Selasa, 10 Juli 2012

Cerpen Cinta - Benci Menjadi Cinta

BENCI MENJADI CINTA
Karya Irma Erviana
 
"Benci menjadi cinta" sebenarnya aku tidak percaya dengan kalimat itu, mana mungkin seseorang yang sangat ku benci kini telah menjadi seseorang yang sangat kucintai......

Sebut saja namnya Dion, Dion adalah teman sekolahku waktu SMP. Waktu naik kelas 3 kami satu kelas kelas. Sebenarnya dia orangnya baik, tapi aku tidak mengerti sikapnya kepadaku, selalu saja dia mengerjainku itu yang membuat aku jadi benci padanya.

Suatu hari Dion pernah menaruh permen karet di bangkuku, bukan itu saja pernah juga di di rambutku. Awalnya aku hanya diam, karena aku tidak mau cari masalah dengannya. Mungkin kalau aku diam dia juga akan bosan untuk mengerjainku. Tapi ternyata tidak, selalu saja dia megerjainku.
 
Waktu itu lagi istirahat, aku lagi asyiknya ngobrol di dalam kelas dengan temanku. Tanpa ku sadari dia membuka tali sepatuku dan mengikatnya menjadi satu ke sepatuku yang satu. Aku melihat dia berdiri di depan pintu, kemudian dia memanggilku. Lalu aku berdiri, baru selangkah aku melangakahkan kakiku langsung saja aku terjatuh. Hidungku berdarah, karena wajahku terbentur ke lantai.
Teman-temanku tertawa melihatku terjatuh, tapi itu hanya sesaat mereka langsung menolongku karena melihat darah mengalir dari hidungku. Aku pun menagis, cepat-cepat temanku membawaku ke ruang UKS.
Maya teman sebangkuku melaporkan Dion ke guru BP. Kemudian Dion dan aku dipanggil untuk mengahadap guru BP. Dion pun meminta maaf kepadaku dan berjanji tidak akan mengerjainku lagi. Lalu aku memaafkan Dion.

Tapi itu hanya sebentar, satu minggu kemudian lagi-lagi dia mengerjainku.
Waktu itu aku hendak ke toilet, tiba-tiba Dion menyiramku dengan air. Aku sangat kaget, yah .... yang namanya manusia sesabar apapun orang itu pasti kesabarannya akan habis. Langsung saja aku membalasnya dengan menyiramnya dengan air juga. Kamipun saling siram, tiba-tiba saja dia mendorongku dan menceburkan kepalaku ke dalam bak mandi. Aku pun membalasnya seperti itu hiingga kami basah kuyup.
Teman-temanku tertawa melihat tingkah kami. Tba-tiba guru wali kelas kami datang untuk memisahkan aku dan Dion, kami pun di panggil untuk menghadap.
Lagi-lagi Dion meminta maaf kepaku dan berjanji tidak akan mengerjainku lagi, aku pun memaafkannya tapi aku tidak percaya kalau dia tidak akan mengerjainku lagi. Ternyata dugaanku benar, dua minggu kemudian lagi-lagi dia mengerjainku. Lalu aku membalasnya seperti itu. Lama-lama aku sudah mulai terbiasa Dion megerjainku.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan.
Tidak lama lagi aku dan teman-temanku akan menghadapi UN. hatiku sangat senang, senang karena jika aku lulus nanti aku tidak akan di kerjain lagi oleh Dion.
Pengumuman pun tiba, Aku dinyatakan lulus. Hatiku sangat senang sekali, karena selama tiga tahun aku sekolah di SMP perjuanganku tidak sia-sia.

Aku masuk SMAN 1. Disana aku harus manyesuaikan diri dengan lingkungan baruku, harus mencari teman baru. Lama-lama aku bisa beradaptasi dengan sekolah baruku dan memiliki teman baru. Pengalaman yang kudapatkan tidak seindah masa SMP ku dulu.Kata orang masa sekolah yang paling indah adalah masa SMA, tapi menurutku masa sekolah yang paling indah adalah masa SMP.
Aku teringat dengan teman-teman sekolahku dulu, merindukan suasana yang dulu. Teringat waktu Dion mengerjainku dulu,aku sangat merindukan masa-masa itu.
Tiga Tahun sudah aku sekolah di SMA, akhirnya aku dinyatakan lulus.

Dua Tahun kemudian aku melamar kerja di salah satu perusahaan swasta, dan ternyata aku di terima. Awal aku masuk kerja aku belum mengenal karyawannya. Tapi ada seseorang yang pernah ku kenal, ternyata dia adalah orang yang selama ini ku benci, yah.... dia adalah Dion. Kurang lebih lima tahun aku tidak pernah bertemu dengannya, dan kini aku satu tempat kerja dengannya.
Orangnya kelihatan dewasa, tidak seperti waktu SMP dulu. Tapi biarpun kelihatan dewasa sifatnya tidak pernah berubah.
Awal aku masuk kerja dia kelihatan cuek padaku. Tapi itu hanya sebentar, dua minggu kemudian dia mengerjainku seperti dulu. Aku hanya diam, dan lagi-lagi dia mengerjainku. Makin lama aku makin benci padanya.

Bahkan Karina teman kerjaku pernah berkata
"Awalnya benci, akhirnya jadi cinta."
langsung saja aku jawab "Amit-amit kalau aku cinta sama dia, mendingan aku aku jadi perawan tua daripada aku harus pacaran sama dia. Aku sangat membencinya."

Setiap hari aku selalu bertemu dengannya, tiap hari pula dia mengerjainku. Hingga pada akhirnya aku sudah cukup sabar dengan sikap dia selama ini. Langsung saja aku marah sama dia
"Mau kamu apa sih??? selalu saja kamu mengerjainku. Apa kamu tidak puas waktu SMP kamu selalu megerjainku?? sekarang lagi-lagi kamu megerjainku. Aku sudah cukup sabar dengan semua ini. Aku ingat waktu SMP dulu kamu dua kali minta maaf padaku dan berjanji tidak akan melakukannya lagi, akupun langsung memaafkan mu. Tapi lagi-lagi kamu melakukuannya sampai sekarang. Asal kamu tau Dion, aku benci sama kamu. Aku gak akan pernah maafin kamu." Lalu aku menangis dan pergi meninggalkannya.

Keesokan harinya di tempat kerja Dion Datang kepadaku. Seperti ada sesuatu yang ingin dia sampaikan kepadaku, tapi aku tidak menghiraukannya dan itu terus dia lakukan, lagi-lagi aku tidak menghiraukannya karena aku sangat benci padanya.

Malam itu Karina teman kerjaku menelponku. Dia mengajakku untuk ketemuan, lalu aku mengiyakan ajakannya. Akhirnya kami janjian di salah satu cafe. Sampai disana aku tidak melihat karina di cafe itu, lalu aku memutuskan untuk menunggu. Kurang lebih 15 menit aku menungu, ternyata yang datang bukan Karina, tetapi orang yang sangat ku benci. yah.... dia adalah Dion. Rupanya Dion meminta bantuan pada Karina agar Dion bisa menemuiku. Dion pun menghampiriku, aku pun langsung pergi meninggalkannya tapi tanganku di genggamnya
"Maafin aku kalau selama ini aku selalu mengerjainmu. Sebenarnya aku gak bermaksud untuk membuatmu benci padaku. Jujur, sebenarnya aku cinta sama kamu." Kata Dion kepadaku
" Aku benci sama kamu " Kata ku lalu melepskan tanganku dari genggamannya dan pergi meninggalkannya.

Malam itu aku menangis mengingat kejadian itu. Setelah dia mengucapkan kata-kata itu, perasaanku jadi tidak menentu, Aku tidak tau dengan perasaanku ini.
" Apa benar dia menyukaiku??? atau ini hanya sandiwaranya saja untuk megerjainku untuk kesekian kalinya???." Tanya ku dalam hati
Keesokan harinya seperi biasa aku berangkat ke tempat kerja, tapi aku tidak melihat sosok Dion. Aku tidak tau kenapa dia tidak masuk kerja. Entah kenapa perasaanku menjadi kehilangan jika tidak ada dia. Sungguh aku tidak mengerti dengan perasaanku ini. Lalu Karina datang menghampiriku dan memberikan sepucuk surat kepadaku. Ternyata itu surat dari Dion. Aku pun langsung membuka dan membacanya

"Maafin aku jika selama ini aku selalu menyakiti hati kamu, membuat mu benci padaku. Sebenarnya aku gak bermaksud seperti itu. Sebenarya aku suka sama kamu sejak kita masih SMP dulu. Entah kenapa aku selalu salah tingkah jika ketemu kamu, makanya aku selalu seperi itu sama kamu. Aku mohon sama kamu, jangan kamu benci padaku dan maafin aku. Jujur ini bukan sandiwara untuk ngerjain kamu, aku gak bermaksud untuk ngerjain kamu lagi. Kalau kamu gak keberatan, aku mau ajak kamu ke tempat kita ketemu tadi malam. Kita ketemuan jam 8 malam, ada yang ingin ku sampaikan ke kamu.

By : Dion "

Malam pun tiba, aku datang ke cafe itu. Aku melihat Dion sedang duduk di tempat kami ketemu tadi malam. Lalu aku menghampirinya
" Ada hal apa kaumu memanggilku kemari??? " Tanyaku dengan kesal
"Makasih karena kamu udah mau datang, sebenarnya aku mau mengundurkan diri dari tempat kerja itu. Tapi sebelum aku pergi, aku mau minta maaf sama kamu " Jawab Dion.
" Kenapa kamu mau mengundurkan diri??? " Tanyaku lagi
" Karena aku gak mau orang yang yang sangat aku cintai dan aku sayangi benci padaku" Jawabnya
" Dasar bodoh kamu, kenapa kamu mau ninggalin aku?? Asal kamu tau aku gak mau kehilangan kamu" Kataku dengan mata berkaca-kaca
" Maafin aku kalau selama ini aku selalu membuatmu....."

Akupun langsung memotong pembicaraannya
" Aku akan maafin kamu, tapi dengan syarat kamu jangan lagi ngerjain aku dan kamu jangan mengundurkan diri dari tempat kerja itu " Kata ku
" Yah.... aku janji sama kamu aku gak akan ngerjain kamu lagi. Jujur aku gak mau kehilangan kamu " Kata Dion dengan mata berkaca-kaca lalu dia menggenggam tanganku
" Sebenarya aku juga sayang sama kamu Dion " Kataku

Lalu dia memelukku
" Maafin aku jika selama ini aku menjadi laki-laki pengecut yang tak bisa mengungkapkan perasaannya sejak dulu. Sebenarnya aku ingin mengungkapkan sejak kita masih SMP dulu, entah kenapa aku tetap gak bisa. Hingga kurang lebih lima tahun kita tidak ketemu, jujur aku sangat kehilangan kamu dan merindukan kamu dan tuhan pun mempertemukan kita. Jujur aku sangat senang karena aku bisa ketemu sama kamu, tapi kenyataanya kamu membenciku karena ulahku, maafin aku " Katanya lagi
" Yah... aku maafin kamu Dion. sebenarnya aku sama kayak kamu. waktu itu aku sangat kehilangan kamu aku juga merindukan kamu " Kataku dan membalas pelukannya.

Malam itu juga Dion mengungkapkan perasaanya kepadaku
" Maukah kamu mau menjadi pacarku?? " Tanya Dion

Aku sangat senang mendengarnya dan menerimanya
" Yah.... aku mau Dion " Jawab ku
" Makasih karena kamu mau menerima cintaku. Aku janji gak akan pernah ngerjain kamu lagi, apalagi sampai membuat hatimu terluka karena aku. Bahkan aku akan lindungi kamu dari orang-orang yang mau ngerjain kamu " Kata Dion
" Makasih Dion " kataku
Malam itu juga aku dan Dion resmi pacaran

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, bahkan tahun berganti tahun. Tidak terasa aku dan Dion pacaran sudah tiga tahun. Hingga suatu hari dia melamarku
" Tidak terasa kita pacaran sudah tiga tahun, aku ingin berhubunagn serius dengan kamu" Kata Dion
"Maksud kamu apa???" Tanyaku bingung
" Maukah kamu menikah denganku??? " Tanya Dion
Aku sangat senang mendengarnya
" Yah..... aku mau Dion " Jawabku

Waktu tinggal menghitung hari, kurang lebih sebulan aku akan menikah dengan Dion. Seseorang yang pada awalnya kubenci kini akan menjadi calon suamiku. Tidak lama lagi aku akan bersanding di pelaminan dengannya. Kelak nanti aku akan menceritakan pengalamanku pada anak-anakku.
Yah...... Kisah yang berawal dari kebencian menjadi cinta sejati.

~ THE END ~
 
PROFIL PENULIS
Nama : Irma Erviana
TTL : Poso, 04 Maret 1992
Facebook : irmaerviana_mango@ymail.com

Ini cerpenku yang pertama, maklum aku masih pemula. Bagus gak bagus cerpennya jangan lupa komen yah....... :)

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar