Sabtu, 28 Juli 2012

Cerpen Remaja - Everything Will Gone

EVERYTHING WILL GONE
Karya Mulan

Kututup mataku keras sambil meremas sprei kasur kamarku kuat-kuat, Kurasakan Perutku mulai memberontak lagi.. aku tak tahu pasti apa yang kuderita.. tapi ini sungguh sangat mengganggu ku
“Arrgghhtt...”Ringisku pelan sambil terus menahan air mata, tak berapa lama, sakit itu hilang, aku merasa lega dengan semuanya

Langsung aku turun ke bawah dan meminum obatku, kutarik nafas dalam dan mencoba berfikir positif, sudah 1 minggu ini aku menderita , aku belum pernah Check Out ke dokter karna kurasa ini hanyalah sakit biasa.

Aku duduk di Kursi dapur itu
“Nyonya Clara..”Bi Sun memanggilku,aku mengalihkan pandanganku padanya, memang aku tinggal hanya dengannya setelah papa dan mama pindah ke jepang
“Ya Bi..?”Jawabku pelan
“Belum tidur..?sudah jam 10..”Katanya sambil mendekat ke arahku
“Tidak..Sebentar lagi aku akan tidur, bibi tidur duluan saja..”Kataku sambil berjalan ke ruang TV

Masih ku pikirkan, penyakit apa yang sebenarnya ku derita..
Kuurugkan lagi niatku untuk menonton TV setelah mengingat jadwal padat besok


~Sekolah~
“Pagi Baby...”Sapa Bian sambil duduk di sampingku,Dia kekasihku, Aku tahu perbedaan umur kami, tapi ntah kenapa dia mau dengan anak kecil sepertiku
“Ya.. Pagi..”Balasku
“Sedang apa?”tanyanya basa-basi
“kau bisa lihat sendiri,beb”balasku sambil tersenyum menatapnya, menatap matanya,astaga! Dia memakai eyeliner lagi
“sudah 2 hari kau tidak selesai membaca novel itu!”katanya sambil menunjuk novel yang sedang kubaca
“Beb,kau pakai Eyeline lagi?”Tanyaku padanya bermaksud untuk mengalalihkan pembicaraan
“ya, bukankah charismaku lebih terlihat jika memakai eyeline?”dia menatapku sambil wink

Dengan singgap aku menoyol kepalanya dengan keras
“AWW!!”ringisnya
“Bukan malah berkharisma, tapi itu malah akan membuatmu terlihat feminim beb, aku saja tidak memakai eyeline”ejekku padanya
“tapi kau memakai lensa dan malah makin membuat matamu yang belo itu sepeti mau copot!” balasnya mengejekku

Geram aku bermaksud memukulkan novel 347 halaman ini di kepalanya, tapi meleset! Dia sudah terlanjur kabur
“Bian~~ Awas saja kau nanti!”ancamku padanya saat dia mengejekku dari kejahuan
“Cieee..”Suara yang kedengaran familiar di telingaku, iya itu suara kedua sahabatku, aku menoleh kearah belakang
“Aisshh Eliz, Ratu..”Aku manyun sambil kembali duduk
“Haha..”Ratu dan Eliz langsung duduk di kursi tempat aku duduk
“So Sweet Banget dah”kata Ratu
“Eh?Kakak?”Aku memukul lengannya pelan
“AWW”tiba-tiba perutku berontak lagi, ususku seperti di iris-iris
“Clara.. Kenapa?”Panik Eliz dan Ratu
“Tidak apa..”Jawabku pelan sambil mencoba berdiri, tapi tiba-tiba aku kehilangan keseimbangan dan tiba-tiba semua menjadi gelap

~RS~
“Dimana Ruangannya..?”tanya bian pada suster itu
“Anda Tinggal Jalan terus belok kiri, nomor 49 dan itu ruangannya..”jawab suster penjaga loker itu
“Ok.. Thank You..”Bian langsung pergi ke ruangan Clara
“Biaaann..”Sambut Ratu dan Eliz
“Ya!.. dimana dia..?”Tanya Bian panik
“Masuklah.. dia sudah menunggumu..”Kata Eliz pelan
“Sebentar.. Clara sakit apa sebenarnya..?”Tanya Bian pelan

Eliz dan Ratu terdiam, lalu Ratu langsung menarik Bian
“Bian... Clara memiliki kerusakan Hati yang sudah parah.. aku tidak bisa mengatakan persennya padamu.. Dokter berkata Usus dia juga sudah melilit..pengerasan hati akan segera terjadi padanya..ginjalnya sudah tidak berfungsi, dan dia…”Ratu tidak melanjutkan kata-katanya
“Apaa..?”Tanya Bian penasaran
“Dokter Bilang, Hidup dia hanya dalam Minggu ini..”Ratu Tertunduk lesu
“Apa? Ah.. Damn It!” Bian langsung memasuki ruangan ICU dengan memakai baju khusus
“Beb..”Ucap Clara Parau sambil menatap mata Kekasihnya Dalam
“Kenapa kau tidak pernah cerita padaku,beb..?”Tanya Bian
“Aku pikir.. Ini hanya penyakit biasa, jadi aku tidak terlalu mengubrisnya...”Kata Clara pelan

Bian tersenyum penuh arti pada Clara..
“Berjanji padaku kau akan sembuh..”Kata Bian sambil mencium tangan kanan Clara yang tidak Di-Infus

Clara hanya tersenyum,tidak melayani pertanyaan Bian
“Boleh aku tanya sesuatu beb..?”
“Katakan Baby...”
“Jika aku pergi.. apa yang kau lakukan..?”

Bian menatap Clara, Clara memalingkan pandangan matanya pelan
“Kau tidak akan pergi, dan tidak akan ada yang menggantikanmu..”Air Mata Bian menetes, dia sudah tak mampu menahannya, mendengar perkataan Clara, Hatinya serasa hancur, Dia merasakan Clara tidak mau memiliki kesempatan hidup lagi
“Katakan Padaku, kau akan selalu bersamaku..”

Clara menatap Bian, Tatapan nya mengisyaratkan sesuatu yang sulit digambarkan, Air mata mulai terjatuh lagi
“Beb...”Suaranya terlihat makin parau
“Kau tahukan kalau aku Ciptaan Tuhan..?”Clara tersenyum Menatap Bian
“Jadi aku juga akan kembali padanya...”

Bian terkejut, dia membulatkan matanya, mencoba menyaring satu persatu dari perkataan Clara
Lalu Air mata Bian mulai menetes lagi
Dia Tak mampu mengucapkan sepatah katapun
“Kau relakan aku kan..?”Tanya Clara

Bian terdiam, tak menjawab, dia malah mendekat ke Wajah Clara lalu membuka alat bantu pernafasannya
‘Chu~’ Dia mengecup bibir Clara sekilas
“Aku sangat mencintaimu Clara..”Bian menatap mata Clara dalam sambil berdoa dalam hati nahwa kekasihnya itu akan baik-baik saja

Tapi Tuhan berkata lain… semenit kemudian Clara menghembuskan Nafas terkahirnya

Dokter dengan sekuat tenaga sudah berusaha untuk memeriksa Clara dan membantunya bernafas kembali, tapi memang takdir tidak berpihak pada mereka

~Esoknya~
“Baby... Apa Kabar..? Kau sudah Disurga Bukan..? Hahaha...”Bian memberikan Karangan bunga warna-warni di depan pemakaman Clara
“Happy 4 Mounth Anniversary Baby..”Katanya sambil tersenyum dan mencium pusara Clara
“Aku harap kau tenang disana yaaahh...”Bian Merogoh sakunya
“Hmm... aku ingin bicara sesuatu padamu Baby...”Dia mengeluarkan kotak merah Hati
“Maukah menjadi tunanganku..?”Bian mengambil Cincin Berlian itu dan menguburnya di Pusara Clara
“Mau Kan..?”Bian tersenyum menampakan Deretan giginya yang bagus itu
“Aku Tahu.. Hahaha... Terima kasih sudah mau menerimaku Baby...”Bian meletakkan Kotak merahnya disamping karangan bunganya
“Aku tak menyangka..Ternyata Malah Begini...”
“Tapi tenang saja,... Aku akan selalu mencintaimu, cinta kita yang tak lama ini akan selalu ku kenang.. biarkanlah kita akan bersatu disana...“Bian menempelkan bibir merahnya ke pusara Clara dan menciumnya cukup Lama ,air mata mulai membasuh pipinya yang cukup Chubby
“Mau ku nyanyikan lagu Angle..?”
“Baiklah Baby, As Your Wish...”Dia Mulai menyanyikan lagu Angle itu sambil menanggis pelan
 
-END-

PROFIL PENULIS
Nama : Mulan
Umur : 13 Tahun
Alamat : Tanjung Morawa, Medan
Hoby : Main,Buat Cerita,Nge-dance,Nyanyi

Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar