DIBALIK KACA MATAKU
Karya Maya Winandra Nova
Tabiat suka bercanda mungkin sudah ada pada diriku, tapi ini bukan bercanda lagi, teledor??? Bukan juga, namun jika aku ingat-ingat tentang cerita ini, aku pasti tertawa terbahak-bahak. Simak aja ya....
Awalnya sih aku Cuma duduk-duduk aja di teras rumah. Ya karena aku lagi libur kerja, makanya aku santai-santai saja. Asyik duduk-duduk sambil mendengar MP3, terdengar suara ibuku memanggilku dari belakang. Dan aku pun bergeras untuk menemui ibuku.
Ya, Ma.... ada apa? Tanyaku.
Pergi dulu sana ke pajak buat belanja sayur sama nanti mampir ke tempat Pak Khaidir buat beli daging, suruh ibuku kepadaku.
Tanpa banyak bicara aku pun bergegas untuk siap-siap pergi. Biarpun aku tipe cewek tomboy, tapi aku paling suka disuruh belanja, apa lagi masak. Ya...... walaupun kadang masakanku ke asinan ya kadang juga kurang asin,,, heeee. Tapi dimaklumi aja deh.
Ku ambil switer dan kaca mata putih. Sebenarnya sih gak panas, Cuma hawa dingin dingin pagi jika naik motor terasa juga dan biasa kalau di jalan raya banyak abu, makanya aku memakai kaca mata untuk menghindari debu dari mataku.
Tabiat suka bercanda mungkin sudah ada pada diriku, tapi ini bukan bercanda lagi, teledor??? Bukan juga, namun jika aku ingat-ingat tentang cerita ini, aku pasti tertawa terbahak-bahak. Simak aja ya....
Awalnya sih aku Cuma duduk-duduk aja di teras rumah. Ya karena aku lagi libur kerja, makanya aku santai-santai saja. Asyik duduk-duduk sambil mendengar MP3, terdengar suara ibuku memanggilku dari belakang. Dan aku pun bergeras untuk menemui ibuku.
Ya, Ma.... ada apa? Tanyaku.
Pergi dulu sana ke pajak buat belanja sayur sama nanti mampir ke tempat Pak Khaidir buat beli daging, suruh ibuku kepadaku.
Tanpa banyak bicara aku pun bergegas untuk siap-siap pergi. Biarpun aku tipe cewek tomboy, tapi aku paling suka disuruh belanja, apa lagi masak. Ya...... walaupun kadang masakanku ke asinan ya kadang juga kurang asin,,, heeee. Tapi dimaklumi aja deh.
Ku ambil switer dan kaca mata putih. Sebenarnya sih gak panas, Cuma hawa dingin dingin pagi jika naik motor terasa juga dan biasa kalau di jalan raya banyak abu, makanya aku memakai kaca mata untuk menghindari debu dari mataku.
Wesstt,,,,, setelan udah ok juga neh, pikirku. Gimana gak ok, celana pendek, switer coklat + kaca mata putih keren, kayak mau jalan – jalan aja, hihiihihihiih padahal mau ke pajak. Tapi tak apalah, namanya Si Tomboy mau belanja, suka – suka gaya kita donk. Yang penting rapi dan bersih........
Langsung deh, berangkat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Kerena jarak antara pajak dan rumahku gak begitu jauh Cuma butuh waktu 25 menit aja, ku parkirkan motorku di depan pajak.
Telornya mbak, telornya mbak, , ,
Seribu tiga, seribu tiga, seribu tiga, , ,
Ikan, ikan, ikan,,,,,
Udang, , , ,udang , , ,udang ,,,,,
Ya begitulah suasana pajak terdengar olehku, para pedagang yang menjajakan anekan jenis barang dagangan yang mereka bawa. Kerena yang ku cari Cuma sedikit, jadi mudah saja buat mencari dimana letak penjual yang aku cari.
Daging udah, cabe udah, sayuran juga udah juga,,,,, waktunya pulang deh. Capcus deh,,, (dikit-dikit bawa bahasa banci ),,,,,
Sesampai di rumah, aku langsung meletakkan barang belanjaan ku di dapur untuk di olah. Ku temui adikku yang membantu ibuku di dapur. Tanpa ada yang lucu menurut aku, adikku yang melihatku tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.
Ich,,,,, kenapa lu, tiba – tiba ketawa. Memangnya ada yang lucu? Tanyaku padanya dengan sedikit heran. Apa yang lucu denganku? (tanyaku sendiri dalam hati, soalnya adikku terus tertawa, bukannya di kasih tau malah ketawa menjadi-jadi).
Woiii......... udah gileeeee lu ya, tanyaku lagi yang melihat adikku terus ketawa.
Sejenak dia menghentikan tawanya, dan mencoba bicara kepadaku.
Aduh kak, kak...... gaya udah ok, macem mau jalan-jalan aja, padahal Cuma ke pajaknya, celoteh adikku.
Ya gak apa donk, yang penting rapi dan bersih, wekkkkk, balasku.
Ya sehhh rapi dan bersih + ok, Cuma ada satu yang buat lucu dari kakak.
Emangnya apaan ? tanyaku .
(tanpa dijawabnya, ditariknya aku keruang tengah untuk brcermin)
Tapi setelah ku amati baik-baik, kayaknya gak ada yang lucu. Kerena masih heran dan penasaran dengan ketawa adikku tadi, langsung ku tanya lagi kepadanya sebenarnya ap yang lucu. Dengan jawaban yang terbatah-batah sambil tertawa, baru ku tahu sebabnya.
Kak, kak, kak,,,,,, kaca mata kakak tuh satu gak ada kacanya,,,,, Cuma sebelah kanan aja. Masak dipakek juga, dah gitu gak sadar pulak tuh.... udah sampek ke pajak pula.
Sambil membuka kaca mataku, ku lihat baik – baik,,,, eh,,,,,,ternyata benar, kaca mataku sebelah gak ada. Waduh,,,,,,,,,,,!!!!!!! Tersadar kaca mataku sebelah gak ada, aku pun ikut tertawa, ditambah lagi ibuku yang melihatku juga ikut tertawa.
Hahahhaha gak kebayang betapa malunya aku jika waktu di pajak ada yang tau kalau kaca mataku sebelah gak ada kacanya.... untung aja kaca mataku putih, sekilas jika diperhatikan gak ada yang beda, tapi ya udah lah.......
Aku aja sendiri gak bisa nahan tawa saat mengingatnya, bayangkan aja jika kalian seperti aku?
Hihihihihihihi,,,,,,,,!!!!! Jangan ditiru ya,, bisa-bisa di ketawain orang banyak tuh.
Langsung deh, berangkat,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Kerena jarak antara pajak dan rumahku gak begitu jauh Cuma butuh waktu 25 menit aja, ku parkirkan motorku di depan pajak.
Telornya mbak, telornya mbak, , ,
Seribu tiga, seribu tiga, seribu tiga, , ,
Ikan, ikan, ikan,,,,,
Udang, , , ,udang , , ,udang ,,,,,
Ya begitulah suasana pajak terdengar olehku, para pedagang yang menjajakan anekan jenis barang dagangan yang mereka bawa. Kerena yang ku cari Cuma sedikit, jadi mudah saja buat mencari dimana letak penjual yang aku cari.
Daging udah, cabe udah, sayuran juga udah juga,,,,, waktunya pulang deh. Capcus deh,,, (dikit-dikit bawa bahasa banci ),,,,,
Sesampai di rumah, aku langsung meletakkan barang belanjaan ku di dapur untuk di olah. Ku temui adikku yang membantu ibuku di dapur. Tanpa ada yang lucu menurut aku, adikku yang melihatku tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.
Ich,,,,, kenapa lu, tiba – tiba ketawa. Memangnya ada yang lucu? Tanyaku padanya dengan sedikit heran. Apa yang lucu denganku? (tanyaku sendiri dalam hati, soalnya adikku terus tertawa, bukannya di kasih tau malah ketawa menjadi-jadi).
Woiii......... udah gileeeee lu ya, tanyaku lagi yang melihat adikku terus ketawa.
Sejenak dia menghentikan tawanya, dan mencoba bicara kepadaku.
Aduh kak, kak...... gaya udah ok, macem mau jalan-jalan aja, padahal Cuma ke pajaknya, celoteh adikku.
Ya gak apa donk, yang penting rapi dan bersih, wekkkkk, balasku.
Ya sehhh rapi dan bersih + ok, Cuma ada satu yang buat lucu dari kakak.
Emangnya apaan ? tanyaku .
(tanpa dijawabnya, ditariknya aku keruang tengah untuk brcermin)
Tapi setelah ku amati baik-baik, kayaknya gak ada yang lucu. Kerena masih heran dan penasaran dengan ketawa adikku tadi, langsung ku tanya lagi kepadanya sebenarnya ap yang lucu. Dengan jawaban yang terbatah-batah sambil tertawa, baru ku tahu sebabnya.
Kak, kak, kak,,,,,, kaca mata kakak tuh satu gak ada kacanya,,,,, Cuma sebelah kanan aja. Masak dipakek juga, dah gitu gak sadar pulak tuh.... udah sampek ke pajak pula.
Sambil membuka kaca mataku, ku lihat baik – baik,,,, eh,,,,,,ternyata benar, kaca mataku sebelah gak ada. Waduh,,,,,,,,,,,!!!!!!! Tersadar kaca mataku sebelah gak ada, aku pun ikut tertawa, ditambah lagi ibuku yang melihatku juga ikut tertawa.
Hahahhaha gak kebayang betapa malunya aku jika waktu di pajak ada yang tau kalau kaca mataku sebelah gak ada kacanya.... untung aja kaca mataku putih, sekilas jika diperhatikan gak ada yang beda, tapi ya udah lah.......
Aku aja sendiri gak bisa nahan tawa saat mengingatnya, bayangkan aja jika kalian seperti aku?
Hihihihihihihi,,,,,,,,!!!!! Jangan ditiru ya,, bisa-bisa di ketawain orang banyak tuh.
PROFIL PENULIS
Nama : Maya Winandra Nova
T. Tgl Lahir : Pasar V, 11 Mei 1990
Alamat : Lubuk Pakam, Medan Sumatera Utara
E-mail : mayawinandranova@yahoo.co.id
Pin : 27c6ce9c
Nama : Maya Winandra Nova
T. Tgl Lahir : Pasar V, 11 Mei 1990
Alamat : Lubuk Pakam, Medan Sumatera Utara
E-mail : mayawinandranova@yahoo.co.id
Pin : 27c6ce9c
Baca juga Cerpen Lucu yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar