Senin, 02 Juli 2012

Cerpen Islam - Mengapa Kematian Harus Ada??

MENGAPA KEMATIAN HARUS ADA???
Karya Banyu

Sering aku berpikir, mengapa kematian akan hadir di setiap orang? Pertanyaan itu terus menghantuiku setiap hari. Banyak orang berpikir bahwa kematian adalah hal yang sangat tidak diinginkan, khususnya bagi mereka yang ditinggalkannya. Termasuk juga aku, yang telah di tinggalkan oleh kakekku tersayang. Semua kakekku dari ayah ataupun ibu semua telah meninggalkan dunia fana ini.

Cerita ini berkisar antara ½ bulan yang lalu, kakek dari ayahku meninggal. Semua keluargaku termasuk ibuku ikut datang walau ibuku dan ayahku telah pisah ranjng tetapi belum surat perceraian belum keluar. Saat itu aku yang masih sekolah, tiba-tiba aku ditelephone oleh kakakku yang berada di Jambi untuk segera kesana, karena kakekku dalam keadaan kritis dan tidak sadarkan diri. Walau tidak sadarkan diri, tetapi kakekku terus saja memanggil namaku. Aku sangat sedih mendengar hal itu, inggin rasanya aku langsung kesana, tetapi aku harus menghadapi ulangan kenaikan kelas, aku harus memilih antara sekolahku atau kakekku. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi menuju ke Jambi, dan ternyata Tuhan memihakku ternyata ujian akhir semester diundur, tetapi sayangnya aku tidak sempat melihat kakekku yang aku sayangi. Saat aku tiba di Jambi kakekku telah meninggal, aku begitu menyesal. walau begitu aku sudah mengikhlaskannya karena itu adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan untuk kakekku.

Selama tiga hari aku menemani kakekku yang akan dikremasi(dibakar) selama tiga hari itu aku sebagai cucu pertama laki-laki sangat dipentingkan. Aku senang bisa melakukan hal baik kepada kakekku. hari teakhir saat ingin pembakaran, semua para tamu undangan hadir. Awalnya berjalan biasa saja, tetapi saat ibuku ingin melakukan persembahan bagi kakekku ayahku melarang disitu aku dan kakak perempuanku sangat marah. Ibuku menagis kerena dipermalukan di depan umum, kemudian ibuku lari kebelakang, akupun menyusul ibuku sambil menatap kepada ayahku dengan kebencian, tetapi ibuku meredam amarahku, sambil kembali melanjutkan upacara tersebut aku terus menatap kebencian dari ayahku. Aku sangat membencinya karena hal ini, tidak akan pernah aku maafkan semua kelakuannya yang diberikan kepada ibuku. Semua sauudara-saudara ayahku meredam amarahku, walau begitu aku tetap membencinya.

Setelah selesai semua, aku meminta maaf kepada kakekku, karena membuat acara terakhirnya menjadi berantakan. Saat-saat yang paling tidak diinginkan oleh aku dan keluargaku, yaitu saat dimana kakekku akn dibakar. Semua keluarga ku menangis termasuk aku, tetapi ayahku yang tak punya rasa kemanusiaan itu tidak menangis sedikitpun, walau aku tau kalau menangis tidak akan mengembalikan kakeekku lagi, tetapi setidaknya berikan rasa hormat yang terakhir kalinya untuk kakekku. Aku menyesal mempunyai ayah yang seperti itu, tetapi itu semua adalah takdirku yang tidak mungkin akan aku hindari selama aku masih hidup. Semua telah berakhir, kesenangan bersama kakekku telah selesai, walau begitu kakekku akan selalu ada dalam diriku selama aku masih hidup, dan sekarang aku telah menjawab sendiri pertanyaan yang selama ini selalu aku pertanyakan ternyata jawabannya adalah karena tanpa ada kematian kehidupan akan semakin bertambah banyak dan tidak akan pernah merubah dunia lama menjadi dunia baru dengan orang-orang yang baru/dengan generasi yang baru, semua telah diatur oleh Tuhan dan hanya di tangan –NYA lah kita mampu merubah hidup kita menjadi yang baru.

Baca juga Cerpen Islam yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar