’,dia tak mengerti
‘’aku ingin,,,hubungan kita sampai sini aja ya,aku,,,aku nggak bisa zar,’’ aku menunduk,meneteskan air mata
‘’hmmm jika itu yang membuatmu senang,baiklah ta’’,dia meninggalkan aku, aku tau dia sangat kecewa denganku,aku memutuskan hubungan ini tanpa dia melakukan sebuah kesalahan,tapi ini yang terbaik fizar,maafkan aku...

Keesokan harinya aku mengantar arfa lagi ke tempat latihannya,aku begitu malas untuk pulang atau pun pergi kemana-mana ,akhirnya aku hanya duduk dimana tempat untuk menonton ssepak bola,aku memandang jauh kedepan, mengosongkan pikiran...
‘’sendirian?’’,zian menghampiriku
‘’menurut kamu?’’,aku memasang wajah galau
‘’kamu udah putus kan sama fizar,’’
‘’memang’’,kataku jutek
‘’dia udah nyritain semuanya ke aku,dan dia juga udah aku critain semuanya tentang hubungan kita dulu’’,jelasnya, aku terperanjat,,,
‘’apa?terus?’’,
‘’dia tak apa kok,dia juga udah merelakan semuanya,termasuk jika kamu mau balikan lagi sama aku,dia merasa jika dia yang salah,dia sadar jika dia yang menjadi jarak di antara kita,’’ katanya
‘’dia sekarang dimana?’’,aku celingak celinguk
‘’dia udah pergi...’’,
‘’pergi...kemana?’’,aku terbelanga
‘’ke amerika,dia mau melanjutkan sekolahnya di sana,dia juga nitip salam buat kamu,maaf dia ngak sempat pamitan sama kamu,karna waktunya nggak memungkinkan untuk ke rumahmu’’, ujarnya
‘’oh,,,’’,aku menunduk
‘’terus aku gimana?’’,
‘’gimana apanya?’’,tanyaku balik
‘’kita nggak akan bersatu lagi?’’,tanyanya,aku tak segera menjawab,ku tarik nafas panjang-panjang...
‘’rasa sayangku dulu padamu tidak bisa mengalahkan kekecewaanku sekarang padamu zian, aku memang sangat menginginkan untuk kita dapat bersatu lagi,tapi aku takut,sangat sangat takut jika kita bersatu lagi kita juga akan jauh lagi, aku lebih milih selamanya bersamamu tanpa adanya suatu ikatan yang akan mengundang kata putus,dari pada 1 bulan bersama tapi hanya untuk menyakiti satu sama lain’’,aku berkata,zian terdiam,dia menimbang nimbang kata kataku
‘’aku sayang sama kamu mumu’’, katanya dengan senyum di pipinya
‘’mumu juga sayang pupu’’,kataku, terlihat lesung pipit zian yang sangat mematikan hatiku itu,hummmm. Aku tak kuat melihatnya...
‘’pulang yuk’’,dia meraih tanganku
‘’yukkk’’,aku menyambut tangannya...
Aku memang sayang sama zian,tapi aku nggak mau balikan lagi dengannya, karna aku nggak mau jika harus pisah lagi dengannya,emang sih kate midalton dan pangeran william dulu sempat putus dulu sebelum menikah,tapi aku nggak mau kaya mereka,nanti dikira aku ikut-ikutan mereka lagi,enak aja aku di oper-oper ke zian terus ke fizar eh balik lagi ke zian,emangnya aku bola apa,mentang mentang pemain sepak bola,tapi aku seneng banget karna aku udah deket lagi sama zian,seperti saat sebelum aku jadian sama zian dulu...aku sayang sama dia,aku hanya memiliki satu cinta,dan cinta itu hanya untuk zian,aku hanya memiliki satu hati,dan hatiku hanya di isi oleh zian,orang itu kan hanya memiliki satu hati,jadi salah jika orang bilang satu cinta dua hati,karena manusia itu hanya memiliki satu hati dan hanya untuk satu hati,hanya memiliki satu cinta dan hanya untuk satu cinta pula...


HAPPY ENDING....


Bac ajuga Cerpen Cinta yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar