ARTI HADIRMU
Karya Annis Sakinah
Pernahkah kalian merasakan apa itu persaan suka??? Ku fikir kalian pasti sudah pernah bahkan sering menyukai seseorang...Begitu juga dengan aku… aku sama seperti kalian…yang juga memiliki perasaan suka terhadap seseorang…Dan aku ingin menceritakannya…
Sakinah itulah namaku tapi aku lebih akrab dipanggil Nana…
Diawali mentari yang bersinar cerah dipagi hari dan dentingan jam weker membangunkanku dari tidur yang lelap semalaman…”Nana…bangun!!!!, teriak seorang wanita yang tidak lain adalah ibuku..
“Iya bu’!!
“Telat nanti kamu berangkatnya”,
“Iya-iya bu. Bergegas kubangun dari kasur empuk dan langsung lari kekamar mandi…
10 menit kemudian setelah mandi dan berhias diri aku lari dari kamar dan langsung pamit denagn ibuku.
“Bu, Nana pamit ya assalamualaikum..
“Ya waalaikumsalam, hati-hati ya nak, belajar yang bener..
15 menit lama perjalananku menuju sekolah..dan untungnya nyaris aku telat karena ketika kusampai disekolah kebeneran bel berbunyi..Teet…teeettt..
Tanda jam pelajaran awal dimulai…ketika itu jam pelajaran pertama adalah pelajaran seni budaya… yaitu salah satu pelajaran favoritku…karna jujur aku pecinta music..apalagi music classic…di samping itu karna hobi main alat music juga sih…(sebut saja piano)… Sebenernya ada satu hal yang membuatku betah di sekolah pertama karna kupunya teman namanya Annis, anaknya pendiem si,ehmm rada baik, rada jutek,ngeselin tapi aku sayang sama dia dan satu lagi itu..karena ada ehm… sebut saja namanya Ardiansyah anak ekskul basket yang memiliki karakter yang pendiem tapi kalau nyanyi bagus banget, manis dan tentunya tinggi telah membuatku jatuh hati..(Justru karna aneh aku jadi suka)… (Kusuka dirinya mungkin aku sayang…tapi kalau menurutku nggak! ).
***
Pernahkah kalian merasakan apa itu persaan suka??? Ku fikir kalian pasti sudah pernah bahkan sering menyukai seseorang...Begitu juga dengan aku… aku sama seperti kalian…yang juga memiliki perasaan suka terhadap seseorang…Dan aku ingin menceritakannya…
Sakinah itulah namaku tapi aku lebih akrab dipanggil Nana…
Diawali mentari yang bersinar cerah dipagi hari dan dentingan jam weker membangunkanku dari tidur yang lelap semalaman…”Nana…bangun!!!!, teriak seorang wanita yang tidak lain adalah ibuku..
“Iya bu’!!
“Telat nanti kamu berangkatnya”,
“Iya-iya bu. Bergegas kubangun dari kasur empuk dan langsung lari kekamar mandi…
10 menit kemudian setelah mandi dan berhias diri aku lari dari kamar dan langsung pamit denagn ibuku.
“Bu, Nana pamit ya assalamualaikum..
“Ya waalaikumsalam, hati-hati ya nak, belajar yang bener..
15 menit lama perjalananku menuju sekolah..dan untungnya nyaris aku telat karena ketika kusampai disekolah kebeneran bel berbunyi..Teet…teeettt..
Tanda jam pelajaran awal dimulai…ketika itu jam pelajaran pertama adalah pelajaran seni budaya… yaitu salah satu pelajaran favoritku…karna jujur aku pecinta music..apalagi music classic…di samping itu karna hobi main alat music juga sih…(sebut saja piano)… Sebenernya ada satu hal yang membuatku betah di sekolah pertama karna kupunya teman namanya Annis, anaknya pendiem si,ehmm rada baik, rada jutek,ngeselin tapi aku sayang sama dia dan satu lagi itu..karena ada ehm… sebut saja namanya Ardiansyah anak ekskul basket yang memiliki karakter yang pendiem tapi kalau nyanyi bagus banget, manis dan tentunya tinggi telah membuatku jatuh hati..(Justru karna aneh aku jadi suka)… (Kusuka dirinya mungkin aku sayang…tapi kalau menurutku nggak! ).
***
Matahari mulai terik dan cuaca semakin panas membuatku ingin minum yang dingin-dingin..
“Nis, ke kantin yok!! aus neh,,panas banget cuaca hari ini
“Yok!. Kamipun pergi kekantin berdua… Sesampainya dikantin..
“Bu aquanya 2 ya..”
“iya nak..Ibu kantin langsung memberikannya padaku.
Ketika ku hendak ingin kembali kekelas, tiba-tiba mata ini tertuju pada seseorang yang tak lain adalah Ardian…
Betapa senangya hatiku saat melihatnya, tapi tiba-tiba si Annis menyapanya..
“hei Di, ngapain?”
“Kamu gak liat tah aku beli apa Nis?” (dg wajah ketus) katanya..
“Ya liat sih…beli minum juga sama kayak aku sama nana”
“Yawdah terus kenapa kamu masih tanya? Katanya lagi..
“yawdah geh SELAW aja, gak usah pake nada tinggi” cetusku..
“oh maap Na..!! kataya lagi
“Dah yok nis pergi aja, males aku lama-lama disini ada makhluk aneh sih!
“hm, yok na!Kayaknya hawa dikantin makin panas karena ada Ardi disini... Aku dan Annis langsung pergi dari kantin dan niggalin dia gitu aja.
***
Teet..teet…teet.. tanda jam pelajaran terakhir dimulai tepatnya pelajaran yang akan berlangsung ini adalah pelajaran yang paling tidak kusukai atau lebih jelasnya pelajaran Fisika…sebenernya bukan karna gak suka melainkan karna Pak Mustofa jelasinnya gak nyambung!
(-,- bĂȘte bener)… Setengah jam kemudian..Bunyi bel untuk kedua kalinya menadakan jam pelajaran tlah usai..
***
Tak terasa hari berganti malam, dilangit bulan dan bintang sedang sibuk menerangi malam…sama sepertiku yang sedang sibuk mengerjakan tugas sekolah… Didalam keheningan belajarku tiba-tiba aku kefikiran sama Ardi tentang kelakuannya tadi siang padaku dikantin…tapi aku berusaha untuk melupakannya…
Keesokan harinya ketika ku sampai di depan pintu gerbang sekolah tak sengaja aku bertemu dengannya…Tapi dengan memalingkan muka aku lewat begitu saja tanpa menyapanya (karna nyapa dia tu gak penting! )..
Tapi tiba-tiba dia menghentikan langkahku dan berkata “Na, tungguu !”
“Ada apa? Kamu mau mbentak aku lagi sama kayak kemaren, ‘ha?!
“Nggak, aku Cuma mau minta maaf”.
“Oh yawdah kumaafin, dah ya buru-buru nih!’’
Seperti biasanya setelah pulang sekolah hari Jum’at aku, annis dkk yang lain yang mengikuti ekskul music kumpul ditempat biasa…
Pukul 15.30 bel sekolah berbunyi menandakan jam ekskul tlah usai. Ketika ku hendak berjalan mau pulang tiba-tiba aku melihat Ardiansyah lagi…dan hal itu membuatku senang… apakah ini yang dimaksud dengan perasaan suka? Entahlah…
Sebelum pulang aku mampir ke kantin dan yang membuatku terkejut ternyata Ardian juga ada di sana…(huh bosen ketemu kamu terus -,- ).
***
Di lain tempat yang tak lain adalah rumah Ardian…
Dikeheningan kamar saat dia belajar hpnya berdering
Tuit-tuit tuit-tuit…… Ada no. yang tak dikenal miscall hpnya yang padahal tak lain no itu adalah no. hp ku…lalu diapun mengangkatnya…
“Assalamualaikum di ?”
“Iya waalaikumsalam, siapa ya ?”
“Nana di, maaf ganggu, Cuma mau tanya aja besok selain ada Pr B.Inggris ada pr apalagi ya?
Ditengah jalan ketika kuberbicara tiba-tiba suara ardi hilang sejenak dan terdengar suara batuk dari hpnya
“uhuk-uhuk, uhuk-uhuk”
Batinku berkata” Kok suaranya jadi gini? Apa mungkin dia lagi sakit ya???
Pembicaraanku tersambung kembali..
“Kok putus?”
“Hm..gak kok, selain itu ada pr mtk udah itu aja Na.”
Tut..tut..tut… Benar-benar terputus…
Sebelum kuucapakan terimaksih dia main tutup gitu aja..
‘’uhuk-uhuk’’ uhuk-uhuk!!
Langsung dia berlari mencari obat untuk meredakan batuknya, (Kenapa jadi batuk gini ya..apa mungkin penyakitku yang dulu kumat lagi…gumam ardi…)
Beranjak ardi dari tempat tidurnya , ketika ia ingin menuju kamar mandi kepalanya pusing dan dadanya terasa sakit… Dan yang terjadi..
“Bruk!! Dia pingsan tak sadarkan diri…
Langsung sang ibu masuk ke kamarnya.. lalu membawanya ke tempat tidur.
“Ardi bangun nak?! Kamu kenapa?!
Beberapa menit kemudian diapun tersadar dari pingsannya…
***
Keesokan harinya di sekolah…
“Hai di..kok semalem kamu matiin telfonnya gitu aja.,
“Hm yang semalem batuk itu kamu ya?
“Kamu lagi sakit ya?! Tanyaku panjang seolah tak memberi kesempatan untuk dia berbicara
tapi yang ada malah…
“Kamu ngomong ya Na?! katanya biasa aja
(Mirizzz banget si -,- gubrak!! )
“Haha becanda na, hm iya agak gk enak badan semalem…
“Kelihatannya wajahmu terlihat pucat..
“Ah gak kok..
“Udalah gk usah dibahas… masuk yok! Seolah-olah dia mengalihkan pembicaraan..
“Ehm iya..
Ditempat lain saat istirahat…
Langkahnya terhenti sejenak ketika dia mendengar dentingan piano dari ruang music… dan hal itu membuatnya penasaran..
(ckreeeek...) ia membuka pintu secara perlahan…
Dan melihatku memainkan piano itu…
aku bernyanyi sedikit..
“lupakan aku kembali padanya aku bukan siapa-siapa untukmu…kucintaimu tak berarti bahwa kuharus memilikimu slamanya…”
“Bagus juga” katanya.
Aku yang tak tau kalau dia berdiri di sana terkejut saat dia berkata seperti itu.
“Ehm…makasih di…
(Hatiku seneng banget waktu dia bilang kayak gitu :D )
Suasana yang tadinya ceria berubah seketika ketika kulihat Ardi memegang dadanya dan merasakan sakit..
“Di, kamu kenapa?!
“Kamu gak becanda kan?
“A..a…ku gak becanda na.. tolong na.”
Langsung kuberlari menolongnya dan kubantu dia untuk berdiri..
“di jangan pingsan dulu ya.. aku bantu kamu tapi kamu jangan pingsan disini. “
Lalu kubawa dia ke UKS
Beberapa menit kemudian dia sadar dari pingsannya itu..
“Saya dimana?”
“Kamu di uks nak”, jawab bu Selly yang tak lain adalah guru penjaga uks.
“Tadi nana yang bawa kamu kesini…
“Nananya mana bu’?
“Dia dah kekelaslah…
“Kamu pingsan udah cukup lama” lanjut bu selly lagi.
Ardi beranjak dari tempat tidur dan pamit dg bu selly..
***
Tee..tett bel berbunyi menandakan waktu pulang..
Di depan gerbang…
“Na, thanx ya udah bawa aku ke uks..’’
“Iya…gak apa,, kamu punya penyakit asma ya di?!
“Oh, hm iya…”
***
Aku kefikiran dengan kejadian di sekolah tadi… kira-kira dia kenapa ya?
Tapi disisi lain aku udah mulai suka sama dia.. hmh…
(Taukah hatiku galau tak tau harus melangkah sejak pertama mata jatuh menatap hatiku tak pernah dusta..)
Ditempat lain yaitu di RS Harapan…
“Gimana dok hasil tes darah saya beberapa hari yang lalu?
“Berdasarkan dari gejala yang sering kamu alami…
“Maaf saya harus meyampaikannya sama kamu Ardi saya harap kamu sabar, hasilnya positif, kamu terkena kanker paru-paru stadium lanjut.”
Ardi yang mendengar hal itu seolah tak percaya…
(batinnya pun berkata ternyata dugaanku benar penyakitku kambuh lagi bahkan semakin parah…Ya Allah..apa salahku… sehingga kau mengujiku dengan penyakit seberat ini :'(
Ia tak bisa percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya…
Ia pulang dengan wajah sedih, dan selama perjalanan pernyataan dokter yang baru disampaikan tadi masih terngiang ditelinganya…
Sesampainya di rumah…
“Assalamualaikum bu’..
“Waalaikumsalam,, gimana nak hasil tes darahnya?
Ardi diam sejenak…ia tak ingin sang ibu mengetahui penyakitnya dan iapun berbohong atas hasil tes lab tersebut…
“Hm..negatif kok bu’ Ardi sehat-sehat aja, udah ibu jangan khawatir..
“Alhamdulillah ibu udah cemas nunggu hasilnya..
“yawdah ardi ke kamar dulu ya..
Tiba-tiba ketika hendak berjalan ke kamar dadanya terasa sesak lagi tapi iya berusaha buru-buru lari ke kamar mandi..
“Ya Allah kenapa musti kumat lagi..Sesak banget rasanya..
***
Keesokan harinya..
Hari minggu yang yah…lumayan cerahlah untuk weekend
“kring….kriiiing… hp bunyi..
“Iya Nana disini, siapa ya?”
“Ardi Na, na hari ini ada acara gak? Kalau gak ada jam 1 di kafe labora ya…jangan telat”.
(Hua……seneng tingkat dewa aku hari ini :D)
“plak!!! kutampar pipiku ternyata ini bukan mimpi dipagi hari tapi ini bener-bener nyata…”Ya Allah mimpi apa aku semalem..
“Oh, hm…gak ada kok iya-iya..”
Di kaffe Labora…
“Hei Na, disini..
Jantungku berdegub kencang saat dia memanggilku… Apa ini yang berarti namanya suka ya???
Atau bahkan jangan-jangan ini lagi yang namanya cinta..
(Astaghfirullah!!Inget na, bunuh perasaan itu!!! ucapku dalam hati)
“Ada apa di?
“Gak apa Cuma mau ngobrol-ngobrol aja gak boleh?
“Siapa tau saat kenaikan kelas nanti kita gak kan pernah ketemu lagi..( aku terdiam sejenak dan perkataan yang dikatakannya barusan menunjukkan layaknya seperti orang yang ingin pergi jauh dan tak kembali lagi..)
“Kamu ni ngomong apaan si Di?”
“Ya nggak kan aku Cuma bilang…
Satu jam lebih aku dan dia ngobrol berdua di tempat itu…Kami saling cerita tentang pengalaman ketika kami duduk di bangku smp…
Hal yang tak pernah kuduga ia memainkan piano dan menyanyikan 1 buah lagu untukku yang liriknya kira-kira seperti ini
“…wherever you go whatever you do I will be right here waiting for you…” so romantic… I like this.. trims ya di kamu keren banget…(Gumamku dalam hati.. :) )
Selang beberapa menit yang terjadi…
untuk kedua kalinya aku melihat Ardi memegang dadanya dan ia terlihat kesakitan… spontan aku langsung menolongnya dan membawanya ke RS Harapan dalam perjalanan di dalam ambulance Ardi masih memegang dadanya dan mengerang kesakitan… dengan terpasang oksigen dan selang infus membuat aku semakin kasihan padanya…
Di, tahan ya.. aku yakin kamu pasti bisa ngelewatin ini semua..
Sesampainya di RS dia langsung di bawa keruang ICU… selang setengah jam kemudian setelah dokter memeriksanya dan keluar dari ruangan itu, dokter tersebut langsung bertanya padaku
“Adik ini siapanya Ardi? Soalnya ada hal penting yang ingin saya bicarakan mengenai keadaannya saat ini..
“Saya kakaknya dok..(maaf di nipu dikit krn aku cemas dengan keadaan kamu)
(di ruangan dokter…)
“Kankernya semakin kronis yang saya khawatirkan hal ini dapat menghambat pernafasannya dan pertukaran
udara di alveolus menjadi tidak lancar…
karna sel-sel kanker yang sudah menyebar”
Dan saya rasa operasipun tidak akan berhasil untuk menyelamatkannya…”
Aku yang mendengar ucapan dokter nyaris tak percaya..
“Apakah tidak ada harapan sama skali dok untuk bisa menyelamatkannya?
“Hanya karna mukjizat Allah lah dia bisa bertahan hingga detik ini…”
Aku menangis ketika keluar dari ruang doker itu…dan aku berusaha untuk tegar…
Langkah kakiku tertuju kearah ruang ICU melihat ardi didalam sana… dengan pakaian khusus aku masuk keruangan itu…
(Batinku berkata kenapa harus ardi ya Allah…
Hamba mohon sembuhkanlah dia Ya Allah..air mataku jatuh mengalir tanpa kusadari.. :'(
Setengah jam aku menunggu dia sadar, akhirnya ia bangun dari tidur sementaranya itu..
“Na? katanya dengan suara pelan..
“Ssst..jangan banyak bicara dulu, udah kamu istirahat aja..”
“kenapa na kok kamu murung gitu? jangan kawatir aku Cuma kecape’an aja everything will be fine..
“Boleh aku minta sesuatu sama kamu di?”
“Apa?
“Boleh aku nemenin kamu sepanjang waktu yang kamu punya saat ini?
“Kenapa kamu ngomongnya gitu?”
“Aku hanya ingin jadi teman terbaik kamu aja..”
(dengan senyuman kecil ia bilang padaku)
“O…hm boleh-boleh aja ..aw..ia memegang dadanya lagi..
“Di, kenapa sesak lagi? Aku panggilin dokter ya..
“Jangan… udah Na gak papa”
***
Keesokan harinya… mentari cukup terang dengan sinarnya..
Tapi langkah kakiku terasa malas untuk menuju sekolah(Daripada ilmu yang ku terima disekolah gak nyangkut lebih baik pergi menjenguk Ardi saja dirumahnya)
“Assalamulaikum..tok-tok ..
“Waalaikunsalam…eh nana kamu gak sekolah na?”
“Ehm…hehe gak bu’ soalnya hari ini guru rapat kenaikan kelas jadi libur deh…
(bo'ong dikit gak papalah :D)
“ehm…Ardinya ada bu’?
“oh…ada, tuh lagi di taman belakang…”
“Bu nana izin ke sana dulu ya, boleh?
dengan senyum kecil ibunya ardi mengiyakan permintaanku.
Sesampainya ditaman..
“Assalamualaikum…
“waalaikumsalam.. hei na, gk skolah tah kamu?
“Gak di males…, eh dah sarapan belum abis tu minum obatnya…”kataku.
“Udah kok..tenang aja…
“Di, knapa si kamu gak pernah cerita ttg penyakit kamu ke aku? Kita kan temenan udah lama”.
“Untuk apa? Biar kamu kasian gitu sama aku na?
“Seenggaknya kita kan bisa berbagi penderitaan……
“Aku gak mau disaat-saat kayak gini kamu ada disisi aku na, aku gak mau liat kamu nangis krn kepergianku..
“Kamu gak akan kemana-mana di..
Ehm.. aku mau bilang…
a…a..ku s..ss..uka sama kamu di..
“Sebenernya akujuga suka sama kamu na, tapi sebaiknya kamu cari yang lain aja jangan aku… aku tu dah gak lama lagi…percuma kamu pacaran sama orang penyakitan kayak aku ini…
“Ana Uhibbu kafillah di…” kataku jujur.
“ana uhibbu kifillah aidhon..”kata ardi
Tak bisa disalahkan jika adanya aku ingin menyayangimu karena Allah.. dan aku benar-benar tulus padamu…
Sungguh bahagia karna aku bisa memilikimu dan aku berusaha untuk menjagamu dan membuatmu bahagia aku berjanji tak kan pernah mengecewakanmu dan kuharap engkau juga begitu…
***
Hari-hari yang kulalui bersamanya semakin mewarnai kisah hidupku…
Kami berusaha untuk saling menjaga kepercayaan satu sama lain dan hal itulah yang membuat aku percaya padanya.. begitu juga sebaliknya…
Disuatu malam ia mengajakku untuk pergi ke suatu tempat dan ternyata yang tak lain tempat itu adalah ruang music disekolah..
yang tak kuduga dia memainkan sebuah lagu lewat piano dan lagu itu terdengar sangat romantis...
***
“Na, kalau nanti aku gak bisa menjaga kamu lagi, kamu jangan sedih ya…”
“Kamu tu gak akan kemana-mana di, jangan pernah bicara gitu lagi!! Sinisku.
Aku menunduk tak kuasa menahan air mata yang sudah mengalir deras di pipiku, bukan itu yang kuharapkan dari dirinya kata-kata yang seolah menyudutkan ku di dalam ruang kehampaan. “tak peduli sebentar atau lama, aku akan selalu bersamamu”, ucap nana dalam hati.
Dentingan piano itu mulai di mainkan lembut oleh jari-jemari ardi, alunan melodi yang begitu indah masuk kedalam sukma hatiku “Ya Allah, apakah kebahagiaan ini akan berakhir begitu saja? “ nana terdiam.
***
Suara Adzan pun terdengar menandakan sholat ashar tiba, ardi mengajakku untuk sholat berjama’ah di mushola sekolah. ”Na, aku jadi imam kamu ya? Mungkin ini buat yang terakhir kalinya ,” katanya sambil tertawa.
“Gak boleh!!!” jawab ku sinis.
“Loh kenapa emangnya? Suara aku jelek ya makanya kamu gak mau,”
“Nyindir banget nih anak, huuu,” gumamku.
Tiba-tiba ardi berbisik “Na, ayo kita mulai sholatnya, nanti Allah marah loh,”.
Akupun terdiam dan berjalan mengikuti langkahnya…
Ketika ia memimpin solat suaranya terdengar merdu dan indah…membuatku terhanyut…
Ketika solat selesai dalam tangis kuberdoa
“Ya Allah Engkaulah pemilik seluruh alam ini, hamba-Mu hanya manusia hina, yang tiada henti memohon ampun kepadamu…hamba mohon Ya Allah… berikanlah kesempatan untuk hamba agar bisa hidup lebih lama lagi..Sungguh Ya Allah hamba tak sanggup menanggung derita ini sendirian.. dan sungguh Ya Allah hamba ingin sekali membahagiakan orang-orang disekitar hamba…
walaupun hamba tau waktu hamba hanya sebentar…tapi hamba mohon Ya Allah…dengar dan kabulkanlah doa hamba-Mu ini…amiii..n
(Embun dipagi buta menyebabkan bau basah detik demi detik kuhidup inilah saat ku pergi…oh tuhan kucinta dia berikanlah aku hidu takkan kusakiti dia hukum aku bila terjadi..)
Air mata Ardi jatuh mengalir deras dipipinya.. ketika aku hendak bersaliman dengannya…
Aku yang sadar ketika ia menangis hanya bisa diam termangu melihatnya…
Bagaimana tidak…ia harus melewati saat-saat sulit seperti ini dan aku sebagai kekasihnya hanya bisa memberikan doa untuk kesembuhannya…
***
“Assalamualaikum ya ukhti nana?
“Waalaikusalam..hmh sok arab neh?!! gumamku
“Ehm..na, jalan-jalan yuk.. katanya singkat.
“Kemana?
“Ke bukit bintang…jam 8 nanti ya… cuaca hari ini cukup bagus so, aku yakin malam ini gak akan turun hujan..
“Tapi kan kamu harus banyak istirahat di, sebaiknya jangan deh..
“Ini permintaan terakhirku, mau ya na?!
“Inget pokoknya jam 8 aku jemput..
Tut..tut..tut…
Hmh ini yang gak aku suka darinya belum selesai ngomong dah ditutup… dan itu always hmh -,-
Dibukit bintang…
“Na gimana cuaca disini bagus kan?
“Hmh..cukup bagus kok.. ngomong-ngomong kenapa kamu ngajakin aku kesini Di? Kan seharusnya kamu istirahat.
“Bosen di rumah terus na, cuma tidur-tiduran aja…
“Eh na liat ada bintang yang paling terang tuh disana(sambil menunjuk satu bintang) buat permohonan yuk…”
“Iya…kataku singkat.
Suasana hening sejenak… selesai…
“permohonan kamu apa na?
“mau tau aja, rahasia donk..”
“Di udah jam 9.30 , pulang yuk,, angin malam gak baik untuk kesehatan kamu…
“Hm..iya.. yuk..” Aku dan ardi beranjak dari bukit itu, namun ketika kami hendak berjalan menuju parkiran penyakit Ardi kambuh dan ia tak bisa menahan rasa sakitnya itu, pandangannya kabur..
“Nana..na..na” katanya merintih kesakitan
“Aku berhenti melangkah dan berbalik kebelakang… melihat Ardi yang hampir mau jatuh segera ku rangkul tubuhnya dan.. “Bruk! Ardi pingsan,aku segera membawanya ke RS…dalam perjalanan menuju RS didalam ambulance aku hanya bisa menangis dan berdoa dalam hati”Ya Allah hamba mohon selamatkan Ardi sungguh hamba tak ingin kehilangannya :'( ”…
Sesampainya di RS.Harapan Ardi langsung dibawa ke ruang ICU dan dokter segera memeriksa keadaannya…
setengah jam aku menunggu dokter keluar dari ruangan itu, dan akhirnya dokter pun keluar juga..
“Dok, gimana keadaan Ardi? Tanyaku cemas
“Kondisinya semakin parah.. dari tadi ia mengigau nama ibunya..bisa kamu telfon ibunya agar bisa segera kesini?
“Bisa dok..
“assalamualaikum bu’ ini nana, ardi sekarang dirawat di rumah sakit harapan bu’..ibu segera kesini ya..
“Waalaikumsalam..Ardi kenapa na? iya-iya ibu segera kesana..
Perasaan kalut serta khawatir menyelimuti hati ibunya Ardi karna setau ibunya Ardi sehat-saehat saja..
“Nana, Ardi dimana?” cemas sang ibu.
“Ardi ada di ruang ICU bu’.. penyakitnya kambuh..
“Penyakit? Setau ibu dia sehat-sehat aja tadi..
Pembicaraan kami terhenti ketika dokter meminta ibunya Ardi untuk masuk keruangan dokter…
“Anak saya sakit apa dok?!” ibunya ardi terlihat cemas.
“Memang sebelumnya Ardi tidak memberi tau tentang hasil tes lab beberapa bulan yang lalu?
“Dia bilang ke saya kalau hasilnya negatif, dia tidak terjangkit suatu penyakit apapun, dok.” Terang sang ibu
“Maaf bu saya harus memberi taukan hal ini, Ardi mengidap penyakit kanker paru-paru stadium 4 dan sekarang kondisinya semakin kritis.”
“Kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi karna percuma dengan operasipun tidak akan berhasil menyelamatkannya, itupun berkat kehendak Allah dia bisa bertahan sampai sekarang..”jelas dokter.
Ibunya terdiam sejenak… seolah tak percaya anaknya bisa mengidap penyakit separah itu.
Lalu ibunya Ardi berjalan menuju ruang ICU..
“Bu, gimana ? Dokter bilang apa?
(sambil menitikan air mata) “kondisinya makin parah dan ibu gak bisa berbuat apa-apa,penyakit Ardi menurun dari ayahnya..dulu ketika masih tk ayahnya juga meninggal karena penyakit kanker paru-paru.. dan sekarang kini menurun sama Ardi, ibu sedih na ngeliat ardi seperti sekarang ini”
“Nana turut berduka cita bu atas kejadian yang menimpa ayahnya ardi, tapi ardi gak pernah cerita mengenai hal itu.”
***
Dengan memakai pakaian khusus, aku dan ibunya Ardi masuk keruang ICU…tak kuasa menahan tangis saat Ibunya dan aku melihat keadaan ardi…
Terpasang selang infus dan oksigen…dan wajahnya terlihat pucat pasi…
Semalan aku dan ibunya Ardi menunggu di ruangan itu namun belum ada tanda-tanda kesadaran yang ditunjukkan oleh Ardi…
Keesokan paginya… Ardi masih belum sadar juga…
Lama aku menunggu… kududuk disebelah ardi dan sambil berzikir… 15 menit lamanya aku berzikir, Ardi menunjukkan tanda-tanda kesadarannya..
Jari-jemarinya mulai bergerak dan ia mulai membuka matanya..
“Ibu..bu…”gumamnya…
ibunya langsung menuju ke ardi, “Iya di..ibu disini nak?
Apa yang kamu rasain sekarang?
Ia berusaha membuka oksigennya yang terpasang tapi sang ibu menghalanginya..
“Jangan banyak bicara dulu nak?..
“Bu ardi minta maaf ya udah bohong sama ibu..maafin ardi
“Ibu dah maafin kamu nak, udah kamu jangan banyak bicara dulu..
“Nana..(ia memanggilku dengan pelan)..
“iya di..apa yang kamu rasain skarang?”
“Jangan nangis na, ya sesak masih..tapi sedikit…
“Gak kok aku gak nangis… udah kamu istirahat aja di,
dengan sedih aku keluar dari ruangan itu dan berlari menuju taman…
***
Hari berganti malam…cuaca diluar sangat dingin dan langit terlihat gelap seolah menggambarkan susana hatiku yang gelap kelabu saat ini…
“Na jangan murung terus, aku males liatnya senyum geh. Sindirnya..
“Gak bisa di! gumamku, kamu faham gak betapa khawatirnya aku waktu kamu jatuh pingsan kemarin dan baru sadar sekarang..
“Ya maaf na kalau aku dah buat kamu khawatir dan cemas..”, Na boleh gak besok pagi temenin aku pergi ke suatu tempat?
“Kemana? Ehm..gak boleh di!! Bentakku, jangan buat aku khawatir terus sih… harus kamu tau aku gak mau kehilangan kamu!!
“Na, maaf ya aku sering buat kamu cemas dan kalau seandainya nanti aku gak bisa jaga kamu lagi…(ucapnya sambil menangis)
(Lalu kuusap air matanya) “ssst..kamu gak akan kemana-mana, kamu akan slalu menjaga aku…
(aku disini slalu menanti kutakkan letih menunggumu…)
keesokan paginya…
Tiba-tiba kondisi Ardi kritis… tim medis masuk ruang ICU dan berusaha keras menolongnya…
“Ya Allah hamba mohon selamatkan dia jangan kau ambil nyawanya Ya Allah hamba belum siap menerima kepergiannya, berikanlah ia waktu Ya Allah..
Air mataku mengalir deras dan jatuh membasahi pipi…
Sungguh berarti kehadiranmu bagiku Di, jangan pergi… aku gak mau sendiri…
Tit…tit…ti……………..t(monitor menunjukkan garis lurus dan Ardi telah pergi meninggalkan ku untuk selamanya..) dokter menggelengkan kepalanya dan…apa daya Allah mempunyai rencana lain…
ketika dokter keluar dari ruangan itu wajahnya terlihat murung dan ketika ia melihat aku dan ibunya ardi dokter itu berkata” Maaf bu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi yang diatas memiliki rencana lain…”
Langsung aku berlari masuk keruang ICU dihadapannya aku dan ibunya hanya bisa pasrah dan menangis.
“Di kenapa kamu tinggalin aku..
beta berartinya hadirmu bagiku Di." kalau ini jalan terbaik untuk kita berdua, aku ikhlas kamu pergi :'(
(kuiringi langkahmu sampai keakhir jalan sungguh berat terasa menyadari semua disaat terakhirku menatap wajah itu terpejam kedua mata dan terbang selamanya inginku mengejar dirimu menggenggam erat tanganmu sungguh kutak rela kutau kau tak tersenyum melihatku menangis maka sekuat tenagaku kurelakan saat kepergianmu.. tak kan pernah kulupakan dirimu...takkan sanggup kulupakan semua..)
Kanker telah membawanya menghadap Sang Kholiq.
Dan arti hadirmu membuatku lebih tegar dalam menghadapi hidup ini, aku sadar ada waktunya untuk kita dipertemukan kembali dan tempat itu kekal abadi…selamat jalan Ardi semoga amal ibadahmu diterima disisi-Nya ami…n.
(Entah mengapa hatiku trus gelisah apa yang kan terjadi air mata pun jatuh tak tertahan melihatmu terdiam ternyata kau pergi tuk slamanya tinggalkan diriku dan cintaku apa kau melihat dan mendengar tangis kehilangan dariku baru saja kuingin kau tau perasaanku padamu…)
The End
“Nis, ke kantin yok!! aus neh,,panas banget cuaca hari ini
“Yok!. Kamipun pergi kekantin berdua… Sesampainya dikantin..
“Bu aquanya 2 ya..”
“iya nak..Ibu kantin langsung memberikannya padaku.
Ketika ku hendak ingin kembali kekelas, tiba-tiba mata ini tertuju pada seseorang yang tak lain adalah Ardian…
Betapa senangya hatiku saat melihatnya, tapi tiba-tiba si Annis menyapanya..
“hei Di, ngapain?”
“Kamu gak liat tah aku beli apa Nis?” (dg wajah ketus) katanya..
“Ya liat sih…beli minum juga sama kayak aku sama nana”
“Yawdah terus kenapa kamu masih tanya? Katanya lagi..
“yawdah geh SELAW aja, gak usah pake nada tinggi” cetusku..
“oh maap Na..!! kataya lagi
“Dah yok nis pergi aja, males aku lama-lama disini ada makhluk aneh sih!
“hm, yok na!Kayaknya hawa dikantin makin panas karena ada Ardi disini... Aku dan Annis langsung pergi dari kantin dan niggalin dia gitu aja.
***
Teet..teet…teet.. tanda jam pelajaran terakhir dimulai tepatnya pelajaran yang akan berlangsung ini adalah pelajaran yang paling tidak kusukai atau lebih jelasnya pelajaran Fisika…sebenernya bukan karna gak suka melainkan karna Pak Mustofa jelasinnya gak nyambung!
(-,- bĂȘte bener)… Setengah jam kemudian..Bunyi bel untuk kedua kalinya menadakan jam pelajaran tlah usai..
***
Tak terasa hari berganti malam, dilangit bulan dan bintang sedang sibuk menerangi malam…sama sepertiku yang sedang sibuk mengerjakan tugas sekolah… Didalam keheningan belajarku tiba-tiba aku kefikiran sama Ardi tentang kelakuannya tadi siang padaku dikantin…tapi aku berusaha untuk melupakannya…
Keesokan harinya ketika ku sampai di depan pintu gerbang sekolah tak sengaja aku bertemu dengannya…Tapi dengan memalingkan muka aku lewat begitu saja tanpa menyapanya (karna nyapa dia tu gak penting! )..
Tapi tiba-tiba dia menghentikan langkahku dan berkata “Na, tungguu !”
“Ada apa? Kamu mau mbentak aku lagi sama kayak kemaren, ‘ha?!
“Nggak, aku Cuma mau minta maaf”.
“Oh yawdah kumaafin, dah ya buru-buru nih!’’
Seperti biasanya setelah pulang sekolah hari Jum’at aku, annis dkk yang lain yang mengikuti ekskul music kumpul ditempat biasa…
Pukul 15.30 bel sekolah berbunyi menandakan jam ekskul tlah usai. Ketika ku hendak berjalan mau pulang tiba-tiba aku melihat Ardiansyah lagi…dan hal itu membuatku senang… apakah ini yang dimaksud dengan perasaan suka? Entahlah…
Sebelum pulang aku mampir ke kantin dan yang membuatku terkejut ternyata Ardian juga ada di sana…(huh bosen ketemu kamu terus -,- ).
***
Di lain tempat yang tak lain adalah rumah Ardian…
Dikeheningan kamar saat dia belajar hpnya berdering
Tuit-tuit tuit-tuit…… Ada no. yang tak dikenal miscall hpnya yang padahal tak lain no itu adalah no. hp ku…lalu diapun mengangkatnya…
“Assalamualaikum di ?”
“Iya waalaikumsalam, siapa ya ?”
“Nana di, maaf ganggu, Cuma mau tanya aja besok selain ada Pr B.Inggris ada pr apalagi ya?
Ditengah jalan ketika kuberbicara tiba-tiba suara ardi hilang sejenak dan terdengar suara batuk dari hpnya
“uhuk-uhuk, uhuk-uhuk”
Batinku berkata” Kok suaranya jadi gini? Apa mungkin dia lagi sakit ya???
Pembicaraanku tersambung kembali..
“Kok putus?”
“Hm..gak kok, selain itu ada pr mtk udah itu aja Na.”
Tut..tut..tut… Benar-benar terputus…
Sebelum kuucapakan terimaksih dia main tutup gitu aja..
‘’uhuk-uhuk’’ uhuk-uhuk!!
Langsung dia berlari mencari obat untuk meredakan batuknya, (Kenapa jadi batuk gini ya..apa mungkin penyakitku yang dulu kumat lagi…gumam ardi…)
Beranjak ardi dari tempat tidurnya , ketika ia ingin menuju kamar mandi kepalanya pusing dan dadanya terasa sakit… Dan yang terjadi..
“Bruk!! Dia pingsan tak sadarkan diri…
Langsung sang ibu masuk ke kamarnya.. lalu membawanya ke tempat tidur.
“Ardi bangun nak?! Kamu kenapa?!
Beberapa menit kemudian diapun tersadar dari pingsannya…
***
Keesokan harinya di sekolah…
“Hai di..kok semalem kamu matiin telfonnya gitu aja.,
“Hm yang semalem batuk itu kamu ya?
“Kamu lagi sakit ya?! Tanyaku panjang seolah tak memberi kesempatan untuk dia berbicara
tapi yang ada malah…
“Kamu ngomong ya Na?! katanya biasa aja
(Mirizzz banget si -,- gubrak!! )
“Haha becanda na, hm iya agak gk enak badan semalem…
“Kelihatannya wajahmu terlihat pucat..
“Ah gak kok..
“Udalah gk usah dibahas… masuk yok! Seolah-olah dia mengalihkan pembicaraan..
“Ehm iya..
Ditempat lain saat istirahat…
Langkahnya terhenti sejenak ketika dia mendengar dentingan piano dari ruang music… dan hal itu membuatnya penasaran..
(ckreeeek...) ia membuka pintu secara perlahan…
Dan melihatku memainkan piano itu…
aku bernyanyi sedikit..
“lupakan aku kembali padanya aku bukan siapa-siapa untukmu…kucintaimu tak berarti bahwa kuharus memilikimu slamanya…”
“Bagus juga” katanya.
Aku yang tak tau kalau dia berdiri di sana terkejut saat dia berkata seperti itu.
“Ehm…makasih di…
(Hatiku seneng banget waktu dia bilang kayak gitu :D )
Suasana yang tadinya ceria berubah seketika ketika kulihat Ardi memegang dadanya dan merasakan sakit..
“Di, kamu kenapa?!
“Kamu gak becanda kan?
“A..a…ku gak becanda na.. tolong na.”
Langsung kuberlari menolongnya dan kubantu dia untuk berdiri..
“di jangan pingsan dulu ya.. aku bantu kamu tapi kamu jangan pingsan disini. “
Lalu kubawa dia ke UKS
Beberapa menit kemudian dia sadar dari pingsannya itu..
“Saya dimana?”
“Kamu di uks nak”, jawab bu Selly yang tak lain adalah guru penjaga uks.
“Tadi nana yang bawa kamu kesini…
“Nananya mana bu’?
“Dia dah kekelaslah…
“Kamu pingsan udah cukup lama” lanjut bu selly lagi.
Ardi beranjak dari tempat tidur dan pamit dg bu selly..
***
Tee..tett bel berbunyi menandakan waktu pulang..
Di depan gerbang…
“Na, thanx ya udah bawa aku ke uks..’’
“Iya…gak apa,, kamu punya penyakit asma ya di?!
“Oh, hm iya…”
***
Aku kefikiran dengan kejadian di sekolah tadi… kira-kira dia kenapa ya?
Tapi disisi lain aku udah mulai suka sama dia.. hmh…
(Taukah hatiku galau tak tau harus melangkah sejak pertama mata jatuh menatap hatiku tak pernah dusta..)
Ditempat lain yaitu di RS Harapan…
“Gimana dok hasil tes darah saya beberapa hari yang lalu?
“Berdasarkan dari gejala yang sering kamu alami…
“Maaf saya harus meyampaikannya sama kamu Ardi saya harap kamu sabar, hasilnya positif, kamu terkena kanker paru-paru stadium lanjut.”
Ardi yang mendengar hal itu seolah tak percaya…
(batinnya pun berkata ternyata dugaanku benar penyakitku kambuh lagi bahkan semakin parah…Ya Allah..apa salahku… sehingga kau mengujiku dengan penyakit seberat ini :'(
Ia tak bisa percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya…
Ia pulang dengan wajah sedih, dan selama perjalanan pernyataan dokter yang baru disampaikan tadi masih terngiang ditelinganya…
Sesampainya di rumah…
“Assalamualaikum bu’..
“Waalaikumsalam,, gimana nak hasil tes darahnya?
Ardi diam sejenak…ia tak ingin sang ibu mengetahui penyakitnya dan iapun berbohong atas hasil tes lab tersebut…
“Hm..negatif kok bu’ Ardi sehat-sehat aja, udah ibu jangan khawatir..
“Alhamdulillah ibu udah cemas nunggu hasilnya..
“yawdah ardi ke kamar dulu ya..
Tiba-tiba ketika hendak berjalan ke kamar dadanya terasa sesak lagi tapi iya berusaha buru-buru lari ke kamar mandi..
“Ya Allah kenapa musti kumat lagi..Sesak banget rasanya..
***
Keesokan harinya..
Hari minggu yang yah…lumayan cerahlah untuk weekend
“kring….kriiiing… hp bunyi..
“Iya Nana disini, siapa ya?”
“Ardi Na, na hari ini ada acara gak? Kalau gak ada jam 1 di kafe labora ya…jangan telat”.
(Hua……seneng tingkat dewa aku hari ini :D)
“plak!!! kutampar pipiku ternyata ini bukan mimpi dipagi hari tapi ini bener-bener nyata…”Ya Allah mimpi apa aku semalem..
“Oh, hm…gak ada kok iya-iya..”
Di kaffe Labora…
“Hei Na, disini..
Jantungku berdegub kencang saat dia memanggilku… Apa ini yang berarti namanya suka ya???
Atau bahkan jangan-jangan ini lagi yang namanya cinta..
(Astaghfirullah!!Inget na, bunuh perasaan itu!!! ucapku dalam hati)
“Ada apa di?
“Gak apa Cuma mau ngobrol-ngobrol aja gak boleh?
“Siapa tau saat kenaikan kelas nanti kita gak kan pernah ketemu lagi..( aku terdiam sejenak dan perkataan yang dikatakannya barusan menunjukkan layaknya seperti orang yang ingin pergi jauh dan tak kembali lagi..)
“Kamu ni ngomong apaan si Di?”
“Ya nggak kan aku Cuma bilang…
Satu jam lebih aku dan dia ngobrol berdua di tempat itu…Kami saling cerita tentang pengalaman ketika kami duduk di bangku smp…
Hal yang tak pernah kuduga ia memainkan piano dan menyanyikan 1 buah lagu untukku yang liriknya kira-kira seperti ini
“…wherever you go whatever you do I will be right here waiting for you…” so romantic… I like this.. trims ya di kamu keren banget…(Gumamku dalam hati.. :) )
Selang beberapa menit yang terjadi…
untuk kedua kalinya aku melihat Ardi memegang dadanya dan ia terlihat kesakitan… spontan aku langsung menolongnya dan membawanya ke RS Harapan dalam perjalanan di dalam ambulance Ardi masih memegang dadanya dan mengerang kesakitan… dengan terpasang oksigen dan selang infus membuat aku semakin kasihan padanya…
Di, tahan ya.. aku yakin kamu pasti bisa ngelewatin ini semua..
Sesampainya di RS dia langsung di bawa keruang ICU… selang setengah jam kemudian setelah dokter memeriksanya dan keluar dari ruangan itu, dokter tersebut langsung bertanya padaku
“Adik ini siapanya Ardi? Soalnya ada hal penting yang ingin saya bicarakan mengenai keadaannya saat ini..
“Saya kakaknya dok..(maaf di nipu dikit krn aku cemas dengan keadaan kamu)
(di ruangan dokter…)
“Kankernya semakin kronis yang saya khawatirkan hal ini dapat menghambat pernafasannya dan pertukaran
udara di alveolus menjadi tidak lancar…
karna sel-sel kanker yang sudah menyebar”
Dan saya rasa operasipun tidak akan berhasil untuk menyelamatkannya…”
Aku yang mendengar ucapan dokter nyaris tak percaya..
“Apakah tidak ada harapan sama skali dok untuk bisa menyelamatkannya?
“Hanya karna mukjizat Allah lah dia bisa bertahan hingga detik ini…”
Aku menangis ketika keluar dari ruang doker itu…dan aku berusaha untuk tegar…
Langkah kakiku tertuju kearah ruang ICU melihat ardi didalam sana… dengan pakaian khusus aku masuk keruangan itu…
(Batinku berkata kenapa harus ardi ya Allah…
Hamba mohon sembuhkanlah dia Ya Allah..air mataku jatuh mengalir tanpa kusadari.. :'(
Setengah jam aku menunggu dia sadar, akhirnya ia bangun dari tidur sementaranya itu..
“Na? katanya dengan suara pelan..
“Ssst..jangan banyak bicara dulu, udah kamu istirahat aja..”
“kenapa na kok kamu murung gitu? jangan kawatir aku Cuma kecape’an aja everything will be fine..
“Boleh aku minta sesuatu sama kamu di?”
“Apa?
“Boleh aku nemenin kamu sepanjang waktu yang kamu punya saat ini?
“Kenapa kamu ngomongnya gitu?”
“Aku hanya ingin jadi teman terbaik kamu aja..”
(dengan senyuman kecil ia bilang padaku)
“O…hm boleh-boleh aja ..aw..ia memegang dadanya lagi..
“Di, kenapa sesak lagi? Aku panggilin dokter ya..
“Jangan… udah Na gak papa”
***
Keesokan harinya… mentari cukup terang dengan sinarnya..
Tapi langkah kakiku terasa malas untuk menuju sekolah(Daripada ilmu yang ku terima disekolah gak nyangkut lebih baik pergi menjenguk Ardi saja dirumahnya)
“Assalamulaikum..tok-tok ..
“Waalaikunsalam…eh nana kamu gak sekolah na?”
“Ehm…hehe gak bu’ soalnya hari ini guru rapat kenaikan kelas jadi libur deh…
(bo'ong dikit gak papalah :D)
“ehm…Ardinya ada bu’?
“oh…ada, tuh lagi di taman belakang…”
“Bu nana izin ke sana dulu ya, boleh?
dengan senyum kecil ibunya ardi mengiyakan permintaanku.
Sesampainya ditaman..
“Assalamualaikum…
“waalaikumsalam.. hei na, gk skolah tah kamu?
“Gak di males…, eh dah sarapan belum abis tu minum obatnya…”kataku.
“Udah kok..tenang aja…
“Di, knapa si kamu gak pernah cerita ttg penyakit kamu ke aku? Kita kan temenan udah lama”.
“Untuk apa? Biar kamu kasian gitu sama aku na?
“Seenggaknya kita kan bisa berbagi penderitaan……
“Aku gak mau disaat-saat kayak gini kamu ada disisi aku na, aku gak mau liat kamu nangis krn kepergianku..
“Kamu gak akan kemana-mana di..
Ehm.. aku mau bilang…
a…a..ku s..ss..uka sama kamu di..
“Sebenernya akujuga suka sama kamu na, tapi sebaiknya kamu cari yang lain aja jangan aku… aku tu dah gak lama lagi…percuma kamu pacaran sama orang penyakitan kayak aku ini…
“Ana Uhibbu kafillah di…” kataku jujur.
“ana uhibbu kifillah aidhon..”kata ardi
Tak bisa disalahkan jika adanya aku ingin menyayangimu karena Allah.. dan aku benar-benar tulus padamu…
Sungguh bahagia karna aku bisa memilikimu dan aku berusaha untuk menjagamu dan membuatmu bahagia aku berjanji tak kan pernah mengecewakanmu dan kuharap engkau juga begitu…
***
Hari-hari yang kulalui bersamanya semakin mewarnai kisah hidupku…
Kami berusaha untuk saling menjaga kepercayaan satu sama lain dan hal itulah yang membuat aku percaya padanya.. begitu juga sebaliknya…
Disuatu malam ia mengajakku untuk pergi ke suatu tempat dan ternyata yang tak lain tempat itu adalah ruang music disekolah..
yang tak kuduga dia memainkan sebuah lagu lewat piano dan lagu itu terdengar sangat romantis...
***
“Na, kalau nanti aku gak bisa menjaga kamu lagi, kamu jangan sedih ya…”
“Kamu tu gak akan kemana-mana di, jangan pernah bicara gitu lagi!! Sinisku.
Aku menunduk tak kuasa menahan air mata yang sudah mengalir deras di pipiku, bukan itu yang kuharapkan dari dirinya kata-kata yang seolah menyudutkan ku di dalam ruang kehampaan. “tak peduli sebentar atau lama, aku akan selalu bersamamu”, ucap nana dalam hati.
Dentingan piano itu mulai di mainkan lembut oleh jari-jemari ardi, alunan melodi yang begitu indah masuk kedalam sukma hatiku “Ya Allah, apakah kebahagiaan ini akan berakhir begitu saja? “ nana terdiam.
***
Suara Adzan pun terdengar menandakan sholat ashar tiba, ardi mengajakku untuk sholat berjama’ah di mushola sekolah. ”Na, aku jadi imam kamu ya? Mungkin ini buat yang terakhir kalinya ,” katanya sambil tertawa.
“Gak boleh!!!” jawab ku sinis.
“Loh kenapa emangnya? Suara aku jelek ya makanya kamu gak mau,”
“Nyindir banget nih anak, huuu,” gumamku.
Tiba-tiba ardi berbisik “Na, ayo kita mulai sholatnya, nanti Allah marah loh,”.
Akupun terdiam dan berjalan mengikuti langkahnya…
Ketika ia memimpin solat suaranya terdengar merdu dan indah…membuatku terhanyut…
Ketika solat selesai dalam tangis kuberdoa
“Ya Allah Engkaulah pemilik seluruh alam ini, hamba-Mu hanya manusia hina, yang tiada henti memohon ampun kepadamu…hamba mohon Ya Allah… berikanlah kesempatan untuk hamba agar bisa hidup lebih lama lagi..Sungguh Ya Allah hamba tak sanggup menanggung derita ini sendirian.. dan sungguh Ya Allah hamba ingin sekali membahagiakan orang-orang disekitar hamba…
walaupun hamba tau waktu hamba hanya sebentar…tapi hamba mohon Ya Allah…dengar dan kabulkanlah doa hamba-Mu ini…amiii..n
(Embun dipagi buta menyebabkan bau basah detik demi detik kuhidup inilah saat ku pergi…oh tuhan kucinta dia berikanlah aku hidu takkan kusakiti dia hukum aku bila terjadi..)
Air mata Ardi jatuh mengalir deras dipipinya.. ketika aku hendak bersaliman dengannya…
Aku yang sadar ketika ia menangis hanya bisa diam termangu melihatnya…
Bagaimana tidak…ia harus melewati saat-saat sulit seperti ini dan aku sebagai kekasihnya hanya bisa memberikan doa untuk kesembuhannya…
***
“Assalamualaikum ya ukhti nana?
“Waalaikusalam..hmh sok arab neh?!! gumamku
“Ehm..na, jalan-jalan yuk.. katanya singkat.
“Kemana?
“Ke bukit bintang…jam 8 nanti ya… cuaca hari ini cukup bagus so, aku yakin malam ini gak akan turun hujan..
“Tapi kan kamu harus banyak istirahat di, sebaiknya jangan deh..
“Ini permintaan terakhirku, mau ya na?!
“Inget pokoknya jam 8 aku jemput..
Tut..tut..tut…
Hmh ini yang gak aku suka darinya belum selesai ngomong dah ditutup… dan itu always hmh -,-
Dibukit bintang…
“Na gimana cuaca disini bagus kan?
“Hmh..cukup bagus kok.. ngomong-ngomong kenapa kamu ngajakin aku kesini Di? Kan seharusnya kamu istirahat.
“Bosen di rumah terus na, cuma tidur-tiduran aja…
“Eh na liat ada bintang yang paling terang tuh disana(sambil menunjuk satu bintang) buat permohonan yuk…”
“Iya…kataku singkat.
Suasana hening sejenak… selesai…
“permohonan kamu apa na?
“mau tau aja, rahasia donk..”
“Di udah jam 9.30 , pulang yuk,, angin malam gak baik untuk kesehatan kamu…
“Hm..iya.. yuk..” Aku dan ardi beranjak dari bukit itu, namun ketika kami hendak berjalan menuju parkiran penyakit Ardi kambuh dan ia tak bisa menahan rasa sakitnya itu, pandangannya kabur..
“Nana..na..na” katanya merintih kesakitan
“Aku berhenti melangkah dan berbalik kebelakang… melihat Ardi yang hampir mau jatuh segera ku rangkul tubuhnya dan.. “Bruk! Ardi pingsan,aku segera membawanya ke RS…dalam perjalanan menuju RS didalam ambulance aku hanya bisa menangis dan berdoa dalam hati”Ya Allah hamba mohon selamatkan Ardi sungguh hamba tak ingin kehilangannya :'( ”…
Sesampainya di RS.Harapan Ardi langsung dibawa ke ruang ICU dan dokter segera memeriksa keadaannya…
setengah jam aku menunggu dokter keluar dari ruangan itu, dan akhirnya dokter pun keluar juga..
“Dok, gimana keadaan Ardi? Tanyaku cemas
“Kondisinya semakin parah.. dari tadi ia mengigau nama ibunya..bisa kamu telfon ibunya agar bisa segera kesini?
“Bisa dok..
“assalamualaikum bu’ ini nana, ardi sekarang dirawat di rumah sakit harapan bu’..ibu segera kesini ya..
“Waalaikumsalam..Ardi kenapa na? iya-iya ibu segera kesana..
Perasaan kalut serta khawatir menyelimuti hati ibunya Ardi karna setau ibunya Ardi sehat-saehat saja..
“Nana, Ardi dimana?” cemas sang ibu.
“Ardi ada di ruang ICU bu’.. penyakitnya kambuh..
“Penyakit? Setau ibu dia sehat-sehat aja tadi..
Pembicaraan kami terhenti ketika dokter meminta ibunya Ardi untuk masuk keruangan dokter…
“Anak saya sakit apa dok?!” ibunya ardi terlihat cemas.
“Memang sebelumnya Ardi tidak memberi tau tentang hasil tes lab beberapa bulan yang lalu?
“Dia bilang ke saya kalau hasilnya negatif, dia tidak terjangkit suatu penyakit apapun, dok.” Terang sang ibu
“Maaf bu saya harus memberi taukan hal ini, Ardi mengidap penyakit kanker paru-paru stadium 4 dan sekarang kondisinya semakin kritis.”
“Kami tidak bisa berbuat apa-apa lagi karna percuma dengan operasipun tidak akan berhasil menyelamatkannya, itupun berkat kehendak Allah dia bisa bertahan sampai sekarang..”jelas dokter.
Ibunya terdiam sejenak… seolah tak percaya anaknya bisa mengidap penyakit separah itu.
Lalu ibunya Ardi berjalan menuju ruang ICU..
“Bu, gimana ? Dokter bilang apa?
(sambil menitikan air mata) “kondisinya makin parah dan ibu gak bisa berbuat apa-apa,penyakit Ardi menurun dari ayahnya..dulu ketika masih tk ayahnya juga meninggal karena penyakit kanker paru-paru.. dan sekarang kini menurun sama Ardi, ibu sedih na ngeliat ardi seperti sekarang ini”
“Nana turut berduka cita bu atas kejadian yang menimpa ayahnya ardi, tapi ardi gak pernah cerita mengenai hal itu.”
***
Dengan memakai pakaian khusus, aku dan ibunya Ardi masuk keruang ICU…tak kuasa menahan tangis saat Ibunya dan aku melihat keadaan ardi…
Terpasang selang infus dan oksigen…dan wajahnya terlihat pucat pasi…
Semalan aku dan ibunya Ardi menunggu di ruangan itu namun belum ada tanda-tanda kesadaran yang ditunjukkan oleh Ardi…
Keesokan paginya… Ardi masih belum sadar juga…
Lama aku menunggu… kududuk disebelah ardi dan sambil berzikir… 15 menit lamanya aku berzikir, Ardi menunjukkan tanda-tanda kesadarannya..
Jari-jemarinya mulai bergerak dan ia mulai membuka matanya..
“Ibu..bu…”gumamnya…
ibunya langsung menuju ke ardi, “Iya di..ibu disini nak?
Apa yang kamu rasain sekarang?
Ia berusaha membuka oksigennya yang terpasang tapi sang ibu menghalanginya..
“Jangan banyak bicara dulu nak?..
“Bu ardi minta maaf ya udah bohong sama ibu..maafin ardi
“Ibu dah maafin kamu nak, udah kamu jangan banyak bicara dulu..
“Nana..(ia memanggilku dengan pelan)..
“iya di..apa yang kamu rasain skarang?”
“Jangan nangis na, ya sesak masih..tapi sedikit…
“Gak kok aku gak nangis… udah kamu istirahat aja di,
dengan sedih aku keluar dari ruangan itu dan berlari menuju taman…
***
Hari berganti malam…cuaca diluar sangat dingin dan langit terlihat gelap seolah menggambarkan susana hatiku yang gelap kelabu saat ini…
“Na jangan murung terus, aku males liatnya senyum geh. Sindirnya..
“Gak bisa di! gumamku, kamu faham gak betapa khawatirnya aku waktu kamu jatuh pingsan kemarin dan baru sadar sekarang..
“Ya maaf na kalau aku dah buat kamu khawatir dan cemas..”, Na boleh gak besok pagi temenin aku pergi ke suatu tempat?
“Kemana? Ehm..gak boleh di!! Bentakku, jangan buat aku khawatir terus sih… harus kamu tau aku gak mau kehilangan kamu!!
“Na, maaf ya aku sering buat kamu cemas dan kalau seandainya nanti aku gak bisa jaga kamu lagi…(ucapnya sambil menangis)
(Lalu kuusap air matanya) “ssst..kamu gak akan kemana-mana, kamu akan slalu menjaga aku…
(aku disini slalu menanti kutakkan letih menunggumu…)
keesokan paginya…
Tiba-tiba kondisi Ardi kritis… tim medis masuk ruang ICU dan berusaha keras menolongnya…
“Ya Allah hamba mohon selamatkan dia jangan kau ambil nyawanya Ya Allah hamba belum siap menerima kepergiannya, berikanlah ia waktu Ya Allah..
Air mataku mengalir deras dan jatuh membasahi pipi…
Sungguh berarti kehadiranmu bagiku Di, jangan pergi… aku gak mau sendiri…
Tit…tit…ti……………..t(monitor menunjukkan garis lurus dan Ardi telah pergi meninggalkan ku untuk selamanya..) dokter menggelengkan kepalanya dan…apa daya Allah mempunyai rencana lain…
ketika dokter keluar dari ruangan itu wajahnya terlihat murung dan ketika ia melihat aku dan ibunya ardi dokter itu berkata” Maaf bu, kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi yang diatas memiliki rencana lain…”
Langsung aku berlari masuk keruang ICU dihadapannya aku dan ibunya hanya bisa pasrah dan menangis.
“Di kenapa kamu tinggalin aku..
beta berartinya hadirmu bagiku Di." kalau ini jalan terbaik untuk kita berdua, aku ikhlas kamu pergi :'(
(kuiringi langkahmu sampai keakhir jalan sungguh berat terasa menyadari semua disaat terakhirku menatap wajah itu terpejam kedua mata dan terbang selamanya inginku mengejar dirimu menggenggam erat tanganmu sungguh kutak rela kutau kau tak tersenyum melihatku menangis maka sekuat tenagaku kurelakan saat kepergianmu.. tak kan pernah kulupakan dirimu...takkan sanggup kulupakan semua..)
Kanker telah membawanya menghadap Sang Kholiq.
Dan arti hadirmu membuatku lebih tegar dalam menghadapi hidup ini, aku sadar ada waktunya untuk kita dipertemukan kembali dan tempat itu kekal abadi…selamat jalan Ardi semoga amal ibadahmu diterima disisi-Nya ami…n.
(Entah mengapa hatiku trus gelisah apa yang kan terjadi air mata pun jatuh tak tertahan melihatmu terdiam ternyata kau pergi tuk slamanya tinggalkan diriku dan cintaku apa kau melihat dan mendengar tangis kehilangan dariku baru saja kuingin kau tau perasaanku padamu…)
The End
Baca juga Cerpen Sedih yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar