Kamis, 19 Juli 2012

Cerpen Remaja - Gara Gara Sepeda Butut

GARA-GARA SEPEDA BUTUT
Karya Arieska Dian Saputri

Jarum jam menunjukkan pukul 06.20...
Aku baru saja selesai mandi. Dengan tergesa-gesa aku menuju kamarku untuk segera memakai seragam. Aku kalang kabut karena jarum jam terus berjalan. Hari ini upacara akan dimulai jam 06.45. Artinya, 25 menit lagi upacara akan dimulai. Padahal jarak rumahku sampai sekolah + 6 km, dan aku butuh waktu 15 menit untuksampai ke sekolah.

Pukul 06.30 aku sudah siap untuk berangkat. Tanpa pikir panjang aku langsung mengambil sepeda kesayanganku, sampai-sampai aku hampir lupa berpamitan pada orang tuaku.
“Yuka... tunggu dulu! Ini bekal untuk di sekolah,” suara ibu menghentikan langkahku. Akupun menengok ke belakang. Kulihat ibu membawa kotak bekalku yang rupanya telah terisi penuh oleh masakan ibu.
“Oh iya, Yuka sampai lupa. Makasih, bu! Yuka berangkat dulu,” jawabku sambil meraih kotak bekal di tangan ibu.
“Ya sudah, hati-hati! Jangan ngebut lho...,” ucap ibu.
“Iya. Assalamu’alaikum,” ucapku seraya mencium tangan ibu.
“Wa’alaikumsalam,” jawab ibu yang segera berlalu ke dalam rumah.

Aku segera mengayuh sepedaku dengan lincah. 1 menit, 3 menit... 8 menit sudah aku mengayuh sepeda ini. Aku baru mencapai setengah perjalanan. Aku terus mengayuh dan mengayuh lagi. Entah kenapa, sepeda ini rasanya berat sekali. Semakin kukayuh malah semakin berat saja. Dan aku terkejut karena tiba-tiba sepeda ini tidak bisa berjalan. Kedua rodanya tak mau berputar. Aku bingung bukan main. Keringat dingin mulai bercucuran. Tidak biasanya sepedaku seperti ini. Kali ini benar-benar tidak bisa diajak kompromi.
Sementara aku mengotak-atik sepeda, jarum jam terus berputar. Pukul 06.40...
Jantungku berdebar lebih cepat. Aku mulai lemas karena usahaku mengotak-atik sepeda ini sia-sia. Aku menengok ke kanan dan ke kiri berharap ada bengkel di dekat sini. Pucuk dicinta ulampun tak kunjung tiba. Sepertinya hari ini aku benar-benar akan telat. Sama sekali tidak ada bengkel. Akhirnya, aku menitipkan sepedaku di warung yang tidak jauh dari tempatku membawa sepeda.

Aku mulai berjalan menuju sekolah. Aku hanya bisa pasrah jika nanti harus dihukum di depan semua murid. Berdiri di bawah tiang bendera sampai jam pertama berakhir. Oh, tidak! Aku benar-benar tidak bisa membayangkannya. Menjadi tontonan murid satu sekolah. Tidak, tidak, tidak... Pikiranku mulai kacau tak karuan.
“Hufft... Kenapa tidak ada yang lewat ya?! Kalau ada temanku yang lewat kan, aku bisa nebeng,” desahku masih terus melangkahkan kaki ini.
Kali ini aku mempercepat langkahku. Setidaknya, aku tidak boleh telat lama-lama. Semakin cepat, cepat, dan bertambah cepat. Kira-kira sudah 10 menit lamanya aku berjalan.

Akhirnya aku sampai di depan gerbang sekolah. Kuhentikan langkahku. Kupandangi teman-teman dan adik kelasku yang masih berkeliaran di halaman sekolah.
“Apa aku sedang berhalusinasi?! Kenapa mereka masih berkeliaran begitu?!” pikirku dengan masih berdiri di depan gerbang. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara yang tak asing lagi bagiku.
“Yuka... Lagi lihatin apa sih?” tanya Lea, teman baikku menagetkanku.
“Eh, ee... enggak. Lea, kok masih pada keliaran gitu sih? Emang hari ini gak upacara ya?!” tanyaku penasaran.
“Enggak. Hari ini gak upacara. Emangnya kenapa?” balasnya menatapku heran.
“Oh, gak pa pa kok,” aku tersenyum lega. Aku pikir hari ini akan menjadi hari buruk bagiku. Ternyata, keadaan masih berpihak padaku. Hahh, leganya...
“Ya udah, ayo masuk... Bentar lagi mau bel nih,” ajak Lea yang langsung menarik tanganku.
Akupun hanya menurut. Sesampainya di kelas, aku meletakkan tasku di meja. Fufft... Aku menghembuskan nafas lega. Hari ini aku bisa mengikuti pelajaran dengan tenang. Semua beban rasanya lepas. Untung saja, hari ini tidak diadakan upacara. Kalau tidak, jadilah aku berdiri di bawah tiang bendera. Hhee... Terimakasih Tuhan...

-End-

PROFIL PENULIS
Nama : Arieska Dian Saputri
TTL : 18 Desember 1994
Alamat : Ds. Dumplengan, Ngawi
Hobi : Membaca, menulis, dan menggambar
Sekolah : SMKN 1 Ngawi
FB : Ariezka Sa Azkiya

Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar