Kamis, 19 Juli 2012

Cerpen Ibu - Pahitnya Hidup dan Keyakinan

PAHITNYA HIDUP DAN KEYAKINAN
Karya Tito Suprianto

Dalam hidup semua orang pasti mengalami kisah pahit dalam hidupnya dengan tingkat kesulitan tergatung kemampuan orang tersebut tuhan berikan cobaan padanya. Karna saya yakin tuhan tidak mungkin memberikan cobaan di luar kemampuan umatnya.

Saya pribadipun pernah mengalami pahitnya hidup dan itu cobaan dari tuhan yang di rasa paling berat saya alami. Di mulai dari tahun 2002 keinginan saya untuk melanjutkan sekolah kejenjang Kuliah yang bertentangan dengan kedua orang tua saya yang tidak setuju takut tidak bisa membiayai kuliah sampai akhir / takut jika saya kuliah berhenti di tengah jalan karna keterbatasan ekonomi. Alhamduliah dengan mengucap lahaula walaquwata illabillah akhirnya ibu menyetujui dan mendaftarkan saya ke salah satu universitas swasta di bandung yang tidak jauh dari rumah kami tinggal untuk menghemat ongkos dengan syarat saya harus benar-benar fokus pada kuliah saya dan maaf jika ibu tidak bisa memenuhi kebutuhan di luar biaya kamu. Ibu hanya memberi jatah ongkos kuliah dan biaya kuliah saja. akhirnya sayapun bisa kuliah dan bejalan lancar walaupun kadang mengeluh jika meliha teman-teman saya dapat fasilitas kuliah (HP dan unit computer untuk tugas kuliah) yang sekalipun saya meminta untuk kebutuhan tugas kuliah ibu tidak sanggup membelikan. Berjalannya waktu saya berusaha perih untuk bisa memiliki computer maupun HP dan alhamdulilah walaupun saat itu saya belum punya sendiri computer saya raji melihat teman yang kebetulan ahli di bidang service komputer dengan sedikitnya wawasan dan ilmu tersebut saya terhadap hadware dan software computer saya bisa service dan jual beli untuk menabung membeli computer sendiri dan HP. 

Singkat cerita berjalannya masa kuliah saya yang harus mencari sendiri tambahan untuk kebutuhan biaya kuliah tak terasa waktu berjalan. Di tahun 2007 almarhum ibu saya mulai sakit-sakitan disisi lain saya harus konsentrasi membereskan masa kuliah / sekripsi dengan waktu yang sangat singkat (2bulan) karna factor biaya yang sudah terasa berat bagi ibu saya untuk menutupi uang semester. Dengan modal otak pas-pasan, saya sempat pesimis untuk mengejar waktu 2 bulan tersebut. Hanya keyakinan doa orang tua saya berusaha dan kerja keras walaupun masa itu saya benar-benar kurang tidur dan kadang defresi dalam penyusunan sekripsi tapi alhamdulah dalam waktu 1.5 bulan saya bisa membereskan skripsi, sampai saat ini saya masih ingat sewaktu memberikan bab 5 sekripsi saya pada dosen pebimbing. Rasa waswas, minder dan campur aduk yang saya alami saat itu akhirnya dosen pebimbing menulis tinta ACC untuk bab lima saya. Detik itu pun saya tak bisa menahan rasa haru,dan tak kuasa menaha air mata tidak percaya akhirnya saya bisa kejar waktu tersebut.

Di bulan juni-juli akhirnya masa sidang dan wisuda bisa saya saya selesaikan untuk membuat bangga kedua orang tua yang telah bekerja keras membanting tulang untuk kuliah saya. Sebulan terasa singkat saya alami setelah wisuda usai untuk saya rehat dan mulai perjalanan yang sebenarnya untuk memikirakan masa depan dan mencari pekerjaan, tapi tuhan / Alloh masih sayang dan masih ngeuji keimanan saya. di bulan agustus menjelang bulan ramadhan almarhumah ibu semakin parah dalam sakitnya, kecurugaan kami mulai timbul dikala almarhumah ibu bercerita pada saya dan ayah saya, sering bermimpi dengan hal-hal goib/luar dari talar logika, kami pun berinisiatif untuk memanggil orang pintar/ustad di daerah kami untuk berkonsultasi, (Wallahu A'lam ) kami di peringatkan untuk lebih sering beribadah dan mendoakan almarhum ibu karna memang ada penyakit non medis, kami pun serentak kaget masih ada di jaman modern seperti ini orang yang shirik pada keluarga kami sampai tega melakukan hal seperti itu. 

Disamping informasi yang di dapat dari ustad tersebut kami rasa tidak salah nya untuk memeriksakan penyakit almarhumah ibu ke rumah sakit, Alhasil…setelah pemeriksaan rumah sakit dari hasil ronsen ternyata ibu positif gagal ginjal dan cukup kronis kala itu, yang di haruskan untuk rawat inap dan cuci darah dalam kurun waktu 3x dalam satu minggu. Saat itulah keluarga kami mulai mengalami kewalahan untuk menutupi biaya rumah sakit yang lumayan membengkak bagi ukuran ekonomi keluarga kami, dari menjual barang sampai meminjam uang pada tetangga pun sudah kami lalukan, tapi tetap saja semua itu jauh dari cukup. Dan akhirnya dengan rasa tak tega mebawa pulang almarhumah ibu dalam keadaan kritis di rumah sakit pun terpaksa kami membawa pulang kerumah karna keterbatasan biaya 

Hari demi hari pahit bagi saya untuk melihat dan mendengar jeritan kesakitan almarhum ibu menahan penyakit non medis (tiap malam menjelang selau saja almarhumah ibu menjerit, tertawa kesurupan dangan berbicara dengan bahasa yang kami tidak paham dan merasa ada sesuatu dalam tubuh di saat sadar dari kesurupan) dan penyakit medis (gagal ginjal) yang seharusnya mendapapkan perawatan insentif dan cuci darah di rumah sakit. Setelah 3 hari almarhum ibu kami pulang kira-kira bada magrib waktu itu, ibu merasa kesakitan yang sangat di banding hari sebelumnya, kata sakit dan sakit terlontal dari mulut ibu sambil memanggil-mangil saya dan meminta tolong “sakit ini di bagian perut terasa ada hewan yang berberak dalam perut ibu” sambil mendekat dan memegangi perut almarhum ibu, saya bingung apa yang saya harus lakukan untuk menolong / setidak nya mengurangi kesakitannya? saya sebisa-bisa membaca ayat al’quran dan memohon kekuatannya untuk bisa menolong ibu, tak sadar dan tak bisa saya bayangkan kejadian itu sampa detik ini pun? Tiba-tiba almarhum ibu kesurupan dan terdengar suara kake-kake yang keluar dari mulut ibu, dia berbicara dan mengaku JIN suruhan seseorang yang di tugaskan untuk mengganggu keluarga saya khususnya ibu saya, saya pun serentak kaget dan emosi kala itu. 

Ya siapa yang tidak kaget dan emosi ada mahluk halus/JIN merasuk dalam tubuh ibu kita untuk menggangu dan menyakiti. saya lantas mencoba untuk menyuruh mahluk/JIN itu pergi dan jangan menggagu lagi keluarga dan ibu saya. Singkat waktu dengan keyakinan pada Alloh bahwa tiada mahluk yang lebih kuat dan bisa menandingi kuasanya jika kita yakin. Kurang lebih 11 jam sampai pagi menjelang dari magrib waktu itu. Alhamduliah JIN itu pergi. Tenang rasa yang saya rasakan dan berharap sakit ibu bisa mebaik karna tinggal medis saja yang kami hawatirkan, entah kenapah malam nya setelah kejadian tersebut walapun saya kelelahan saya tidak bisa tidur dan tidak mau beranjak disisi almarhumah ibu, ibu pun sama ketika itu tidak mau saya tinggalkan dan jauh-jauh dari sisinya! Saya hanya bisa mengelus-ngelus rabut ibu dan saat itu almarhum ibu pun terus berulang kali bicara pada saya sambil menangis untuk meminta maaf jika ibu tidak kuat lagi, maaf ibu tidak bisa menyaksikan dan menikahkan kamu nak. Tolong jaga dan rawat kedua adik kamu yang kebar (adik perempuan kembar yang baru kls 4SD) dan yang terakhir jaga rumah ini jangan sampai kejual atau apapun. Karna hanya rumah ini bekal dari ibu untuk kalian.. kalimat 3 itu yang terus di balak balik ibu ucapkan, saya tidak kuat saat itu untuk menahan air mata… dan mungkin itu wasiat terakhir ibu dalam fikiran saya. 

Waktu tak terasa saat itu sudah jam 11 malam, ibu pun mulai terlihat mengantuk dan saya pun menyuruh ibu untuk beristirahat dan tidur. Karna saya juga mulai terasa kelelahan dan mengantuk. Akhirnya saya pun beranjak pergi kekamar saya di lantai dua, sebelum memejamkan mata, kembali saya tak bisa menahan air mata dan memintadan memohon pada Alloh, untuk segera di sembuhkan ibu karna itu yang saya harapkan dan ihtiarkan kamrin, tapi jika Alloh berkehendak lain..ambilah ibu saya..karna saya tidak tega melilah ibu saya dengan kondisi seperti ini (badan ibu turun derastis, dari gendut 65kg selagi sehat dan hanya kurang lebih 27kg saat itu) tak sadar saya pun mulai tidur. Waktu takdir dan kehendak tuhan pun menjawab…! Dalam nyenyak tidur sayapun bangun dengan jeritan kaka perempuan saya… serontak lari ke bawah? inalilahi wainalilahi rojiun… jenasah ibu yang saya lihat. Lemas, kaget tak percaya sadar tuhan mendengar doa saya semalam. Tuhan berkehendak lain untuk kesembuahan ibu, saya pun harus iklas karna itu kehendak Alloh dan yang terbaik buat almarhumah ibu.

Tak terasa sampai detik ini saya menulis kisah ini sudah 5 tahun saya di tinggal almarhumah ibu, disusul kaka yang harus menemani suaminya di luar pulau dan bapak yang sudah berumah tangga lagi. saya pun hanya tinggal bertiga dari tahun 2009 dengan ke dua adik perempuan kembar saya yang saat ini sudah kelas 2 SMP. Alhamduliah saya bisa menjalankan amanat/wasiat almarhumah ibu saya. walaupun roda kehidupan yang manis kadang pahit saya alami sampai saat ini karna biaya ke dua adik harus saya penuhi sendiri. Tapi saya insya Alloh masih yakin dan akan yakin bahwa tuhan Alloh tidak tuli, buta dan pasti maha bertanggung jawab pada umatnya. Jika kita yakin, berdoa, meminta dan berusaha kerja keras, Alhamduliah saya mampum membiayai ke dua adik dengan gaji kerja di salah satu perusahaan swasta yang tidak begitu besar. (tidak ada bantuan dari Bapak dan Kaka)

Itulah kisah pahit yang saya pernah alami dan hanya dengan modal yakin pada Alloh sampai saat ini saya kuat menjalaninya. Bagi siapapun yang membaca kisah ini, yang masih Alloh kasih kesempatan untuk bisa membahagiakan orang tua khususnya Ibu, jangan pernah kecewakan, sia-siakan, apalagi menyakiti seorang ibu ! karna hanya penyesalan, ketidak puasan dan rasa kurang dan kurang yang kita rasa walaupun kita sukses dalam segi materi jika tidak sempat mebagi/membahagiakan sosok ibu jika sudah tidak ada, hanya memory dan mengirim doa yang kita bisa rasa dan lakukan untuk ibu kita. Dan yakinlah hanya pada Alloh apapun yang terjadi jika sudah berusaha sebisa/sekuat kemampuan kita al’hasil itu kehendaknya, inya Alloh yang kita dapat itu yang terbaik darinya…amin. Mohon maaf jikalau ada salah kata dan penulisan, saya hanya manusia yang tidak luput dari kesalahan dan hanya tuhan Alloh yang saya yakini yang maha benar adanya. Saya hanya ingin membagi pengalaman dan moga saja ada manfaatnya amin

Bandung, 12 Juli 2012

PROFIL PENULIS
Nama : Tito Suprianto
Alamat : Bandung,
ncas3@yahoo.co.id ( facebook & email )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar